Ia Anakmu Rey

Di rumah yang sederhana. Rani langsung turun dari sepeda motor. Ia membuka pintu dengan kunci. Rani tidak heran kalau rumahnya sepi, kerena ia nyakin kalau Zoya sedang belajar di sekolah. 

Rani menuju kamar. Tanpa Menganti baju batik yang di pakainya. Ia merebahkan badannya di kasur yang empuk. Ia, kini merasakan sakit di bawah perutnya. Tanpa sadar tangannya mengusap perut bagian bawah, untuk mengurangi sakit. Sakit itu menjalar ke punggungnya.

Entah! Sampai kapan Rani terlelap tidur. Saat bangun dan menuju ruangan lain, Zoya sedang mengerjakan sesuatu. Sendirian. Ia menghampiri Zoya ingin tahu apa yang dikerjakan adiknya. 

"Di suruh bikin cerpen," kata Zoya sebelum Rani menanyakannya. 

"Wah! Bagus." Puji Rani. 

"Bagus apa ya sih kak. Aku tuh bikin cerpen susah tahu, tidak bisa." Ujar Zoya mendelik. 

Rani tertawa melihat wajah Zoya yang lucu. Zoya hanya cemberut saja. Rani langsung mengusap pugung Zoya dengan lembut. Zoya diam saja.

Rani hampir saja angkat bicara. Kalau saja tidak ada orang yang menggedor ngedor pintu seperti orang yang penting!

Rani langsung beranjak dari duduknya. Rani membuka pintu, tapi saat pintu terbuka terlihat Rey berada di hadapannya. 

Awalnya Rani akan menutup pintunya. Tapi Rey menahan dengan kuat dan mendorong pintu supaya terbuka, hampir saja Rani ikut terdorong. Tenaga ia kalah oleh Rey. Rey, masuk menyelonong tanpa di suruh. Zoya yang ada di ruangan itu hanya melotot pada Rey tanda tidak suka. 

Tapi Rey cuek. Ia duduk di tikar yang ada di ruangan itu, Rani yang melihat itu langsung masuk kamar. Ia tidak mau berurusan dengan Rey, pasti ujung ujungnya pasti bertengkar. Tapi, waktu Rey melihat Rani tidak memperdulikannya ia dengan cepat langsung beranjak dari duduknya dan mengejar Rani. 

Tapi, Zoya dengan cepat menghalangi Rey. Ia tidak mau kalau Rey melakukan sesuatu pada kakaknya jadi ia dengan gesit langsung mencegah menghalangi Rey untuk menghampiri Rani. Tapi terlambat, Rani yang akan masuk ke dalam kamar, dengan cepatnya Rey bisa memegang tangan Rani. Rani menepiskan tapi ia tidak bisa kerena Rey dengan kuatnya memegang tangan Rani. wanita itu berontak tapi tidak bisa melepaskan ngenggaman tangan Rey.

"Kak, lepaskan tangan kak Rani!"teriak Zoya marah. Ia menarik tangan Rey dengan kuat. Tapi gagal. 

"Sakit, Rey! Kamu kesini kalau mau bikin ribut lebih baik keluar. Malu sama tetangga." teriak Rani, berusaha melepaskan ngenggaman tangan Rey.

Akhirnya ngenggaman tangan Rani terlepas. Mereka bertiga berdiri diantara kamar Rani. 

"Maaf, aku kesini hanya ingin ngasih kerjaan padamu. Kamu bikin artikel tentang perpustakaan. Besok serahkan samaku." Kata Rey memberikan map warna merah kehadapan Rani. 

Rani, menatap wajah Rey dan ia juga menatap map warna merah. Ia mendesah. 

"Rey, kerjakan sendiri." Kata Rani lembut. 

"Aku nggak bisa kerena malam aku ada acara dengan keluarga istriku." Kata Rey memberikan alasan. 

"Rey, aku kurang fit. pinggang dan perutku sakit. Maaf," kata Rani sambil masuk kamar. Ia tidak mau mengerjakan.

