Suara derap langkah beberapa kaki tergesa-gesa terdengar di suatu bangunan kosong menuju ke salah satu ruangan,begitu melihat seorang laki-laki terikat di kursi di ruangan tersebut.Namun hal yang tak terduga terjadi,Ardhan langsung menghampirinya dan
Bug..
"Katakan,apa alasan mu meneror Mira hah?" Ardhan mencengkeram kuat kerah laki -laki tersebut.Dia begitu marah sekaligus lega mendengar dari orang suruhannya bahwa pelaku sudah di temukan.
Karena laki-laki tersebut masih bungkam, seketika Ardhan terus menghajarnya. dia tidak perduli dengan keadaan laki-laki tersebut yang sudah babak belur.
Dany dan beberapa orangnya hanya diam menyaksikannya saja, bagi mereka kapan lagi melihat tontonan gratis yang cukup lumayan seru. Dany tau Ardhan butuh luapan emosinya.
Selama ini Dany yang menjadi sasarannya,tapi bukan secara fisik melainkan umpatan atau cacian.Tapi Dany mengerti itu karena selain dia yang hanya seorang sekertaris dia juga tau begitu banyak beban yang di bawa bos besarnya.
Setelah dirasa cukup lelah Ardhan menyudahi tinjuannya.Sengan nafas yang masih memburu dan dada yang mengembang kempis menahan amarah.
Sedang laki -laki yang terkapar di lantai,dia mulai bangkit dengan sempoyongan ,menatap tajam ke arah Ardhan.
"Kau lupa siapa aku Ardhan Prayoga, putra Hendra Prayoga." dengan seringainya mengejek dia menantang Ardhan.
Mendengar nama Ayahnya di sebut Ardhan mengerutkan keningnya,kenapa laki-laki ini mengenal ayahnya.Siapa laki-laki ini?
"Heh, ternyata kau sudah lupa tuan muda prayoga.Yapi tak apa,akan aku bantu supaya kau mengingatnya."
"Kenalkan namaku Samuel Smith."Dia mengulurkan tangannya ke arah Ardhan namun dia cukup kecewa karena Ardhan tak meresponnya.
"Oke baiklah tuan muda."
Ardhan mulai mengingat nama itu.yah,dia ingat bocah laki-laki yang selalu ikut ayahnya jika berkunjung ke mansion keluarga prayoga.
Ayah mereka cukup dekat karena beberapa kali memiliki hubungan soal pekerjaan.
Namun karena suatu kesalahpahaman , hubungan mereka menjadi retak.Belum lagi setelah jatuhnya perusahaan ayah smith.Dia melakukan pembunuhan terhadap tuan Prayoga dan sebelum tertangkap dia lebih memilih bunuh diri.
"Dan kau mau tau siapa ayah tiri mu Ardhan, dia adalah kakak ku lebih tepatnya kakak angkat ku.Kini kau tau maksudku bukan?"terdengar kekehan kecil di akhir kalimatnya.
"Jika yang kau tuju keluargaku,mengapa kau juga membawa Mira ke dalam masalah ini br*****k." kini Ardhan tau apa motif ayah tirinya menyiksa dan sampai membunuh ibunya. Yang tak lain karena kesalahpahaman masa lalu.
Dia pernah tau ketika ketua pelayan pribadi keluarganya menceritakan semuanya.
Jika keluarga Prayoga, Smith dan Miller yang tak lain keluarga Jessica mereka pernah menjalin kerja sama perusahaan.
Tapi karena suatu alasan keluarga Prayoga dan Miller terpaksa memutus tali kerjasamanya dengan keluarga smith karena mereka tau akan ikut terseret dampak nya jika masih berhubungan.Bukan karena egois melainkan karena mereka memikirkan semua karyawan perusahaan mereka.
Oleh karena itu mereka berencana akan membantu perusahaan Smith untuk bangkit kembali setelah semua urusan selesai.
Namun belum juga terlaksana rencana mereka, Tuan Smith lebih dulu berbuat di luar kendali, dia mencelakai mobil yang di kendarai tuan Prayoga dengan menyewa orang bayaran untuk menabraknya.
Selang beberapa tahun dia kembali menyabotase mobil tuan Alan Miller hingga terjadi kecelakaan yang menewaskan pemiliknya.Tak lama setelahnya sebelum tertangkap dia di temukan gantung diri di tempat persembunyiannya.
Semua teka -teki di masa lalu Ardhan terjawab sudah, tapi dia masih belum tau kenapa Mira ikut terseret kedalamnya.
"Jawab pertanyaan ku br*****k." Tanya ulang Ardhan mengarahkan tatapan membunuhnya pada Samuel, dia kembali mencengkram kuat kerah baju Samuel.
Bukannya menjawab Samuel malah menyeringai dan malah menambah emosi Ardhan semakin meningkat.
"Asal kau tau bukan hanya keluargaku yang memiliki dendam ,karena masih ada dendam lainnya yang lebih mengejutkan,terutama untuk kekasih ****** mu."Setelah mengatakan itu seketika ardhan langsung menghajar Samuel habis-habisan hingga jatuh tersungkur tak sadarkan diri.
"Bawa dia ke kantor polisi, laporkan hingga mendapat hukuman yang seberat-beratnya."
Empat orang suruhan yang sejak tadi melihat tontonan seketika langsung mengangkat tubuh Samuel yang sudah terkapar.
"Dan kau Dany, kau tau harus berbuat apa.Pastikan keselamatan Mira yang paling utama."Ardhan mengarahkan pandangannya ke arah Dany.
Saat Dany akan menjawab perintah ardhan dering handphone Dany yang berada di saku celananya berbunyi, setelah menggeser icon hijau panggilan tersebut langsung tersambung.
Tak lama wajahnya berubah pias,belum reda keterkejutannya mengenai masa lalu keluarga bosnya kini di tambah informasi yang mungkin dapat membuat jantung berdetak lebih kencang dari biasanya.
" Hallo Assalamualaikum tiang, eh maaf tuan. Gawat mba Mira tidak ada di kamarnya dan kamarnya sedikit berantakan."Terdengar suara panik Siti di seberang yang langsung mematikan panggilannya.
Melihat raut muka Dany yang aneh, Ardhan mengernyitkan sebelah alisnya.
Lantas Dany langsung menyampaikan dengan hati-hati, mendengar kabar bahwa Mira hilang
ardhan secepat kilat berlari di ikuti Dany dan beberapa sisa orang suruhan nya.
Mobil yang di bawa sendiri Ardhan dengan Dany yang berada di samping kemudi, berkelak-kelok di padatnya jalanan.
"Apa kau lupa menyuruh orangmu menjaganya bodoh."Ardhan memaki ke arah dany, dengan masih tatapannya mengarah ke depan.
Ardhan tidak ingin apa yang terjadi dengan keluarganya tidak terjadi pada Mira, dia begitu mengkhawatirkan nyawa Mira.
"Tuhan tolong lindungilah Mira,"
"Mira aku janji tidak akan akan memaksa mu untuk menerimaku, aku pastikan akan melupakan perasaan ini jika itu bisa membuatmu bahagia.Tolong berjanjilah jika kamu akan baik-baik saja."
"Maaf tuan ,saya sudah menempatkan dua orang untuk menjaga nona." Dany menjawab dengan tubuh yang gemetar karena panik melihat ardhan menyetir ugal-ugalan.
"AWAS TUANN" Dany seketika panik saat mobil ardhan hampir saja menabrak truk di depannya.
untung saja ardhan sigap langsung membanting setir ke arah kiri tapi naasnya Dany yang harus kepentok pintu bagian dalam mobil tersebut.
"y Allah lindungilah hamba, berilah kesempatan untuk merasakan indahnya pernikahan."ucap dany dalam hati
"Lalu kenapa Mira bisa hilang, pecat mereka semua."
Ardhan menyetir seperti kesetanan, dia sama sekali tidak perduli dengan penumpang lainnya yang sampai mengeluarkan keringat dingin.
"I-iya baiklah , tapi tolong tuan hati-hati lah.aku masih ingin hidup tuan." Dany nyerocos tak jelas karena dia begitu ketakutan.
Hingga mobil mereka sampai di halaman parkir,Ardhan langsung keluar dan secepatnya masuk kedalam.
Sedang Dany keluar dari mobil bukannya masuk kedalam toko melainkan berlari ke tepian lebih tepatnya ke selokan kecil untuk memuntahkan isi perutnya.
Tubuhnya merasa terguncang, kepalanya yang sedikit pening. sekilas dia meratapi nasibnya yang menjadi sekertaris seorang bos besar yang arogan.
Setidaknya dia hanya bersyukur merasakan mabuk kendaraan bukan mabuk karena minuman.
Setelah di rasa sudah habis semua isi perutnya Dany mulai bangkit bertepatan itu seseorang terlihat menyodorkan air mineral dan obat ke arahnya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments