🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻
•
•
🌹✨💞✨🌹
Tanpa terasa sudah 3 bulan pernikahan anisa dan bara.
Tidak ada kemajuan apapun dari hubungan kedua, semua masih sama seperti awal pernikahan, malah makin kesini rini semakin bertingkah yang selalu mendekati bara semena nya.
Dan anisa sudah jarang berbicara dengan bara, semua karena waktu.
Bara selalu pulang malam, karena projek yang sedang di jalani membuat nya harus selalu mengawasi langsung, bukan tak percaya pada bawahan atau apapun, hanya saja bara sejak dulu lebih suka mengawasi semua secara langsung.
Jangan lupa rini selalu ada di mana pergi nya bara, bahkan wanita itu seperti tak punya malu.
Anisa tak banyak protes atau bertanya dia sadar diri dengan posisi sekarang yang di tepati.
Mama Tari yang menyadari kesibukan bara yang selalu pulang malam setiap hari menjadi tak tega, akhir nya dia memutuskan untuk mendaftarkan anisa kelas desain.
Anisa sudah banyak cerita tentang hobi dan kegiatan yang di suka pada mama tari.
"Nisa, bara sudah berangkat?" tanya Mama Tari melihat Anisa yang baru masuk.
"Iya Ma barusan, pagi-pagi rini datang mau ke makam kakak nya," jawab Anisa sudah biasa.
Setiap hari minggu, waktu libur, bara suami nya selalu menghabiskan waktu di Pemakaman dan jalan-jalan bersama rini untuk mengingat semua momen dulu yang selalu mereka lalu bersama.
Selama tiga bulan itu pula, perasaan cinta anisa tumbuh kepada bara suami nya.
Wanita itu tidak menyangka cinta yang tak pernah di harap kan hadir, kini ada. Padahal anisa mengingat jelas perkataan bara saat itu untuk tidak jatuh cinta kepada nya, karena apa? karena pria itu tidak akan bisa mencintai nya, karena semua cinta nya hanya untuk rina cinta pertama nya, bukan cinta kedua.
Sakit? tidak perlu di tanya kan lagi, hati anisa setiap hari merasa sakit dan sesak tanpa ada sentuhan yang membuat nya terluka.
Hati nya seperti ring tinju setiap hari di tinju oleh banyak orang untuk melampiaskan amarah di hati dengan keadaan buruk yang di hadapi masing-masing orang.
Remuk? sudah tentu remuk, tapi anisa mencoba kuat seolah tidak ada yang terjadi, dia tidak bisa mengakhiri pernikahan secara sepihak, janji nya pada mas bara membuat nya bertahan dan memendam rasa sakit sendiri.
Anisa akan mengakhiri pernikahan ini jika mas bara yang menginginkan.
"Kebiasaan tuh anak, padahal Mama sudah pernah bilang sekali-kali ajak kamu, tapi tidak pernah di dengar kan, binggung Mama dengan mereka berdua keras kepala nya seperti batu," ucap Mama Tari kesal dengan sifat keras kepala bara dan juga rini sudah di minta bujuk bara malah tidak mau.
"Sudah Ma tidak apa-apa Nisa gak masalah," kata Anisa.
"Ya sudah kalau kamu mau nya gitu Mama gak permasalahkan lagi, sekarang kita ke dapur saja hari ini Mama mau coba resep baru," ajak Mama Tari lalu mengandeng tangan mantu nya menuju dapur.
Setiba di dapur kedua wanita itu mulai sibuk menyiapkan bahan dan alat memasak.
Sesekali kedua bercerita mengenai aktifitas nya, Mama tari senang anisa begitu semangat menceritakan kelas desain nya, ini lah hal yang ingin mama tari lihat dan dengar dari mantu nya.
Anisa tidak menyadari jika Mama tari sedang berusaha menghibur nya, ya Mama tari menyadari perubahan anisa belakangan ini.
Mama tari ikut bersalah dan sedih, karena keegoisan nya memaksa bara menikah kini anisa yang harus menderita.
"Mama tidak tau hingga kapan bisa menghibur mu, setelah bara pulang nanti Mama akan bicara ini pada nya agar tidak terlalu sibuk dengan kerjaan dan juga masa lalu nya. Seharusnya bara melihat ke depan bukan ke belakang," monolog Mama Tari bertekad demi keadilan menantu nya.
