Setelah pertarungan usai, para anggota dari tim Fuegonia A bersama dengan Neyndra langsung melompat dari tribun ke tengah arena menghampiri Nizale.
“Kenapa kau memaksakan dirimu memakai teknik itu?” Kata Afucco.
“Maaf aku tidak bisa memenangkan pertarungannya… Ukh…” Nizale sontak kembali mengeluarkan darah dari mulutnya saat mencoba untuk berbicara.
“Jangan berdiam disini saja kita harus segera membawanya ke ruangan medis secepatnya.” Melihat keadaan sari saudara lebih parah, Dierill sontak langsung mengangkat Nizale dan membawanya dari tengah arena.
“Kakak… Seharusnya waktu itu jika kau tidak menolak untuk ikut dalam tim, pasti kami tidak mengikut sertakan Nizale di turnamen ini.” Tiba-tiba Afucco terlihat kesal pada Neyndra.
“Aku sungguh tidak tahu jika Nizale akhir-akhir menjadi lebih parah... Jika sebelumnya aku mengetahuinya aku pasti tidak mengijinkannya untuk ikut turnamen ini, dan biar aku saja yang masuk ke dalam tim,” kata Neyndra, terlhat menyesal.
“Hah sudahlah… Lupakan saja... Urus saja tim barumu itu,” kata Afucco, masih kesal, kemudian meninggalkan Neyndra menyusul Dierill.
Nampak raut wajah sedih dari Neyndra setelah mendengar perkataan dari adiknya tersebut.
**
“Ada apa dengan gadis clan Drown itu sebenarnya? Apa dia memiliki sebuah penyakit?” Tanya Raquille.
“Aku juga tidak tahu pasti… Tetapi, yang kudengar sebelumnya bahwa nona Nizale memiliki sebuah penyakit sejak dia masih kecil,” jawab Drakon.
“Tapi, kenapa kau malah membiarkan kakak perempuannya itu bergabung dengan tim kita? Seharusnya dia itu mungkin harus bergabung dengan tim mereka… Menggantikan gadis itu?”
“Nona Neyndra sendiri yang ingin untuk bergabung dengan kita… Namun, aku tetap merasa bersalah juga karena membiarkan nona Neyndra bergabung dalam tim kita sehingga membuat nona Nizale mengikuti turnamen ini dalam yang keadaan lemah.” Nampak Drakon juga merasa menyesal karena membiarkan Neyndra bergabung ke dalam timnya, yang seharusnya perempuan tersebut masuk ke dalam tim Fuegonia A menggantikan saudaranya.
**
“Seharusnya aku tidak mengijinkannya mengikuti turnamen ini,” kata Rox.
“Aku juga tidak tahu bahwa penyakitnya menjadi semakin parah,” kata Rourke.
“Ayah… Kita harus segera mencari obatnya. Jika dibiarkan terus penyakitnya akan menjadi semakin parah lagi.”
“Aku juga tahu, namun informan kita masih berusaha mencari keberadaan dari tanaman itu.”
**
Beberapa saat kemudian, saat para peserta yang turun ke tengah arena telah kembali ke tribun mereka, pembawa acara pun masuk ke tengah arena.
“Baiklah… Kalau begitu kita lanjutkan ke pertandingan yang kedua dalam kelas Regional Venerate.”
“Bagi nama dari anggota tim yang tertera di layar segera bersiap untuk menuju ke tengah arena.”
Setelah pembawa acara mengatakan hal tersebut, di layar langsung mengacak nama-nama dari para peserta. Lalu terlihat nama dari lima petarung yang akan berhadapan pada pertandingan kedua ini.
Fuegonia A, Elford Drown, 25 tahun, 183 cm, Human, Regional Venerate.
Machora Tira, Maeve Wilmond, 26 tahun, 170 cm, Vampireman, Regional Venerate.
Mormist, Zared Wakor, 34 tahun, 182 cm, Ogreman, Regional Venerate.
