🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻
•
•
🌹✨💞✨🌹
Di kantor bara tidak bisa fokus, pikiran nya terus mengarah pada perkataan anisa tadi, tamparan wanita itu masih terngiang di benak nya.
Tatapan penuh amarah dan kekecewaan anisa tadi terlihat jelas dari kedua bola mata nya.
Kini bara menjadi bimbang dengan perasaan nya.
"Ada apa dengan ku, kenapa wajah nya tak pernah hilang dari benak ku? sebenarnya apa yang terjadi? tidak mungkin rini berkata bohong aku sudah mengenal lama dia anak yang baik," ucap Bara yakin.
"Bisa saja ini memang salah anisa, dia yang kesal karena cinta nya bertepuk sebelah tangan jadi di lampiaskan ke rini, ya benar mungkin seperti itu anisa mengira aku tidak bisa membalas cinta nya karena rini."
Di tempat lain, anisa duduk melamun dikelas, semua pada sibuk menggambar tapi tidak dengan dia, otak nya benar-benar tak bisa fokus kali ini pikiran nya masih memikirkan kejadian tadi.
Cinta nya pada bara dalam seketika hilang, semua berubah menjadi kekecewaan.
Hati nya benar-benar sakit, ini bukan pertama tapi kedua kali nya.
Anisa memiliki kisah cinta yang sama menyakitkan seperti sekarang di masa lalu.
Di saat hati mencoba membuka lembaran baru dengan pria lain, dia harus kembali tersakiti.
"Aku seharusnya tidak membuka hati ini, jika membuka hanya akan kembali terluka lagi sebaik nya hati ini ku bekukan saja. Aku tidak ingin tersakiti untuk ketiga kali nya. Sudah cukup, sekarang sudah waktu nya aku bangkit dan mengubur dalam hingga tak ada seorang pun yang bisa mencairkan," monolog Anisa menyemangati diri dan yakin bisa melewati ini.
Masalah nya ini tidak sebesar masa lalu yang pernah di lewati dulu.
Anisa mengubur dalam masa lalu yang begitu menyakitkan itu di balik cadar.
Dulu wanita itu tidak mengenakan cadar, tapi setelah kejadian beberapa tahun yang lalu membuat wanita itu bertekad menggunakan cadar hingga sekarang.
Tanpa terasa sudah 9 jam anisa menghabiskan waktu di kelas hari ini, wanita itu meminta guru privat memberi les tambahan.
Anisa ingin memperdalam teknik menggambar nya, karena dia akan membuka butik meski tak besar lumayan lah untuk pemula yang baru ingin usaha.
Modal nya cukup jika hanya membuka toko kecil lagi pula dia tak menggunakan karyawan.
Tiga bulan menjadi istri bara, suami nya memberi uang bulanan yang begitu fantastik dan uang itu tak pernah di gunakan sepeser pun oleh anisa karena dia tak suka menghamburkan uang, berbelanja di mall bukan hobi nya.
Anisa lebih memilih membeli sembako dan di bagikan kepada orang yang benar membutuhkan dari pada berbelanja.
"Wah, gambar Ibu Nisa sangat bagus, saya yakin kelak Ibu akan menjadi desainer terkenal," puji salah satu wanita yang menjadi guru les privat anisa.
"Amin, terima kasih doa nya Bu," ucap Anisa tersenyum di balik cadar.
"Sama-sama, apa Ibu belum ingin pulang? ini sudah jam lima sore."
"Sebentar lagi Bu, saya akan menyelesaikan ini dulu nanggung kalau di henti kan sekarang," jawab Anisa.
"Baiklah, kalau begitu saya akan kabari Ibu Tari agar tidak khawatir."
"Iya, silakan Bu."
Anisa kembali menggambar dan membiarkan guru privat nya mengabari mertua nya.
Sebenarnya tadi sebelum meminta kelas tambahan anisa sudah mengabari mertua nya dan mereka menyetujui.
Bara pulang kantor lebih cepat hari ini karena dia ingin bicara dengan anisa. Tapi saat tiba di rumah wanita yang membuat nya pulang lebih awal dari biasa tidak ada, dan di tanya pada Mama nya ternyata Anisa belum pulang.
