Bab 15.Diusir

Sudah satu minggu Mira menginap di panti asuhan,dia memilih panti asuhan untuk mengalihkan pikirannya.Dulu Mira pikir bertaubat itu mudah, hanya tidak lagi melakukan perbuatan dosa, dan hanya menaburkan kebaikan di sekelilingnya. Namun nyatanya tidak semudah yang Mira bayangkan.

Masalah -masalah kerap kali muncul,belum lagi sekarang setelah semua orang tau banyak

gunjingan -gunjingan atau perkataan merendahkan yang membuat Mira semakin merasa kerdil.(maaf ya mba Siti aku bukan ngatain kamu)😁🤭

Duduk di teras belakang dengan Bu fatimah di waktu senggang,karena anak-anak panti sebagian sedang bersekolah.

Sedangkan yang balita ada bersama perawat mereka.

Karena tak yang di ajaknya bicara ,mungkin dengan menceritakan keluh kesahnya pada Bu fatimah akan sedikit mengurangi beban pikirannya.pikir Mira.

Namun sebelum Mira mengatakan semuanya, Bu fatimah terlebih dahulu bertanya sesuatu padanya.

"Boleh ibu tanya sesuatu nak?" tanyanya Bu fatimah pada Mira.

Mira hanya tersenyum lalu mengangguk pelan.

"Dari kapan kamu melakukannya?"

Mira tercengang mendengar pertanyaan Bu fatimah,dia tau maksud pertanyaan Bu Fatimah.Tapi sejak kapan Bu fatimah tau pekerjaan kotornya.Selama ini Mira selalu menutup rapat tentang kehidupan pribadinya.

Tak lain hanya karena Mira merasa tak mempunyai lagi tempat yang nyaman selain panti asuhan ini.

Baginya Bu Fatimah adalah ibu kedua,.

Bukannya selama ini Bu fatimah taunya Mira bekerja di toko?lalu kenapa Bu fatimah bertanya seperti itu?

Lidah Mira seakan kelu untuk menjawabnya,niatan awal akan menceritakan semuanya dengan Bu fatimah seketika buyar.

Siapkah Mira menceritakan yang sebenarnya, dia terlalu takut jika menyangkut kehidupan kelamnya.

Tapi ketika dia ingat kata-kata mba Siti, Mira menjadi sadar bahwa apa yang mba katakan benar,dia harus berani menghadapi semua jika memang sungguh-sungguh ingin berubah.

"Sejak kematian ibu." jawab Mira lirih dengan kepala menunduk,matanya yang mulai berkaca-kaca dan tangan saling meremas,seakan Mira berada di kursi pesakitan.

Apa setelah ini Bu fatimah tidak mau lagi menerimanya.Mira terlalu berprasangka buruk dengan semuanya.

Namun saat sebuah tangan merangkulnya, rasa hangat menyeruak di hatinya.Dia seperti merasakan jika ibunya yang telah tiada sedang memeluknya.

Betapa dia sangat merindukan perasaan ini.

Mira merasakan tubuh wanita yang memeluknya bergetar ,menandakan bahwa beliau menangis.

"Maafkan ibu nak,maafkan ibu." Disela-sela tangisnya Bu fatimah berucap meminta maaf ,seakan beliau mempunyai kesalahan.

"Bu Fatimah kenapa?memang apa hubungannya dengan masa laluku?bukankah Beliau harusnya marah denganku,karena membohonginya.lalu kenapa malah minta maaf?"

Karena terbawa suasana yang terasa menyedihkan Mira pun ikut menangis, mereka saling berpelukan menangisi segala penyesalan mereka sendiri.Sampai beberapa lama mereka merasa lelah.

"Mira,,ibu minta maaf". sekali lagi Bu Fatimah mengatakannya.

"kenapa ibu meminta maaf sama Mira,seharusnya aku yang meminta maaf Bu." Dengan lelehan air mata Mira mengatakan itu, dia masih bingung dengan permintaan maafnya Bu Fatimah.

Sampai akhir Bu Fatimah pun menceritakan semuanya.

Flashback.

"Apa yang kamu lakukan Brenda,kenapa kamu begitu ceroboh seperti itu?" ucapnya penuh tekanan.

"Maafkan aku mba, aku mencintainya dan dia juga berjanji akan menikahiku."

wanita yang tengah hamil satu bulan itu tengah berlutut dan menangis sesenggukan di depan wanita yang tak lain fatimah .

"Tapi bukan berarti kamu harus menyerahkan kesucian mu sebelum kalian menikah." Fatimah begitu menyayangkan sikap Brenda yang terlalu percaya dengan laki-laki.

Betapa bodohnya wanita yang di depannya.Dia sudah menganggapnya adik,mereka juga sama-sama yatim piatu.

Tumbuh bersama di panti asuhan sampai akhirnya mereka di percayakan untuk mengurus yayasan tersebut.

"lalu apa tuan Jhon tau kehamilan mu?"cecar Fatimah, sampai dia menahan sesak di dadanya.

