Attribute on Apocalypse
Di dalam kehampaan sebuah ruang, terdapat begitu banyak layar yang mana menyerupai kamera pengawasan cctv di setiap sudut kota di dunia. Disana terlihat beberapa latar seperti perkotaan, pedesaan, hutan rimba, gurun, bahkan samudera di lautan.
Semua terlihat normal kecuali banyak manusia yang berjalan linglung di setiap layar tersebut. Namun ketika diperhatikan lebih dekat, itu bukanlah manusia normal, melainkan zombie. Ya, Zombie. Manusia pada zaman ini telah hampir musnah, hanya tersisa 2% dari seluruh populasi di dunia.
Saat inipun manusia yang bertahan hidup pasti akan berputus asa karena kelelahan dikelilingi zombie yang tak ada habisnya.
Di salah satu layar yang menampilkan salah satu penampungan umat manusia, dari sana terlihat lebih dari 50 orang pejuang yang bertahan melindungi markas dari serbuan zombie.
"Bos, izinkan aku keluar untuk menghancurkan isi kepala zombie-zombie disana" ucap salah satu pejuang.
"Tidak, kita harus bertahan dan menunggu sekarang, biarkan senjata api menghabiskan pelurunya, tenagamu diperlukan untuk membabat habis sisa zombie-zombie itu setelah peluru habis" ucap bos tersebut.
Pejuang berkulit coklat tersebut tampak marah melihat pejuang lain bertarung habis-habisan yang mana dirinya sendiri belum diizinkan untuk terlibat dalam pertarungan. Namun demikian, ia tetap menekan amarahnya karena bagaimanapun dia adalah seorang pejuang yang patuh terhadap atasannya.
"MUNDUR SEMUANYA, tahan zombie jangan sampai melewati batas pertahanan kita" ucap salah satu pemimpin tim.
Pertarungan kembali berlanjut dan sangat intens, hasilnya tetap sama bahwa umat manusia hampir terpojokkan.
Saat semua orang mulai putus asa, tiba tiba muncul cahaya putih menyilaukan menutupi seluruh langit yang ada di dunia.
Bzzzzzttt.....bzzzzzttttt......
Bzzzzzttt.....bzzzzzttttt......
"Woaaaaaaahhhhh.... apa itu tadi?" Ucap seorang pemuda bangun dari tidurnya.
'Mimpikah? Namun mengapa terlihat nyata?' gumam dalam hatinya.
Pemuda tersebut langsung bergegas melihat dunia yang ada diluar kamarnya melalui jendela. Kamarnya ada disalah satu apartemen yang berada di lantai 9, dari sana cukup untuk melihat pemandangan yang ada di kota. Namun semua tampak normal.
'Zombie kah? Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah dunia akan mengalami hal mengerikan seperti itu? Apakah tidak ada yang bertahan? Apa semua pembantaian itu hanya mimpi?' ucap pemuda tersebut kebingungan.
Pemuda tersebut bergegas mencari ponsel yang ada di meja sebelah kasurnya. Dia melihat tanggal yang tertera pada halaman depan ponsel itu. Tertegun, seingatnya tanggal itu seminggu sebelum kehancuran dunia.
Pemuda tersebut berpikir sejenak dan dia bergegas melihat keluar jendela kembali. Dari sana tampak matahari memperlihatkan warna yang tidak normal, matahari tersebut memunculkan warna merah darah diikuti dengan kabut merah disekelilingnya. Hal itu bahkan terlihat jelas jika dilihat dengan mata telanjang.
Pemuda tersebut berbalik dan menutup satu-satunya jendela yang ada dikamarnya. Memikirkan sekali lagi dan mulai menebak-nebak kejadian yang terjadi saat ini.
Tanpa pikir panjang, pemuda tersebut bergegas menyalakan tv dan mulai mencari siaran yang menceritakan fenomena aneh di langit. Namun semua penjelasan di tv menyebutkan bahwa fenomena itu diakibatkan oleh aktivitas matahari yang biasa terjadi 350 tahun sekali. Dijelaskan juga bahwa matahari terkadang mengeluarkan gas panas namun tidak membahayakan manusia.
Pemuda itu kemudian menyalakan komputer dan melakukan pencarian kecil mengenai fenomena aneh tersebut, namun setengah jam berlalu, segala petunjuk hanya berupa penjelasan yang sama dengan yang beredar di media.
"Haaah, apakah itu semua hanya mimpi, tapi kenapa aku merasa khawatir". Ucapnya sambil mengela nafas panjang.
Melihat ke arah jam menunjukkan pukul 6.45 pagi, pemuda tersebut bergegas merapikan tempat tidur, mandi dan bersiap untuk menjalankan aktivitas paginya seperti biasa, yaitu bekerja.
