Bab 12: Perasaan aneh

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

Anisa sudah tiba di kamar tamu, setelah kedua mertua nya mengantar mereka langsung keluar mempersilakan anisa istirahat.

Mereka membiarkan anisa tenang, saat ini hati pasti sedang hancur.

Di tepi kasur, duduk lah anisa melihat-lihat isi kamar tamu yang akan di tempati selama satu bulan.

Setelah merasa cukup wanita itu bangkit dari duduk nya dan mulai merapikan barang bawaan nya.

Meletakkan secara perlahan-lahan seperti itu lah yang di lakukan anisa mengeluarkan satu persatu baju dalam koper di pindah kan ke lemari pakaian.

Terlihat sudah rapi, anisa kembali duduk dan memikirkan apa rencana ke depan nya. Dia tak ingin bersedih, karena bersedih tidak akan mengubah apapun.

Sesuatu yang telah terjadi tidak akan bisa di ubah kembali dengan cara menangis, menangis hanya akan membuat diri sendiri tersiksa dalam penyesalan hidup.

Merasa hidup tak adil, membandingkan perjalanan kisah hidup orang dan kita, mengeluh, dan masih banyak hal. Tentu anisa tidak ingin seperti itu, bagi nya setiap perjalanan hidup orang berbeda-beda.

Tidak semua yang kita rasakan sulit terasa sulit bagi orang di luar sana, karena mungkin mereka sudah merasakan yang lebih sulit dari yang kita rasakan, begitu pun dengan sebalik nya.

"Aku harus bisa melewati semua ini bukan akhir perjalanan hidup ku, jika berdiam di tempat kapan akan maju," ucap Anisa menyemangati diri sendiri.

Di sisi lain, bara duduk bersandar di atas kasur, kamar benar-benar terasa sunyi. Tak ada suara seperti malam kemarin yang masih rame dengan ada nya anisa di kamar.

Bara mengingat jelas biasa nya, jika sedang tidak sibuk dan pulang cepat dia akan duduk mengajak anisa ngobrol, meski tak banyak masih tetap ada sedikit komunikasi antara kedua.

"Kamar ini seperti kuburan, rasanya tak berpenghuni, kepergian anisa dari sini membawa dampak yang cukup besar."

"Sudah lah aku tidak perlu memikirkan nya lagi, semua memang yang terbaik sekarang, aku tidak bisa mencintai wanita lain selain rina," tambah Bara.

Pria itu mengambil posisi untuk tidur lalu memejamkan mata, besok hari senin dia memiliki janji temu dengan klien dari luar kota yang ingin mengajukan kerja sama.

Tidak menunggu lama, pria tersebut sudah tak sadar saking lelah nya hingga hanya membutuhkan waktu beberapa menit menuju alam bawah sadar.

Pagi hari ⛅🌥🌥

Bara terbangun dari tidur nya, kejadian semalam di kira sebuah mimpi ternyata tidak, semalam adalah kebenaran yang benar adanya.

Pria itu menghela nafas panjang, entah kenapa dia merasa hari nya ini berbeda dari kemarin.

Tak ingin berlarut dalam perasaan aneh nya, pria itu bangkit dari kasur menuju kamar mandi.

30 menit kemudian, bara keluar dan pria itu tak melihat pakaian kerja nya di atas kasur.

"Nisa, pakaian saya mana? kenapa belum kamu siapkan? teriak Bara.

Tapi teriakan nya tak ada balasan, dan seketika dia baru menyadari jika anisa tak berada di kamar nya.

"Ada apa dengan ku, kenapa selalu memikirkan nisa, aku tidak mencintai nya, tapi bayang-bayang nya selalu berada di benak ku," ucap Bara frustasi kesal dengan diri sendiri.

Sedang di sisi lain, anisa sudah rapi dan bersiap ke dapur membantu Mama Tari masak.

"Assalamualaikum Mama," salam Anisa lembut tiba di samping Mama mertua nya.

"Walaikumsalam sayang, sudah cantik nih anak Mama, mau bantuin Mama ya?"

"Iya Ma, setelah itu baru Nisa pergi dan seperti nya akan pulang agak malam gapapa Ma?" tanya Anisa meminta izin pada mertua nya.

