Malam pun tiba, kini penampilan Mira lebih sederhana tidak lagi memakai pakaian seksi,tidak lagi memakai riasan berlebih
hanya riasan natural tapi masih terlihat cantik dengan memakai dress panjang selutut warna peach dengan panjang lengan siku dan rambut yang di biarkan.
Mira sudah siap menuju tempat yang Ardhan janjikan, Mira berangkat dengan memakai taksi online.Tak sampai satu jam Mira sampai di Restoran salah satu Hotel termewah di kota tersebut.
Baru sampai di pintu utama ,seorang wanita muda dengan seragam karyawan Restoran tersebut membungkuk lalu ,tersenyum ramah ke arah Mira,dia mempersilakan Mira untuk mengikutinya kemana arah wanita itu mengajaknya.
Mungkin Ardhan sudah memberitahu karyawan tersebut karena dia pelanggan VVIP.
Begitu sampai dan karyawan langsung undur diri, di saat masuk ke ruang VVIP tersebut Mira langsung di suguhkan dengan pemandangan yang menurutnya sangat romantis, dengan lampu temaram yang hanya diterangi banyak lilin di setiap sudut ruangan, Cahaya bulan yang menambah kesan romantis makan malam mereka , satu lilin di tengah meja belum lagi bunga mawar merah sebagai pelengkap.
Sangat lengkap ,jika saja mereka adalah pasangan sesungguhnya tentu Mira akan sangat bahagia.
Tapi itu semua membuat Mira bingung, kenapa Ardhan mengajak bertemu dengan konsep seperti ini, perasaan Mira jadi tidak enak.
Mira tidak bodoh dia tau konsep dinner seperti ini biasanya hanya untuk pasangan yang memberi kejutan atau seorang laki-laki yang akan_? ah,Mira tidak mau berkhayal atau bahkan berharap lebih, dia merasa tidak pantas untuk mendapatkan kejutan seperti ini.
Di saat Mira masih dalam keterkejutannya, tiba-tiba sosok Ardhan muncul dari arah pintu balkon ruangan tersebut.
Ruangan VVIP yang Ardhan pesan,berada di lantai paling atas dengan pemandangan pusat kota menambah nilai plus keromantisan nya.
"Kau sudah datang?"sumpah demi apapun, Ardhan seketika langsung terpaku begitu melihat Mira,padahal saat ini Mira hanya memakai pakaian sederhana saja.
Begitulah di mata orang yang sedang jatuh cinta,sesuatu yang biasa bisa menjadi luar biasa begitu pun Ardhan.
"Ehm"suara Mira mengagetkan Ardhan yang masih nyaman dengan keindahan di depannya,
Ardhan langsung menarik kursi dan mempersilakan Mira untuk duduk.
"Silakan Mira." Dengan senyum canggung Ardhan melakukannya.
"Terimakasih tuan." Mira langsung menjatuhkan b*k*ng nya dan duduk.
Ardhan pun langsung memutari meja dan duduk di kursinya sendiri.
Mereka seperti dua ABG yang baru mengalami indahnya jatuh cinta, Mira yang terus menunduk dengan memainkan jari tangannya.
Sedangkan Ardhan terus menatap kearah Mira , dia masih bingung perkataan apa yang hendak di keluarkan.Krena Ardhan masih berusaha menetralisir detak jantung nya.
"Permisi Tuan dan Nona."kedatangan pelayan restoran yang membawa hidangan membuat mereka menyudahi kegiatan masing-masing .
"Silakan menikmati Tuan dan Nona."Pelayan tersebut undur diri sedikit membungkukkan tubuhnya.
"Makanlah Mir, kau pasti belum makan malam kan di rumah"?
"Bodoh ,pertanyaan macam apa ini kenapa kata-kata itu yang keluar Ardhan."gumamnya dalam hati.
Ardhan merasa geram sendiri ,mengapa bukan kata-kata yang menyanjung Mira atau sekedar mengucapkan bahwa Mira cantik hari ini.
"Ah iya tuan terimakasih ,maaf saya memang belum makan malam."jawab Mira dengan sejujurnya, senyum,dia pun merasa bingung dengan jawabannya sendiri.
