Pagi hari di Lembah Merpati,
Xiao Jin telah menyelesaikan tugasnya untuk mengurus keperluan Nenek Li. Mulai hari ini, dia akan pergi ke tempat guru Wan Long untuk berelatih. Kesempatan bagus baginya untuk berjuang menjadi kuat dan tidak diremehkan lagi.
Nenek Li membawakan bekal untuknya. Xiao Jin sangat menyukai masakan sederhana yang dibuat oleh Nenek Li yang mengingatkannya pada sosok ibunya.
Langkah kaki Xiao Jin melambat ketika dia melihat papan nama "Wan Long" di depan sebuah rumah dengan pelataran yang luas. Pagar yang pendek membuatnya bisa melihat bangunan yang ada di dalamnya. Terlihat beberapa pondok sederhana yang berjajar-jajar dan tersusun rapi.
Pondok-pondok itu tidak jauh berbeda dengan tempat tinggal Nenek Li, hanya lebih besar dan sebagian berpanggung. Xiao Jin terpaku di depan pintu gerbang, merasa ragu untuk masuk. Tidak ada seorang pun yang mengenalinya.
'Aku merasa menjadi orang asing dan tidak mengenal siapa-siapa. Apa lebih baik aku pulang saja dan kembali ke sini lain waktu?' Xiao Jin memainkan keranjang makanan di tangannya sambil berpikir.
Wajahnya yang cantik menjadi pusat perhatian. Murid-murid yang melihatnya tidak berani menyapanya karena takut mendapatkan hukuman dari guru Wan Long. Tidak ada murid wanita di sana sehingga mereka tidak tahu jika Xiao Jin adalah murid baru.
Murid-murid terus berdatangan hingga Chang merasa penasaran. Dia menyibak kerumunan dan melihat apa yang membuat mereka berbondong-bondong datang ke sana.
"Nona Xiao!" pekik Chang ketika melihat Xiao Jin.
Xiao Jin mengangkat kepalanya dan tersenyum. Dia bersyukur bertemu orang yang dikenalnya tempo hari.
"Apakah Anda mencariku?" pertanyaan konyol Chang membuat teman-temannya tertawa. Mereka menganggapnya terlalu percaya diri.
Xiao Jin yang merasa kasihan padanya memilih untuk mengangguk. Sontak teman-teman Chang terdiam dan merasa malu.
"Aku butuh bantuanmu, Chang. Apakah kamu sedang sibuk?" tanya Xiao Jin lembut.
"Tidak. Latihan belum dimulai. Apa yang bisa aku lakukan untukmu, Nona?"
Sudah beberapa saat dia berdiri di sana dan mungkin latihan juga akan segera di mulai, Xiao Jin tidak ingin menunda lagi. Dia meminta Chang untuk mengantarnya bertemu guru Wan Long. Ini adalah hari pertama dia bergabung di Perguruan Lembah Merpati milik guru Wan Long.
Murid-murid yang berkerumun memberi jalan pada mereka. Chang membawa Xiao Jin ke ruangan guru Wan Long. Selama perjalanan, mereka menjadi pusat perhatian dan merasa iri pada Chang yang berdekatan dengan seorang wanita cantik.
Chang memberi salam ketika keduanya telah berdiri di depan ruangan guru Wan Long. Mereka menunggu guru Wan Long keluar.
"Silakan masuk, Nona Xiao! Chang, kamu boleh pergi," ucap guru Wan Long di depan pintu.
"Salam hormat, Guru!" Xiao Jin memberi hormat sebelum melangkah memasuki ruangan guru Wan Long.
"Semoga panjang umur," balas guru Wan Long.
Guru Wan Long menjelaskan kegiatan belajar yang ada di perguruan ini. Ada empat orang guru lain yang membantunya mengajar, yaitu guru Feng, guru Yang, guru Lin, dan guru Zhang. Untuk Xiao Jin sendiri, dia akan dilatih khusus olehnya karena seluruh muridnya adalah pria.
Sebelum menentukan pelatihan apa yang cocok untuk Xiao Jin, guru Wan Long ingin mengetahui tingkat kultivasi yang dimilikinya. Setiap murid baru yang datang ke sana akan mendapatkan perlakuan yang sama sepertinya.
Tempat untuk menguji tingkatan itu disebut "Gerbang Tujuh Pedekar". Sebuah tempat berbentuk seperti pilar tinggi dengan sebuah batu giok besar berwarna hitam ditengahnya. Ada tujuh kristal yang tersusun vertikal di atas giok hitam itu. Jika seseorang menyentuh giok hitam itu maka kristal-kristal di atasnya akan menyala sejumlah tingkat kultivasinya.
