Menjelang malam suasana di jalan utama komplek perumahan cukup padat,banyak kendaraan yang masih berseliweran.Berboncengan dengan sepada motor atau bahkan menggunakan mobil pribadi mereka.
Karena setiap di akhir pekan terdapat pasar malam dadakan yang di selenggarakan di dekat toko Mira.
komedi putar atau mainan lainnya menjadi primadona untuk kalangan anak-anak sebagai hiburan,meskipun dengan hanya merogoh kocek yang masih terbilang murah,namun dampaknya sangatlah besar untuk kebahagian mereka.
Tidak hanya itu mereka menghabiskan waktu di hari libur mereka bersama keluarga,membeli berbagai cemilan atau bahkan barang-barang lainnya yang di jual di gerai gerobak masing-masing.
Begitu juga dengan suasana di toko Mira yang masih saja ramai.Banyak orang yang membutuhkan untuk sekedar cemilan teman teh atau minuman lainnya.
Siti merasa tidak sia-sia jika dirinya yang terus melakukan promosi dari pagi sampai wajahnya seperti kerupuk kulit.
Hari itu Mira berniat menambahkan seseorang lagi untuk membantunya,karena Mira dan Siti merasa kewalahan.
Toko Mira banyak menerima pesanan saat itu untuk,arisan,pengajian,dan selamatan.
Untung saja Siti mempunyai kenalan yang dulu berkerja dengannya.
Ditengah kesibukan mereka melayani pelanggan,satu sosok yang di kenal Mira datang di tengah pelanggan lainnya.
Laki-laki dengan perawakan tinggi jangkung, putih dan cukup tampan.datang menghampiri Mira yang saat itu berdiri di meja kasir.
Tapi karena tidak ingin mengganggu,terpaksa
Dany menunggu mereka selesai dengan pekerjaan mereka.
Setelah di rasa mulai senggang, pelanggan juga mulai sedikit. Dany menghampiri Mira yang terlihat sudah selesai menghitung pendapatan tokonya.
"Selamat sore tuan apa ada yang bisa saya bantu?"Ucap Mira sopan,saat orang yang sejak tadi di lihatnya menghampirinya.Lalu dirinya mempersilakan Dany untuk duduk di kursi pelanggan.
"Selamat sore Nona,maaf kalo kedatangan saya menganggu anda."jawab Dany merasa sungkan.
"Saya datang hanya akan menyampaikan pesan Tuan Ardhan."Lanjut Dany langsung mengatakan apa tujuan kedatangannya.
"Tidak apa-apa,sangat kebetulan karena hari toko sedang ramai jadi toko tutup lebih awal,jadi kedatangan anda sama sekali tidak menganggu."
"Baiklah Nona,sebenarnya Tuan mengundang anda untuk makan malam hari ini.Nanti akan saya beritahu lokasinya."Dany mengatakan tujuannya langsung.
"Kira-kira ada apa Tuan Ardhan mengundang saya?"bertanya karena merasa bingung dengan undangan tersebut.
"Maaf Nona,untuk itu saya tidak tau karena saya hanya menjalankannya saja."
Sempat hening setelahnya,Awalnya Mira sempat bingung apa dia harus menerima undangan Ardhan atau tidak,mengingat Mira masih cukup trauma dengan pemberitaan mengenai kedekatannya dengan Ardhan.
Karena Mira sadar, dia tidak ingin semua orang tau dan nama baik Ardhan akan ikut tercoreng karena masa lalunya.
Dia takut akan ada orang yang mengenalnya lagi seperti kejadian acara pesta dulu. Walaupun dia tau kemampuan Ardhan untuk menutup semua pemberitaan.Tapi tetap saja Mira enggan untuk berurusan dengan masa lalunya lagi.
"Baiklah tuan saya akan pastikan untuk datang."jawabnya meskipun masih sedikit ragu, Mira tetap mengiyakan undangan Ardhan.
Walaupun sebenarnya tidak di pungkiri dirinya juga selama beberapa hari ini merasa selalu terpikirkan dengan nama itu,namun kembali soal masa lalunya.Mira sama sekali tidak ingin orang lain mengalami kesusahan jika menyangkut dirinya.