Hatinya bergemuruh. Ada rasa kesal dengan alasan yang dilontarkan oleh Rey. Rey menyuruh dirinya mengerjakan pekerjaan dirinya, sedangkan Rey sendiri ada acara dengan keluarga istrinya. Coba siapa yang tidak sakit hatinya, Rani otomatis menolaknya kerena buat apa ia mengerjakan kalau sendiri tanpa bantuan dari Rey.

"Tuh dengar kak, kakak aku nggak mau bantu. Jadi lebih baik kamu pergi saja, kerjakan sendiri!" usir Zoya dengan sinis nya. 

Zoya langsung menarik tangan Rey untuk keluar.Rey hanya mematung. Ia, menyimpan map warna merah itu di depan Tv. Zoya yang melihat itu langsung meraih map dan di lempar kan begitu saja ke punggung Rey yang berjalan ke luar. Rey membalikkan badan sekilas ia melirik Zoya tapi ia tidak mengambil map yang dilemparkan oleh Zoya, ia meninggalkan begitu saja.

Sampai Zoya yang mengambil dan mengejar Rey yang telah menuju luar. Zoya menarik tangan Rey dengan kasarnya, Rey menatap wajah Zoya dengan gusarnya.

"Kerjakan sendiri. Kamu nggak dengar kalau kakak menolak perintahku, dan bawa map ini," ketus Zoya sambil memberikan map itu ke tangan Rey..

Setelah itu Zoya langsung meninggalkan Rey yang mematung melihat Zoya yang masuk rumah, tanpa ba bi bu lagi gadis itu langsung menutup dan mengunci pintu dengan rapatnya. Ia melakukan itu takut kalau Rey bakal masuk lagi.

Rani melihat Zoya menarik tangan Rey untuk keluar, ia mengunakan kesempatan itu untuk masuk kamar. Ia sama sekali tidak mengubris apa yang di perintahkan oleh Rey, kerena itu hanya pekerjaan Rey yang seharusnya dikerjakan oleh dirinya bukan dikerjakan olehnya.

Rani langsung masuk kamar dan duduk di kursi yang ada di kamarnya. Wajahnya di tekuk. Ia benar benar tidak habis pikir sama Rey. Kalau ada apa apa, pasti Rani yang menjadi tameng. Rani mendesah. Tiba tiba perut bagian bawah terasa sakit. Seperti diremas remas. 

Ia meringis kesakitan. Tangannya mengusap perut. Bibir bagian bawah digigit untuk mengurangi sakit. 

Zoya yang telah mengusir Rey dan memberikan map yang dibawah oleh laki laki itu, ia langsung masuk ke kamar dan melihat kakaknya yang sedang memegang perut bagian bawah. Tiba tiba Zoya sangat khaw

"Kak, kenapa?" Ujar Zoya menghampiri kakaknya. 

"Perut kakak sakit." Rintih Rani menahan sakitnya. 

"Kak, gimana kalau kita ke puskesmas," 

Rani hanya menggelengkan kepalanya. Zoya sangat khawatir. Tapi, Rani berusaha menenangkan Zoya adiknya. Ia tersenyum pada adiknya. 

"Nggak apa apa kok." Ujar Rani menutupi sakitnya. 

Ia tersenyum. Dan berusaha beranjak dari duduknya, mengajak Zoya untuk mengerjakan tugasnya lagi. Akhirnya Zoya mengerjakan tugasnya. Rani Hanya menemani Zoya, biarpun ia masih merasakan kram pada perutnya . Tapi kalau dibandingkan dengan yang tadi agak mendingan yang ini. 

Rani ilfil sangat ilfil sama Rey. Sekarang Rey sering memaksa keinginannya tanpa melihat kondisi orang yang disuruh ya. Kalau ingat Rey, Rani hanya bisa mendesah. 

Mungkin 5 tahun telah mengubah Rey menjadi orang yang egois. Apa keegoisan Rey kerena ia dinyatakan mandul sama keluarga istrinya? 

