Bab 3: Tidak ada cinta

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

Semua sudah berkumpul di meja makan. Bara duduk di sebelah Anisa, Rini melihat pemandangan itu menjadi kesal dan marah.

Namun dia tak membiarkan semua begitu saja, melirik bangku kosong di sebelah bara.

"Kak, apa aku boleh duduk di samping kak Bara?" pinta Rini dengan wajah sok cute.

"Boleh, kemari lah," Bara menepuk kursi di samping nya yang memang kosong tak di tempati.

"Nisa, ayo ambil kan makan untuk suami mu," perintah Mama Tari lembut, dia juga melakukan hal yang sama seperti yang di perintah kan pada menantu nya itu.

"Iya Ma."

Anisa beranjak bangun dari duduk nya, dan saat ingin menyendok makan, langkah nya terhenti.

"Kak biar aku saja, sudah lama aku tak melakukan ini, kakak ipar tak keberatan aku yang melakukan? aku rindu melayani kakak ku," ucap Rini cepat menghalangi anisa.

Anisa terdiam, lalu melirik Mama Tari, wanita paruh bayah itu hanya menaikan bahu mengisyaratkan terserah padamu.

Lalu dia menoleh pada Bara suami nya, dan pria itu mengangguk untuk di biarkan rini yang melakukan.

"Silakan, saya tidak keberatan," Anisa mempersilakan rini melakukan yang di inginkan dan dia kembali duduk.

Rini tersenyum penuh kemenangan, dia merasa tidak sulit menyingkirkan wanita kampung ini.

"Cih, tentu kau tidak keberatan karena kak bara tidak mencintai mu, dan kau hanya mimpi buruk bagi nya, lihat saja sebentar lagi aku akan menyingkir mu seperti kakak ku. Yang pantas mendampingi kak bara hanya lah aku bukan kau atau pun orang lain," batin Rini penuh tekad dan benci yang besar menatap Anisa.

"Hari ini kakak harus makan banyak, kakak tidak boleh menolak. Jangan membuat kak Rina marah dan kecewa padaku karena tak bisa melakukan amanah nya menjaga dan mengurus kakak dengan baik," ujar Rini sambil menyendok lauk pauk ke piring Bara.

Semua perhatian kecil rini terus di lihat Anisa, entah kenapa dia merasa aneh dengan tatapan rini kepada suami nya seperti Ada cinta.

"Apa aku saja yang salah, tidak bisa membedakan tatapan cinta dan sayang pada seseorang yang sudah di anggap kakak? sudah lah tidak baik berpikir yang aneh-aneh bukan aku sudah berjanji pada mas bara untuk tidak mencampuri urusan nya, tugas ku hanya melayani dan patuh pada nya tidak lebih dari itu," monolog Anisa menyadarkan diri.

"Iya kakak makan yang makan banyak kamu juga makan yang banyak jangan hanya kakak," balas Bara.

"Jangan khawatir aku akan makan banyak."

Selama obrolan rini dan suami nya, Anisa mencoba mengumpulkan keberanian diri melepaskan cadar, bagaimana juga sekarang keluarga suami nya adalah keluarga nya yang berhak melihat wajah nya.

Makan tetap menggunakan cadar memang sedikit sulit, tapi itu bukan suatu masalah atau kendala bagi anisa, wanita itu tetap menggenakan.

Anisa makan dan cadar nya di lepaskan, karena di sini tak ada pria lain selain suami dan Papa mertua nya.

Mama Tari sedikit tabjuk ini kali pertama melihat wajah cantik anisa yang selalu tersembunyi di balik cadar.

Sama hal dengan Rini dia begitu kaget ternyata wanita yang di kata kampungan adalah wanita cantik yang menyembunyikan kecantikan nya itu di balik cadar.

Rini semakin takut dan cemas jika bara akan jatuh hati pada anisa, bagaimana tidak, dia yang sesama wanita dengan anisa mengakui dan menganggumi, bagaimana dengan pendapat pria lain.

"Sial, wanita kampung ini ternyata cantik juga, tidak, tidak, aku tidak biarkan ini terjadi," batin Rini.

"Nisa kamu sangat cantik Nak, Mama benar-benar kagum melihat nya, bukan begitu Pa menantu kita cantik kan?" Mama Tari menoleh sang suami minta pendapat.

"Iya yang di bilang Mama benar, kamu cantik, keputusan berhijrah menutup diri seperti ini adalah solusi terbaik Nak, karena laki-laki di luar sana melihat yang bening sedikit langsung lupa diri," ujar Papa memberi pendapat menyetujui perkataan istri nya.

"Benar yang di kata Om dan Tante, kakak ipar sangat cantik, bahkan aku sebagai perempuan mengakui dan terpesona, bagaimana dengan kak bara pasti langsung jatuh cinta pandang pertama kan?" timpal Rini yang penasaran apa pendapat bara mengenai anisa.

"Iya yang kamu bilang benar dek, Papa dan Mama pun benar, anisa cantik bahkan bukan cantik di wajah tapi juga cantik di hati," seru Bara sependapat dengan mereka.

"Nah benar kan yang di kata Mama, Bara saja mengakui, memang kalian sudah di takdir kan bersama."

Anisa diam, pujian dari kedua mertua nya membuat nya malu, berbeda dengan rini yang muak telinga nya begitu panas mendengar pujian untuk anisa, meski anisa benar cantik.

Makan malam telah selesei dan semua kembali ke kamar masing-masing.

Anisa yang baru keluar dari kamar mandi membersihkan diri berjalan mendekati ranjang.

"Mas belum tidur?" tanya Anisa basa-basi.

"Belum, masih ada beberapa kerjaan yang harus di selesei kan hari ini, kamu tidur saja tidak perlu menunggu saya," jawab Bara.

"Ya sudah saya pamit tidur duluan," balas Anisa.

Sebelum tidur, anisa melepaskan jilbab dan meletakkan di samping kasur.

Dengan bismilah dan doa tidur yang dibaca dalam hati, anisa segera tidur.

Tengah malam anisa terbangun, mengambil minum di meja samping, saat ingin kembali tidur pandangan nya tertuju ke samping pada sosok pria yang tidur tanpa di selimuti.

Anisa bangkit, menatap lekat suami nya, satu kata yang keluar dari mulut nya.

Tampan.

"Kamu begitu tampan Mas, wanita yang mendapatkan cinta mu pasti sangat bahagia, kamu bukan hanya tampan tapi juga baik. Aku berdoa yang terbaik untuk mu, aku ikhlas kapan pun kamu minta pisah, aku tau perceraian sangat di benci Allah, tapi aku tidak boleh egois mempertahankan seseorang yang tidak mencintai ku," gumam Anisa lalu menyelimuti bara dengan selimut.

Anisa kembali ke kasur dan kembali tidur.

Sedangkan di tempat lain, rini sudah seperti orang yang kebakaran jenggot, dia begitu khawatir jika bara tergoda dengan anisa.

Rini tidak rela perjuangan nya selama ini terbuang begitu saja.

"Semua ini karena daddy, jika saja daddy mengatakan, bara tidak akan menikah dengan wanita itu. Aku benar-benar tidak terima semua ini, kau telah berada di tempat yang salah, posisi mu itu sebenarnya adalah posisi ku, tapi kau datang dan merampas semua dengan muda tanpa bekerja keras seperti ku. Dan itu harus ada hukuman untuk seorang penggoda seperti mu agar kampok mengambil yang bukan milik," ucap Rini dengan beribu rencana yang sudah di siapkan.

"Bara hanya milik ku seorang, jika kakak ku saja tidak ku biarkan memiliki Bara, lalu apa jadi nya kau yang tak memiliki hubungan darah dengan ku. Kematian mu adalah jalan terbaik, bersiap lah menyusul kakak ku. Jangan khawatir kan bara, dia aman bersama ku, aku akan menjaga nya dengan baik," lanjut Rini dengan senyum penuh arti siapa yang melihat itu akan mengira rini adalah wanita gila.

...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......

...✨____________ 🌼🌼_______________✨...

Terpopuler

Comments

Ma Em

Ma Em

Rini sdh terobsesi dgn Bara hingga tdk memikirkan lagi benar apa salah tindakannya seorang adik tega membunuh kakaknya sendiri demi untuk tercapai tujuannya semoga terbongkar semua kejahatan Rini yg tlh membunuh kakaknya

2025-02-08

0

Uthie

Uthie

Emang sakit jiwa itu 😡

2023-07-23

0

Tati Suwarsih Prabowi

Tati Suwarsih Prabowi

sadissd

2023-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Pernikahan
2 Bab 2: positif thinking
3 Bab 3: Tidak ada cinta
4 Bab 4: Pagi yang cerah
5 Bab 5: Keberanian di balik cadar
6 Bab 6: Hati yang tulus
7 Bab 7: Menjalani Dengan Bismillah
8 Bab 8: Kehadiran yang tak di anggap
9 Bab 9: Ungkapan isi hati anisa
10 Bab 10: Luka tak berdarah
11 Bab 11: Apa ini saat nya?
12 Bab 12: Perasaan aneh
13 Bab 13: Maaf
14 Bab 14: Tamparan
15 Bab 15: Khawatir
16 Bab 16: Menuruti untuk membuktikan
17 Bab 17: Siap melawan
18 Bab 18: Kesempatan kedua
19 Bab 19: Ke kantor
20 Bab 20: Informasi
21 Bab 21: Ya atau tidak?
22 Bab 22: Walaikumsalam
23 Bab 23: Penulis hebat
24 Bab 24: Aku atau Rini?
25 Bab 25: Bermain-main
26 Bab 26: Terbuka
27 Bab 27: Hadiah
28 Bab 28: Bahagia
29 Bab 29: Sebuah pesan
30 Bab 30: Kata Sandi
31 Bab 31: Berwajah Dua
32 Bab 32: Seperti lomba debat
33 Bab 33: Sosok misterius
34 Bab 34: Lama-lama terbiasa jika sering
35 Bab 35: Sekarang dan malam nanti
36 Bab 36 Bersiap
37 Bab 37: Pria itu Felix
38 Bab 38: Felix Guardian Ariansyah
39 Bab 39: Sebuah pesan
40 Bab 40: Aku kotor
41 Bab 41 Hadapi bersama tanpa meninggalkan
42 Bab 42: Yang sebenarnya
43 Bab 43 Setia mendampingi
44 Bab 44 Pasti Bisa
45 Bab 45: Obrolan serius
46 Bab 46: Yang sebenarnya terjadi
47 Bab 47: Pertemuan di taman
48 Bab 48: Surprise
49 Pengumuman pemenang giveaway.
50 pengumuman
51 Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
52 Novel Guardian Knight
53 pengumuman
54 Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1: Pernikahan
2
Bab 2: positif thinking
3
Bab 3: Tidak ada cinta
4
Bab 4: Pagi yang cerah
5
Bab 5: Keberanian di balik cadar
6
Bab 6: Hati yang tulus
7
Bab 7: Menjalani Dengan Bismillah
8
Bab 8: Kehadiran yang tak di anggap
9
Bab 9: Ungkapan isi hati anisa
10
Bab 10: Luka tak berdarah
11
Bab 11: Apa ini saat nya?
12
Bab 12: Perasaan aneh
13
Bab 13: Maaf
14
Bab 14: Tamparan
15
Bab 15: Khawatir
16
Bab 16: Menuruti untuk membuktikan
17
Bab 17: Siap melawan
18
Bab 18: Kesempatan kedua
19
Bab 19: Ke kantor
20
Bab 20: Informasi
21
Bab 21: Ya atau tidak?
22
Bab 22: Walaikumsalam
23
Bab 23: Penulis hebat
24
Bab 24: Aku atau Rini?
25
Bab 25: Bermain-main
26
Bab 26: Terbuka
27
Bab 27: Hadiah
28
Bab 28: Bahagia
29
Bab 29: Sebuah pesan
30
Bab 30: Kata Sandi
31
Bab 31: Berwajah Dua
32
Bab 32: Seperti lomba debat
33
Bab 33: Sosok misterius
34
Bab 34: Lama-lama terbiasa jika sering
35
Bab 35: Sekarang dan malam nanti
36
Bab 36 Bersiap
37
Bab 37: Pria itu Felix
38
Bab 38: Felix Guardian Ariansyah
39
Bab 39: Sebuah pesan
40
Bab 40: Aku kotor
41
Bab 41 Hadapi bersama tanpa meninggalkan
42
Bab 42: Yang sebenarnya
43
Bab 43 Setia mendampingi
44
Bab 44 Pasti Bisa
45
Bab 45: Obrolan serius
46
Bab 46: Yang sebenarnya terjadi
47
Bab 47: Pertemuan di taman
48
Bab 48: Surprise
49
Pengumuman pemenang giveaway.
50
pengumuman
51
Novel baru: Terjebak Cinta Tuan Mafia
52
Novel Guardian Knight
53
pengumuman
54
Novel baru: Wanita Kesayangan CEO Dingin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!