Seperti hari-hari sebelumnya, Jillian dan Jeffran yang masih merupakan sepasang pengantin baru itu, menjalani pernikahan mereka layaknya orang asing yang tidak saling bertegur sapa. Keduanya bahkan seringkali menunjukkan ekspresi penuh kebencian, jika tanpa sengaja berpapasan di dalam apartemen yang mereka tinggali.
Alasan Jeffran membenci Jillian, adalah karena statusnya yang sudah berubah menjadi suami dari Jillian. Suami dari perempuan yang dianggapnya sedang mengandung anak dari mendiang adiknya, Jordan. Jeffran merasa Jillian sudah merusak masa depannya dengan memaksanya menikah, disaat Jeffran bahkan tidak pernah memikirkan sebuah pernikahan. Apalagi menikahi perempuan yang sama sekali tidak dikenal dan dicintainya.
Tanpa Jeffran ketahui, Jillian justru lebih membencinya. Karena perbuatan bejat yang sudah dilakukan Jeffran, hidup Jillian hancur hingga membuatnya hamil. Jillian terkadang ingin meluapkan amarahnya setiap kali melihat wajah Jeffran yang seolah tanpa dosa. Jillian berpikir kalau mungkin Jeffran yang saat itu terlihat mabuk, sama sekali tidak mengingat wajahnya. Tapi menurut Jillian hal itu lebih baik, karena Jillian sama sekali tidak berniat meminta pertanggungjawaban dari laki-laki brengssk seperti Jeffran.
*************************
Di Gedung Utama Smith Group Company, Jeffran tampak mengerutkan keningnya dengan mata tertutup. Pikirannya menerawang pada kejadian hampir 2 bulan lalu. Dimana dirinya dijebak oleh Dessy, putri dari kolega bisnisnya. Kejadian yang tidak diduganya itu, terjadi di sebuah private room restaurant, tempat dimana Jeffran dan Dessy memutuskan untuk makan malam dan membahas kerjasama diantara perusahaan Jeffran dan perusahaan ayah Dessy.
Jeffran sempat meminum beberapa gelas red wine, karena Dessy terus memaksanya untuk merayakan kerjasama mereka dengan minuman beralkohol itu. Jeffran yang memang memiliki toleransi yang tinggi terhadap minuman beralkohol, tidak sedikitpun terlihat mabuk. Hanya saja perutnya sedikit tidak nyaman, sehingga Jeffran memutuskan untuk pergi ke toilet.
Tidak disangka, saat Jeffran sedang pergi ke toilet, Dessy menaruh obat perangsang di dalam red wine dan air putih milik Jeffran. Tanpa curiga, Jeffran langsung meminum air putih-nya begitu kembali dari toilet.
Hanya berselang beberapa menit, tubuh Jeffran mulai bereaksi. Tubuhnya terasa panas, dan seolah ada sesuatu dalam dirinya yang meminta untuk dipuaskan.
Dessy yang berada didepannya, mulai menggoda dengan menyentuh dada Jeffran yang bidang. Jeffran yang menyadari kalau ada sesuatu yang salah dengan tubuhnya, mulai menebak-nebak kalau dirinya baru saja meminum sesuatu yang tidak seharusnya dia minum.
"Apa yang kamu berikan padaku?" Dengan tatapan tajam menghunus, Jeffran langsung menghempaskan tangan Dessy yang mulai nakal menyusuri leher Jeffran.
"Apa maksudmu Jeff? Aku tidak mengerti." Dessy memasang raut palsu, seolah tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan Jeffran.
Jeffran lekas berdiri, sebelum obat yang diyakininya obat perangsang itu mulai mengendalikan dirinya. Dengan sedikit berlari, Jeffran menuju area parkir restaurant. Pria itu masuk ke dalam mobil sportnya dan melajukannya dengan kecepatan tinggi.
Di perjalanan, Jeffran mencoba menghubungi Liam, sepupu jauh sekaligus asisten pribadinya yang sedang makan malam bersama kekasih dan keluarga kekasihnya. Biasanya Liam selalu menemani Jeffran menghadiri setiap pertemuan bisnis dengan koleganya. Tapi karena ada acara special, terpaksa Jeffran memberi Liam izin untuk tidak menemaninya bertemu dengan Deasy malam ini. Rupanya kedatangan Jeffran yang hanya sendirian, dimanfaatkan Dessy untuk memuluskan niatnya untuk mendapatkan Jeffran.
Berkali-kali Jeffran menghubungi ponsel Liam, tapi panggilan teleponnya sama sekali tidak diangkat. Sambil menahan hawa panas di tubuhnya dengan sekuat tenaga, Jeffran beralih menghubungi adik kandungnya, Jordan. Beruntung tidak perlu menunggu lama, panggilan telepon Jeffran langsung dijawab oleh Jordan.