Namun karena ingin menghargai tawaran Ardhan, Mira pun akhirnya mengambil hidangan yang sudah tertata rapi didepannya.
Saat Mira yang hendak memasukkan makanan ke dalam mulutnya,tiba-tiba dikagetkan dengan pengakuan Ardhan.
"Mira,aku menyukaimu." ucap Ardhan tegas, Ardhan merasa jantungnya hendak lari dari tempatnya ,dahinya berkeringat,bahkan rasanya Ardhan tidak bisa bernafas saat ini setelah mengucapkan kalimat yang menurutnya Antik.
Seumur hidupnya baru kali ini dirinya menunjukkan perasaan terhadap wanita,karena biasanya dirinyalah yang selalu mendapatkan kejutan dari wanita yang mengagumi ketampanannya.
Mira tentu saja kaget, perasaan tidak enak yang sejak awal di rasanya saat memasuki ruangan ini ternyata pengakuan cinta Ardhan.
Mira tidak menyangka Ardhan melakukan itu.Dirinya tidak pernah berpikir lebih untuk mempunyai pasangan hidup,apalagi laki -laki sempurna seperti Ardhan.
Karena bisa keluar dari pusaran kehidupan kelamnya saja sudah membuat dirinya bahagia.
"Mira aku mencintaimu, jika kamu masih ragu aku bisa menunggu."ucapnya dengan sungguh-sungguh.
"Tolong jawablah Mira dan aku sama sekali tidak perduli dengan masa lalu mu." lanjut Ardhan menuntut.Karena melihat Mira yang hanya diam,Ardhan berpikir jika Mira merasa rendah dengan masa lalunya.
Sejenak Mira menghela nafas pelan, banyak pertimbangan yang Mira pikirkan salah satunya memang tentang masa lalunya.
Meskipun laki-laki yang di depannya sudah mengungkapkan kesungguhannya,namun hati kecil Mira masih saja terlalu takut untuk mengenal suatu hubungan serius.
"Maafkan saya tuan,saya mohon undur diri."ucap Mira langsung berdiri dari duduknya,menundukkan kepala sejenak dan pergi.
"Katakan padaku,alasan apa kamu menolak ku?"ucap Ardhan sambil menahan tangan Mira. Saat Mira yang baru sampai di pintu ruangan tersebut.
"Tolong jangan seperti ini tuan."jawabnya dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
Saat ini Mira hanya ingin pergi dari tempat itu,dirinya takut kesungguhan Ardhan akan meluluhkan perasaan dirinya yang sesungguhnya.
Karena tidak tega melihat Mira yang sepertinya enggan untuk melihatnya,terpaksa Ardhan melepaskan genggamannya.
Kecewa tentunya,melihat wanita yang dicintainya pergi meninggalkannya tanpa kejelasan atas ungkapan perasaannya,Ardhan kembali duduk di kursinya ,terdiam dengan tatapan kosong.
"Seperti inikah rasanya patah hati?ternyata sakit."ucapnya,tangannya menyentuh dada.Ada rasa nyeri di hatinya.
Menatap hidangan makan malam yang belum mereka rasakan kenikmatannya sama sekali,padahal dirinya sudah memesan yang paling termahal di Restoran tersebut.
"Kamu bahkan belum makan,ternyata aku memang bodoh."Menyesali,berpikir jika saja dirinya bisa menahan keinginan tahuannya,setidaknya Mira bisa makan terlebih dahulu.
Mungkin dengan perut kenyang,emosinya akan lebih bisa terkontrol.
Penolakan yang Mira lakukan malam itu,menjadi awal kesungguhannya,dirinya akan lebih menunjukkan perasaan nya bahwa Mira memang layak untuknya.
Tepat saat Mira yang hendak keluar dari ruangan tersebut. Sepasang mata penuh amarah terlihat tengah menatap ke arah mereka dengan layar ponsel yang menunjukkan potret dua orang yang berpegangan tangan, masih menyala,Membenarkan jika pemilik baru selesai memfoto mereka.
Senyum menyeringai tercetak di bibirnya,merasa puas dengan apa yang baru saja ia dapatkan malam itu.Berharap tuannya memberi bonus setelahnya.
...****************...
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments