Bab 15: Khawatir

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

Di kantor bara tidak bisa fokus, pikiran nya terus mengarah pada perkataan anisa tadi, tamparan wanita itu masih terngiang di benak nya.

Tatapan penuh amarah dan kekecewaan anisa tadi terlihat jelas dari kedua bola mata nya.

Kini bara menjadi bimbang dengan perasaan nya.

"Ada apa dengan ku, kenapa wajah nya tak pernah hilang dari benak ku? sebenarnya apa yang terjadi? tidak mungkin rini berkata bohong aku sudah mengenal lama dia anak yang baik," ucap Bara yakin.

"Bisa saja ini memang salah anisa, dia yang kesal karena cinta nya bertepuk sebelah tangan jadi di lampiaskan ke rini, ya benar mungkin seperti itu anisa mengira aku tidak bisa membalas cinta nya karena rini."

Di tempat lain, anisa duduk melamun dikelas, semua pada sibuk menggambar tapi tidak dengan dia, otak nya benar-benar tak bisa fokus kali ini pikiran nya masih memikirkan kejadian tadi.

Cinta nya pada bara dalam seketika hilang, semua berubah menjadi kekecewaan.

Hati nya benar-benar sakit, ini bukan pertama tapi kedua kali nya.

Anisa memiliki kisah cinta yang sama menyakitkan seperti sekarang di masa lalu.

Di saat hati mencoba membuka lembaran baru dengan pria lain, dia harus kembali tersakiti.

"Aku seharusnya tidak membuka hati ini, jika membuka hanya akan kembali terluka lagi sebaik nya hati ini ku bekukan saja. Aku tidak ingin tersakiti untuk ketiga kali nya. Sudah cukup, sekarang sudah waktu nya aku bangkit dan mengubur dalam hingga tak ada seorang pun yang bisa mencairkan," monolog Anisa menyemangati diri dan yakin bisa melewati ini.

Masalah nya ini tidak sebesar masa lalu yang pernah di lewati dulu.

Anisa mengubur dalam masa lalu yang begitu menyakitkan itu di balik cadar.

Dulu wanita itu tidak mengenakan cadar, tapi setelah kejadian beberapa tahun yang lalu membuat wanita itu bertekad menggunakan cadar hingga sekarang.

Tanpa terasa sudah 9 jam anisa menghabiskan waktu di kelas hari ini, wanita itu meminta guru privat memberi les tambahan.

Anisa ingin memperdalam teknik menggambar nya, karena dia akan membuka butik meski tak besar lumayan lah untuk pemula yang baru ingin usaha.

Modal nya cukup jika hanya membuka toko kecil lagi pula dia tak menggunakan karyawan.

Tiga bulan menjadi istri bara, suami nya memberi uang bulanan yang begitu fantastik dan uang itu tak pernah di gunakan sepeser pun oleh anisa karena dia tak suka menghamburkan uang, berbelanja di mall bukan hobi nya.

Anisa lebih memilih membeli sembako dan di bagikan kepada orang yang benar membutuhkan dari pada berbelanja.

"Wah, gambar Ibu Nisa sangat bagus, saya yakin kelak Ibu akan menjadi desainer terkenal," puji salah satu wanita yang menjadi guru les privat anisa.

"Amin, terima kasih doa nya Bu," ucap Anisa tersenyum di balik cadar.

"Sama-sama, apa Ibu belum ingin pulang? ini sudah jam lima sore."

"Sebentar lagi Bu, saya akan menyelesaikan ini dulu nanggung kalau di henti kan sekarang," jawab Anisa.

"Baiklah, kalau begitu saya akan kabari Ibu Tari agar tidak khawatir."

"Iya, silakan Bu."

Anisa kembali menggambar dan membiarkan guru privat nya mengabari mertua nya.

Sebenarnya tadi sebelum meminta kelas tambahan anisa sudah mengabari mertua nya dan mereka menyetujui.

Bara pulang kantor lebih cepat hari ini karena dia ingin bicara dengan anisa. Tapi saat tiba di rumah wanita yang membuat nya pulang lebih awal dari biasa tidak ada, dan di tanya pada Mama nya ternyata Anisa belum pulang.