Seluruh kegiatan pada hari itu berjalan cukup normal, tidak ada fenomena aneh yang terjadi kecuali satu, yaitu kelelahan. Setelah pemuda tersebut kembali ke apartemen, dia berpikir bahwa badannya sangat lelah padahal kegiatan hari ini seharusnya tidak begitu melelahkan. Bayangkan pekerjaan kantoran yang biasanya begitu santai namun sekarang seperti sehabis melakukan lari tanpa henti sejauh 40 km.
Sesampainya di apartemen dia bergegas membersihkan diri lalu merebahkan tubuhnya ke tempat tidur. Namun satu hal yang dia tidak sadari, bahwa bukan hanya dia yang kelelahan, namun seluruh manusia yang ada di dunia juga mengalami krisis kelelahan yang cukup ekstrim.
Keesokan paginya pemuda tersebut bangun dan mendapati tubuhnya segar bugar berbeda dengan malam sebelumnya. Karena kebetulan hari ini libur bekerja dia berniat membersihkan apartemennya.
Apartemennya bukanlah apartemen besar, hanya berisikan satu kamar tidur, satu ruang tengah/ruang tamu, satu dapur kecil dan satu kamar mandi. Karena dia hanya tinggal sendiri, maka tempat tersebut sudah lebih dari cukup.
Saat membersihkan apartemen, pemuda tersebut tercengang melihat hal-hal yang ada di apartemennya. Pasalnya, dia terkejut bukan karena melihat banyak kotoran atau sampahnya, namun terdapat binatang yang mempunyai ukuran 4 atau 5 kali lipat dari ukuran normalnya.
Bayangkan binatang yang dijumpai berupa semut, kecoa, beberapa serangga bahkan cicak mempunyai ukuran yang lebih besar dari pada ukurannya. Fenomena tersebut sebenarnya masih terlihat normal, walaupun dijumpai pada beberapa binatang, tetapi tidak semua binatang memiliki perubahan ukuran tersebut, masih ada binatang berukuran kecil yang dijumpai.
Mungkin beberapa orang berpikir bahwa itu umum dan hanya memiliki keberuntungan menjumpai binatang seperti itu. Namun berbeda dengan pemuda tersebut. Dia berpikir bahwa penemuan binatang itu tidak normal dan bahkan mungkin binatang tersebut telah bermutasi.
Hal ini merupakan salah satu pertanda fenomena zombie akan terjadi yaitu dengan adanya hewan dan tumbuhan yang bermutasi.
Setelah mengusir dan menyapu hewan-hewan tersebut keluar dari apartemen, dia mulai mencari informasi terkait fenomena hewan tersebut di internet. Bukan hal-hal baik yanh didapatkan, orang-orang tersebut bahkan tidak menyadari penemuan hewan tersebut dan hanya ada sebagian berita penemuan hewan berukuran besar dan dianggap sebagai keberuntungan semata.
Beberapa jam setelah membersihkan apartemen, saat ini menunjukkan pukul 11 siang, pemuda tersebut ingin keluar dari rumah untuk mencari makan siang. Namun saat baru keluar dari rumah, turun hujan yang sangat lebat.
Pemuda tersebut bergegas masuk kembali ke apartemen untuk mempersiapkan jas hujan berwarna abu-abu dan payung yang akan digunakan untuk mencari makanan disekitar apartemennya. Dia hanya berencana mencari makanan instan di minimarket terdekat.
Setelah kembali dari minimarket, dia meletakkan jas hujan serta payung pada tempatnya dan bergegas menyantap makanan yang telah dibuatnya di ruang tamu. Setelah makan, dia melanjutkan menonton acara di tv dan mencari berita atau informasi yang berguna di internet.
Waktu telah menunjukkan pukul 5 sore namun tidak ada hal menarik yang ditemukan. Saat ingin melihat keluar keadaan diluar melalui jendela, pemuda tersebut sekali lagi menemukan fenomena aneh yang berupa kabut putih yang berubah warna menjadi merah keemasan
'Orang-orang pasti berpikir normal karena kabut saat hujan dan mengira bahwa warna merah itu akibat pembiasan oleh cahaya' gumam pemuda tersebut dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Linggis
kalo berucap pakai tanda petik2 " tapi kalo berucap dalam hati pakai tanda kurung ()
2023-08-16
0
arockz
ini dia yg kubutuhkan cerita ori dri author bukan copas di google terus pasang taruh di novel
2022-12-13
1
NEE-SANN
Pernah gitu selama sebulan, takut kiamat
2022-10-09
1