Setelah lewat tengah malam, Xiao Jin tidak bisa tidur lagi. Selain tidak mengantuk, dia juga merasa takut akan bangun kesiangan jika kembali tidur.
Xiao Jin duduk dengan tenang di atas ranjangnya lalu mulai berkonsentrasi. Untuk mengisi waktunya, dia menggunakan waktu yang ada untuk berkultivasi. Selain hatinya lebih tenang, Xiao Jin juga bisa menambah kekuatan yang dia simpan di dalam tubuhnya.
Gemerlap bintang di langit mulai bersembunyi. Warna langit pun mulai semburat menandakan pagi hampir menjelang. Xiao Jin menyelesaikan kultivasinya dan mulai bersiap.
Dia kembali menggunakan pakaian serba hitam miliknya untuk menyamarkan tubuhnya dengan gelap. Suasana di luar istana masih sangat sepi, semua orang masih terlelap di dalam mimpi indahnya.
Keadaan itu mendukung Xiao Jin dan membuatnya bisa leluasa pergi ke tempat penyimpanan barang yang akan dibawa bersama rombongan Pangeran Lu Qin Chen. Meskipun belum ada orang yang bersiap untuk membawa gerobak itu, Xiao Jin tetap berhati-hati dan waspada. Dia masuk dan mengatur posisinya senyaman mungkin di dalam gerobak yang dia naiki, sebisa mungkin Xiao Jin membuat tubuhnya benar-benar tersembunyi dengan aman.
'Sebelum ada orang aku bisa sedikit bersantai dan bernapas dengan lega. Semoga saja aku tidak ketahuan dan sampai di lokasi dengan aman.' Xiao Jin harap-harap cemas menanti pagi.
Di kejauhan sudah terdengar suara berisik para prajurit yang sedang berjalan menuju ke sana. Dada Xiao Jin berdebar-debar seakan sedang menghadapi dosen killer yang memintanya mengumpulkan tugas kuliah yang belum selesai.
Xiao Jin mengendalikan tubuhnya agar tidak bergerak. Napasnya dia pelankan agar tidak terlihat oleh para prajurit yang sedang mengelilinginya.
"Apakah kita harus memeriksa ulang gerobak ini?" tanya salah seorang dari prajurit.
Jantung Xiao Jin berdebar-debar dan merasa jika dia akan ketahuan. Kegagalan membayangi di dalam benaknya. Xiao Jin menggigit bibirnya dan mencoba bertahan dengan pikiran positifnya.
Di dalam hati, Xiao Jin terus berdoa berharap dia bisa pergi dengan aman tanpa ketahuan.
"Kita akan memeriksanya di luar saja setelah gerobak ini kita ikatkan ke kuda," jawab yang lainnya.
"Baiklah! Kamu benar, kita bisa lebih leluasa memeriksanya di luar."
Para prajurit itu segera mendorong gerobak yang membawa Xiao Jin dan juga gerobak yang lainnya.
'Mati aku! Gawat jika mereka sampai memeriksa gerobak ini. Ya, Tuhan, apakah aku akan benar-benar gagal untuk berangkat.' Xiao Jin terlihat panik dan tidak bisa merasa tenang di dalam persembunyiannya.
Hari masih sangat pagi dan belum begitu terang. Namun, tubuh Xiao Jin pasti akan terlihat dengan jelas jika para prajurit itu membuka gerobaknya. Ingin menyelinap pergi pun rasanya sudah tidak mungkin lagi.
Ada sekitar tujuh buah gerobak berisi makanan dan barang keperluan untuk seluruh pasukan. Xiao Jin masuk ke dalam gerobak yang berisi tenda dan beberapa karung beras. Gerobak yang dia naiki berada di urutan paling belakang.
Terdengar suara para prajurit memeriksa satu persatu gerobak di depannya setelah diikat dengan kuat pada kuda-kuda yang menariknya. Mereka mulai melangkah ke gerobak Xiao Jin.
Xiao Jin memejamkan matanya dan menahan napasnya ketika salah satu dari mereka mulai melepaskan tali pengikat yang mengikat kain penutup di atas gerobak.
"Sepertinya kita tidak perlu memeriksa gerobak ini. Ini hanya berisi tenda dan karung beras saja." Salah seorang prajurit datang dan menjadi penyelamat Xiao Jin.
"Kamu benar hari juga sudah terang. Para punggawa kerajaan telah bersiap untuk berangkat. Mereka tidak suka untuk menunggu." Prajurit itu kembali mengikatkan talinya.
Mereka hanya menyentuh karung dan tenda dari luar tanpa membuka penutupnya untuk memastikan barang yang mereka bawa sudah lengkap. Xiao Jin menggeser tubuhnya ketika tangan para prajurit itu hampir menyentuh area sensitifnya.
