Xiao Yue mengurung diri di kamarnya. Dia melemparkan barang-barang miliknya hingga membuat kamarnya terlihat sangat berantakan. Sepulang dari ruangan ayahnya, dia menyendiri di kamarnya dan meluapkan semua kemarahannya.
"Aku benar-benar membencimu, Xiao Jin. Kamu lancang sekali merebut perhatian Pangeran Lu Qin Chen. Aku akan membuatmu menyesal telah menggoda pria yang aku suka." Xiao Yue menatap wajahnya di cermin dan menunjukkan kemarahannya.
Di luar kamarnya terdengar suara orang mengetuk pintu. Xiao Yue sangat mengenali aroma parfum orang itu. Dengan malas dia membukakan pintu untuk Xiao Mei.
Rupanya Xiao Mei tidak datang sendiri, dia datang bersama ibu mereka, Feng Yaolie.
Feng Yaolie mengedarkan pandangan ke sekeliling lalu masuk ke dalam kamar Xiao Yue dengan tergesa-gesa.
Mereka membawa Xiao Yue pergi ke sebuah meja untuk mendiskusikan sesuatu.
"Sayang .... Apa yang sudah kamu lakukan? Apakah ayahmu memarahimu karena anak pembunuh itu?" Feng Yaolie melihat kamar Xiao Yue sangat berantakan.
Tidak mungkin Xiao Yue membuat kekacauan itu tanpa sebuah alasan. Hal terakhir yang dia lakukan adalah menyalin kertas doa di ruang Perdana Menteri. Dia berpikir jika semua kejadian ini berhubungan dengan Xiao Jin.
Xiao Yue menggeleng. Hatinya masih terlalu dongkol dan sulit menyusun kata-kata untuk meluapkan kemarahannya.
"Apakah Xiao Jin membuat kakak merasa kesal? Bukankah itu memang sudah menjadi kebiasaannya sejak lama. Mengapa kakak harus semarah ini?" Xiao Mei merasa jika kakaknya itu terlalu berlebihan dalam mengekspresikan kemarahannya.
Xiao Yue menatap ibu dan adiknya secara bergantian lalu menghembuskan napas kasar.
"Gadis licik itu sudah berani menggoda Putra Mahkota. Sikapnya yang manis telah membuat Pangeran Lu Qin Chen terpesona olehnya. Aku benar-benar telah kalah dalam persaingan ini, Ibu." Xiao Yue menangis sejadi-jadinya di hadapan ibu dan adiknya.
Feng Yaolie tampak sangat marah. Dia tidak menyangka jika Xiao Jin diam-diam juga mendekati Pangeran Lu Qin Chen. Xiao Yue sengaja mengaburkan cerita yang sebenarnya di mana Pangeran Lu Qin Chen tidak datang secara khusus untuk menemui Xiao Jin.
"Yue'er, kamu tidak perlu khawatir. Ibu punya rencana yang bagus untuk menjebak anak pembunuh itu. Rencana ini pasti akan berhasil menjebaknya dan membuatnya terusir dari istana secara tidak hormat. Yang Mulia Perdana Menteri pasti juga akan membencinya dan tidak akan mau membantunya." Feng Yaolie tersenyum licik dan sangat yakin bahwa rencananya kali ini pasti akan berhasil.
Xiao Yue menghentikan tangisnya lalu menatap ibunya dengan penuh tanda tanya. Begitu juga Xiao Mei yang merasa sangat penasaran.
Mereka berdua belum tahu seperti apa rencana yang disusun oleh ibunya.
Melihat wajah bingung kedua putrinya, Feng Yaolie pun segera mengeluarkan jimat yang telah dia persiapkan untuk menjebak Xiao Jin.
Di hari berikutnya,
Ibu suri mengundang Feng Yaolie untuk datang ke istananya. Kesempatan ini akan dia manfaatkan untuk meminta Xiao Jin menggantikannya. Tidak akan ada yang curiga karena semua orang mengira jika Xiao Jin memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya.
Di depan banyak orang, Feng Yaolie memperlihatkan kasih sayangnya pada Xiao Jin layaknya seorang ibu yang baik untuknya. Begitu juga dengan Xiao Yue dan Xiao Mei yang berpura-pura bersikap manis padanya di depan umum.
"Apakah kita bisa menyingkirkan Xiao Jin hanya dengan jimat itu, Ibu?" Xiao Mei bertanya dengan polosnya.
"Haish?" Feng Yaolie menggeleng. "Bagaimana bisa aku melahirkan anak yang begitu bodoh sepertimu."
Xiao Mei meringis lalu mengedip-ngedipkan matanya yang indah tanpa rasa bersalah.
Feng Yaolie pun akhirnya menjelaskan semua rencananya pada Xiao Yue dan Xiao Mei. Dia mengeluarkan sebuah botol kecil dengan serbuk beracun di dalamnya. Racun itu tidak memiliki bau dan wujudnya sangat samar.
Sedikit saja terhirup oleh ibu suri, maka tubuhnya akan menjadi lemas dan tidak bisa di gerakan. Dalam kondisi yang paling ringan, ibu suri akan mengalami kelumpuhan dan akibat yang paling berat adalah kematian.
Hari ulang tahun ibu suri akan menjadi hari berkabung untuknya jika racun itu berhasil masuk ke tubuhnya.
