🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻
•
•
🌹✨💞✨🌹
Masih ada satu hal yang terus mengganjal di hati anisa, entah kenapa dia penasaran hal apa saja yang di lakukan suami itu menghabiskan waktu yang begitu lama.
Apa mungkin menghabiskan waktu pagi hingga sore di makam? tidak mungkin.
"Ma, jika tidak keberatan apa nisa boleh tau apa yang di lakukan mas bara selama itu?" tanya Anisa entah kenapa rasa nya dia ingin tau.
"Tentu boleh kenapa tidak, Mama tidak keberatan karena hal ini sudah seharusnya kamu tau, karena kamu adalah istri nya," balas Mama Tari sambil tersenyum.
"Terima kasih Ma."
"Sama-sama."
"Bara menghabiskan dengan mengajak rina bicara, bercerita seharian yang di lakukan nya, dan juga jalan-jalan di tempat yang selalu mereka habis kan waktu bersama, dan itu tidak pernah bara ajak sembarang orang yang di ajak hanya rini," jelas Mama Tari.
"Jadi seperti itu, aku kagum dengan besar cinta mu Mas, meski rina telah tiada cinta mu tak pernah luntur. Rini dialah wanita yang selalu ada di sisi mu, dan selalu menjadi orang kepercayaan mu. Jika nanti kamu memilih bersama rini aku ikhlas mas, aku bukan lah siapa-siapa, aku tidak memiliki peran penting dalam hidup mu, aku hanya lah tamu yang numpang tinggal di hidup mu dan sebentar lagi akan pergi jika sudah tiba waktu nya," monolog Anisa sadar diri tidak ingin berharap banyak apa-apa dari suami nya.
Tapi dia akan berusaha menjadi istri yang baik melayani dan patuh apa yang di perintahkan suami.
"Kamu tidak apa-apa sayang? Mama harap setelah mengetahui ini kamu bisa membuat bara move on dan jatuh cinta pada mu," kata Mama Tari penuh harap memohon.
"Nisa tidak janji Ma, tapi Nisa akan berusaha menjalani semua dengan Bismillah. Move on tidak nya mas bara, tidak harus membuat nya jatuh cinta pada Nisa. Jadi Mama jangan khawatir pada siapa pun mas bara jatuh cinta nanti itu sudah takdir sang kuasa karena apa? karena mas bara tidak pernah minta harus jatuh cinta pada siapa, tapi rasa itu datang dengan sendiri karena Allah, bukan karena kita nya sendiri," ucap Anisa bijak sambil tersenyum.
Mama tari mendengar itu menjadi kagum betapa bijak dan mulia nya hati menantu nya ini.
"Terbuat dari apa hati mu Nak, orang tua mu pasti sangat bangga sudah berhasil mendidik mu seperti sekarang memiliki hati yang mulia," batin Mama Tari.
"Kamu benar tidak ada seorang manusia yang bisa mengatur perasaan nya sendiri harus jatuh cinta pada siapa, kadang perasaan benci pada seseorang yang telah memberi banyak luka itu bisa berubah menjadi perasaan cinta, padahal kita tidak pernah berharap akan hal itu terjadi, tapi itu adalah kuasa dari sang pencipta sebesar apapun kita menentang menolak A dan ingin yang A, itu tidak akan mengubah apapun karena jalan takdir kita sudah di tentu kan. Kita sebagai manusia hanya bisa menerima, menjalani dengan penuh kesabaran dan ikhlas, karena semua takdir dari sang kuasa itu lah yang terbaik untuk kita, hanya saja kita yang belum menyadari itu," kata Mama Tari bijak menyetujui apa yang di katakan menantu.
"Mama benar, umat manusia yang baik hanya bisa menjalani, tanpa mengeluh," senyum Anisa senang mertua nya begitu pengertian.
Anisa kini tidak heran lagi kenapa mas bara bisa begitu baik dan sopan, meski pernikahan yang mereka jalani tanpa cinta pria itu masih saja bersikap sopan dan baik.
Biasa nya di luar sana pernikahan tanpa cinta seorang suami akan bersikap acuh dan kasar pada sang istri alasan nya satu karena tak ada cinta.
Tapi tidak dengan mas bara, pria itu bersikap baik menjalani apa yang sudah seharusnya menjadi kewajiban nya meski satu hal yang tidak bisa di berikan dalam kewajiban sebagai suami.
"Ya sudah, sekarang Nisa siap-siap gih kita akan pergi tempat les memasak di sana kita akan banyak belajar menjadi koki handal, Mama akan tunggu di sini," kata Mama Tari mengajak Nisa sesuai janji nya kemarin.
"Baik Ma, kalau begitu Nisa ke atas dulu ganti pakaian," ucap Anisa lalu beranjak pergi.
Mama memandang kepergian anisa menjadi sedih. Hati nya mendadak kacau entah kenapa dia merasa ini tidak adil untuk perempuan sebaik anisa.
Sedangkan di sisi lain, bara dan rini sudah tiba di kantor 1 jam yang lalu.
Semua staff pengawai sini sudah mengenal rini, jadi semua tunduk dan patuh pada nya.
Perusahaan Bara adalah perusahaan yang di rintis dari nol bersama rina. Sehingga mama perusahaan tersebut adalah nama gabungan dari kedua nya yaitu BARIPUT ABRAHAM GRUB. Yang arti nya Bara Rina, Put yang arti nya putra putri yang mewakili nama anak kedua nanti, dan Abraham nama marga keluarga.
"Kak, aku ingin bekerja di sini, boleh?" tanya Rini yang mulai bosan sejak tiba terus di acuhkan Bara pria pujaan hati nya.
"Kenapa mendadak?" tanya Bara yang seketika fokus nya hilang mendengar permintaan Rini.
"Kenapa? tidak boleh? padahal sejak dulu kak rina selalu ingin aku bekerja di sini membantu kalian, tapi saat itu aku belum siap dan sekarang aku sudah siap, aku yakin kak rina pasti akan senang dan bahagia di atas sana jika aku menuruti keinginan nya," bohong Rini dengan membawa nama rina.
Wanita itu tau kelemahan bara, apapun yang berbaur keinginan rina tidak mampu di tolak semua itu karena besar rasa cinta nya.
Dan rini memanfaatkan itu terus dekat dengan bara.
"Baiklah, kamu bisa bekerja di sini," ucap Bara setuju.
"Terima kasih kak, I love you, aku sayang kakak," senang Rini berlari mendekati bara dan memeluk erat pria tersebut.
"Iya, sudah lepaskan, jangan seperti ini tidak baik kalau di lihat orang, bagaimana juga
saya sudah menikah," tegur Bara.
"Ish, kakak gak asyik deh, biasa nya juga boleh tapi kenapa mendadak tidak boleh," cemberut Rini.
"Bukan seperti ini Rini, sekarang keadaan nya berbeda kamu harus mengerti itu."
"Tidak kak."
"Oke, terserah kamu gapapa," mengalah Bara tidak tega melihat wajah sedih rini.
"Makasih kak," ucap Rini bahagia akting gambek nya ternyata berhasil.
"Sudah aku duga, kak bara tidak akan bisa melihat ku sedih, dan perlahan aku akan membuat kakak bara tidak bisa jauh dari ku dan cinta mati seperti yang di lakukan pada kak rina," batin Rini penuh keyakinan tersenyum senang dalam hati.
"Oiya kak, aku mau di tempatkan di posisi kak rina, aku gak rela posisi kakak ku di berikan pada orang lain apa itu boleh?" pinta Rini dengan tatapan serius.
"Boleh saya akan mengatur dan kamu bisa mulai bekerja besok," jawab Bara tidak keberatan.
"Yes, kamu lihat saja anisa, perlahan aku akan mengambil semua perhatian kak bara, hingga kamu merasa tak berarti dan pergi dengan sendiri tanpa di usir," batin Rini yakin.
...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......
...✨____________ 🌼🌼_______________✨...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Tati Suwarsih Prabowi
apa tdk d ajari...pria dan wanita bkn mahram d larang berduaan apalagi bersentuhan
2023-01-31
0
🐝⃞⃟𝕾𝕳 TerlenARayuAn
bara benar bodoh
2023-01-05
1
Shautul Islah
rini nya stres, baranya goblok
2022-11-24
0