Mama Tari mengatakan jika anisa mengambil kelas tambahkan karena ingin memperdalam ilmu menggambar nya.
Dan itu membuat bara kesal, mama tari melihat putra seperti cacing kepanasan terus mendesak guru pembimbing anisa untuk segera menyudahi kelas menantu nya, atau putra nya akan mengamuk.
"Ada apa dengan anisa, bukan nya sudah ku peringatkan untuk tidak pulang malam kenapa melanggar? apa dia masih marah dengan kejadian tadi? seharusnya aku yang marah bukan dia," monolog Bara kesal.
Anisa yang terus di desak untuk segera pulang dan melanjutkan di rumah merasa aneh dengan tingkah pembimbing nya itu.
"Baiklah Bu, saya akan segera pulang. Terima kasih untuk pelajaran hari ini," ucap Anisa tulus.
"Sama-sama, Ibu hati-hati di jalan."
Anisa keluar dari kelas dan segera menunggu taksi. Tapi taksi belum juga ada yang lewat sejak tadi.
"Seperti nya akan susah menemukan taksi di sini, sebaik aku jalan ke sana," ucap Anisa.
Sejauh berjalan kaki anisa masih tidak menemukan taksi yang lewat.
Dan mendadak ponsel nya berdering. Dan itu dari suami mas Bara.
📞:"Assalamualaikum," salam Anisa lembut.
📞:"Walaikumsalam, kamu di mana Nisa? kenapa jam begini masih belum pulang?" terdengar suara marah Bara di sebrang sana.
📞:"Saya di jalan Mas, ini lagi cari taksi tapi sejak tadi tidak ada yang lewat, jadi saya akan sedikit telat."
📞:"Kata kan di jalan mana? biar saya yang jemput?"
📞:" Tidak perlu saya akan naik taksi, jika tidak hal yang ingin di bicarakan saya mati kan. Wasalamualaikum."
Anisa langsung mematikan panggilan sepihak dan tak lama itu taksi lewat.
Bara semakin kesal dengan anisa, wanita di sebrang sana berani nya mematikan panggilan nya padahal dia belum selesai bicara.
"Astaga seperti nya bara akan marah besar ini, Papa kemana sih kenapa belum pulang juga," cemas Mama Tari dalam batin.
Amarah bara membuat nya mengingat kan pada rina, di mana putra nya bara marah besar karena rina tetap keluar malam dan saat itu rina hampir di lecehkan oleh para preman, tapi syukur bara hadir tepat waktu.
"Ma, Bara mohon jika Nisa minta ijin apapun kepada Mama jangan beri ijin, Bara tidak ingin terjadi hal buruk pada Nisa di luar sana, please mengerti Nisa istri Bara seharusnya Mama juga tanya pada Bara bukan langsung mengizinkan begitu saja," ujar Bara khawatir karena sudah 30 menit setelah panggilan di matikan sepihak dari anisa, wanita itu belum juga tiba.
"Iya, Mama janji tidak akan mengulangi lagi," ucap Mama Tari mengaku salah karena sudah mengizinkan.
"Ya sudah sekarang Bara keluar dulu, mau tunggu di depan," pamit Bara pergi meninggalkan Mama Tari.
"Dasar anak itu kalau udah cinta khawatir nya minta ampun, terus kemarin anisa pulang malam kemana?" gumam Mama Tari menggeleng kepala sambil menatap kepergian bara menjauh.
Di luar bara sedang menunggu Anisa, kaki pria itu tak henti diam terus mondar-mandir kiri kanan.
Masa lalu yang dulu menimpa rina kembali terlintas di benak nya hingga membuat nya cemas hal yang sama akan terjadi pada anisa sekarang.
...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......
...✨____________ 🌼🌼_______________✨...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
manda_
lanjut
2022-10-04
0
Aysah Fitri
lanjutanya trlalu lama🙏
2022-09-05
0
Mila Sari
baca cerita ini kyk nonton sinetron, sy smpe nagis menbacanya
2022-09-05
0