Vielass, Zengu Ekonji, 26 tahun, 176 cm, Trollman, Regional Venerate.
Cielas, Vaedor Calinarys, 19 tahun, 173 cm, Human, Regional Venerate.
**
“Baiklah… Ayo maju kak Elford. Sekarang giliranmu,” kata Afucco mendorong Elford.
“Aku tidak berhadapan dengan petarung dari Lightio... Kali ini aku pasti akan menang,” kata Elford, menatap Dimira.
Elford lalu berjalan menuju tengah arena sambil memegang dua belati di tangannya.
**
“Dia adalah petarung dari Fuegonia yang kau kalahkan pada turnamen tahun lalu kan?” Tanya Gerhanther.
“Iya,” jawab Dimira sambil menatap Elford dari kejauhan.
“Aku masih ingat bagaimana kau mempermalukan laki-laki itu saat kau kehilangan kendali waktu itu,” kata Gerhanther dengan agak keras.
Perkataan dari pemuda itu sontak didengar oleh para anggota tim Fuegonia A, yang membuat mereka menjadi tidak senang dan menatap tajamnya.
“Hei… Kenapa kalian menatapku seperti itu? Apa kalian tidak senang dengan perkataanku?” Melihat tatapan tajam dari mereka, Gerhaanther pun langsung meresponnya dengan nada kasar.
“Gerhanther, sudah hentikan… Aku tahu kau mengatakan itu hanya untuk memperdengarkannya pada mereka,” Dimira sontak melarang pemuda itu untuk tidak memanas-manasi para anggota tim Fuegonia A.
**
Sementara itu, di tengah arena terlihat juga keempat petarung lain telah siap dengan senjata mereka masing-masing untuk saling berhadapan.
Tak berapa lama, wasit pun datang ke tengah arena untuk memulai pertandingan.
“Baiklah, Bersiap… Mulai…!” Kata wasit, memulai pertandingan.
Namun, setelah pertandingannya dimulai, belum ada dari satu pun para petarung yang maju untuk menyerang.
“Hei Ogreman… Senjatamu itu mirip denganku. Apa mungkin kekuatannya juga mirip?” Tanya Elford, sedikit bergurau didepan Ogreman tersebut.
“Tak usah banyak omong, majulah sekarang,” Tidak mau membalas gurauan pria Fuegonia itu, Ogreman itu langsung menantang Elford untuk maju menyerangnya.
“Kau yang kemari...” Seketika ekspresi Elford menjadi serius dan malah menantang balik Ogreman itu.
Mendengar tantangan dari pria itu, Ogreman bernama Zared itu dengan cepat maju dan menyerangnya dengan dua belati yang dipegangnya.
Melihat serangan tersebut, Elford langsung menangkisnya dengan menggunakan belatinya. Mereka berdua pun kemudian terlihat saling mengadu keterampilan pertarungan belati mereka satu sama lain.
**
“Jadi… Bagaimana jika kita bertiga saja yang saling ber…” Belum selesai Vaedor berkata, pria itu nampak terkejut saat melihat Vampireman perempuan bernama Maeve dengan mata menghilang dihadapannya.
Tiba-tiba Vampireman itu muncul di pria itu dengan mengayunkan pedangnya.
Namun, tiba-tiba Trollman bernama Zengu langsung melancarkan serangan kejut pada Vampireman perempuan itu hingga membuatnya langsung terhempas.
“Oh… Terima kasih sudah menyelamatkanku Trollman,” ucap Vaedor.
“Untuk apa kau berterima kasih, aku ini adalah lawanmu.” Tidak menerima ucapan terima kasih itu, Zengu sontak langsung mengayunkan tombaknya ke arah pria Cielas itu.
Melihat Trollman itu akan menyerangnya, Vaedor dengan sigap melompat ke belakang menghindari serangan tersebut.