Mama Tari mengatakan jika anisa mengambil kelas tambahkan karena ingin memperdalam ilmu menggambar nya.

Dan itu membuat bara kesal, mama tari melihat putra seperti cacing kepanasan terus mendesak guru pembimbing anisa untuk segera menyudahi kelas menantu nya, atau putra nya akan mengamuk.

"Ada apa dengan anisa, bukan nya sudah ku peringatkan untuk tidak pulang malam kenapa melanggar? apa dia masih marah dengan kejadian tadi? seharusnya aku yang marah bukan dia," monolog Bara kesal.

Anisa yang terus di desak untuk segera pulang dan melanjutkan di rumah merasa aneh dengan tingkah pembimbing nya itu.

"Baiklah Bu, saya akan segera pulang. Terima kasih untuk pelajaran hari ini," ucap Anisa tulus.

"Sama-sama, Ibu hati-hati di jalan."

Anisa keluar dari kelas dan segera menunggu taksi. Tapi taksi belum juga ada yang lewat sejak tadi.

"Seperti nya akan susah menemukan taksi di sini, sebaik aku jalan ke sana," ucap Anisa.

Sejauh berjalan kaki anisa masih tidak menemukan taksi yang lewat.

Dan mendadak ponsel nya berdering. Dan itu dari suami mas Bara.

📞:"Assalamualaikum," salam Anisa lembut.

📞:"Walaikumsalam, kamu di mana Nisa? kenapa jam begini masih belum pulang?" terdengar suara marah Bara di sebrang sana.

📞:"Saya di jalan Mas, ini lagi cari taksi tapi sejak tadi tidak ada yang lewat, jadi saya akan sedikit telat."

📞:"Kata kan di jalan mana? biar saya yang jemput?"

📞:" Tidak perlu saya akan naik taksi, jika tidak hal yang ingin di bicarakan saya mati kan. Wasalamualaikum."

Anisa langsung mematikan panggilan sepihak dan tak lama itu taksi lewat.

Bara semakin kesal dengan anisa, wanita di sebrang sana berani nya mematikan panggilan nya padahal dia belum selesai bicara.

"Astaga seperti nya bara akan marah besar ini, Papa kemana sih kenapa belum pulang juga," cemas Mama Tari dalam batin.

Amarah bara membuat nya mengingat kan pada rina, di mana putra nya bara marah besar karena rina tetap keluar malam dan saat itu rina hampir di lecehkan oleh para preman, tapi syukur bara hadir tepat waktu.

"Ma, Bara mohon jika Nisa minta ijin apapun kepada Mama jangan beri ijin, Bara tidak ingin terjadi hal buruk pada Nisa di luar sana, please mengerti Nisa istri Bara seharusnya Mama juga tanya pada Bara bukan langsung mengizinkan begitu saja," ujar Bara khawatir karena sudah 30 menit setelah panggilan di matikan sepihak dari anisa, wanita itu belum juga tiba.

"Iya, Mama janji tidak akan mengulangi lagi," ucap Mama Tari mengaku salah karena sudah mengizinkan.

"Ya sudah sekarang Bara keluar dulu, mau tunggu di depan," pamit Bara pergi meninggalkan Mama Tari.

"Dasar anak itu kalau udah cinta khawatir nya minta ampun, terus kemarin anisa pulang malam kemana?" gumam Mama Tari menggeleng kepala sambil menatap kepergian bara menjauh.

Di luar bara sedang menunggu Anisa, kaki pria itu tak henti diam terus mondar-mandir kiri kanan.

Masa lalu yang dulu menimpa rina kembali terlintas di benak nya hingga membuat nya cemas hal yang sama akan terjadi pada anisa sekarang.

...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......

...✨____________ 🌼🌼_______________✨...