Seperti apa yang ia tuturkan pada dirinya. Rey pernah protes pada keluarga istrinya kalau ia tidak mandul. Dan apa yang ia katakan benar seketika. Rani hamil, sedangkan Rina sampai sekarang belum menunjukan tanda tanda kehamilannya.

Mungkin Rey frustasi saat Rani hamil. Rey hanya ingin istrinya hamil. Bukan yang lain. Kenyataannya malah sebaliknya. 

Rani juga tidak berharap lebih dari itu. Ia hanya ingin Rey mengakui kalau janin ini hasil benih dari Rey. Tapi kenyataannya? 

Di rumah Rey semakin tertekan. Apalagi kalau ia bertemu dengan mertuanya. Ya, ia masih menumpang hidup dengan mertuanya. Orang tua  Rina tidak mau kalau Rey mengajak Rina punya kontrakan.

Rasa frustasi Rey di rumah mertua, dibawa ke sekolah. Rani lah yang jadi sasaran amarah, Rey. Rey tidak bisa melempiaskan pada Rina. 

Rey kadang merasa bersalah pada Rani. Tapi itu tidak mengubah kenyataan yang ada.  Rani hanya bisa melihat kreativitas adiknya membuat cerpen yang akan di kumpulkan Minggu depan. 

Rani berusaha tegar menerima kenyataannya. Ia salah melakukan dan lebih percaya sama Rey. Kalau ingat itu Rani hanya bisa mengelus dada, hati Rani hanya bisa berkata,'Rey, please! Dia anakmu,' cuma dalam hati saja.*

Terpopuler

Comments

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Miris banget nasib Rani,Rey cm mau enakx aj gk mau tanggung jawab.

