Aku mantan pelacur
Plak.Seorang laki-laki tak sengaja mendengar suara tamparan keras yang diikuti rintihan seorang perempuan.Dirinya yang hendak bertemu dengan salah satu Client nya,harus tertunda dengan adanya suara yang mengganggu pendengaran nya.
Awalnya laki-laki itu pikir tidak terlalu penting ikut campur dengan urusan orang lain,Namun suara itu seperti menahan langkahnya.Dirinya begitu berat untuk tak peduli.
Hingga dirinya mau tak mau mengikuti rasa penasarannya.Cukup jauh dari tempatnya tapi masih terlihat jelas Disudut lorong parkiran Hotel,dia mendapati seorang wanita muda yang berpakaian minim tersungkur di kaki wanita berbadan gemuk.Dengan pakaiannya yang berlebihan,memakai make up yang menor dan tak ketinggalan asesorisnya yang menampilkan jika wanita tersebut berkesan glamor.
Sebenarnya melihat kondisi wanita itu yang sangat memprihatinkan,dengan wajah dan tubuh yang penuh luka lebam.Laki-laki itu ingin mendekatinya dan menolongnya.
Namun Dirinya hanya diam karena dirinya bukan tipe laki-laki yang suka ikut campur urusan orang lain.Dia masih mencoba menelisik ada masalah apa sebenarnya.
Laki-laki itu pikir kenapa sesama perempuan dengan gampangnya melakukan kekerasan terhadap sesamanya?meskipun bila wanita muda itu salah bukan berarti dengan seenaknya menyiksanya.
Tak lama laki-laki itu kembali mendengar bahkan kali ini bisa melihat dengan jelas,saat wanita gemuk tersebut kembali menarik rambut wanita muda itu.
"Ah!"teriaknya menahan sakit.
suara tangisnya begitu menyayat hati.
"Kau tau berapa banyak kerugianku, hah"???
wanita yang di duga seorang muncikari
terlihat sedang menarik rambut Mira,
Wanita muda itu bernama Mira,memiliki tubuh tinggi semampai dan wajah cantik.Dia mendapatkan siksaan itu karena dirinya dengan berani menolak melayani pelanggan yang sudah membayarnya.
Profesinya yang sebagai wanita p******.Selain mendapatkan hinaan,dirinya juga kerap kali mendapatkan siksaan jika dirinya tak menuruti kemauan Nyonya Dolly.
Sebutan untuk seorang Muncikari, Bertahun-tahun Mira mengikutinya.Sebenarnya bukan kemauannya ingin seperti itu,Tapi karena suatu hal yang membuat dirinya terpaksa menjalani pekerjaan kotor itu.
Dirinya terpaksa karena harus mengganti biaya pengobatan ibunya pada nyonya Dolly.
"Ampuni saya nyonya,maafkan saya."
Dengan kasar nyonya Dolly menarik kembali rambut Mira,dirinya sudah tak perduli dengan suara rintihan kesakitan Mira.
Mira terus mengiba berharap kali ini dia dilepaskan.Sempat terlintas dipikirannya untuk mengakhiri hidupnya.
Namun bukankah menjadi seorang p****** saja sudah begitu besar dosanya?Lalu bagaimana jika dirinya mengakhiri hidupnya sendiri?
Dia merasa begitu nelangsa,mengapa Tuhan memberi cobaan begitu berat untuknya?Hingga dia pernah berjanji jika suatu saat ada seseorang yang menolongnya lepas dari belenggu ini.Dia ingin berubah menjadi orang yang lebih baik lagi.
"Sekarang bawa dia."ucap Nyonya Dolly geram,dia memerintahkan kedua pesuruhnya yang bertubuh kekar menyeret paksa tubuh tinggi Mira untuk masuk ke dalam mobilnya.
"Ampuni saya nyonya,Tolong lepaskan saya."Mira masih terus mengiba,menangis menahan sakit di sekujur tubuhnya,lelehan air matanya terlihat cukup deras.
Saat tubuh Mira yang hendak dimasukan,tangan seseorang langsung menghantam wajah salah satu pesuruh hingga terjerembab ke lantai.
"Lepaskan br*****k!"ucap Ardhan yang sudah tidak sabar untuk menghajar mereka.
Seketika Ardhan langsung menghantam keduanya.Cukup lama perkelahian itu. Hingga suara nyonya Dolly yang nyaring menghentikannya.
"Siapa kamu?berani ikut campur dengan urusanku!"ucapnya dengan marah.