"Sekarang kamu letakkan telapak tanganmu menyentuh giok hitam ini!" guru Wan Long meminta Xiao Jin untuk melakukan ritual pengukuran tingkat kultivasinya.
Xiao Jin mengangguk dan segera melakukannya tanpa banyak bertanya lagi. Dia mendorong tangannya ke depan menyentuh giok hitam dengan telapak tangan yang terbuka.
Satu demi satu kristal di atas batu giok pun menyala. Mereka menunggu beberapa saat untuk menghitung penerobosan energi Xiao Jin. Empat buah kristal menyala dan tidak bergerak lagi meskipun keduanya menunggu.
"Tidak buruk. Kamu berada dalam basis kultivasi Pendekar tingkat empat. Cukup tinggi dan layak untuk diberi pelatihan khusus. Dengan kemampuanmu yang sekarang, aku yakin kamu bisa menerobos ke tingkat lanjut dengan mudah."
Xiao Jin menjadi bersemangat saat mendengar kalimat dari guru Wan Long. Mulai hari ini dia akan berlatih keras untuk menguasai berbagai teknik beladiri dan jurus-jurus hebat dari guru Wan Long.
Setiap satu bulan sekali, guru Wan Long melakukan evaluasi pada Xiao Jin dan membawanya ke Gerbang Tujuh Pendekar. Di bulan pertama, dia masih di tingkat yang sama. Kemampuannya bertambah pesat namun belum cukup untuk menerobos ke tingkat diatasnya.
Guru Wan Long tetap berpikir positif dan terus menempa Xiao Jin dengan berbagai latihan fisik dan penyempurnaan Qi. Dia juga mengajarkan bagaimana cara melakukan penerobosan. Namun, belum juga membawa hasil yang diinginkan.
Segala cara telah dilakukan oleh Xiao Jin. Energi yang dimilikinya lebih dari cukup untuk basis Pendekar tingkat empat. Namun, untuk menerobos ke jenjang yang lebih tinggi terasa begitu sulit baginya.
Hari terus berganti dan bulan pun berlalu. Tidak terasa Xiao Jin telah berlatih di Perguruan Lembah Merpati selama empat bulan. Waktu yang cukup untuk naik satu tingkatan kultivasi. Sayangnya, hingga saat ini belum juga tercapai.
Semuanya terasa sangat aneh bagi guru Wan Long. Dalam prakteknya, Xiao Jin begitu mudah menyerap ilmu yang dia ajarkan dan sangat berbakat. Dibandingkan dengan murid yang lain, dialah yang paling unggul meskipun dia seorang wanita.
Suatu sore setelah selesai berlatih, guru Wan Long memanggil Xiao Jin dan meminta waktunya untuk mengobrol secara khusus.
"Nona Xiao, aku merasa ada sesuatu yang tidak beres denganmu. Anda begitu cepat menguasai jurus dan teknik yang lumayan berat, tetapi tidak juga menerobos ke ranah Pendekar tingkat lima. Mungkin ada sesuatu yang menjadi penghalang." Guru Wan Long mengerutkan dahinya memikirkan sesuatu yang membuatnya tidak habis pikir.
"Saya tidak bisa menjawab. Tetapi aku merasa jika yang Anda katakan itu benar."
Xiao Jin tidak membantah apa yang dikatakan oleh gurunya karena dia juga merasakan hal yang sama. Kolam Qi-nya terus bertambah luas dan memungkinkannya untuk menampung energi yang besar. Namun, dia merasa seperti kehilangan energi yang di serapnya jika melewati batas tingkatannya.
"Senja sudah hampir turun. Nenek Li pasti akan khawatir jika kamu tidak segera pulang. Nanti malam aku akan pergi ke perpustakaan untuk mencari jawabannya. Kamu tidak perlu khawatir, kita pasti akan menemukan solusinya."
Sikap bijak guru Wan Long membuat kata-kata yang keluar dari mulutnya begitu berkharisma. Tidak ada yang kuasa membantahnya dan membuat guru-guru lain menghormatinya.
Sore itu, Xiao Jin meninggalkan Perguruan Lembah Merpati dengan segudang pertanyaan. Segala sesuatu yang terjadi pasti memiliki sebab. Dia berharap guru Wan Long akan segera menemukan jawabannya.
****
Bersambung ....
Numpang promo ya kak... Semoga berkenan mampir ... Terimakasih ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
𝘳𝘦𝘷𝘢 𝘯𝘢𝘥𝘪𝘵𝘺𝘢
𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘨𝘢𝘳𝘢2 𝘵𝘢𝘯𝘥𝘢 𝘬𝘪𝘱𝘢𝘴 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘹𝘪𝘢𝘰 𝘫𝘪𝘯
2022-09-09
0
Sribundanya Gifran
lanjut
2022-09-08
0