Tangannya dengan cepat meraih tenda untuk menutupi tubuhnya. Beruntung mereka tidak berlama-lama memeriksa karena komandan prajurit telah meminta mereka untuk bersiap.
'Syukurlah aku selamat.' Xiao Jin menarik napas panjang.
Para prajurit bersiap dan menunggu perintah untuk berangkat. Gerobak yang ditumpangi oleh Xiao Jin berada di tengah pasukan. Di bagian depan dan belakang berbaris pasukan berkuda yang mengapitnya.
Pangeran Lu Qin Chen berada di barisan paling depan untuk memimpin pasukan.
Perjalanan akan dilakukan selama seharian penuh. Jika perjalanan berjalan lancar tanpa penghalang, pasukan akan sampai di tempat kerusuhan sore hari.
Tubuh Xiao Jin terasa kebas karena tidak bisa bergerak bebas. Dia membuka sedikit penutup gerobak untuk mengintip keadaan di luar. Kepalanya terasa berat karena terus berada di ruangan yang gelap.
'Sumpah, engap sekali berada di sini. Oksigen di dalam ruangan tertutup sangat minim sehingga tubuhku terasa lemas. Mana aku sangat haus. Mengapa aku tidak membawa air minum dan menyimpannya di kalung dimensi?' Xiao Jin merutuki kebodohannya.
Lehernya terasa kering. Xiao Jin beberapa kali menelan ludahnya saat melihat prajurit berhenti untuk minum. Tangan Xiao Jin mengulur ke depan seolah ingin meraih minuman yang berada di kejauhan, wajahnya meringis sedih bercampur kesal.
Ingin rasanya Xiao Jin duduk dan muncul di hadapan mereka untuk meminta sedikit air, tetapi tentu itu akan mengundang kehebohan.
Tanpa direncana, sebuah gerobak yang berada di depan Xiao Jin mengalami kerusakan. Salah satu rodanya terlepas. Pangeran Lu Qin Chen memerintahkan seluruh pasukannya untuk berhenti sekalian beristirahat.
Xiao Jin merasa sangat kepanasan dan tersiksa di dalam gerobaknya. Kulit putihnya terlihat kemerahan dan berkeringat.
'Hiks ... aku jadi pengen nangis. Panas banget. Bagaimana ini? Aku tidak tahan jika terlalu lama berhenti, bisa kering beneran. Bukan cuma sekedar kehausan.' Xiao Jin menelan ludahnya karena tenggorokannya terasa sangat kering.
Entah karena terlalu panas atau kehausan, Xiao Jin pun nekat membuka salah satu tali penutup gerobak itu. Dia tidak peduli lagi jika ada yang melihatnya. Mereka pasti tidak akan tega mengusirnya pergi dari sana.
Mata Xiao Jin berbinar ketika menemukan baju prajurit di samping tempat persembunyiannya. Baju itu milik prajurit yang mengemudikan gerobak yang dia naiki. Dengan hati-hati Xiao Jin membuka bungkusan yang berisi pakaian itu.
Xiao Jin mengambil salah satunya dan memakainya dengan hati-hati di dalam gerobak. Beruntung tidak ada yang curiga. Mungkin mereka tidak memperhatikan jika gerobak yang ditumpangi oleh Xiao Jin bergerak-gerak.
Xiao Jin melompat keluar dgn hati-hati setelah menggunakan pakaian prajurit. Dia segera mencari stok air yang ada di gerobak konsumsi. Dengan penutup kepala dan pakaian prajurit yang lengkap membuatnya tidak mudah dikenali.
'Ahhh! Lega rasanya. Hampir saja aku mati karena kehausan. Untung saja ada baju ini. Lumayan!' Xiao Jin mencubit pakaian di bagian depan sambil tersenyum senang.
"Heh! Segera berbaris! Sebentar lagi kita akan berangkat lagi!" seru salah seorang prajurit pada Xiao Jin.
****
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
𝘳𝘦𝘷𝘢 𝘯𝘢𝘥𝘪𝘵𝘺𝘢
𝘬𝘰𝘬 𝘢𝘲 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘢𝘸𝘢 𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘹𝘪𝘢𝘰 𝘫𝘪𝘯 𝘬𝘦𝘴𝘪𝘬𝘴𝘢 𝘨𝘪𝘵𝘶, 𝘬𝘦𝘩𝘢𝘶𝘴𝘢𝘯 𝘯 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘯𝘢𝘴𝘢𝘯..... 𝘢𝘣𝘪𝘴 𝘭𝘶𝘤𝘶 𝘴𝘪𝘩
2022-09-07
0