Sedang kan di sisi lain....
Bara dan rini sudah tiba di pemakaman, kedua sama-sama menabur bunga di makam rina.
Bara duduk berjongkok mengelus batu nisan yang tertulis nama tunangan nya.
"Sayang, aku kembali lagi seperti biasa, bagaimana kabar mu di sana? apa kamu bisa melihat dari atas sana aku sangat merindukan mu, kenapa kamu begitu cepat meninggalkan ku? 2 tahun 3 bulan kepergian mu, cinta ku padamu tidak pernah luntur, aku bahkan tidak membiarkan seorang pun masuk mengambil tempat mu di hati ku, tempat ini hanya untuk mu seorang. Aku harap kamu bahagia di atas sana."
"Oiya, sekarang perusahaan kita sudah semakin maju, semua itu karena rini adik mu, dia yang kamu utus untuk membantu perusahaan kita."
Rini yang melihat dan mendengar semua cerita bara yang membosankan itu sangat kesal.
"Kak bara ini seperti orang gila saja, orang mati masih di cintai begitu besar, apa gak bisa di lupain emang apa sih susah nya? perasaan kak rina biasa saja cantikan juga masih aku kemana-mana, memang ya kak rina mau masih hidup atau mati selalu saja repotin," monolog Rini kesal.
Selama dua jam, rini sudah seperti mendengar dongeng, sebenarnya ini bukan kali pertama tapi sudah berulang-ulang.
Semenjak bara menikah, rini selalu menemani bara ke makam, semua itu karena dia ingin membuat anisa cemburu dan dengan begitu wanita sok alim itu akan pergi dari hidup bara selama nya.
"Kalau bukan karena cinta gak bakal aku tunggu lama-lama kayak gini, buang-buang waktu mending aku ke salon mempercantik diri, bukan seperti ini memperburuk diri, kulit ku yang cantik benar-benar pudar karena sering berjemur di trik matahari," omel Rini dalam hati.
Bara merasa sudah cukup karena semua yang ingin di ceritakan sudah di ceritakan.
"Rini, kamu tidak ingin mengatakan sesuatu pada kak rina sebelum kita pergi?" tanya Bara sambil menatap rini.
"Tidak kak, aku sudah mengatakan semua yang ingin ku katakan lewat doa setiap akhir sholat ku," bohong Rini.
"Cih, mana ada seperti itu, gerakan sholat saja gak tau, gimana cara mau sholat. Lagian aku gak sudih kirim doa untuk nya buang-buang waktu, hidup nya saja sudah membuat ku repot, ini juga mati malah lebih repot," batin Rini mengingat rina yang selalu bermesraan dengan bara di depan nya. Itu adalah hal yang sangat membuat nya kesal.
"Alhamdulilah saya dengar senang kalau seperti itu, ya sudah sekarang kita langsung pergi saja," ajak Bara.
Dan kedua nya pun bergegas pergi meninggalkan pemakaman.
"Kak gimana nanti dari vila kita singgah ke pantai, sudah lama aku gak pantai, lagian di sana ada kenangan indah ku bersama kak rina," ucap Rini beralasan.
"Boleh, nanti di vila kita cukup bersih-bersih saja biar bisa langsung ke pantai," kata Bara setuju.
"Terima kasih kak."
"Lihat lah anisa, kau akan kebakaran jenggot setelah melihat ku bermesraan dengan kak Bara, siapa suruh masih bertahan sudah tau kak Bara tidak mencintai nya masih saja bertahan dasar wanita bodoh mau nya nyakitin diri sendiri," monolog Rini memikirkan betapa bodoh wanita itu yang berstatus istri bara.
...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......
...✨____________ 🌼🌼_______________✨...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Shiro Yuki
kesel ma bara..
2023-01-12
1
Riyanti Riri
Dan kamu lebih bodoh lagi Rini...ud tau cintanya Bara cuma buat Rina, sampai2 istrinya aja di abaikan. Nah kamu siapanya Bara?... masih mengharap Bara berpaling ke kamu dan mencintai kamu... ngimpi!!!!
2022-11-28
2
Shautul Islah
dan dia lebih bodoh lagi,tapi rini sama bara cocok, sama2 bodoh
2022-11-24
0