🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻
•
•
🌹✨💞✨🌹
Bara keluar lebih dulu lalu berputar membuka pintu untuk anisa.
"Terimakasih Mas," ucap Anisa sambil tersenyum manis.
"Sama-sama," balas Bara lalu mengandeng tangan anisa membawa masuk kedalam bersama.
Selama perjalanan masuk banyak pasang mata menatap anisa.
Banyak staff bertanya-tanya siapa yang di bawa atasan nya, tatapan yang mereka berikan beragam dari suka dan tidak suka.
Anisa tak nyaman dengan tatapan mereka, tangan nya menggenggam erat tangan bara, pria itu sadar dan menatap istrinya terlihat jelas dari kedua bola mata tidak nyaman dengan tatapan para pekerja nya.
Bara menggandeng lengan anisa mempercepat langkah mereka.
Ceklek....
Setiba di ruangan, bara langsung mengunci pintu dari dalam dan mempersilahkan anisa duduk.
"Kamu kenapa sayang?" tanya Bara yang ikut duduk di samping anisa.
"Aku baik-baik saja Mas, aku tidak terbiasa di tatap oleh banyak orang seperti itu," jujur Anisa.
Anisa jarang keluar rumah, ayah nya begitu keras setelah kejadian beberapa tahun yang lalu.
"Jika saja kejadian itu tidak pernah ada, aku tidak akan seperti ini," sedih Anisa penuh penyesalan.
Penyesalan dan penyesalan yang bisa dia lakukan, semua yang terjadi tidak bisa di ubah.
Melihat anisa kembali terdiam seperti memikirkan sesuatu membuat bara penasaran sebenarnya apa yang terjadi pada anisa tidak mungkin hanya itu alasan nya, entah kenapa dia merasa ada sesuatu yang di tutupi istri nya itu.
Bara ingin bertanya tapi dia ragu anisa akan menceritakan, mungkin itu adalah kisah masa lalu yang menyimpan banyak luka yang tak ingin di ungkit lagi oleh istri nya.
Pria itu memutuskan untuk diam dan menarik membawa anisa ke dalam pelukan, hanya itu yang bisa di lakukan sekarang.
"Mas," panggil Anisa menatap suaminya.
"Iya, kenapa?" tanya Bara lembut.
"Aku ingin bertanya pendapat mu, boleh?"
"Boleh silakan tanyakan saja," ucap Bara mempersilahkan.
"Apa seorang wanita yang menggunakan berpakaian syariah akan terlihat hina dan rendah jika ke club malam? tanya Anisa hati-hati.
"Kenapa kamu bertanya seperti itu? binggung Bara kaget merasa aneh dengan pertanyaan Anisa.
Melihat reaksi bara setelah mendengar pertanyaan nya seketika bibir anisa mengukir senyum. Entah apa arti senyuman itu hanya anisa sendiri yang tau.
"Tidak, aku hanya bertanya jika Mas tidak ingin menjawab tidak apa-apa, silakan Mas lanjutkan kerjaan Mas," jawab Anisa.
Namun bara tidak percaya dia yakin pertanyaan anisa pasti ada kaitan dengan masa lalu nya.
Meski wanita itu tersenyum lembut, tapi bara tau itu bukanlah senyum kebahagiaan, di balik senyuman itu menyimpan banyak rahasia.
"Aku harap apa yang kamu tanyakan itu bukan lah kamu," ucap Bara lalu bangkit meninggalkan anisa.
"Tidak Mas, itu adalah aku," batin Anisa sedih air matanya jatuh tanpa permisi dan dia segera mengusap.
Pertanyaan anisa tadi terus membuat nya tak bisa fokus bekerja.
"Sebenarnya apa yang yang terjadi di masa lalu anisa, club malam? apa dia pernah ke tempat terlarang itu? bagaimana bisa perempuan berbusana tertutup ke tempat yang sangat di benci Allah," monolog Bara terus menebak-nebak.
Lelah bertanya-tanya, pria itu meraih ponsel di meja dan mengirim pesan kepada seseorang di sebrang sana.
"Aku harap bisa segera tau apa sebenarnya yang terjadi, jika tebakan ku itu benar aku tidak tau bagaimana cara menyikapi mu lagi," batin Bara menatap anisa yang terdiam di sofa.
Bara mencoba kembali fokus dengan kerjaan di depan nya.
Berbeda dengan anisa wanita itu benar-benar sedih dalam batin nya. Yang di katakan ayah benar masa lalu seharusnya tidak di ungkit, dan sekarang semua yang di takut kan benar terjadi.