2023-02-01

1

TK

TK

lanjut

2022-12-19

0

👑Ria_rr🍁

👑Ria_rr🍁

Boleh request kgak sih Thor, jangan siksa Rani terlalu Thor kasihan🤧

2022-12-10

1

lihat semua
Episodes
1 Aku salah, Rey
2 Aku harus bagaimana?
3 Please, Rey!
4 Rey jangan benci!
5 Ia Anakmu Rey
6 Firasat seorang istri
7 Pertemuan
8 Aku Benci Rey!
9 Jangan siksa aku Rey
10 Rani penasaran
11 Dio hampir tidak percaya
12 Rina mengakui
13 Apa kerena perjodohan
14 Rey curiga sama Rani
15 Rey menyalahkan Rani
16 Kedatangan Rina
17 Kerinduan Rina
18 Jangan pisahkan kami
19 Hati Dio
20 Pertahanan Rani
21 Rani tahu pelakunya
22 Ungkapan Hati Dio
23 Hati Zoya
24 Rina menginginkan sesuatu
25 Pengakuan Dio
26 Rani
27 Rencana Rey
28 Cerita Zoya
29 Rencana Rani
30 Rencana Gagal.
31 Pembicaraan Membuat Iri.
32 Aku salah, tapi?
33 Rey merasa penasaran
34 Rey Mengamuk vs bertengkar
35 Terbongkar
36 Sidang
37 Sidang 1
38 Rasa Itu
39 Aku Salah Rey 2
40 Hati ke hati
41 Rina mengamuk
42 Rina mengamuk 2
43 Hati ke Hati 1
44 Amanda Mengamuk
45 Dugaan Dio
46 Curahan Hati
47 Rey menyalahkan Rani 1
48 Curahan Hati 1
49 Perbincangan
50 Perbincangan 2
51 Bicara 4 Mata
52 Rina menolak
53 Santi bergerak
54 Dio membahas
55 Rey menentang
56 Pertanyaan Zoya
57 Semuanya Kacau
58 Tawa Santi, semuanya terpuruk
59 Kedatangan Rina
60 Menentang Rencana Santi.
61 Satu Kata Satu Hati
62 Kerena Santi
63 Hampir Saja
64 Ningsih tidak setuju
65 Semua menyalahkan Santi
66 Pertemuan Pertama Rina
67 Bisikan hati Rina.
68 Santi vs Ningsih
69 Rey menyudutkan Santi
70 Ningsih akhirnya tahu
71 Terjebak masa lalu
72 Amanda tidak berkutik
73 Memory itu!
74 Introfeksi diri sendiri
75 Kata kata Dio
76 Rencana pencarian
77 Dio mengingatkan
78 Ketakutan Terbesar
79 Protes Rina
80 Adzan dan Iqamah
81 Santi Memaksa menikah
82 Rani minta Bantuan.
83 Permintaan yang mengejutkan
84 Mencari Zoya
85 Zoya mengikuti saran Rani
86 Menemukan Surat
87 Siasat
88 Siasat 1
89 Hilang
90 Mencari Zoya 1
91 Penculikan
92 Zoya minta Jawaban
93 Semuanya shock
94 Cerita Rey
95 Ada Apa dengan Rina
96 Ada Apa dengan Rina 1
97 Teror. Apa Santi pelakunya?
98 Semuanya mencari jalan
99 Mencoba memahami
100 Doa yang tersirat
101 POV Rey
102 Sisi lain dua wanita
103 Aku yang selalu salah
104 Rey salah tapi Rani yang kena
105 Khabar dari Komeng
106 Memory itu!
107 POV Rani
108 Ayah Dimana?
109 Jadi itu ibu?
110 Ayah Dimana 1
111 Cerita Senja
112 Rina mencari bukti
113 Rina terpuruk
114 Anak dari Ilham?
115 Kita Harus bagaimana?
116 Harus Bagaimana?
117 Senja menghalangi
118 Mencerna kata kata
119 Penculikan
120 Sisi lain Rey
121 Sisi Lain Rey 1
122 Mencoba Berdamai
123 Mencari Jalan keluar
124 Senja berusaha menjelaskan
125 Siasat Rey
126 Cerita Rey
127 Kedatangan Tamu
128 Mencari Surya
129 Mencari Surya 1
130 Membuat Keonaran
131 Kembali tidak bawa hasil
132 Kasih sayang Ibu
133 Perasaan Rey dan Rani
134 Kenapa Mas Rey?
135 Rina ngambek
136 Pertemuan pertama Dio
137 Belum Menemukan Jalan keluar
138 Keegoisan
139 Masih simpang siur
140 Masih Simpang Siur 1
141 Rani hanya diam saja
142 Kata hati Rani
143 Ayah, Jangan Sesali!
144 Rey merasa kesal
145 Kisi Hati Rani
146 Surya mencari identitas
147 Lalu anak siapakah?
148 Ibu dan anak sama
149 Surya Masih penasaran
150 Penjelasan Rani
151 Aku ingin jadi perisai
152 Kerusuhan
153 Surya ketemu Ningsih
154 Lalu Salah Siapa?
155 Lalu Salah Siapa? 1
156 Pengakuan Rani
157 Maafkan Ayah Rani
158 Kamu jahat!
159 Satu Maaf dari Santi
160 Izin Dari Surya
161 Lamaran dari Dio
162 Akhirnya
