Seharian Xiao Jin tidak ingin keluar dari dalam kamarnya. Dia meminta Yunhe untuk mengantarkan segala keperluannya dan memintanya untuk pergi setelah tugasnya selesai.
Xiao Jin atau Amelia duduk di depan sebuah meja sambil terus berpikir. Dia merasa semua yang menimpanya ini sangat konyol. Bagaimana tidak, dia tiba-tiba berada di dalam dunia aneh yang dia ciptakan sendiri.
Lebih menyesakkan lagi, Amelia harus menjadi Xiao Jin tokoh protagonis wanita yang mengalami nasib kurang beruntung. Sampai detik ini Amelia masih berpikir jika semua cerita yang dia tulis sudah benar.
'Semua ini pasti gara-gara Reon Chow! Aktor sombong itu telah memberiku banyak tekanan. Aku yakin semua yang terjadi ini karena ucapannya hari itu.' Amelia merasa sangat kesal.
Terlintas kembali dalam ingatannya, hari di mana dia begitu senang saat seorang produser film terkenal, Pak Young memintanya untuk datang ke studio film miliknya.
Amelia bangun pagi-pagi sekali dan menyiapkan dirinya untuk bertemu dengan Pak Young. Meskipun sangat gugup, dia berusaha untuk menyiapkan dirinya sebaik mungkin.
"Aku tidak terbiasa berhadapan dengan orang, apalagi dia adalah seorang produser film yang sangat terkenal. Bagaimana, ya? Di kontrak sebelumnya, aku hanya terima beres dengan pihak perantara platform tempatku menulis. Ini benar-benar pengalaman pertama untukku."
Amelia menggunakan waktu yang masih panjang untuk mengendurkan syarafnya yang tegang.
Semua barang yang akan dia bawa sudah dimasukkan ke dalam mobil. Amelia kembali masuk ke dalam rumahnya karena merasa hari masih terlalu pagi. Dia duduk di ruang depan dan menyalakan televisi.
"Reon!" pekik Amelia dengan senangnya ketika melihat aktor idolanya itu tampil di layar kaca.
"Betapa gagahnya Reon saat memerankan tokoh pangeran Lu Qin Chen. Emm ... dia akan memiliki selir yang banyak dan permaisuri yang dia inginkan." Amelia menyangga wajahnya dengan kedua telapak tangannya sambil memandangi wajah Reon di televisi.
Ting!
Suara pesan masuk di ponselnya terdengar sangat keras sehingga memaksa Amelia bergegas untuk melihatnya.
Pesan itu dikirim oleh asisten Pak Young, dia memintanya untuk segera datang. Pak Young memajukan pertemuan mereka karena Reon kebetulan ada di sana. Reon ingin bertemu dengannya.
Amelia merasa sangat senang. Dia melompat-lompat seperti seorang anak kecil yang gembira karena mendapatkan mainan baru. Dengan setengah berlari dia meluncur cepat menuju mobilnya sambil sesekali membetulkan kacamatanya yang melorot.
"Aku akan bertemu dengan Reon Chow. Pria paling tampan sejagat raya. Aku tidak sabar lagi." Amelia memekik gembira dan bertingkah layaknya seorang remaja yang sedang jatuh cinta.
Dia segera menyalakan mesin mobilnya lalu mengendarainya dengan santai.
Perjalanan terasa begitu cepat, kini dia sudah berada di depan gedung tempat pertemuannya dengan Pak Young. Jantungnya berdebar-debar saat dia berjalan memasuki gedung.
"Apakah Anda Nona Amelia Tan?" tanya seorang wanita yang sangat cantik.
Wanita itu menyambutnya di depan lobi dan memperhatikan Amelia dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Amelia mencoba menebak siapa wanita itu.
"Apakah Anda Asisten July?" Amelia mengenali suara wanita itu karena pernah mendengarnya beberapa kali saat meneleponnya untuk membicarakan kontrak novelnya.
"Benar, Nona. Mari ikut saya! Anda sudah ditunggu oleh Pak Young dan Reon." Asisten July berbicara dengan ramah pada Amelia.
Amelia mengikuti July tanpa banyak bicara lagi. Tangannya terasa sangat dingin karena jantungnya bekerja dengan tidak semestinya. Rasa gugup membuat irama jantung Amelia menjadi tidak menentu.
Reon dan Pak Young sedang duduk di sebuah ruangan menunggu kedatangan Amelia dan July. Mereka menyambut kedatangan Amelia dengan ramah.
Setelah sejenak berbasa-basi, mereka akhirnya mulai membicarakan hal yang serius. Amelia menunduk ketika Reon terus menatapnya sejak tadi.
'Tatapannya begitu dingin. Sepertinya dia tidak menyukaiku. Aku harap ceritaku bisa diterima dengan baik.' Amelia mencoba menenangkan dirinya.
Pak Young memuji karya Amelia dan mengatakan jika novelnya menyuguhkan sebuah cerita yang menarik. Dia telah menunjuk seorang penulis naskah yang diadaptasi dari novelnya tersebut.
Untuk pemain protagonis pria Pak Young memilih Reon Chow untuk memerankannya sedangkan untuk pemeran wanitanya, Pak Young masih mencari artis yang cocok untuk memerankannya.
Di tengah-tengah percakapan antara Pak Young dan Amelia, Reon Chow menyela. Dia merasa jika cerita yang dibuat oleh Amelia tidak seharusnya seperti itu. Reon tidak suka dengan tokoh protagonis wanita yang terlalu banyak mengalami ketidakadilan.
Reon merasa cerita itu bisa dibuat lebih menarik dan masuk akal dengan mengubah kisah pemeran wanitanya. Dalam hal ini Reon tidak memiliki ide, tetapi dia tetap merasa jika cerita Amelia kurang pas.
Amelia bersikukuh jika cerita itu sudah benar dan menarik. Di dalam cerita yang dia buat tokoh wanitanya selalu bisa bangkit dari keterpurukan, meskipun akhirnya dia harus mati dan menjadi kisah cinta yang berakhir dengan kesedihan antara protagonis wanita dan protagonis pria.
"Nona! Mungkin akan lebih baik jika kamu merubah ceritanya. Seandainya kisah cinta antara protagonis wanita dengan protagonis pria tidak begitu, mungkin ceritanya akan semakin menarik." Reon Chow menginginkan cerita yang berbeda.
"Maksud Anda kisah cinta yang tidak begitu itu bagaimana? Saya memang sengaja menyuguhkan kisah yang tidak biasa agar menjadi cerita yang berbeda dari yang lain." Amelia tetap pada pendiriannya.
"Itu adalah bidang Anda, yang jelas saya merasa jika kisah ini masih bisa diubah menjadi lebih menarik lagi. Mungkin pada tokoh protagonis wanitanya. Anda harus membuatnya lebih bermartabat dan kuat!"
Tiba-tiba rasa kagum Amelia pada sosok Reon menjadi luntur seketika. Dia tidak menyangka jika pria yang sangat dikaguminya itu memiliki sifat yang sangat keras kepala.
"Pak Young, apakah Anda memiliki solusi untuk ini?" tanya Amelia setengah memohon.
Pak Young terlihat berpikir. Reon Chow adalah aset yang sangat berharga baginya. Hampir semua film yang diperankannya menjadi box office dan sukses dipasaran. Jika sampai dia protes berarti memang ada masalah dengan novel ini.
"Em, Nona Amelia. Sepertinya apa yang dikatakan oleh Reon ada benarnya juga. Tolong sempurnakan naskah Anda menjadi lebih menarik lagi. Saya tidak bilang jika cerita yang Anda buat ini buruk, tetapi saya ingin Anda membuatnya menjadi lebih baik lagi."
Pupus sudah harapan Amelia untuk bisa duduk manis menikmati hasil kerja kerasnya. Mengubah cerita sama artinya dengan merevisi secara total naskah yang dia buat.
"Saya minta waktu untuk itu, Pak. Untuk menemukan ide dan merubah sebuah cerita, saya membutuhkan waktu yang cukup." Amelia akhirnya menyerah pada keadaan.
Imbalan yang besar untuk menyelesaikan naskah itu, membuatnya tergiur dan tidak bisa dia lepaskan begitu saja.
"Aku memberimu waktu satu minggu karena setelah itu, novel kamu akan saya kirimkan pada penulis skenario. Masih ada proses yang panjang setelah itu." Pak Young merasa sangat yakin jika Amelia mampu merevisinya dalam satu minggu.
"Reon, terimakasih telah membuat aku harus mengerjakan ulang cerita yang telah susah payah aku susun. Andai kamu tahu rasanya menjadi seorang penulis novel, mungkin kamu tidak akan pernah memintaku untuk merubah jalan ceritanya." Amelia tidak peduli jika Reon tidak akan menyukainya lagi setelah ini.
"Hal yang sama juga untukmu, Nona penulis. Seorang pemain juga ingin menampilkan kisah yang menarik dan berkesan. Bayangkan saja jika dirimu adalah pemain wanitanya. Mungkin dengan mendalami peranmu maka Anda akan mengerti di mana titik kelemahan dalam cerita ini. Bayangkan saja jika dirimu adalah Xiao Jin." Reon mencoba meyakinkan Amelia jika merubah cerita itu tidaklah sulit.
Amelia mengangguk dan tersenyum, meskipun di dalam hati dia sangat merasa dongkol.
'Dasar pria aneh! Tidak usah sok menggurui diriku. Kamu pikir aku peduli dengan ucapanmu. Reon ... aku menyesal telah mengidolakanmu. Sungguh saat ini aku benar-benar membencimu.' Amelia menunduk sambil menahan kemarahannya.
Lamunan Amelia berakhir. Kini dia kembali pada kenyataan di mana dia sedang terpuruk di dalam novelnya sendiri dan hidup sebagai Xiao Jin.
Terdengar suara langkah kaki mendekat ke kamarnya. Xiao Jin membetulkan penampilannya yang membuatnya kurang percaya diri karena belum terbiasa. Dia seperti seseorang yang akan melakukan parade cosplay tokoh fantasi.
'Siapa yang datang mencariku?' Xiao Jin berdebar-debar menanti kedatangan pemilik langkah kaki itu.
****
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™
next 👍✌️
2022-10-07
1
𝘳𝘦𝘷𝘢 𝘯𝘢𝘥𝘪𝘵𝘺𝘢
𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘢𝘮𝘦𝘭𝘪𝘢 𝘵𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘴𝘶𝘬 𝘬𝘦 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘯𝘰𝘷𝘦𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘢 𝘣𝘶𝘢𝘵, 𝘥𝘪𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘹𝘪𝘢𝘰 𝘫𝘪𝘯 𝘳𝘢𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘯 𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳 𝘬𝘢𝘳𝘢𝘬𝘵𝘦𝘳 𝘹𝘪𝘢𝘰 𝘫𝘪𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘥𝘪𝘵𝘪𝘯𝘥𝘢𝘴
2022-09-06
0