Tak berselang lama setelah mereka bertiga terdiam saling bertatapan, seketika ketiga petarung itu dengan serentak maju dan saling menyerang satu sama lain.
**
Berpindah pada pertarungan Elford dan Zared. Terlihat Ogreman itu menghindari serangan belati Elford dengan melompat ke belakang untuk menjaga jaraknya dengan petarung Fuegonia tersebut.
“Ada apa Ogreman? Apa kau sudah kelelahan melawanku?” Tanya Elford.
“Itu tidak mungkin.”
“Namun… Jika begini terus kau tidak bisa dikalahkan dengan mudah.”
Setelah mengatakan hal tersebut, Zared kemudian mengaktifkan kekuatannya yang langsung membuat kedua belatinya tampak memancarkan energi listrik berwarna merah. Dan seketika itu juga kecepatan dari Ogreman itu pun tiba-tiba meningkat pesat.
*
“Aku tidak bisa melihat pergerakannya...” Gumam Elford dalam hati, terkejut melihat kecepatan dari Ogreman itu.
**
Dengan hanya mengandalkan refleksnya, Elford pun sontak langsung menangkis serangan yang dilancarkan Zared padanya.
Namun, karena tekanan kekuatan dari serangan Ogreman itu tidak bisa ditahannya, sehingga membuat pria Fuegonia itu seketika terhempas.
Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, Zared pun berlari mengejar Elford yang sedang terhempas itu.
“Red electric style… Shocking shreds...” Dia pun langsung melancarkan serangan tebasan bertubi-tubi pada pria Fuegonia itu, yang kemudian diakhiri dengan setruman listrik merah.
“Argh…!” Teriak Elford jatuh tersungkur di tanah.
Setelah dikira bahwa pria tersebut telah kalah, Zared pun memalingkan pandangannya pada Elford dan memperhatikan pertarungan dari tiga petarung lainnya.
Tiba-tiba Ogreman itu merasakan sesuatu yang berbahaya dari belakang. Tanpa pikir panjang ataupun menoleh ke belakang, Zared pun dengan refleks langsung melompat ke samping.
Seketika secara refleks Zared pun langsung menghindari serangan elemen api yang tiba-tiba mengarah padanya dari belakang.
“Untung saja aku dapat merasakannya.” Hampir saja dia menerima serangan elemen api yang datang mengarah padanya.
“Ku akui seranganmu itu… Tapi, seranga itu belum cukup bisa mengalahkanku.” Ternyata serangan tersebut berasal dari Elford yang kini terlihat telah berdiri kembali.
“Kalau begitu… Aku sekarang akan serius.”
Elford kemudian terlihat memutar-mutar kedua belatinya hingga membuat kedua belatinya tersebut memancarkan sebuah energi berwarna merah.
Seketika pria itu mengayunkan kedua belatinya ke arah Zared, walau dalam jarak yang cukup jauh.
Dari ayunan kedua belatinya itu keluar sebuah proyeksi energi berwarna merah yang membuat tanah serta dinding arena mendapatkan bekas tebasan.
“Hah… Sial… Hampir saja aku terkena tebasannya itu.” Walaupun dapat menghindarinya serangan tersebut, namun Zared sontak terkejut dengan apa yang dia lihat barusan itu.
“Kalau begitu akan ku mulai sekarang.” Pria itu seketika maju mendekati Zared sambil melancarkan proyeksi serangan tebasan berulang kali pada Ogreman tersebut.
Melihat serangan bertubi-tubi itu, Zared sontak langsung menghindarinya dengan pergerakkannya yang cepat tersebut.
**
“Uwaah…!” Teriak Vaedor hampir menerima proyeksi serangan dari Elford.
Serangan tebasan dari Elford itu juga sampai mengarah pada ketiga petarung lainnya yang sementara saling berhadapan. Akibat hal tersebut, pertarungan mereka seketika terhenti karena harus menghindari serangan tersebut.