"Emang nya ada apa sampai pulang malam?" tanya balik Mama Tari perasaan.

"Nanti dari les private Nisa mau singgah ke toko mau cari kain, rencana nya mau Nisa coba untuk rancang sendiri hasil desain, sayang kan kalau harus suruh orang lain yang jahit, kalau bisa sendiri kenapa gak belajar dulu," terang Anisa yang selalu ingin belajar dan belajar.

"Kamu memang anak pintar, Mama bangga sama Nisa punya semangat yang tinggi," kata Mama Tari jujur.

"Nisa juga bangga punya Mama mertua kayak Mama Tari yang baik, karena Mama Nisa bisa belajar desain, dulu Nisa sempat berpikir jika impian Nisa gak akan bisa terwujud," ungkap Anisa.

"Iya sayang sama-sama, Mama hanya perantara dari Allah untuk mewujudkan impian mu."

Tanpa mereka sadari Bara mendengar obrolan kedua, pria itu tak menyukai jika anisa pulang malam, bagaimana kalau ada orang jahat berniat gak benar pada anisa.

Belum juga terjadi bara sudah tidak sanggup membayangkan.

"Bara tidak setuju Ma, Nisa tidak boleh pulang malam," bantah Bara dari belakang berjalan menghampiri kedua perempuan tersebut.

"Jika Nisa ingin beli kain cari waktu lain tidak harus malam. Pagi, siang, sore masih ada," putus Bara tegas.

"Nisa saya masih suami mu jadi jangan ngebantah," tambah Bara menatap serius wanita bercadar itu.

"Iya Mas, Nisa paham," balas Anisa patuh.

Mama Tari tidak ingin ribut di pagi hari yang cerah ini, apalagi di hadapan mantu nya.

"Nisa, ayo bantu Mama," ajak Mama Tari mengalihkan pembicaraan.

Bara tak lagi berbicara karena mama dan istri nya bersikap acuh seolah diri nya tak ada di sini.

Sikap anisa pun berubah, wanita bercadar itu tak banyak bicara, memandang nya saja tidak padahal dia ada di hadapan nya.

"Sayang jangan di masukkan di hati perkataan Bara itu, niat nya baik tidak ingin kamu kenapa-kenapa di luar sana apalagi pergi nya malam, jaman sekarang kan banyak penjahat," jelas Mama Tari.

"Iya Ma, Nisa paham jangan khawatir yang di katakan mas bara memang benar kenapa harus malam kan masih ada waktu lain," ucap Anisa mengerti.

"Kepribadian kamu ini yang membuat Mama makin sayang sama kamu Nisa, Mama harap satu bulan ini ada keajaiban," harap Mama Tari dalam batin.

"Mama kenapa?" tanya Anisa melihat mertua nya melamun.

"Tidak, ayo kita lanjut kan."

Kedua wanita itu pun kembali memasak, dan bara melihat semua dari belakang terpanah dengan kelincahan gerakan anisa memasak.

Ini adalah kali pertama dia melihat secara langsung anisa memasak, jika mama nya bukan pertama kali lagi tapi berkali-kali.

Mata nya seakan terhipnotis melihat anisa, Papa Abraham yang baru tiba di meja makan melihat putra nya tak menyadari kedatangan nya mengerut kening, lalu pria itu mengikut arah pandang bara tertuju.

"Apa sekarang bara perlahan sudah ada rasa, tapi belum menyadari karena cinta nya terlalu besar pada rina? Jika benar seperti itu Papa akan bantu menyadari kamu sebelum semua benar terlambat," monolog Papa Abraham.

...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......

...✨____________ 🌼🌼_______________✨...