Terpopuler

Comments

manda_

manda_

lanjut

2022-10-04

0

Aysah Fitri

Aysah Fitri

lanjutanya trlalu lama🙏

2022-09-05

0

Mila Sari

Mila Sari

baca cerita ini kyk nonton sinetron, sy smpe nagis menbacanya

2022-09-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Pernikahan
2 Bab 2: positif thinking
3 Bab 3: Tidak ada cinta
4 Bab 4: Pagi yang cerah
5 Bab 5: Keberanian di balik cadar
6 Bab 6: Hati yang tulus
7 Bab 7: Menjalani Dengan Bismillah
8 Bab 8: Kehadiran yang tak di anggap
9 Bab 9: Ungkapan isi hati anisa
10 Bab 10: Luka tak berdarah
11 Bab 11: Apa ini saat nya?
12 Bab 12: Perasaan aneh
13 Bab 13: Maaf
14 Bab 14: Tamparan
15 Bab 15: Khawatir
16 Bab 16: Menuruti untuk membuktikan
17 Bab 17: Siap melawan
18 Bab 18: Kesempatan kedua
19 Bab 19: Ke kantor
20 Bab 20: Informasi
21 Bab 21: Ya atau tidak?
22 Bab 22: Walaikumsalam
23 Bab 23: Penulis hebat
24 Bab 24: Aku atau Rini?
25 Bab 25: Bermain-main
26 Bab 26: Terbuka
27 Bab 27: Hadiah
28 Bab 28: Bahagia
29 Bab 29: Sebuah pesan
30 Bab 30: Kata Sandi
31 Bab 31: Berwajah Dua
32 Bab 32: Seperti lomba debat
33 Bab 33: Sosok misterius
34 Bab 34: Lama-lama terbiasa jika sering
35 Bab 35: Sekarang dan malam nanti
36 Bab 36 Bersiap
37 Bab 37: Pria itu Felix
38 Bab 38: Felix Guardian Ariansyah
39 Bab 39: Sebuah pesan
40 Bab 40: Aku kotor
41 Bab 41 Hadapi bersama tanpa meninggalkan
42 Bab 42: Yang sebenarnya
43 Bab 43 Setia mendampingi
44 Bab 44 Pasti Bisa
45 Bab 45: Obrolan serius
46 Bab 46: Yang sebenarnya terjadi
47 Bab 47: Pertemuan di taman
48 Bab 48: Surprise
49 Pengumuman pemenang giveaway.
50 pengumuman
51 Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
52 Novel Guardian Knight
53 pengumuman
54 Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1: Pernikahan
2
Bab 2: positif thinking
3
Bab 3: Tidak ada cinta
4
Bab 4: Pagi yang cerah
5
Bab 5: Keberanian di balik cadar
6
Bab 6: Hati yang tulus
7
Bab 7: Menjalani Dengan Bismillah
8
Bab 8: Kehadiran yang tak di anggap
9
Bab 9: Ungkapan isi hati anisa
10
Bab 10: Luka tak berdarah
11
Bab 11: Apa ini saat nya?
12
Bab 12: Perasaan aneh
13
Bab 13: Maaf
14
Bab 14: Tamparan
15
Bab 15: Khawatir
16
Bab 16: Menuruti untuk membuktikan
17
Bab 17: Siap melawan
18
Bab 18: Kesempatan kedua
19
Bab 19: Ke kantor
20
Bab 20: Informasi
21
Bab 21: Ya atau tidak?
22
Bab 22: Walaikumsalam
23
Bab 23: Penulis hebat
24
Bab 24: Aku atau Rini?
25
Bab 25: Bermain-main
26
Bab 26: Terbuka
27
Bab 27: Hadiah
28
Bab 28: Bahagia
29
Bab 29: Sebuah pesan
30
Bab 30: Kata Sandi
31
Bab 31: Berwajah Dua
32
Bab 32: Seperti lomba debat
33
Bab 33: Sosok misterius
34
Bab 34: Lama-lama terbiasa jika sering
35
Bab 35: Sekarang dan malam nanti
36
Bab 36 Bersiap
37
Bab 37: Pria itu Felix
38
Bab 38: Felix Guardian Ariansyah
39
Bab 39: Sebuah pesan
40
Bab 40: Aku kotor
41
Bab 41 Hadapi bersama tanpa meninggalkan
42
Bab 42: Yang sebenarnya
43
Bab 43 Setia mendampingi
44
Bab 44 Pasti Bisa
45
Bab 45: Obrolan serius
46
Bab 46: Yang sebenarnya terjadi
47
Bab 47: Pertemuan di taman
48
Bab 48: Surprise
49
Pengumuman pemenang giveaway.
50
pengumuman
51
Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
52
Novel Guardian Knight
53
pengumuman
54
Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!