Setelah selesai dengan urusannya,Dany pun mulai meninggalkan toko Mira,namun baru saja keluar dari pintu dirinya tak sengaja menabrak seorang perempuan di depan pintu.
Brug.
"Hey,,kerdil kalo jalan liat-liat!"spontan Dany mengatakan itu karena dia melihat perempuan pendek berhijab menabraknya.
Tentu saja perempuan itu tidak terima jika dirinya di namakan kerdil.Meskipun memang kondisi tubuhnya yang memang pendek.Namun bukan berarti seseorang dengan gampangnya mengatai tubuhnya.
"Ci**h,seenaknya saja mengatai ku kerdil,dasar."
Lagian juga itu karena tubuhnya saja yang ketinggian makanya jika di bandingkan denganku perbedaannya sangat jauh.gumamnya dalam hati.
Jika mereka di sandingkan tubuh perempuan Ita hanya setinggi ketiak Dany.
"Apa kerdil?situ nya saja yang ketinggian makanya kalo jalan liat kebawah dikit jadi tau kalo ada orang di depan.Dasar tiang listrik!" Teriak Siti menatap geram.
Perempuan itu Siti.Dirinya yang baru saja membuang sampah, hendak masuk ke dalam.
Namun langsung dikagetkan Dany yang menabraknya.Untung saja tidak sampai jatuh.
Tanpa meminta maaf Dany langsung saja masuk ke mobilnya dan pergi begitu saja,
"Dasar tiang tidak tau diri, bukannya minta maaf malah kabur,Siti terus saja mengomel sampai masuk ke dalam.Oleh karena itu Mira dan lainnya sampai terheran-heran melihat mulut Siti yang terus komat-kamit.
Dany menghela nafas cukup kasar, sambil menyetir terus menatap ke arah depan
dia pikir mimpi apa semalam bisa bertemu perempuan kerdil seperti itu.
"Apa kata dia,Tiang listrik?aku?haaa,menyebalkan."
Mengingat soal mimpi seketika Dany ingat ,yah sebelum datang ke tempat bosnya dia bermimpi bertemu perempuan berhijab.
"kukira cewek berhijab dalam mimpi itu. Cantik,Sopan ,Lemah lembut, benar-benar menggambar wanita Muslimah tapi apa ini, yang ada hanya cewek somplak dan kerdil. (Dany)
Sejenak Dany menyingkirkan pikiran tentang perempuan kerdilnya, kini dia ganti memikirkan nasib bos besarnya.
Dany berharap keputusannya yang mempertemukan Ardhan dengan Mira tidak salah,karena dia ikut andil dengan rencana pertemuan itu.Awalnya Dany tidak begitu setuju jika bosnya berhubungan dengan mantan kupu-kupu malam.
Bukan berarti tidak menyukai Mira,sifatnya yang terlihat tulus dan ramah memang membuat siapapun yang mengenalnya pasti menyikainya.Hanya saja kembali ke masa lalu Mira yang menjadi nilai tersendiri yang mungkin sangat berpengaruh dengan kehidupan Bosnya.Begitu juga hubungan mereka sendiri.
Karena kebanyakan orang pasti menganggap jika pekerjaan seperti Mira itu sangatlah kotor dan hina,dan itu memang benar.
Tetapi perlu di garis bawahi,terkadang manusia seperti mereka yang bertaubat lebih mulia di hadapan Tuhan di bandingkan seorang ahli ibadah yang hanya menyombongkan dirinya saja.
Oleh karena itu,tidak ada salahnya jika kini Dany lebih berpikir jika hanya dengan menyetujui perasaan Ardhan terhadap Mira lah,membuat kehidupan Ardhan lebih seperti manusia normal lainnya.
Apalagi setelah melihat keadaan Ardhan semalam,jika kehadiran Mira sangatlah berpengaruh dengan kehidupan serang Ardhan Prayoga.
"cinta memang bisa membuat orang jadi buta dan tidak waras ."pikir Dany.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments