Bab 7: Menjalani Dengan Bismillah

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

Masih ada satu hal yang terus mengganjal di hati anisa, entah kenapa dia penasaran hal apa saja yang di lakukan suami itu menghabiskan waktu yang begitu lama.

Apa mungkin menghabiskan waktu pagi hingga sore di makam? tidak mungkin.

"Ma, jika tidak keberatan apa nisa boleh tau apa yang di lakukan mas bara selama itu?" tanya Anisa entah kenapa rasa nya dia ingin tau.

"Tentu boleh kenapa tidak, Mama tidak keberatan karena hal ini sudah seharusnya kamu tau, karena kamu adalah istri nya," balas Mama Tari sambil tersenyum.

"Terima kasih Ma."

"Sama-sama."

"Bara menghabiskan dengan mengajak rina bicara, bercerita seharian yang di lakukan nya, dan juga jalan-jalan di tempat yang selalu mereka habis kan waktu bersama, dan itu tidak pernah bara ajak sembarang orang yang di ajak hanya rini," jelas Mama Tari.

"Jadi seperti itu, aku kagum dengan besar cinta mu Mas, meski rina telah tiada cinta mu tak pernah luntur. Rini dialah wanita yang selalu ada di sisi mu, dan selalu menjadi orang kepercayaan mu. Jika nanti kamu memilih bersama rini aku ikhlas mas, aku bukan lah siapa-siapa, aku tidak memiliki peran penting dalam hidup mu, aku hanya lah tamu yang numpang tinggal di hidup mu dan sebentar lagi akan pergi jika sudah tiba waktu nya," monolog Anisa sadar diri tidak ingin berharap banyak apa-apa dari suami nya.

Tapi dia akan berusaha menjadi istri yang baik melayani dan patuh apa yang di perintahkan suami.

"Kamu tidak apa-apa sayang? Mama harap setelah mengetahui ini kamu bisa membuat bara move on dan jatuh cinta pada mu," kata Mama Tari penuh harap memohon.

"Nisa tidak janji Ma, tapi Nisa akan berusaha menjalani semua dengan Bismillah. Move on tidak nya mas bara, tidak harus membuat nya jatuh cinta pada Nisa. Jadi Mama jangan khawatir pada siapa pun mas bara jatuh cinta nanti itu sudah takdir sang kuasa karena apa? karena mas bara tidak pernah minta harus jatuh cinta pada siapa, tapi rasa itu datang dengan sendiri karena Allah, bukan karena kita nya sendiri," ucap Anisa bijak sambil tersenyum.

Mama tari mendengar itu menjadi kagum betapa bijak dan mulia nya hati menantu nya ini.

"Terbuat dari apa hati mu Nak, orang tua mu pasti sangat bangga sudah berhasil mendidik mu seperti sekarang memiliki hati yang mulia," batin Mama Tari.

"Kamu benar tidak ada seorang manusia yang bisa mengatur perasaan nya sendiri harus jatuh cinta pada siapa, kadang perasaan benci pada seseorang yang telah memberi banyak luka itu bisa berubah menjadi perasaan cinta, padahal kita tidak pernah berharap akan hal itu terjadi, tapi itu adalah kuasa dari sang pencipta sebesar apapun kita menentang menolak A dan ingin yang A, itu tidak akan mengubah apapun karena jalan takdir kita sudah di tentu kan. Kita sebagai manusia hanya bisa menerima, menjalani dengan penuh kesabaran dan ikhlas, karena semua takdir dari sang kuasa itu lah yang terbaik untuk kita, hanya saja kita yang belum menyadari itu," kata Mama Tari bijak menyetujui apa yang di katakan menantu.

"Mama benar, umat manusia yang baik hanya bisa menjalani, tanpa mengeluh," senyum Anisa senang mertua nya begitu pengertian.

Anisa kini tidak heran lagi kenapa mas bara bisa begitu baik dan sopan, meski pernikahan yang mereka jalani tanpa cinta pria itu masih saja bersikap sopan dan baik.

Biasa nya di luar sana pernikahan tanpa cinta seorang suami akan bersikap acuh dan kasar pada sang istri alasan nya satu karena tak ada cinta.

Tapi tidak dengan mas bara, pria itu bersikap baik menjalani apa yang sudah seharusnya menjadi kewajiban nya meski satu hal yang tidak bisa di berikan dalam kewajiban sebagai suami.

"Ya sudah, sekarang Nisa siap-siap gih kita akan pergi tempat les memasak di sana kita akan banyak belajar menjadi koki handal, Mama akan tunggu di sini," kata Mama Tari mengajak Nisa sesuai janji nya kemarin.

"Baik Ma, kalau begitu Nisa ke atas dulu ganti pakaian," ucap Anisa lalu beranjak pergi.

Mama memandang kepergian anisa menjadi sedih. Hati nya mendadak kacau entah kenapa dia merasa ini tidak adil untuk perempuan sebaik anisa.

Sedangkan di sisi lain, bara dan rini sudah tiba di kantor 1 jam yang lalu.

Semua staff pengawai sini sudah mengenal rini, jadi semua tunduk dan patuh pada nya.

Perusahaan Bara adalah perusahaan yang di rintis dari nol bersama rina. Sehingga mama perusahaan tersebut adalah nama gabungan dari kedua nya yaitu BARIPUT ABRAHAM GRUB. Yang arti nya Bara Rina, Put yang arti nya putra putri yang mewakili nama anak kedua nanti, dan Abraham nama marga keluarga.

"Kak, aku ingin bekerja di sini, boleh?" tanya Rini yang mulai bosan sejak tiba terus di acuhkan Bara pria pujaan hati nya.

"Kenapa mendadak?" tanya Bara yang seketika fokus nya hilang mendengar permintaan Rini.

"Kenapa? tidak boleh? padahal sejak dulu kak rina selalu ingin aku bekerja di sini membantu kalian, tapi saat itu aku belum siap dan sekarang aku sudah siap, aku yakin kak rina pasti akan senang dan bahagia di atas sana jika aku menuruti keinginan nya," bohong Rini dengan membawa nama rina.

Wanita itu tau kelemahan bara, apapun yang berbaur keinginan rina tidak mampu di tolak semua itu karena besar rasa cinta nya.

Dan rini memanfaatkan itu terus dekat dengan bara.

"Baiklah, kamu bisa bekerja di sini," ucap Bara setuju.

"Terima kasih kak, I love you, aku sayang kakak," senang Rini berlari mendekati bara dan memeluk erat pria tersebut.

"Iya, sudah lepaskan, jangan seperti ini tidak baik kalau di lihat orang, bagaimana juga

saya sudah menikah," tegur Bara.

"Ish, kakak gak asyik deh, biasa nya juga boleh tapi kenapa mendadak tidak boleh," cemberut Rini.

"Bukan seperti ini Rini, sekarang keadaan nya berbeda kamu harus mengerti itu."

"Tidak kak."

"Oke, terserah kamu gapapa," mengalah Bara tidak tega melihat wajah sedih rini.

"Makasih kak," ucap Rini bahagia akting gambek nya ternyata berhasil.

"Sudah aku duga, kak bara tidak akan bisa melihat ku sedih, dan perlahan aku akan membuat kakak bara tidak bisa jauh dari ku dan cinta mati seperti yang di lakukan pada kak rina," batin Rini penuh keyakinan tersenyum senang dalam hati.

"Oiya kak, aku mau di tempatkan di posisi kak rina, aku gak rela posisi kakak ku di berikan pada orang lain apa itu boleh?" pinta Rini dengan tatapan serius.

"Boleh saya akan mengatur dan kamu bisa mulai bekerja besok," jawab Bara tidak keberatan.

"Yes, kamu lihat saja anisa, perlahan aku akan mengambil semua perhatian kak bara, hingga kamu merasa tak berarti dan pergi dengan sendiri tanpa di usir," batin Rini yakin.

...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......

...✨____________ 🌼🌼_______________✨...

Terpopuler

Comments

Tati Suwarsih Prabowi

Tati Suwarsih Prabowi

apa tdk d ajari...pria dan wanita bkn mahram d larang berduaan apalagi bersentuhan

2023-01-31

0

🐝⃞⃟𝕾𝕳 TerlenARayuAn

🐝⃞⃟𝕾𝕳 TerlenARayuAn

bara benar bodoh

2023-01-05

1

Shautul Islah

Shautul Islah

rini nya stres, baranya goblok

2022-11-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Pernikahan
2 Bab 2: positif thinking
3 Bab 3: Tidak ada cinta
4 Bab 4: Pagi yang cerah
5 Bab 5: Keberanian di balik cadar
6 Bab 6: Hati yang tulus
7 Bab 7: Menjalani Dengan Bismillah
8 Bab 8: Kehadiran yang tak di anggap
9 Bab 9: Ungkapan isi hati anisa
10 Bab 10: Luka tak berdarah
11 Bab 11: Apa ini saat nya?
12 Bab 12: Perasaan aneh
13 Bab 13: Maaf
14 Bab 14: Tamparan
15 Bab 15: Khawatir
16 Bab 16: Menuruti untuk membuktikan
17 Bab 17: Siap melawan
18 Bab 18: Kesempatan kedua
19 Bab 19: Ke kantor
20 Bab 20: Informasi
21 Bab 21: Ya atau tidak?
22 Bab 22: Walaikumsalam
23 Bab 23: Penulis hebat
24 Bab 24: Aku atau Rini?
25 Bab 25: Bermain-main
26 Bab 26: Terbuka
27 Bab 27: Hadiah
28 Bab 28: Bahagia
29 Bab 29: Sebuah pesan
30 Bab 30: Kata Sandi
31 Bab 31: Berwajah Dua
32 Bab 32: Seperti lomba debat
33 Bab 33: Sosok misterius
34 Bab 34: Lama-lama terbiasa jika sering
35 Bab 35: Sekarang dan malam nanti
36 Bab 36 Bersiap
37 Bab 37: Pria itu Felix
38 Bab 38: Felix Guardian Ariansyah
39 Bab 39: Sebuah pesan
40 Bab 40: Aku kotor
41 Bab 41 Hadapi bersama tanpa meninggalkan
42 Bab 42: Yang sebenarnya
43 Bab 43 Setia mendampingi
44 Bab 44 Pasti Bisa
45 Bab 45: Obrolan serius
46 Bab 46: Yang sebenarnya terjadi
47 Bab 47: Pertemuan di taman
48 Bab 48: Surprise
49 Pengumuman pemenang giveaway.
50 pengumuman
51 Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
52 Novel Guardian Knight
53 pengumuman
54 Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1: Pernikahan
2
Bab 2: positif thinking
3
Bab 3: Tidak ada cinta
4
Bab 4: Pagi yang cerah
5
Bab 5: Keberanian di balik cadar
6
Bab 6: Hati yang tulus
7
Bab 7: Menjalani Dengan Bismillah
8
Bab 8: Kehadiran yang tak di anggap
9
Bab 9: Ungkapan isi hati anisa
10
Bab 10: Luka tak berdarah
11
Bab 11: Apa ini saat nya?
12
Bab 12: Perasaan aneh
13
Bab 13: Maaf
14
Bab 14: Tamparan
15
Bab 15: Khawatir
16
Bab 16: Menuruti untuk membuktikan
17
Bab 17: Siap melawan
18
Bab 18: Kesempatan kedua
19
Bab 19: Ke kantor
20
Bab 20: Informasi
21
Bab 21: Ya atau tidak?
22
Bab 22: Walaikumsalam
23
Bab 23: Penulis hebat
24
Bab 24: Aku atau Rini?
25
Bab 25: Bermain-main
26
Bab 26: Terbuka
27
Bab 27: Hadiah
28
Bab 28: Bahagia
29
Bab 29: Sebuah pesan
30
Bab 30: Kata Sandi
31
Bab 31: Berwajah Dua
32
Bab 32: Seperti lomba debat
33
Bab 33: Sosok misterius
34
Bab 34: Lama-lama terbiasa jika sering
35
Bab 35: Sekarang dan malam nanti
36
Bab 36 Bersiap
37
Bab 37: Pria itu Felix
38
Bab 38: Felix Guardian Ariansyah
39
Bab 39: Sebuah pesan
40
Bab 40: Aku kotor
41
Bab 41 Hadapi bersama tanpa meninggalkan
42
Bab 42: Yang sebenarnya
43
Bab 43 Setia mendampingi
44
Bab 44 Pasti Bisa
45
Bab 45: Obrolan serius
46
Bab 46: Yang sebenarnya terjadi
47
Bab 47: Pertemuan di taman
48
Bab 48: Surprise
49
Pengumuman pemenang giveaway.
50
pengumuman
51
Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
52
Novel Guardian Knight
53
pengumuman
54
Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!