Saat menghindari serangan dari Fuegonia itu, Zared yang seketika kehilangan fokusnya, malah saling bertabrakan dengan Zengu.
“Sialan kau…! Kenapa kau menabrakku…?”
“Hei bodoh…? Kau yang menabrakku…!”
Kedua petarung nampak saling menyalahkan satu sama lain, sehingga membuat mereka tidak lagi memperhatikan serangan dari Elford.
“Hei… Itu kesalahan kalian berdua sendiri tidak fokus dalam pertarungan ini.” Tanpa mereka sadari Elford telah berada di hadapan dua petarung itu.
Tanpa menunggu lama, pria itu langsung melancarkan tebasan proyeksinya pada Ogreman dan Trollman itu, yang membuat mereka terhempas dan seketika mengalami kekalahan.
*
“Kemampuan orang itu sangat merepotkan. Namun, apa dia waktu itu memang tidak bisa mengimbangi kekuatanku saat aku kehilangan kendali…? Hah, sial… Aku tidak bisa mengingatnya,” gumam Dimira dalam hati saat memperhatikan Elford.
**
Perhatian Elford kemudian tertuju pada Vaedor dan Maeve.
“Hei, Vampir wanita… Apa kau mau berkerja sama denganku mengalahkan orang itu?” Tanya Vaedor pada Maeve, mengusulkan untuk bekerja sama.
“Kurasa itu juga satu-satunya pilihan… Melawan tekniknya yang merepotkan itu memang butuh kerja sama.” Tanpa pikir panjang Maeve pun langsung menerima usulan pria Cielas itu.
“Kalau begitu… Aku akan mengalihkan perhatian dari orang itu, lalu kau serang dia seketika dari belakang, mengerti...” Kata Vaedor seketika langsung maju untuk menghadapi Elford.
Melihat pria Cielas itu maju mendekatinya, dengan sigap Elford langsung melancarkan serangan tebasannya secara berulang kali.
“Hah… Memang teknik yang merepotkan,” gumam Vaedor sambil menghindari serangan tebasan jarak jauh tersebut.
Dan akhirnya setelah menghindari serangan bertubi-tubi dari Elford, Vaedor pun berhasil mendekatinya dan tanpa pikir panjang langsung mengayunkan pedangnya pada pria itu.
Namun, dengan mudahnya Elford langsung menangkis serangan pria Cielas itu.
“Hei…! Sekarang saatnya...!” Teriak Vaedor memberi aba-aba pada Maeve.
Dengan sekejap mata Maeve menghilang dan muncul dibelakang Elford. Perempuan itu kemudian langsung mengayunkan pedangnya menargetkan bagian belakang Elford.
Sadar akan bahaya, dengan lincahnya pria Fuegonia itu menendang Vaedor hingga membuatnya terhempas, lalu dengan cepat berputar dan menghindari ayunan pedang dari Vampireman perempuan itu. Dia kemudian mencoba menebas Maeve, namun dengan sigap Maeve langsung menghilang dan muncul di tempat yang jauh dari jangkauan pria itu.
“Heh… Jadi kalian berkerja sama untuk bisa mengalahkanku yah...?” Kata Elford terkagum akan kerja sama kedua orang tersebut.
Elford kemudian melancarkan serangan proyeksi tebasannya secara bertubi-tubi ke arah Vaedor serta Maeve untuk kesekian kalinya.
Hal itu sontak membuat Vaedor serta Maeve menjadi kewalahan untuk dapat menghindarinya.
“Flame projection… Spiral heat…” Melihat kesempatan tersebut, Elford pun melancarkan serangan proyeksi elemen api berbentuk spiral mengarah pada Vampireman perempuan tersebut.
Maeve yang sudah kewalahan menghindari serangan tebasan jarak jauh dari Elford, tidak mengira bahwa serangan api itu dengan cepat datang mendekatinya.
“Argh…!” Seketika Maeve pun menerima serangan api tersebut hingga membuatnya terhempas dan seketika mengalami kekalahan.
