Episode 18

Kemacetan yang sering terjadi di Ibu Kota bukan lagi hal baru bagi para pengguna jalan. Berbagai jenis motor, mobil, bus, dan masih ada juga beberapa sepeda juga mengambil peran di dalamnya. Apalagi jika sudah menjelang petang, rasanya keluesan tak lagi bisa dinikmati, bahkan hanya untuk bernapas.

Di sebuah halte yang tak jauh dari gang dimana ia tinggal, Jana baru saja turun dari bus yang tadi ditumpanginya. Hari-hari kini ia lalui hanya untuk menyelesaikan studi. Berangkat pagi dan pulang pada sore bahkan malam hari.

Ia benar-benar ingin fokus pada hal tersebut, hingga sampai saat ini belum juga ada waktu untuk menemui Julian. Jana bahkan berpesan pada Jelita untuk tetap merahasiakan kepulangannya dari pria itu.

Bukannya tidak mau bertemu, hanya saja Jana ingin memberikan kejutan besar pada pria yang merupakan sahabat kecilnya itu. Ia ingin menemui Julian ketika sudah mengenakan setelan toga dan mengantongi ijazah kebanggaan. Ah, membayangkannya saja, Jana sudah senyum-senyum sendiri. Ia bahkan belum bisa menebak seperti apa ekspresi terkejut dari seorang Julian ketika melihat dirinya sukses meraih gelar sarjana. Tentunya, seperti yang sudah pria itu harapkan selama ini.

Selepas dari halte, Jana langsung mengambil langkah menuju rumah. Namun, ketika baru saja memasuki gang, tiba-tiba langkah gadis itu terhenti tatkala ada sebuah sepeda motor yang ditunggangi oleh dua orang lelaki dewasa--bergerak ke arahnya secara perlahan. Dengan percaya dirinya lelaki yang duduk di belakang jok motor itu langsung merampas ransel yang tersampir pada sebelah bahu Jana.

Gadis itu mengerjap. Gerakan refleks seketika memerintahkan tangannya untuk menahan tali ransel tersebut dengan kekuatan penuh. Hal tak terduga pun terjadi bak sebuah mukjizat bagi seorang pembawa petunjuk dari Ilahi. Lelaki yang tadi berusaha merampas ransel gadis itu terpelanting dengan malangnya dari boncengan, lalu terjerembab ke aspal. Membuat lelaki itu meringis kesakitan karena terjadi benturan yang amat kuat antara pinggangnya dan jalan.

Tak ingin membuang waktu, Jana sontak menarik ransel yang sempat terjatuh itu, lalu menyampirkannya kembali pada bahu.

Mengetahui rekannya terjatuh. Lelaki yang mengendarai motor pun akhirnya menghentikan kendaraan. Ia merasa sedikit tak percaya bahwa target mereka ternyata bukanlah seorang gadis lemah. Namun, misi tidak boleh gagal, begitu pikirnya.

Jana yang memang sudah menguasai ilmu bela diri--yang ia dapatkan dari almarhum sang ayah pun langsung memasang posisi kuda-kuda seraya tersenyum tipis. Sebelah telapak tangannya tampak melambai pada lelaki di hadapannya itu. Tentu saja, saat ini ia sudah siap menerima serangan.

Lelaki berpakaian serba hitam bak seorang depkolektor, namun lebih memilih menjadi kang jambret itu memasang wajah bengis, lalu berlari seraya mengayunkan sebuah bogeman ke arah Jana.

Gadis itu langsung menghindar sembari menepis lengan kang jambret. Kemudian, dalam waktu yang bersamaan, ia juga melayangkan tinjunya ke arah perut lelaki itu. Kang jambret terdorong ke belakang, lalu meringis seraya memegangi perutnya dengan kedua kaki terbuka. Seolah sedang mendapatkan kesempatan emas, Jana langsung maju dan melesatkan sebuah tendangan ke bagian vital si akang.

"Aaarrrrgggghhh!" pekik kang jambret secara membabi buta. Ia pun terkapar sambil memegangi pusakanya yang entah akan berfungsi dengan baik lagi atau tidak.

Melihat kembaran satu profesinya itu terkulai setengah mati, lelaki yang satunya lagi merasa harus berjuang sendiri. Ia bangkit dari aspal, lalu melesat ke arah Jana tanpa sepengetahuan gadis itu. Alhasil, Jana tersungkur ke tepian karena tendangan telak yang ia dapatkan di bagian punggung.

Namun, Jana bukanlah pribadi yang mudah menyerah begitu saja. Dalam keadaan nyeri yang merajai tubuh bagian belakangnya, ia tetap bangkit dan berbalik badan seraya menghujamkan tatapan tajam ke arah lawannya.

Sedangkan lelaki itu tampak menyentil ujung hidungnya sendiri dengan ibu jari seraya tersenyum mengejek ke arah Jana. Agaknya ia mulai berbesar kepala karena berhasil membuat gadis itu tersungkur di awal pergelutan.

Namun, berbeda dengan Jana. Wajahnya masih terlihat tenang sembari memasang posisi siap.

"Menyerah saja kau, Gadis Kecil!" pekik kang jambret itu dengan tetap percaya diri.

Tanpa mereka berdua sadari ada sepasang mata yang mengawasi pertengkaran mereka sedari tadi.

"Berikan ransel itu dengan senang hati, atau aku akan kembali merampasnya dengan brutal," tutur lelaki itu lagi dengan tersenyum remeh. Agaknya ia mulai pikun bahwa Jana sudah membuatnya terjerembab hingga hampir tak bisa bangkit.

"Ini? Ambil saja kalau bisa," tantang Jana seraya menenteng ranselnya dengan sebelah tangan.

Sesuai harapan, kang jambret itu merasa disepelekan. Ia memasang ekspresi wajah bak iblis yang sedang murka, lalu meluncur ke arah Jana untuk merebut ranselnya.

Jana yang memang sudah siap, lantas memutar badan sehingga sukses membantai wajah kang jambret dengan ransel kesayangannya sehingga membuat lelaki itu limbung. Kemudian si kang jambret kembali memajukan tinjunya, tapi tangannya berhasil dipelintir kembali oleh Jana, sehingga membuat si empunya kesakitan. Lalu, gadis itu mengayunkan kakinya ke arah perut si akang, kemudian mendorongnya ke bawah hingga terlentang.

Setelah itu, Jana memukuli wajah manusia tak tahu malu itu hingga babak belur bahkan sampai tak sadarkan diri.

"Hem ... menarik! Kira-kira setelah ini fakta unik apa lagi yang masih terpendam dalam dirimu? Ah, aku semakin penasaran," tutur seseorang yang sedari tadi menyaksikan pergelutan antara Jana dan kang jambret dari balik kaca mobilnya yang terparkir tak jauh dari sana.

Terpopuler

Comments

Ichi

Ichi

lanjooottt

2022-10-25

0

Ichi

Ichi

siapa yg ngintip? 🧐

2022-10-25

0

Ichi

Ichi

hahahahahhaaaaaa 🤣🤣🤣🤣

2022-10-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!