Brenda menggelengkan kepalanya."aku tidak bisa memberitahunya mba."

"kenapa tidak?Bukankah dia berjanji akan menikahi mu?"

"Dia akan menikah dengan nyonya Lyla

dan aku tidak bisa mencegahnya."berkata dengan menahan sesak.

"Dia juga terpaksa menikahinya karena wasiat bosnya, aku juga memikirkan masa depan anak-anak jika Jhon lebih memilihku." Brenda mengatakan dengan lelehan air mata di pipinya.

Fatimah begitu marah kenapa Jhon tidak mau bertanggung jawab atas kehamilan Brenda melainkan malah menikahi wanita lain.

"Lalu apa yang akan kamu lakukan sekarang?" Fatimah merasa tidak tau apalagi untuk membantunya.

"Kau tau bukan apa konsekuensinya kamu seperti ini?"sebenarnya Fatimah tidak ingin mengatakannya .

Fatimah mencoba mengingatkan Brenda jika nasibnya tidak akan baik.Hamil di luar nikah sama saja mencoreng nama baik yayasan tersebut.

Fatimah takut bila sampai kabar kehamilan Brenda di ketahui salah satu donatur tetap di yayasan itu.Karena akan berdampak pada kelangsungan dana di yayasan itu nantinya.

Maka dengan sangat berat hati Fatimah terpaksa mengusirnya.

"pergilah dari sini." Fatimah mengatakan dengan tubuh yang terguncang.

"Mungkin itu yang terbaik,maafkan mba."Dia sama-sama berlutut dan meraih tubuh Brenda.Jika saja saat ini tidak mengemban amanat yang besar

Fatimah dengan rela mau merawat anak itu dengan suka cita,Namun kenyataannya tidak demikian.

Dia juga harus memikirkan masa depan anak-anak panti lainnya.

Fatimah merasa dilema,dirinya seperti berada di dua pilihan yang sulit.

"Mba tolong jangan usir aku mba, bagaimana dengan anakku kelak mba." Brenda semakin terisak,dia hanya tidak ingin nasib anaknya terlunta-lunta di jalanan.

Cukup lama mereka dengan posisi seperti itu, sampai akhirnya Brenda memutuskan jika dia bersedia pergi.

"Baiklah jika ini yang terbaik,tapi aku ingin mba berjanji denganku saat ini."ucap Brenda setelah melepaskan pelukan mereka.

"Berjanjilah tidak akan pernah memberitahu Jhon bahwa ini anaknya."ucap Brenda penuh penekanan.

Dirinya hanya tidak ingin jika Jhon sampai tau,itu hanya akan membuat masalah dengan pernikahannya.

Bagaimanapun masa depan Panti Asuhan juga bergantung dari keluarga besar Lyla.

Fatimah sebenarnya kurang setuju dengan keputusan Brenda,karena bagaimanapun seorang anak juga berhak tau siapa Ayahnya.

Tetapi dia juga tidak berhak menentang keputusan Brenda.

"Iya,mba berjanji." Fatimah merasa berat mengatakan kalimat itu.Baginya terlalu berat ucapan janji itu,bagaimana jika anak itu seorang perempuan?itu berarti suatu saat dia akan membutuhkan ayahnya.

Fatimah bangun lantas masuk kedalam dan keluar dengan membawa sejumlah uang yang di taruh di amplop warna coklat.

"Bawalah ini, hanya itu yang bisa mba bantu."

"Tapi ini tabungan mba,aku tidak bisa menerimanya." Brenda mencoba menolak pemberian Fatimah.

"Tidak apa-apa,justru jika kamu menolak mba akan sangat merasa bersalah denganmu."paksa Fatimah, sebenarnya dia merasa tidak tega mengusir wanita hamil itu.

Melihat wajah Fatimah,Brenda akhirnya mau menerimanya.Dia merasa jika dirinya juga sebenarnya membutuhkan nya.

Malam itu juga Brenda keluar dari panti tanpa membawa banyak barang,hanya sebagian pakaiannya dan surat-surat penting dirinya, Dia pergi dengan membawa sejuta kenangan indah di Panti Asuhan itu.

...****************...

Episodes
1 Bab 1.LEPAS
2 Bab 2.Habis gelap terbitlah Terang
3 Bab 3.Bos besar
4 Bab 4. Berubah 180%
5 Bab 5.Pesta
6 Bab 6.Insiden
7 Bab 7.Gadis kecil
8 Bab 8.Perempuan berambut pirang
9 Bab 9.Masa lalu
10 Bab10.Penolakan
11 Bab 11.Ungkapan
12 Bab 12.Pengakuan Cinta
13 Bab 13. Pendosa
14 Bab 14.Cobaan
15 Bab 15.Diusir
16 Bab 16.Demo
17 Bab 17. Menemukan bukti
18 Bab 18.Teka -teki yang terjawab
19 Bab 19.Aku merindukanmu
20 Bab 20.Pencarian
21 Bab 21.Akhir pencarian
22 Bab 22.Tabur bunga
23 Bab 23.Mencintai Tuan
24 Bab 24.Kado
25 Bab 25. Dany Saputra
26 Bab 26.Kembali
27 Bab 27.Hari pertunangan
28 Bab 28.Masih di acara
29 Bab 29.Pulang
30 Bab 30.Melepaskan
31 Bab 31.Negoisasi
32 Bab 32.Nostalgia membawa petaka
33 Bab 33.Jessica
34 Bab 34.Rencana pertemuan
35 Bab 35.Pantai
36 Bab 36.Ungkapan ke 2
37 Bab 37.Rencana
38 Bab 38.Pacaran diam-diam
39 Bab 39.Berhalusinasi
40 Bab 40.Melabrak
41 Bab 41.Bagai Pungguk merindukan Bulan.
42 Bab 42.kabar duka
43 Bab 43.pertemuan Ayah dan Anak
44 Bab 44.Marah Lagi
45 Bab 45.kebenaran
46 Bab 46.Semakin mendekati.
47 Bab 47.Semakin mendekati 2
48 Bab 48.
49 Bab 49.Kecewa
50 Bab 50.Dia putri kandungmu
51 Bab 51.DNA
52 Bab 52.tertangkap
53 Bab 53.Kencan part 1
54 Bab 54.Kencan Part 2
55 Bab 55.Luka Lama
56 Bab 56.Menunggu lagi
57 Bab 57.Khawatir
58 Bab 58.
59 Bab 59.Makan Malam Bersama
60 Bab 60.Masih Berlanjut
61 Bab 61.Fitting Baju Pengantin.
62 Bab 62.Mulut kotor.
63 Bab 63.Niat terselubung.
64 Bab 64.Malam pertama kita
65 Bab 65.Masih di Malam Pertama Kita
66 Bab 66.Rencana Honeymoon.
67 Bab 67. Kehidupan Baru.
68 Bab 68.Niat jahat
69 Bab.69 Honeymoon
70 Bab 7. Honeymoon 2
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1.LEPAS
2
Bab 2.Habis gelap terbitlah Terang
3
Bab 3.Bos besar
4
Bab 4. Berubah 180%
5
Bab 5.Pesta
6
Bab 6.Insiden
7
Bab 7.Gadis kecil
8
Bab 8.Perempuan berambut pirang
9
Bab 9.Masa lalu
10
Bab10.Penolakan
11
Bab 11.Ungkapan
12
Bab 12.Pengakuan Cinta
13
Bab 13. Pendosa
14
Bab 14.Cobaan
15
Bab 15.Diusir
16
Bab 16.Demo
17
Bab 17. Menemukan bukti
18
Bab 18.Teka -teki yang terjawab
19
Bab 19.Aku merindukanmu
20
Bab 20.Pencarian
21
Bab 21.Akhir pencarian
22
Bab 22.Tabur bunga
23
Bab 23.Mencintai Tuan
24
Bab 24.Kado
25
Bab 25. Dany Saputra
26
Bab 26.Kembali
27
Bab 27.Hari pertunangan
28
Bab 28.Masih di acara
29
Bab 29.Pulang
30
Bab 30.Melepaskan
31
Bab 31.Negoisasi
32
Bab 32.Nostalgia membawa petaka
33
Bab 33.Jessica
34
Bab 34.Rencana pertemuan
35
Bab 35.Pantai
36
Bab 36.Ungkapan ke 2
37
Bab 37.Rencana
38
Bab 38.Pacaran diam-diam
39
Bab 39.Berhalusinasi
40
Bab 40.Melabrak
41
Bab 41.Bagai Pungguk merindukan Bulan.
42
Bab 42.kabar duka
43
Bab 43.pertemuan Ayah dan Anak
44
Bab 44.Marah Lagi
45
Bab 45.kebenaran
46
Bab 46.Semakin mendekati.
47
Bab 47.Semakin mendekati 2
48
Bab 48.
49
Bab 49.Kecewa
50
Bab 50.Dia putri kandungmu
51
Bab 51.DNA
52
Bab 52.tertangkap
53
Bab 53.Kencan part 1
54
Bab 54.Kencan Part 2
55
Bab 55.Luka Lama
56
Bab 56.Menunggu lagi
57
Bab 57.Khawatir
58
Bab 58.
59
Bab 59.Makan Malam Bersama
60
Bab 60.Masih Berlanjut
61
Bab 61.Fitting Baju Pengantin.
62
Bab 62.Mulut kotor.
63
Bab 63.Niat terselubung.
64
Bab 64.Malam pertama kita
65
Bab 65.Masih di Malam Pertama Kita
66
Bab 66.Rencana Honeymoon.
67
Bab 67. Kehidupan Baru.
68
Bab 68.Niat jahat
69
Bab.69 Honeymoon
70
Bab 7. Honeymoon 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!