Disepanjang acara, Ardhan memperkenalkan Mira sebagai staf di kantornya.dan itu cukup membuat Mira kaget,setau Mira dia hanya akan meminta izin untuk bekerja selain pekerjaan awalnya, bukan untuk bekerja di perusahaan miliknya.
Karena dia menyadari kemampuannya yang hanya lulusan sekolah menengah atas.
Awal kedatangannya banyak hal yang membuatnya risih,karena kesan yang di tangkap Mira pada acara pesta tersebut hanyalah mewah dan glamor.
Karena yang Mira tau pesta tersebut mengusung tema pasangan.
Mungkin yang menyamakan dengannya hanyalah pakaiannya saja.
"Aku merasa terselamatkan dengan gaun ini."gumamnya lirih Mira pada gaun yang dia pakai.
"Ada apa?"tanya Ardhan karena merasa jika Mira berbicara sesuatu.
"Tidak ada tuan."
"Hai,Ard.bisa kita bicara?" Seseorang yang mungkin teman bisnisnya mengajak Ardhan berbicara.
Ardhan pun melirik sejenak ke Mira mungkin maksud dirinya yang minta persetujuan dengannya.
Mira hanya menjawab dengan anggukan saja.
Karena merasa bingung dan bosan,Mira hanya melihat-lihat saja sambil mencoba mencicipi hidangan yang mereka sajikan.
Seorang laki-laki tengah memperhatikan Mira semenjak Mira datang bersama Ardhan, dia mulai yakin bahwa apa yang dia lihat benar.
"Ternyata itu memang kamu,sayang sekali."ucap laki-laki yang tengah menatap Mira.
Mata mereka saling menatap,Mira langsung mengenalnya siapa yang sejak tadi menatapnya.
Karena kaget Mira hanya berpura-pura tidak mengenalinya.
Berbeda dengan laki-laki itu dia sangat mengingat penolakan yang di lakukan Mira dan itu cukup membuatnya marah.
"Kali ini kamu tidak bisa lolos dariku." ucapnya geram.
Awalnya Mira masih tidak perduli keberadaan laki-laki itu,Namun nyatanya Mira tak bisa membohongi dirinya sendiri jika keberadaan laki -laki itu begitu mengusik pikiran Mira.
Ketakutan akan masa lalunya menjadi hal yang dipikirkannya.Karena dirinya tidak ingin mempermalukan Ardhan di depan teman Bisnisnya saat ini.
Wajah Mira berubah pucat saat melihat laki-laki tersebut tengah berjalan menuruni anak tangga,Andai saja dirinya sedang tidak bersama Ardhan.
Mungkin Mira sudah pergi dari keadaan yang membuatnya sedikit tidak nyaman.
"Bagaimana ini,apa yang harus aku lakukan?"
"Apa aku bilang saja tidak mengenalinya?ah,tapi itu tidak mungkin."ucapnya dengan ketakutan.
Ardhan memutuskan menyudahi obrolannya mengenai perkembangan perusahaan dengan rekannya, dia langsung bergabung dengan Mira yang tengah meminum hidangan di acara tersebut.
Karena dia cukup curiga dengan keadaan Mira yang sedikit gemetaran.
"Ada apa denganmu?apa kau sakit?jika iya kita bisa pulang sekarang." Ardhan cukup khawatir,melihat wajah Mira yang pucat.
"Aku tidak apa-apa tuan, mungkin hanya belum terbiasa dengan acara seperti ini."
Sebenarnya Mira ingin sekali pergi dari acara tersebut,namun dia tidak enak dengan Ardhan yang mengajaknya bahkan sampai membeli kan gaun mewahnya. karena itu dia mencoba mengabaikan dan berpura-pura baik-baik saja.
Di saat Ardhan dan Mira menikmati acaranya ,lebih tepatnya hanya ardhan yang menikmati karena semenjak Mira melihat laki-laki itu. Mira tidak merasa nyaman.
Jessica yang hendak menemui Ardha dan Mira di urungnya karena sorang laki-laki lebih dulu menemui mereka.
Dia memutuskan untuk memperhatikan mereka dulu.
"Apa kabar tuan Ardhan?"ucap si pria yang di kenal bernama Andre,menepuk pundak Ardhan.