Terus kepikiran dengan masa lalu, anisa ketiduran di sofa.
Lima jam sudah ternyata kedua berada di ruang kerja.
Bara yang baru menyelesaikan kerjaan nya merentangkan kedua tangan.
Melihat sang istri ketiduran di sofa, bara bangkit dan berjalan mendekat.
Pria itu dapat melihat sisa air mata anisa yang seperti nya tadi sedang menangis dalam diam. Bara mengusap wajah anisa dengan lembut.
"Apa yang kamu sembunyikan dari ku? apakah hal itu begitu buruk hingga tidak ingin berbagi? aku tidak bisa melihat mu menangis seperti ini," ucap Bara sedih.
Anisa terbangun merasa pipi nya di usap seseorang.
"Mas," panggil Anisa mata nya masih belum sempurna terbuka.
"Iya, tidur lah aku akan menemani mu, atau kita pindah di kamar saja?" tawar Bara melihat sang istri masih lelah.
"Tidak perlu," tolak Anisa.
"Kamu yakin?" tanya Bara masih ragu.
"Yakin, lalu kenapa Mas tidak kerja?"
"Kerjaan ku sudah selesai sekarang aku ingin duduk santai bersama istri ku," jawab Bara lalu memeluk anisa.
"Sayang, aku harap hubungan yang baru akan kita mulai ini jangan ada kebohongan, aku ingin kita saling terbuka meski itu kebenaran yang sangat menyakiti," ucap Bara.
Mendengar itu anisa terdiam tak menjawab, dia tak ingin menambah dosa dengan berkata bohong, lebih baik diam meski tidak ingin mengungkapkan kebenaran masa lalu.
Bara melepaskan pelukan nya pada anisa, ponsel nya terus berdering hingga dia harus segera mengangkat.
"Sebentar aku akan telpon dulu," Bara bangkit berjalan mendekat meja kerja dan mengangkat panggilan telpon itu.
Panggilan tersebut dari orang suruhan nya yang di minta menyelidiki masa lalu istri nya.
Obrolan kedua tidak mencapai 2 menit dan bara langsung mematikan dan mengecek email yang masuk di komputer.
Anisa melihat suami nya begitu serius saat bicara di telpon dan sekarang serius nya dua kali lipat. Anisa tidak ingin menganggu dan memilih melanjutkan desain nya yang kemarin tertunda.
Bara membaca perlahan informasi yang sudah di temukan orang suruhan nya itu.
Satu persatu di baca wajah bara seketika berubah, memandang anisa dengan tatapan tidak percaya.
Di informasi itu tertulis jelas jika anisa pernah masuk ke klub malam dan untuk apa yang di lakukan di dalam tidak tertulis karena semua jejak telah di hapus bersih.
Bahkan bukan cuman itu, kasus itu pun juga melibat kan kantor polisi.
"Jadi benar pertanyaan yang di tanya kan itu adalah diri nya sendiri, sebenarnya apa yang terjadi? lalu kenapa melibat kan polisi?" monolog Bara kecewa entah kenapa sekarang dia meragukan keper**anan anisa.
Setiap wanita yang masuk ke dunia malam itu pasti perempuan tidak benar dan tidak suci lagi, tidak mungkin seorang wanita masuk kedalam untuk lihat-lihat, emang nya klub malam tempat wisata.
"Apa aku telah menikah dengan wanita malam? tidak, nisa wanita baik pasti ada sesuatu yang di terlewatkan dari informasi nya, tapi jika dugaan ku salah bagaimana?" batin Bara lalu kembali meraih ponsel menghubungi orang suruhan nya tadi.
📞:"Hallo, apa kau tidak bisa memastikan apa yang terjadi di dalam hingga melibatkan pihak berwajib?"
📞:"Tidak Pa, tapi dari yang saya dengar perempuan yang bapak minta selidiki itu melakukan kencan malam dengan pria dan kekasih dari pria itu mengetahui dan melabrak," jelas orang di sebrang sana.
📞:"Apa informasi mu akurat dapat di percaya?" tanya Bara.
📞:"Seperti nya bisa Pak," jawab orang di sebrang sana dengan ragu-ragu.
...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......
...✨____________ 🌼🌼_______________✨...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Cinta Suci
apa anisa rina ya berubah jdi nisa
2023-02-15
0
Shiro Yuki
kalo bara ga yakin tinggalin aj Anissa biar dia dapat yg lebih baik dari kamu...
2023-01-12
1
Nurseha Mahmud
siapakah anisa sebenarnya??
2022-10-15
1