Xiao Yue dan Xiao Mei tersenyum senang setelah mendengar penjelasan ibunya. Mereka menginginkan malam ini juga, Xiao Jin mengantarkan jimat beracun itu untuk ibu suri.
Di kamar Xiao Jin,
'Seharusnya Feng Yaolie datang ke kamarku dan memintaku untuk mengantarkan jimat untuk ibu suri. Mengapa dia tidak juga datang? Apakah dia bisa merubah cerita novelku sesuai keinginannya? Tidak, tidak! Bisa gawat kalau sampai itu terjadi.' Xiao Jin terlihat sangat gelisah.
Beberapa kali dia terlihat mondar mandir di dalam kamarnya. Berkecamuk pikiran yang bermacam-macam membuat hatinya merasa kacau. Muncul perasaan was-was jika semua yang terjadi di dalam dunia novelnya tidak sesuai dengan harapannya.
Kegelisahannya itu tidak berlangsung lama. Senyum Xiao Jin terbit di wajahnya ketika dia mendengar langkah kaki beberapa orang sedang menuju ke kamarnya.
Xiao Jin bersiap untuk menerima kedatangan Feng Yaolie bersama pelayannya. Dia telah berdiri di depan pintu kamarnya sebelum ibu tirinya itu sampai di sana.
"Jin'er! Jin'er! Bisakah ibu bicara padamu?" Feng Yaolie berbicara dengan lembut sambil berdiri di depan pintu kamar Xiao Jin.
"Iya, Ibu. Aku segera datang." Xiao Jin menunggu waktu sebentar seolah sedang berjalan. Padahal sejak tadi dia sudah berdiri di depan pintu.
Tanpa menunggu untuk dipersilakan masuk, Feng Yaolie langsung menyelonong setelah pintu kamar Xiao Jin terbuka. Sesaat kemudian dia duduk di meja yang ada di kamar Xiao Jin.
Xiao Jin mengikutinya dan menyusulnya duduk di meja kamarnya.
"Apakah ibu baik-baik saja?" Xiao Jin menuangkan secangkir teh untuk Feng Yaolie. Meskipun sudah tahu jawabannya, dia tetap bertanya.
"Terimakasih." Feng Yaolie menyeruput teh pemberian Xiao Jin lalu melanjutkan perkataannya. "Kepala ibu sedikit pusing, Jin'er. Malam ini ibu mendapatkan undangan dari ibu suri untuk pergi minum teh bersamanya. Maukah kamu datang ke sana untuk menggantikan ibu?" Feng Yaolie merayu Xiao Jin dengan sikap manisnya.
'Sebenarnya aku sangat muak dengan kepura-puraanmu Feng Yaolie. Tetapi aku tidak bisa mengubah isi cerita secara menyeluruh. Mengapa dulu aku tidak membuatmu mati terkena serangan jantung saja?' Xiao Jin tertawa dalam hati membayangkan cerita konyol yang bisa dia ubah seenaknya.
"Aku akan pergi ke sana, Ibu. Segeralah beristirahat agar ibu lekas membaik." Xiao Jin mengikuti permainan Feng Yaolie.
"Kamu memang anak yang berbakti. Tolong sampaikan permohonan maafku pada ibu suri! Dan ini ada jimat yang aku dapatkan dari kuil beberapa hari yang lalu. Semoga ibu suri mau menerima hadiah kecil ini." Feng Yaolie mengambil nampan berisi jimat itu dari tangan pelayannya lalu memberikannya pada Xiao Jin.
"Ibu memang sangat pengertian. Saya akan menyampaikan hadiah ini pada ibu suri." Xiao Jin menyimpan hadiah itu di atas meja.
Merasa tidak ada lagi yang perlu dilakukan, Feng Yaolie pergi meninggalkan kamar Xiao Jin dan meminta putri tirinya itu mengganti pakaiannya dengan yang lebih pantas sebelum pergi menemui ibu suri.
'Aku bukanlah Xiao Jin yang bodoh, Feng Yaolie. Kamu tidak akan bisa membuatku bertanggung jawab atas kesalahan yang tidak aku lakukan.' Xiao Jin membuang jimat yang diberikan oleh Feng Yaolie lalu menggantinya dengan jimat yang telah dia siapkan.
Dengan penuh percaya diri Xiao Jin berjalan membawa nampan berisi jimat yang akan diberikan pada ibu suri. Di dalam jimat itu ada beberapa ramuan herbal yang dimasukkan oleh Xiao Jin.
Xiao Yue dan Xiao Mei mengintip Xiao Jin dari kejauhan untuk memastikan apakah dia benar-benar masuk ke dalam istana ibu suri atau tidak. Mereka bersorak senang ketika melihatnya memasuki istana ibu suri dan tidak menyadari jika dirinya saat ini dia sedang dijebak .
****
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
𝘳𝘦𝘷𝘢 𝘯𝘢𝘥𝘪𝘵𝘺𝘢
𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘺𝘢 𝘹𝘪𝘢𝘰 𝘫𝘪𝘯...... 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘤𝘦𝘳𝘥𝘢𝘴 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘥𝘢𝘱𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘪𝘤𝘪𝘬
2022-09-07
0
Sribundanya Gifran
up up up thor
2022-08-28
0
Sribundanya Gifran
lanjut thor srmangat
2022-08-25
0