"Sangat baik tuan Andre,lama tidak bertemu." Ardhan menjawab dengan datar, mereka pernah terlibat kerjasama, namun dia tidak terlalu menyukai teman bisnisnya karena kepribadiannya.
"Ternyata kau cukup nyali juga,tuan Ardhan."
"Apa kau penasaran juga dengannya?"Andre mengatakan dengan nada mengejek,sambil melirik ke arah Mira.
Sejak kemunculan Andre, Mira merasa takut Andre mengenalnya.Namun dia harus tampak biasa, tapi Ardhan menyadari itu
"Maaf,apa maksud anda tuan?"Ardhan masih belum mengetahui apa maksud Andre,namun dia tidak menyukai cara tatapannya ke arah namira.
"Aku juga sangat penasaran dengan tubuhnya." Andre membisikkan di telinga ardhan.
Mendengar itu Ardhan sangat geram kini wajahnya tampak memerah,rasanya ingin menghajar mulut laki-laki yang ada di hadapannya,namun dia mencoba menahan emosinya.
mengingat mereka berada di acara pesta.
Selain itu dia juga tidak ingin mempermalukan Diri sendiri apalagi Mira.
dia tau dari wajah Mira yang ketakutan, matanya mulai berkaca-kaca.
oleh karena itu dia mulai bersikap biasa namun masih waspada, ardhan tidak ingin kecerobohan nya membuat semuanya hancur.
"Maaf ,saya tidak bisa berbicara dalam hal pribadi,jadi saya mohon undur diri,terima kasih."
Namun disaat Ardhan yang tengah menggandeng tangan Mira hendak pergi, Andre mencoba menahannya dengan kalimat yang membuat Ardhan semakin geram.
"jika kau sudah selesai dengannya,biarkan giliran aku yang menikmatinya." ucap Andre dengan seringainya.
Detik berikutnya Ardhan langsung berbalik arah menghajar wajah Andre dengan membabi buta, Andre merasa tidak terima wanita yang kini selalu ada di pikiran nya di rendahkan begitu saja.
Ardhan tidak perduli akan masa lalu Mira, baginya Mira adalah wanita yang patut dia lindungi.
Cukup lama mereka saling hantam, tidak ada yang berani memisahkan mereka.
Bahkan Dany sekertaris nya tidak mampu menghentikan insiden itu.
Ardhan semakin kalut saat melihat mata wanitanya menangis histeris.
Hingga saat Dany menyerukan nama mira barulah ardhan menghentikan kegilaan nya.
Brug...
"Non Mira...!"
Mira seketika jatuh pingsan,kekhawatiran nya saat pertama kali melihat Andre terjawab sudah, laki -laki itu mengenalnya.
Laki-laki yang di tolaknya untuk melayaninya ,kini hadir di hadapannya.
yah, Andre adalah laki-laki yang terakhir memesan jasa Mira,namun di tolak Mira karena Mira yang bertekad untuk berubah.
Saat Ardhan melihat Mira yang jatuh tak sadarkan diri, secepatnya dia langsung membawa Mira keluar dari acara tersebut.Ardhan sama sekali tidak perduli dengan keadaannya sendiri yang cukup mengenaskan.
Semua tamu sangat penasaran siapa wanita itu, mengenal Ardhan sosok laki-laki yang tidak pernah terlihat bersama wanita.
Salah satunya Jessica,dia penasaran siapa wanita yang dekat dengan Ardhan,kenapa Andre juga mengenalnya.Dan gilanya mereka berkelahi hanya karena wanita itu.
"Tidak mungkin dia mantan pacar Andre."ucap Jessica berspekulasi sendiri.
Jessica sangat tau kepribadian Andre yang sama sekali tidak berniat menjalin hubungan serius.
Melihat Ardhan yang begitu khawatir dengan perempuan itu, membuat Jessica sangat cemburu.Bertahun-tahun mengenal Ardhan, belum pernah melihat nya seperti itu.
Berbeda dengan Jessica, pria paruh baya yang tak lain ayah Jessica sangat penasaran dengan wajah Mira.
"Sebenarnya siapa perempuan itu, kenapa aku tak asing dengan wajahnya?"gumamnya lirih.
...****************...
mohon maaf atas ketidakpuasan dalam membaca🙏🙏 karena author masih dalam tahap belajar.❤️❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments