Kembali ke perjalanan Xiao Jin,
Untuk menyingkat perjalanan, guru Wan Long membawa Xiao Jin untuk melewati jalan pintas. Mereka memasuki sebuah hutan yang penuh misteri.
Hutan itu mampu membuat seseorang segera sampai ke tempat tujuannya tanpa melewati rute yang sebenarnya. Namun, tidak mudah untuk melewatinya karena hutan ini sangat berbahaya. Banyak spiritual beast yang hidup di sana dengan berbagai jenis.
Guru Wan Long merasa yakin memasuki hutan misteri bukan hanya bermodalkan keberanian saja. Dia memiliki sebuah mantra yang mampu melawan spiritual beast sekuat apapun.
"Guru, tempat ini terlihat sangat menakutkan. Aku seperti mendengar suara-suara aneh di kejauhan."
Xiao Jin mengungkapkan isi hatinya pada gurunya. Ini adalah pengalaman pertamanya pergi ke hutan misteri.
Guru Wan Long memelankan kudanya agar Xiao Jin bisa mendengar suaranya ketika dia bisa lirih.
"Jangan banyak berbicara. Atau mereka akan menyadari keberadaan kita, ini adalah hutan misteri yang dipenuhi oleh spiritual beast. Kita harus segera mencapai 'gerbang pemindah jiwa'. Gerbang itu akan mengantarkan kita ke tempat tujuan dengan cepat."
Penjelasan singkat guru Wan Long cukup membuatnya mengerti, Xiao Jin mengangguk. Sebenarnya ada beberapa hal yang ingin ditanyakan lagi, tetapi dia tidak ingin memancing kedatangan spiritual beast.
Mereka melanjutkan perjalanannya dengan tetap menaiki kuda. Derapnya masih terdengar meskipun kuda-kuda itu dipacu dengan pelan. Spiritual beast masih bisa mendengarnya dalam jarak tertentu, apalagi yang memiliki kepekaan.
Suara lenguhan spiritual beast yang nyaring membuat kuda Xiao Jin melompat ketakutan. Dia meringkik keras dengan kedua kaki depan yang terangkat. Kuda guru Wan Long tampak tenang karena mantra yang diucapkan olehnya.
Kuda Xiao Jin juga menjadi tenang setelah menerima gelombang mantra yang dirapalkan oleh guru Wan Long. Namun, spiritual beast yang telah mendengar suara ringkikan kuda, berbondong-bondong datang ke sana.
Satu persatu spiritual beast itu menyerang mereka tetapi guru Wan Long telah siap dengan mantra penguasa alam jiwa. Kedua tangannya bergantian mendorong spiritual beast yang datang mendekat dan membuat mereka terpental sebelum mencapai mereka.
Sebagian lain berbalik arah tidak jadi menyerang setelah menerima gelombang mantra penguasa alam jiwa. Guru Wan Long dan Xiao Jin berhenti sejenak, meskipun serangan spiritual beast telah habis. Setelah sesaat menunggu tidak ada yang menyerang lagi, mereka kembali memacu kudanya.
Guru Wan Long tetap waspada dan terus mengucapkan mantranya. Sesekali dia menyerang spiritual beast yang datang mendekat, hingga perjalanan menegangkan itu berakhir. Mereka telah sampai di gerbang pemindah jiwa.
Jika dilihat secara sepintas tidak ada yang aneh dengan gerbang itu. Sebuah gerbang tanpa pintu yang berdiri di atas sebuah pelataran berbentuk bulat dengan ukiran aneh yang sulit dimengerti.
Boom! Boom!
Serangan bertubi menghantam tempat kosong di sisi Xiao Jin dan guru Wan Long.
"Nona Xiao! Kita harus cepat-cepat meninggalkan tempat ini!" seru guru Wan Long.
Dia mengucapkan mantra yang berbeda untuk membuka pelindung gerbang pemindah jiwa. Keduanya segera masuk ke dalam gerbang karena di belakang mereka banyak sekali spiritual beast yang mengejar sembari melemparkan serangan ke arah mereka.
Xiao Jin terlihat ragu-ragu untuk masuk.
"Cepatlah, Nona Xiao!" Guru Wan Long sudah menunggunya di depan pintu gerbang sambil mendorong ke arah gerbang dengan tangan kanannya. Dia menahan portal yang berupa lubang hitam itu tetap terbuka. Sedangkan tangan kirinya membalas serangan spiritual beast yang terus menerus menyerang keduanya.
Melihat bahaya yang terus datang, Xiao Jin akhirnya melompat ke dalam portal bersama kudanya disusul oleh guru Wan Long. Portal itu menghilang bersama mereka.
Setelah melewati portal itu, mereka melihat suasana yang berbeda dengan tempat sebelumnya. Saat menoleh ke belakang, gerbang pemindah jiwa sudah tidak terlihat lagi dan berganti dengan lebatnya pepohonan.
"Guru, kita berada di mana?"
Xiao Jin terus melihat ke sekeliling yang menurutnya sangat asing. Tempat itu berada di ketinggian yang dikelilingi oleh pepohonan besar.
"Kita sudah berada di Gunung Utara. Namun, perjalanan tidak cukup sampai di sini saja. Goa tempat kolam naga berada di puncak gunung. Kita tidak bisa membawa kuda ini karena medannya cukup berbahaya, sebaiknya kita berjalan kaki saja karena tidak terlalu jauh juga."
"Baik, Guru."
Mereka mengikat kudanya pada sebuah pohon yang di bawahnya ditumbuhi rerumputan. Kuda-kuda itu bisa beristirahat sekalian makan di sana.
Jalanan menanjak dengan permukaan tanah yang tidak rata, memuat mereka berhati-hati. Di gunung ini juga dihuni oleh spiritual beast langka yang memiliki kekuatan lebih besar dari spiritual beast yang ada di hutan misteri.
Benar saja, baru berjalan beberapa meter, mereka sudah mendapatkan sambutan. Ditengah konsentrasi pada jalanan dan medan yang curam, keduanya harus menghindari serangan-serangan spiritual beast.
Guru Wan Long terus menghalau serangan-serangan itu dengan lemparan energi dari ke segala arah. Dia merasakan sesuatu yang aneh ketika melihat Xiao Jin tidak diserang oleh spiritual beast tersebut.
'Binatang-binatang ini sungguh menakutkan. Seharusnya aku tidak menggambarkan mereka dengan penampakan yang buruk. Nah, aku sendiri, kan, yang ketakutan.' Amelia Tan bergidik melihat spiritual beast hasil imaginasinya itu.
Beberapa kali dia menjerit ketika binatang menakutkan itu mendekatinya. Kaki dan tangannya tergores oleh semak dan rerumputan liar hingga berdarah, tetapi dia tidak mempedulikannya dan terus berlari.
"Itu goanya! Cepat masuklah dan berendamlah di dalam kolam naga. Aku akan berjaga di luar agar tidak ada spiritual beast yang mengganggumu."
"Baik, Guru."
Xiao Jin berjalan menapaki permukaan lantai goa yang licin. Di dalam goa terdapat sebuah kolam dengan sebuah patung naga di tepi kolam membuatnya takjub. Airnya berwarna kehijauan dengan kabut tipis di atasnya.
"Arrgghh!" teriak Xiao Jin.
Dia merasakan sakit yang sangat luar biasa di tengkuknya ketika kakinya telah memasuki kolam naga. Air di dalamnya bergejolak ketika dia masuk lebih dalam.
"Nona Xiao. Apakah kamu baik-baik saja?"
Guru Wan Long khawatir setelah mendengar teriakkan Xiao Jin.
"Aku baik-baik saja, Guru," jawab Xiao Jin sambil menahan rasa sakitnya.
Susah payah dia mencapai tempat itu, akan sangat memalukan jika dia sampai gagal melepaskan segel yang mengunci dantiannya. Simbol kipas langit di tengkuknya mengeluarkan cahaya terang. Cahaya itu bisa menembus keluar goa. Sekali lagi Xiao Jin berteriak, teriakkannya kali ini lebih keras dan panjang.
Di luar goa, spiritual beast terus berdatangan dan berkumpul di depan mulut goa. Spiritual beast itu tidak menyerang guru Wan Long dan berlutut. Mereka seperti tersihir oleh mantra yang membuatnya menjadi jinak.
Guru Wan Long menurunkan kewaspadaannya saat melihat sorot mata spiritual beast di hadapannya tidak menyiratkan permusuhan. Kejadian ini menurutnya sangat aneh.
"Mantra penguasa alam jiwa milikku tidak sehebat ini. Apakah yang membuat mereka tidak melawan?"
Spiritual beast terus berdatangan ke sana membentuk sebuah pasukan. Jika mereka bersama-sama menyerang, maka sepuluh orang yang memiliki kemampuan seperti guru Wan Long pun tidak akan sanggup menghadapi mereka.
****
Bersambung ....
Numpang promo novel karya temanku ya kak, terimakasih ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
𝘳𝘦𝘷𝘢 𝘯𝘢𝘥𝘪𝘵𝘺𝘢
kayaknya gara2 tanda kipas langit yang dimiliki xiao jin deh
2022-09-15
0