"Hallo Kak. Ada apa?"
"Jordan, kamu dimana? Tolong Kakak!" Jeffran coba mengatur nafasnya yang pendek dan terengah-engah.
"Ada apa Kak? Aku sedang berada di toko kue, sebentar lagi mau ke kampus," jawab Jordan.
Mendengar jawaban Jordan, Jeffran langsung mematikan ponselnya dan melajukan mobil sportnya secepat mungkin menuju kampus adiknya. Jeffran berniat menunggu Jordan di kampus adiknya itu. Karena jaraknya saat itu dengan kampus Jordan sangatlah dekat.
Tubuh Jeffran sudah begitu panas, bahkan Jeffran membuka beberapa kancing kemejanya untuk sedikit mengurangi hawa panas di tubuhnya. Meskipun apa yang dilakukannya adalah sesuatu yang sia-sia.
Saat mobil sport hitam Jeffran tiba di dekat kampus, pandangan mata Jeffran yang menoleh ke samping kanan, terpaku pada seorang gadis yang berdiri di area minim penerangan tidak jauh dari mobilnya. Karena pengaruh obat laknat yang mulai mengendalikan dirinya, juga bisikan setan yang terus saja menggodanya, akhirnya Jeffran turun dari mobilnya dan menghampiri gadis itu.
Dengan keberanian yang tidak pada tempatnya, Jeffran menarik paksa gadis itu untuk masuk ke dalam mobilnya. Meskipun gadis yang tidak dikenalnya itu terus melawan dan meronta, tapi Jeffran sama sekali tidak berniat melepaskannya. Hingga gadis itu berhasil didorong masuk ke dalam mobilnya.
Jeffran melajukan mobilnya secepat mungkin, tidak peduli dengan teriakan dan perlawanan yang diterimanya. Hingga akhirnya gadis itu mencoba merebut kemudi, yang mengakibatkan mobil Jeffran menabrak pohon di pinggir jalan.
Gadis disebelah Jeffran tampak meringis kesakitan karena kepalanya membentur kaca jendela mobil. Bukannya kasihan dan menghentikan aksi gilanya, Jeffran justru mengambil kesempatan dengan menurunkan sandaran kursi gadis itu. Lalu mengikat kedua tangan gadis itu dengan dasi dan menindihnya.
Jeffran merobek paksa dress yang dikenakan gadis itu. Menyentuh dan merenggut paksa mahkota gadis dihadapannya dengan sangat buasnya. Tidak peduli gadis itu terus berteriak, meronta dan mengeluarkan air mata. Jeffran seolah dibutakan nafsu yang membuatnya berubah gila.
Setelah melepas hasratnya pada gadis yang ternyata masih perawan itu, Jeffran langsung lelap tertidur. Hal itu dimanfaatkan gadis yang sudah kehilangan kehormatannya itu untuk segera keluar dari mobil. Gadis itu menutupi wajahnya yang basah oleh air mata dengan sweaternya. Lalu segera berlari sekencang-kencangnya menjauh dari mobil Jeffran. Khawatir laki-laki itu akan terbangun dan kembali melakukan perbuatan laknatnya.
Jeffran kembali tersadar dari pikirannya yang mengingat kejadian malam itu. Jeffran kembali menatap tampilan layar tab dihadapannya. Sudah ratusan kali Jeffran memeriksa rekaman kamera dashboard mobil bagian depan dan belakang pada malam itu. Tapi wajah gadis itu tidak terlihat, karena gadis itu menutupi wajahnya dengan sweater saat keluar dari mobil Jeffran. Jeffran hanya bisa melihat tubuh ramping dengan rambut panjang berwarna cokelat yang tampak dari belakang.
"Gilaaaa ... bagaimana bisa aku memperksa seorang gadis." Jeffran meremmas kasar rambutnya, mengingat perbuatan bejatnya pada gadis yang tidak bisa diingatnya itu.
"Aku tidak bisa mengingat wajahnya, tapi sejujurnya aku merasakan kenikmatan yang luar biasa pada malam itu. Aku yakin gadis itu masih perawan. Aaaaarrrg ... gila! Kenapa aku malah membayangkannya lagi? Apa mungkin gadis itu hamil? Aku harus minta maaf padanya. Tapi dimana aku bisa menemukannya?" rutuk Jeffran dalam hati.
*************************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Niar Abdillah
ga minta tanggung jawab tp udah jd tangung jawab karna udah jd istrinya
2023-07-17
1
Ucy (ig. ucynovel)
main comot aja 😯
2023-02-24
1
pensi
jadi bab ini menceritakan flashback ulang kejadiannya.
2023-02-17
1