Terpopuler

Comments

manda_

manda_

lanjut thor

2022-10-04

0

Yus Warkop

Yus Warkop

papa mertua yg sholeh, benar pa bantu anaknya biar cepet eling

2022-09-17

0

Sumarni

Sumarni

ayo pa bantu anakmu yg terkurung dengan masa lalu

2022-09-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Pernikahan
2 Bab 2: positif thinking
3 Bab 3: Tidak ada cinta
4 Bab 4: Pagi yang cerah
5 Bab 5: Keberanian di balik cadar
6 Bab 6: Hati yang tulus
7 Bab 7: Menjalani Dengan Bismillah
8 Bab 8: Kehadiran yang tak di anggap
9 Bab 9: Ungkapan isi hati anisa
10 Bab 10: Luka tak berdarah
11 Bab 11: Apa ini saat nya?
12 Bab 12: Perasaan aneh
13 Bab 13: Maaf
14 Bab 14: Tamparan
15 Bab 15: Khawatir
16 Bab 16: Menuruti untuk membuktikan
17 Bab 17: Siap melawan
18 Bab 18: Kesempatan kedua
19 Bab 19: Ke kantor
20 Bab 20: Informasi
21 Bab 21: Ya atau tidak?
22 Bab 22: Walaikumsalam
23 Bab 23: Penulis hebat
24 Bab 24: Aku atau Rini?
25 Bab 25: Bermain-main
26 Bab 26: Terbuka
27 Bab 27: Hadiah
28 Bab 28: Bahagia
29 Bab 29: Sebuah pesan
30 Bab 30: Kata Sandi
31 Bab 31: Berwajah Dua
32 Bab 32: Seperti lomba debat
33 Bab 33: Sosok misterius
34 Bab 34: Lama-lama terbiasa jika sering
35 Bab 35: Sekarang dan malam nanti
36 Bab 36 Bersiap
37 Bab 37: Pria itu Felix
38 Bab 38: Felix Guardian Ariansyah
39 Bab 39: Sebuah pesan
40 Bab 40: Aku kotor
41 Bab 41 Hadapi bersama tanpa meninggalkan
42 Bab 42: Yang sebenarnya
43 Bab 43 Setia mendampingi
44 Bab 44 Pasti Bisa
45 Bab 45: Obrolan serius
46 Bab 46: Yang sebenarnya terjadi
47 Bab 47: Pertemuan di taman
48 Bab 48: Surprise
49 Pengumuman pemenang giveaway.
50 pengumuman
51 Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
52 Novel Guardian Knight
53 pengumuman
54 Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1: Pernikahan
2
Bab 2: positif thinking
3
Bab 3: Tidak ada cinta
4
Bab 4: Pagi yang cerah
5
Bab 5: Keberanian di balik cadar
6
Bab 6: Hati yang tulus
7
Bab 7: Menjalani Dengan Bismillah
8
Bab 8: Kehadiran yang tak di anggap
9
Bab 9: Ungkapan isi hati anisa
10
Bab 10: Luka tak berdarah
11
Bab 11: Apa ini saat nya?
12
Bab 12: Perasaan aneh
13
Bab 13: Maaf
14
Bab 14: Tamparan
15
Bab 15: Khawatir
16
Bab 16: Menuruti untuk membuktikan
17
Bab 17: Siap melawan
18
Bab 18: Kesempatan kedua
19
Bab 19: Ke kantor
20
Bab 20: Informasi
21
Bab 21: Ya atau tidak?
22
Bab 22: Walaikumsalam
23
Bab 23: Penulis hebat
24
Bab 24: Aku atau Rini?
25
Bab 25: Bermain-main
26
Bab 26: Terbuka
27
Bab 27: Hadiah
28
Bab 28: Bahagia
29
Bab 29: Sebuah pesan
30
Bab 30: Kata Sandi
31
Bab 31: Berwajah Dua
32
Bab 32: Seperti lomba debat
33
Bab 33: Sosok misterius
34
Bab 34: Lama-lama terbiasa jika sering
35
Bab 35: Sekarang dan malam nanti
36
Bab 36 Bersiap
37
Bab 37: Pria itu Felix
38
Bab 38: Felix Guardian Ariansyah
39
Bab 39: Sebuah pesan
40
Bab 40: Aku kotor
41
Bab 41 Hadapi bersama tanpa meninggalkan
42
Bab 42: Yang sebenarnya
43
Bab 43 Setia mendampingi
44
Bab 44 Pasti Bisa
45
Bab 45: Obrolan serius
46
Bab 46: Yang sebenarnya terjadi
47
Bab 47: Pertemuan di taman
48
Bab 48: Surprise
49
Pengumuman pemenang giveaway.
50
pengumuman
51
Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
52
Novel Guardian Knight
53
pengumuman
54
Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!