Second Chance

Second Chance

Chapter 1. Masuk ke dalam Novel

"Aku lelah ... aku sangat lelah. Pria sialan! Kamu membuatku menjadi sangat lelah," gumam seorang gadis yang sedang tertidur dengan posisi yang aneh.

Kepalanya berada di tepi tempat tidur dengan rambut yang menjuntai ke bawah  menggantung dan hampir menyentuh lantai. Tubuhnya tidur dengan posisi tengkurap dan berada di pojok tempat tidurnya.

Suara ribut di luar membuatnya terganggu dan berbalik. Posisi tidurnya yang terlalu ke pinggir membuatnya terjatuh ke lantai. Kedua sikunya menghantam lantai dengan sangat keras, beruntung kepalanya tidak terbentur.

"Ahh ... auu!" Gadis itu mengelus sikunya sambil terduduk di lantai.

Dengan susah payah dia mengumpulkan kesadarannya dan matanya terbuka dengan malasnya. Kurang tidur selama beberapa hari membuatnya sangat lelah dan mengantuk.

Gadis itu menggosok-gosok matanya sambil bersandar di kaki tempat tidurnya.

"Hah! Aku di mana?!" seru gadis itu terkejut setelah matanya benar-benar terbuka dan mendapati dirinya tidak berada di kamarnya.

Gadis itu terlihat kebingungan saat menyadari sedang berada di tempat yang asing dalam sebuah ruangan asing dengan benda-benda kuno dan bersejarah di sekelilingnya.

Gadis itu adalah Amelia Tan, seorang penulis novel yang cukup ternama. Karyanya banyak diadaptasi menjadi sebuah Film, komik, maupun drama berseri. Amelia hidup di jaman modern dan tinggal seorang diri dirumahnya.

Ayahnya yang seorang tentara meninggal di dalam tugas ketika dia baru berumur sepuluh tahun, sedangkan ibunya meninggal dua tahun yang lalu saat dia berusia dua puluh tiga tahun. Jadi, Amelia adalah seorang yatim piatu yang harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Setelah menamatkan kuliahnya, Amelia yang memiliki sifat tertutup dan susah didekati, berkali-kali harus berganti pekerjaan. Kehidupan asmaranya pun juga kurang beruntung. Amelia tidak pernah bisa mendapatkan kekasih yang diinginkannya. Semua pria memandangnya sebelah mata karena penampilannya yang kurang menarik.

Gadis berusia dua puluh lima tahun itu selalu menggunakan kacamata. Meskipun bisa dibilang penampilannya cukup modis, tetapi orang-orang sering menganggapnya cupu hanya karena kacamata tebalnya tersebut.

"Apa-apaan ini? Mengapa aku memakai baju cosplay seperti ini? Siapa yang berani-beraninya membawaku ke sini dan mendandaniku seperti ini saat aku tertidur?" Amelia beranjak sambil terus memperhatikan penampilan dan keadaan di sekelilingnya.

Di dalam ruangan itu terdapat sebuah meja rias dengan cermin kuno yang sangat artistik, mungkin jika dijual bisa bernilai ratusan juta. Amelia berjalan mendekati cermin itu dan mendapati wajahnya menjadi sangat cantik. Dia merasa aneh karena bisa melihat dengan jelas tanpa kacamatanya.

Masih dengan rasa bingung yang menyelimuti hatinya, Amelia berjalan untuk melihat keadaan di luar ruangan itu.

'Ruangan ini sama persis dengan keadaan yang aku tuliskan di dalam cerita yang aku buat. Atau mungkin Pak Young sengaja membawaku ke tempat shooting agar aku bisa membuat cerita dengan benar. Ah, Entahlah!' Amelia melihat sebuah pintu lalu membukanya perlahan.

Amelia membuka pintu itu sedikit saja untuk mengintip keluar. Matanya terbelalak saat melihat seseorang berdiri tepat di depan pintu.

"Aaaaaa!" teriak Amelia yang terkejut sambil mundur ke belakang.

Di depannya berdiri dua orang wanita muda yang memakai pakaian dengan model yang sama dengannya.

Kedua wanita itu membuka pintu lebar-lebar hingga menampakkan pemandangan di luar kamar. Di belakang kedua wanita itu ada beberapa orang berpakaian dengan model yang sedikit berbeda. Mereka memakai pakaian yang lebih sederhana.

"Heh! Sudah berani, ya, kamu memelototi kami!" seru salah satu wanita itu.

"Sudah, Kak. Jangan membuat keributan di pagi hari. Xiao Jin, cepat kamu ambilkan sapu tangan kakak!" ucap wanita yang lainnya sedikit lebih lembut.

Amelia terbelalak mendengar wanita itu memanggilnya dengan sebutan Xiao Jin. Semua yang ada di hadapannya terlihat sangat nyata dan membuatnya hampir kehilangan akal.

Amelia mundur beberapa langkah sambil terus berpikir dan berharap ini hanyalah sebuah mimpi.

'Tidak ... tidak ... ini pasti hanya mimpi. Jika aku dipanggil dengan nama Xiao Jin, berarti kedua wanita di hadapanku ini adalah Xiao Yue dan Xiao Mei, karakter dalam novelku yang merupakan kedua kakak tiri Xiao Jin. Mau apa mereka? Oh, iya, aku menggambarkan jika Xiao Jin selalu ditindas oleh mereka untuk mengerjakan apapun yang mereka minta.

"Ah Mei! Kenapa dia?" tanya Xiao Yue pada Xiao Mei yang terheran-heran melihat Xiao Jin yang menatap mereka dengan aneh.

"Aku juga tidak tahu. Apakah kita terlihat menakutkan?" Xiao Mei juga merasa bingung dengan apa yang terjadi pada Xiao Jin.

"Kita ambil saja sapu tangan itu dan cepat pergi dari sini. Jika sesuatu terjadi pada Xiao Jin, maka ayah akan sangat marah pada kita. Ayah akan berpikir bahwa kita yang telah membuatnya menjadi gila." Xiao Yue berjalan berkeliling untuk mencari barang yang dia inginkan.

Dengan seenaknya Xiao Yue mengacak-acak perabot milik Xiao Jin untuk mencari barang miliknya. Alhasil ruangan itu menjadi sangat berantakan.

Amelia tertegun saat melihat apa yang dilakukan oleh kedua orang itu.

"Nah! Ketemu!" Xiao Yue mengambil saputangan miliknya yang telah selesai disulam oleh Xiao Jin.

Setelah mendapatkan apa yang dia mau, kedua wanita itu pun pergi meninggalkan kamar Xiao Jin yang berantakan.

Amelia segera berlari dan menutup pintu kamarnya rapat-rapat setelah kepergian Xiao Yue dan Xiao Mei. Lututnya terasa lemas hingga tidak kuat lagi berjalan. Amelia kemudian menjatuhkan tubuhnya dengan posisi terduduk dan mencoba berdamai dengan kenyataan.

"Mimpi ini terasa begitu nyata. Tapi jika ini mimpi, mengapa aku merasakan sakit ketika aku terjatuh. Semua yang ada di sekelilingku sama persis dengan yang aku tulis di dalam novelku, tetapi terasa sangat nyata."

Amelia merasa kepalanya berdenyut. Dia merasa udara di sekitarnya menipis hingga membuat dadanya terasa sesak.

"Aku harus mencari sesuatu yang bisa membuatku keluar dari sini." Amelia membuka dan memegang semua yang ada di dalam ruangan itu berharap menemukan benda ajaib yang bisa membuatnya kembali ke dunianya.

Merasa tidak ada yang bisa membantunya, Amelia terlihat sangat frustasi dan melemparkan barang-barang itu.

'Jendela. Ya, jendela. Siapa tahu aku bisa kembali ke duniaku setelah melewati jendela.' Entah dapat teori dari mana, Amelia berpikir jika dia bisa kembali ke alam nyata melalui jendela.

Perlahan dia membuka jendela kamarnya lalu melompat keluar.

Bugh!

Amelia terjatuh di tanah dengan posisi tengkurap karena pakaiannya tersangkut. Wajahnya meringis menahan rasa sakit untuk kedua kalinya. Namun rasa sakit itu tidak sebesar rasa malu yang dia rasakan saat ini.

Para pelayan yang lalu lalang di sana melihatnya dengan tatapan aneh. Tidak terkecuali Yunhe pelayan pribadinya yang sedari tadi berdiri di depannya.

"Nona Ketiga. Apakah Anda baik-baik saja?" Yunhe berlari menolong majikannya dan membantunya untuk bangun.

Amelia tidak ingin mengejutkan Yunhe, sehingga menurut saja. Dia berusaha mengingat-ingat kira-kira siapa tokoh yang dia tulis dengan karakter seperti ini.

"Kamu, Yun-Yun ...?" tunjuk Amelia.

"Ah, iya, Nona. Yunhe. Yun-he!" Pelayan itu mengeja namanya dan merasa aneh dengan sikap majikannya.

'Ada apa dengan Nona Ketiga? Sikapnya sangat aneh hari ini. Apakah ini karena kepalanya terbentur saat terjatuh tadi?' Yunhe menatap Xiao Jin dengan tatapan keheranan.

Amelia berusaha bersikap biasa untuk menghindari kecurigaan yang lebih lanjut. Dia membiarkan tanah menempel di pipinya yang dia dapatkan saat terjatuh karena dalam kisah yang dia tulis kedua kakaknya sangat iri dengan kecantikannya. Mereka tidak menyukai Xiao Jin keluar dengan menunjukkan wajah cantiknya.

"Yunhe! Tolong kamu bereskan kamarku. Tadi kedua kakakku telah membuatnya berantakan," ucap Amelia yang kini telah berubah menjadi tokoh dalam novelnya sendiri, Xiao Jin.

'Aku harus mencari cara agar bisa keluar dari sini. Untuk itu aku harus bersabar sejenak dan bersikap seperti Xiao Jin. Aaarrggghh! Aku benci dengan semua ini!' Xiao Jin berjalan mengikuti Yunhe untuk pergi ke kamarnya.

Mau tidak mau Amelia harus menikmati perannya sebagai Xiao Jin, putri ketiga dari Perdana Menteri Xiao Long. Ibunya telah meninggal ketika melahirkannya karena dia memiliki tanda Kipas Langit ditengkuknya. Para tetua dan spiritualis istana menganggap itu sebagai tanda kutukan. Mereka kemudian memberi Xiao Jin segel mantra penangkal kutukan ketika dia masih bayi.

Xiao Jin menyangga wajahnya dengan tangan kirinya sambil melihat Yunhe yang sedang bekerja. Tangan kanannya memijat pelipisnya untuk meredakan rasa pusing yang menderanya. Terlintas di dalam pikirannya jika dia menulis akhir kisah dengan kematian Xiao Jin dan itu membuatnya merasa semakin pusing.

'Apakah aku bisa kembali ke duniaku dengan mati lebih cepat? Eh, tapi ketika aku jatuh pun tubuhku merasakan sakit, pasti kematian pun akan sangat menyakitkan. Hii ... aku takut.' Xiao Jin bergidik membayangkan rencana bunuh dirinya.

****

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

𝘳𝘦𝘷𝘢 𝘯𝘢𝘥𝘪𝘵𝘺𝘢

𝘳𝘦𝘷𝘢 𝘯𝘢𝘥𝘪𝘵𝘺𝘢

𝘮𝘢𝘮𝘱𝘪𝘳 𝘬𝘢𝘬..... 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘰𝘬 𝘴𝘦𝘳𝘶 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢.....

2022-09-06

0

Excel Felix

Excel Felix

saya hadir

2022-08-27

2

Gembelnya NT

Gembelnya NT

Udah kukaporitin ini

2022-08-25

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Masuk ke dalam Novel
2 Chapter 2. Sulit untuk Menerima
3 Chapter 3. Sepertinya Dia Benar
4 Chapter 4. Bertemu Pangeran Lu
5 Chapter 5. Menemukan Solusi
6 Chapter 6. Rencana Penjebakan
7 Chapter 7. Berhasil Selamat
8 Chapter 8. Mengendap-endap
9 Chapter 9. Menyusup dalam pasukan
10 Chapter 10. Menenangkan Pertarungan
11 Chapter 11. Mencoba Menghindar
12 Chapter 12. Meninggalkan Rombongan
13 Chapter 13. Tempat Tinggal Baru
14 Chapter 14. Bertemu Guru Wan Long
15 Chapter 15. Kelicikan Feng Yaolie
16 Chapter 16. Terhalang
17 Chapter 17. Sebuah Tanda
18 Chapter 18. Terbuka Jalan
19 Chapter 19. Kehilangan Jejak
20 Chapter 20. Spiritual Beast
21 Chapter 21. Pengendali Spiritual Beast
22 Chapter 22. Kembali
23 Chapter 23. Perbedaan Dimensi
24 Chapter 24. Mempelajari Mantra Pengendali
25 Chapter 25. Sekte Serigala Putih
26 Chapter 26. Menghindari Jenderal Chu
27 Chapter 27. Membaur dengan Spiritual Beast
28 Bab 28. Mendapatkan Kipas Langit
29 Bab 29. Menghindari Jenderal Chu Ximing
30 Chapter 30. Kembali ke Istana Bulan Perak
31 Chapter 31. Kehilangan Jejak
32 Chapter 32. Mencuri Dengar
33 Chapter 33. Pemberontak Beraksi
34 Chapter 34. Mengikuti Diam-diam
35 Chapter 35. Menyusup ke dalam Kota
36 Chapter 36. Akhir dari Pertempuran
37 Chapter 37. Andai Ini Nyata
38 Chapter 38. Pengawal pribadi
39 Chapter 39. Salah Paham
40 Chapter 40. Pria Misterius
Episodes

Updated 40 Episodes

1
Chapter 1. Masuk ke dalam Novel
2
Chapter 2. Sulit untuk Menerima
3
Chapter 3. Sepertinya Dia Benar
4
Chapter 4. Bertemu Pangeran Lu
5
Chapter 5. Menemukan Solusi
6
Chapter 6. Rencana Penjebakan
7
Chapter 7. Berhasil Selamat
8
Chapter 8. Mengendap-endap
9
Chapter 9. Menyusup dalam pasukan
10
Chapter 10. Menenangkan Pertarungan
11
Chapter 11. Mencoba Menghindar
12
Chapter 12. Meninggalkan Rombongan
13
Chapter 13. Tempat Tinggal Baru
14
Chapter 14. Bertemu Guru Wan Long
15
Chapter 15. Kelicikan Feng Yaolie
16
Chapter 16. Terhalang
17
Chapter 17. Sebuah Tanda
18
Chapter 18. Terbuka Jalan
19
Chapter 19. Kehilangan Jejak
20
Chapter 20. Spiritual Beast
21
Chapter 21. Pengendali Spiritual Beast
22
Chapter 22. Kembali
23
Chapter 23. Perbedaan Dimensi
24
Chapter 24. Mempelajari Mantra Pengendali
25
Chapter 25. Sekte Serigala Putih
26
Chapter 26. Menghindari Jenderal Chu
27
Chapter 27. Membaur dengan Spiritual Beast
28
Bab 28. Mendapatkan Kipas Langit
29
Bab 29. Menghindari Jenderal Chu Ximing
30
Chapter 30. Kembali ke Istana Bulan Perak
31
Chapter 31. Kehilangan Jejak
32
Chapter 32. Mencuri Dengar
33
Chapter 33. Pemberontak Beraksi
34
Chapter 34. Mengikuti Diam-diam
35
Chapter 35. Menyusup ke dalam Kota
36
Chapter 36. Akhir dari Pertempuran
37
Chapter 37. Andai Ini Nyata
38
Chapter 38. Pengawal pribadi
39
Chapter 39. Salah Paham
40
Chapter 40. Pria Misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!