163 Akhirnya 1
164 Akhirnya 2
165 Tamat
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Aku salah, Rey
2
Aku harus bagaimana?
3
Please, Rey!
4
Rey jangan benci!
5
Ia Anakmu Rey
6
Firasat seorang istri
7
Pertemuan
8
Aku Benci Rey!
9
Jangan siksa aku Rey
10
Rani penasaran
11
Dio hampir tidak percaya
12
Rina mengakui
13
Apa kerena perjodohan
14
Rey curiga sama Rani
15
Rey menyalahkan Rani
16
Kedatangan Rina
17
Kerinduan Rina
18
Jangan pisahkan kami
19
Hati Dio
20
Pertahanan Rani
21
Rani tahu pelakunya
22
Ungkapan Hati Dio
23
Hati Zoya
24
Rina menginginkan sesuatu
25
Pengakuan Dio
26
Rani
27
Rencana Rey
28
Cerita Zoya
29
Rencana Rani
30
Rencana Gagal.
31
Pembicaraan Membuat Iri.
32
Aku salah, tapi?
33
Rey merasa penasaran
34
Rey Mengamuk vs bertengkar
35
Terbongkar
36
Sidang
37
Sidang 1
38
Rasa Itu
39
Aku Salah Rey 2
40
Hati ke hati
41
Rina mengamuk
42
Rina mengamuk 2
43
Hati ke Hati 1
44
Amanda Mengamuk
45
Dugaan Dio
46
Curahan Hati
47
Rey menyalahkan Rani 1
48
Curahan Hati 1
49
Perbincangan
50
Perbincangan 2
51
Bicara 4 Mata
52
Rina menolak
53
Santi bergerak
54
Dio membahas
55
Rey menentang
56
Pertanyaan Zoya
57
Semuanya Kacau
58
Tawa Santi, semuanya terpuruk
59
Kedatangan Rina
60
Menentang Rencana Santi.
61
Satu Kata Satu Hati
62
Kerena Santi
63
Hampir Saja
64
Ningsih tidak setuju
65
Semua menyalahkan Santi
66
Pertemuan Pertama Rina
67
Bisikan hati Rina.
68
Santi vs Ningsih
69
Rey menyudutkan Santi
70
Ningsih akhirnya tahu
71
Terjebak masa lalu
72
Amanda tidak berkutik
73
Memory itu!
74
Introfeksi diri sendiri
75
Kata kata Dio
76
Rencana pencarian
77
Dio mengingatkan
78
Ketakutan Terbesar
79
Protes Rina
80
Adzan dan Iqamah
81
Santi Memaksa menikah
82
Rani minta Bantuan.
83
Permintaan yang mengejutkan
84
Mencari Zoya
85
Zoya mengikuti saran Rani
86
Menemukan Surat
87
Siasat
88
Siasat 1
89
Hilang
90
Mencari Zoya 1
91
Penculikan
92
Zoya minta Jawaban
93
Semuanya shock
94
Cerita Rey
95
Ada Apa dengan Rina
96
Ada Apa dengan Rina 1
97
Teror. Apa Santi pelakunya?
98
Semuanya mencari jalan
99
Mencoba memahami
100
Doa yang tersirat
101
POV Rey
102
Sisi lain dua wanita
103
Aku yang selalu salah
104
Rey salah tapi Rani yang kena
105
Khabar dari Komeng
106
Memory itu!
107
POV Rani
108
Ayah Dimana?
109
Jadi itu ibu?
110
Ayah Dimana 1
111
Cerita Senja
112
Rina mencari bukti
113
Rina terpuruk
114
Anak dari Ilham?
115
Kita Harus bagaimana?
116
Harus Bagaimana?
117
Senja menghalangi
118
Mencerna kata kata
119
Penculikan
120
Sisi lain Rey
121
Sisi Lain Rey 1
122
Mencoba Berdamai
123
Mencari Jalan keluar
124
Senja berusaha menjelaskan
125
Siasat Rey
126
Cerita Rey
127
Kedatangan Tamu
128
Mencari Surya
129
Mencari Surya 1
130
Membuat Keonaran
131
Kembali tidak bawa hasil
132
Kasih sayang Ibu
133
Perasaan Rey dan Rani
134
Kenapa Mas Rey?
135
Rina ngambek
136
Pertemuan pertama Dio
137
Belum Menemukan Jalan keluar
138
Keegoisan
139
Masih simpang siur
140
Masih Simpang Siur 1
141
Rani hanya diam saja
142
Kata hati Rani
143
Ayah, Jangan Sesali!
144
Rey merasa kesal
145
Kisi Hati Rani
146
Surya mencari identitas
147
Lalu anak siapakah?
148
Ibu dan anak sama
149
Surya Masih penasaran
150
Penjelasan Rani
151
Aku ingin jadi perisai
152
Kerusuhan
153
Surya ketemu Ningsih
154
Lalu Salah Siapa?
155
Lalu Salah Siapa? 1
156
Pengakuan Rani
157
Maafkan Ayah Rani
158
Kamu jahat!
159
Satu Maaf dari Santi
160
Izin Dari Surya
161
Lamaran dari Dio
162
Akhirnya
163
Akhirnya 1
164
Akhirnya 2
165
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!