Tatapan dingin tercetak di wajah Ardhan,matanya memerah serta rahang yang mengeras menahan kemarahan.
Sesaat dirinya mengingat masa lalu bagaimana perlakuan ayah tiri terhadap ibunya.
Siksaan fisik dan batin terhadap ibunya sering kali ditunjukkan di hadapan Ardhan kecil.
Saat itu dirinya hanya bisa menangis menyaksikan itu semua.Tubuhnya yang kecil sama sekali tak bisa melawan ayahnya.
Puncaknya ketika Ardhan melihat ibunya terikat di tepian ranjang dengan kondisi yang mengenaskan,pakaian yang dikenakan sudah tak berbentuk,wajah penuh lebam,dan banyak luka di sekujur tubuhnya.Hingga tak lama ibunya pun meninggal.
Selama ini Ardhan di rawat Asisten ibunya,namun setelah Ardhan beranjak dewasa dan mampu mengurus perusahaan keluarganya.tak lama asisten ibunya pun menyusul orang tua Ardhan.
Sampai sekarang Ardhan sama sekali tidak tau apa motif ayah tirinya yang tega melakukan itu semua.Hanya berselang 2 tahun Ayah tirinya meninggal di dalam penjara.
kejadian itu membuat Ardhan trauma dengan kekerasan,apalagi menyangkut perempuan.
"Apa yang kalian lakukan?"Ardhan berbalik tanya,setelah dirasa cukup tenang.Tapi masih dengan tatapan membunuhnya.
"kami hanya sedang bersenang-senang"ucap
dengan seringainya nyonya Dolly berjalan mendekati dengan gaya pongahnya.
"Apa kau butuh sesuatu tuan?"dirinya kembali bertanya.
"Aku pikir masih banyak wanita yang lebih menarik."lanjutnya lagi.Dia berpikir jika mungkin laki-laki ini salah satu pelanggan Mira.
Tanpa menjawab pertanyaan nyonya Dolly, Ardhan sama sekali tidak mengalihkan tatapannya.Dia masih menatap serius wanita gemuk itu.
Sedangkan Mira terlihat ketakutan,dirinya duduk meringkuk di samping mobil.
"Kau cukup katakan ingin yang seperti apa?"
"tipe halus atau kasar?"Tambahnya kemudian.
Mendengar pertanyaan yang menurut nya aneh, seketika Ardhan melirik sekilas ke arah Mira lalu kembali menatap tajam Nyonya Dolly.
"Kau cukup katakan berapa nominalnya?Tanpa harus kembali ketempat ini." jawabnya keluar dari pertanyaan.
Deg.Mira yang sejak tadi hanya diam menahan sakit,cukup kaget mendengar kata-katanya
dia pikir apa maksud laki-laki itu?
Apa dia ingin membantunya lepas dari belenggu ini?
Tapi apa alasannya,siapa laki-laki itu?begitu banyak pertanyaan yang ingin Mira ucapkan
namun dia bingung harus mengatakan seperti apa.
Mira langsung mendongak kepalanya,dengan masih penuh air mata pandangan mereka bertemu.
Jika pun benar seandainya laki-laki ini membantunya,Mira merasa sangat bersyukur.Karena setelah sekian lama tersiksa dirinya bisa lepas dengan bebas.
"Apa kau laki-laki kaya hingga berani menebus wanita ini?"ucapnya melirik ke arah Mira.
"Atau apa kau ingin menjadikannya simpanan?"tebaknya kemudian.
Dia berpikir tidak mungkin seseorang dengan berani mengeluarkan banyak uangnya hanya untuk mengeluarkan wanita panggilan seperti Mira tanpa adanya imbalan.
"cih,kamu lumayan juga ternyata."Dia masih berpikir jika Ardhan seperti salah satu pelanggannya.
"Katakan saja berapa yang aku keluarkan." Tanpa berpikir panjang Ardhan langsung mengatakannya,dia sama sekali tidak peduli berapa jumlah yang akan di keluarkan hanya untuk menolong wanita malang ini.
Mira yang sejak tadi hanya mendengarkan merasa bingung,haruskah dirinya senang karena seseorang akan melepaskan dirinya dari jerat Nyonya Dolly?atau masih ada belenggu lainnya yang menantinya?
Untuk sesaat dia hanya berpasrah dengan nasibnya,memohon agar Allah masih mau melindungi dirinya dari orang-orang yang berniat buruk terhadapnya.
Asalkan dia bisa Lepas dari pekerjaan kotor ini.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments