🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻
•
•
🌹✨💞✨🌹
Akhirnya anisa membiarkan mas bara membantu nya karena keinginan begitu kekeh.
Setelah beberes anisa langsung bergegas menyiapkannya keperluan bara seperti biasa dan pertama selalu mengisi air bathtub terlebih dahulu.
Bara duduk di sofa melihat betapa gesit nya sang istri, tatapan pria itu sejak tadi tidak di ketahui anisa sendiri.
"Sayang," panggil Bara yang tiba-tiba terucap.
Namun tak ada balasan.
Ya, anisa mendengar suara bara berkata sayang, tapi dia tak tau untuk siapa, yang jelas bukan untuk nya.
Wanita itu kembali masuk ke kamar mandi untuk mematikan air, karena bathtub telah terisi penuh.
Dan saat balik betapa kaget dia melihat sang suami berada di balik punggung nya.
"Astaghfirullah, Mas kagetin saja," ucap Anisa sambil mengelus dada nya.
Kedatangan bara yang tiba-tiba seperti kunti, syukur dia tak memiliki penyakit jantung coba kalau ada bisa kena serangan jantung.
"Jangan terlalu sibuk mengurus semua ini, kamu tau aku merasa di duakan oleh kamu," ucap Bara seraya melingkarkan kedua lengan di pinggang anisa.
"Mas, aku harus segera menyelesaikan keperluan Mas, aku juga harus pergi jadi gak mungkin aku melama-lama kan kerjaan," balas Anisa binggung perubahaan bara ini begitu drastis.
Anisa mengenal betul pria di depannya ini, meski baru tiga bulan menikah tapi semua kebiasaan bara sudah berada di otak nya. Ini adalah kali pertama pria berstatus suaminya ikut masuk ke kamar mandi dengan nya, biasa tidak seperti ini.
"Bisakah hari ini kamu bolos, temani aku ke kantor?" pinta Bara.
"Tapi Mas, ak-" ucapan anisa terhenti dengan jari telunjuk sang suami yang menempelkan di bibir nya.
"Aku apa? kamu tidak ingin?" ucap Bara cepat bertanya.
"Bukan seperti itu Mas. Baiklah aku akan bolos hari ini menemani Mas," pasrah Anisa sambil tersenyum.
"Terimakasih sayang."
Cup.
Bara menghadiahkan satu kecupan singkat di bibir anisa.
Kedua tangan pria itu masih belum lepas dari pinggang anisa. Mata nya menatap tajam wanita penurut di depan, entah kenapa bara selalu ingin dekat dan tidak ingin jauh sedetik pun dengan istrinya.
Aneh, tentu sedikit aneh, tapi itulah yang di rasakan bara sekarang.
"Ada apa dengan mas bara kenapa hari ini begitu aneh?" batin Anisa bertanya.
"Sudah lah tidak baik su'udzon sekarang terpenting sikap mas bara sudah kembali dan tidak merasa tidak nyaman itu sudah lebih baik. Aku juga tidak mau memikirkan apapun karena aku sudah tepat menempatkan posisi di sisi mas bara tanpa cinta, cinta suami ku hanya untuk cinta pertama nya dan aku harus selalu ingat," lanjut Anisa berkata dalam batin
"Aku ingin memiliki kamu seutuhnya begitu pun sebalik nya. Apakah kita bisa mulai semua dari awal?" ucap Bara serius.
Anisa melihat tidak ada tatapan kebohongan dari bara terdiam.
"Nisa apa kamu mau? aku ingin kita mulai semua dari awal, aku memilih mu seutuhnya dan kamu memiliki ku seutuhnya. kita saling memiliki," kata Bara lagi melihat diam nya anisa.
"Mas, mandi lah aku akan menyiapkan pakaian kerja Mas," ucap Anisa.
"Tidak, sekarang jawab dulu perkataan ku," tolak Bara tidak mengizinkan anisa pergi.
"Kita bisa bicarakan ini nanti, sekarang Mas bersiaplah," Anisa terus menghindar dari pertanyaan bara.
"Tidak, nanti dan sekarang sama saja ujung nya akan tau, jadi kata kan sekarang aku ingin mendengar nya," kata Bara kekeh.
"Aku akan menjawab tapi setelah Mas mandi," putus Anisa.
Mendengar perkataan sang istri yang suka mengulur waktu membuat bara gemes, dan.
Cup.
Bibir nya mendarat lagi di bibir anisa kali ini cukup lama, wanita itu terdiam bibir bara masuk begitu liar kedua tangan nya kini sudah berpindah menahan tengkuk Anisa memperdalam ciuman.
Anisa tidak membalas karena dia tak tau.
Bara melepaskan sejenak ciuman nya dan berkata.
"Balas sayang," ucap Bara lembut sambil tersenyum.
"Aku tidak tau cara nya Mas," jujur Anisa malu.
Kejujuran istri nya membuat bara tersenyum.
"Aku akan mengajari mu," ucap Bara lalu kembali mendaratkan bibirnya pada milik anisa.
Bara melakukan dengan lembut dan perlahan, dan anisa merasa sentuhan di dalam rongga nya menikmati.
Bara mengajari anisa dengan permainan lembut dan tidak butuh lama anisa sudah mengerti.
Anisa mencoba membalas ciuman bara seperti apa yang di lakukan bara padanya.
Dan seketika itu bara tersenyum, istri nya begitu cepat belajar dan paham.
Ciuman yang sekedar mempererat cinta kedua membawa bara menginginkan lebih.
Bara melepaskan ciuman dan turun di bawah leher.
Tubuh anisa merasa sensasi berbeda, bara mengh**ap leher nya.
Anisa merasa gejolak aneh yang di rasakan tubuh nya, meremas kuat ujung baju suami nya.
Leher anisa di penuhi tanda kepemilikan bara.
Meski ini pertama buat anisa, anisa tidak bisa berbohong dia menikmati sentuhan bara suaminya.
Tangan bara tidak diam terus bergerak liar di balik baju anisa.
Sentuhan tangan bara yang menjalar naik turun membuat tubuh anisa menegang.
Tangan Bara perlahan masuk turun ke bawah.
"Mas, aku lagi dapat," ucap Anisa menyadarkan suaminya yang ingin memasukkan tangan kedalam.
"Aku tau itu sayang, aku hanya ingin menyentuh milik ku yang sudah lama tidak ku inginkan," kata Bara tidak lupa memang sengaja.
Anisa di buat salah tingkah mendengar ungkapan suaminya.
Tangan bara dengan lembut berhasil masuk dan mengelus lembut bagian penting milik istri nya.
"Apa begini rasanya mendapatkan sentuhan dari suami, rasanya aneh tapi aku menikmati. Tapi bagaimana dengan mas bara apa tidak merasa jijik aku lagi datang pasti terus keluar di bawah," monolog Anisa ini adalah pengalaman pertama yang indah tak mungkin bisa di lupakan.
"Lembut," satu kata terucap keluar dari bibir Bara.
"Apa kamu setiap minggu membersihkan?" tanya Bara tidak merasa ada rambut di bawah.
"Iya Mas," angguk Anisa membenarkan.
"Aku tidak sabar ingin merasakan semua, katakan jika sudah berakhir karena kita akan langsung mulai," ucap Bara serius.
"Iya Mas," jawab Anisa.
"Apa tidak ada kata lain setiap aku ajak bicara kamu selalu menjawab dengan iya dan iya. Sayang jangan ragu mengungkapkan isi hati mu, aku suami mu apapun yang kamu katakan aku akan mendengar kan," kata Bara ingin melihat anisa yang dulu lebih banyak bicara ke banding yang sekarang.
"Iya sekarang Mas mandi lah, aku akan menyiapkan pakaian kerja Mas," ucap Anisa.
"Baiklah, setelah aku giliran kamu. Oiya aku mau pakaian kita matching jangan pelangi."
"Iya, kalau gitu aku keluar dulu."
Kepergian anisa dari kamar mandi terus membuat bara tersenyum.
Semua yang terjadi hari ini seperti mimpi, dia merasakan kebahagian dulu yang pernah di rasakan bersama rina pada anisa.
"Aku mencintai mu Anisa, aku janji akan kembali membuat mu jatuh cinta padaku, aku tidak akan membiarkan setetes air mata jatuh dari mata mu kecuali air mata kebahagian," janji Bara memandang kepergian anisa.
...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......
...✨____________ 🌼🌼_______________✨...
Maaf ya semua jika jika alur nya gak sesuai ekspetasi kalian.
Tapi di balik semua yang di lakukan anisa ada alasan tersendiri.
Anisa bukan rendahan ya, karena dia cepat terbuai dengan omongan bara, tapi anisa berpegang teguh dengan ajaran agama, berusaha mencoba memberi kesempatan kedua karena jika tidak di berikan kesempatan kedua, bagaimana mau tau orang tersebut benar ingin berubah.
Tidak ada salah mencoba dari pada tidak sekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Eaakhy Fitry
tetap smangat bara anisa perjuangkan kluarga mu jgn smpe pcah oleh plakor...
2023-04-06
0
Tati Suwarsih Prabowi
agak ngeles dikit lah Anisa...biar bara penasaran
2023-02-01
0
Shiro Yuki
justru ini pelajarannya Thor agama kita memang mengajarkan begitu... bakti istri pada suami ga boleh menolak suami apapun itu selama tidak melanggar hukum agama... termasuk poligami jg boleh asal bukan suami saya🤭🤭🤭🤭🤭
2023-01-12
2