“Akhirnya… Sekarang hanya tersisa kau...” Kata Elford, melihat Vaedor.
*
“Sial… Aku tidak punya pilihan lagi selain menggunakan itu…” Kata Vaedor dalam hati.
**
Melihat Elford yang sekarang hanya mengincarnya, Vaedor pun kemudian terlihat mengaktifkan kekuatannya. Seketika muncul sebuah proyeksi energi berwarna biru dari pedangnya, yang langsung menyelimuti bagian tubuh atasnya.
Proyeksi energi itu kemudian memadat menjadi layaknya sebuah zirah untuk melindungi tubuhnya.
**
“Kenapa tidak dari tadi saja kau menggunakan kekuatan itu.?” Kata Saturno.
**
“Teknik itu…” Kata Neyndra.
“Ada apa dengan teknik itu?” Tanya Bohrneer.
“Teknik itu sangat sulit untuk ditembus, bahkan dengan serangan elemen api sekalipun,” kata Neyndra.
“Tapi… Saudaramu itu kan memiliki teknik yang kuat juga,” kata Bohrneer.
“Bahkan dengan serangan tekniknya itu masih belum mampu untuk menembus pertahanan pria itu.”
“Hah… Sehebat itu kah teknik tersebut?” Tanya Bohrneer.
“Aku tahu karena teknik senjata suciku juga mirip dengan Elford. Aku pernah berhadapan dengannya saat babak kedua turnamen ini sebelumnya... Bahkan saat itu, aku sudah tidak dapat berbuat apa-apa lagi karena semua teknik yang ku pakai percuma saja untuk melawannya.”
“Saat itu jika Dierill, adikku tidak datang menolongku pasti aku telah dikalahkan oleh pria Cielas itu… Tapi, kami akhirnya dikalahkan oleh petarung lainnya, hahaha…!” Kata Neyndra tertawa diakhir pembicaraannya.
“Berarti percuma saja saudaramu menolongmu,” kata Bohrneer.
**
Vaedor kemudian berlari lurus ke arah Elford untuk menyerang.
Melihat hal tersebut, Elford langsung meluncurkan serangan tebasan bertubi-tubinya untuk menahan pergerakan dari pria Cielas itu. Namun, Vaedor nampak tidak bergeming sedikitpun karena telah terlindungi oleh proyeksi energi yang berbentuk zirah tersebut.
“Apa…? Seranganku tidak mempan padanya…?” Kata Elford terkejut.
Vaedor kemudian langsung mengayunkan pedangnya saat berada satu titik dihadapan Elford, yang sontak membuat pria Fuegonia itu langsung menangkis ayunan pedangnya tersebut.
Namun, tekanan kekuatan dari Vaedor yang meningkat pesat karena menggunakan teknik zirah proyeksi membuat Elford terhempas sampai menghantam dinding arena.
**
“Dasar bodoh… Kau kira kau bisa menahannya jika dia telah berada pada mode seperti itu.” Kata Saturno.
**
“Ternyata bukan hanya pertahanannya yang meningkat setelah menggunakan teknik itu… Bahkan kekuatan fisiknya meningkat,” kata Dierill, terkejut.
“Apa ini akan menjadi sulit bagi kak Elford?” Kata Afucco.
“Bahkan kak Neyndra waktu itu saja tidak bisa berkutik saat melawannya,” kata Dierill.
“Pasti kekuatan pria dari Cielas itu sudah lebih meningkat setelah tiga tahun terakhir,” lanjutnya.
**
“Menarik… Ayo maju… Aku bukan orang yang akan kalah begitu saja hanya karena serangan payah seperti itu.” Terlihat Elford kembali berdiri lalu memanas-manasi Vaedor.
“Kalau begitu… Sesuai yang kau inginkan,” kata Vaedor seketika kembali mendekati dan menyerang Elford.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 335 Episodes
Comments