Episode 2 Cinta Tulus

Rasa kecewa perlahan merayap di hati Jillian, saat melihat reaksi Jordan yang melepas pelukannya disaat Jillian mengatakan bahwa dirinya hamil. Meskipun Jillian memang bermaksud mendorong Jordan untuk pergi dari hidupnya, tapi ternyata dia tidak cukup siap menerima reaksi jijik dari sang kekasih yang masih setia bertahta di hatinya.

"Aku akan menikahimu." Tiba-tiba sebuah ungkapan dari mulut Jordan membuat tubuh Jillian membeku, lidahnya kelu, bahkan netra indahnya tidak berkedip selama beberapa detik.

"Apa maksudmu?" Jillian bertanya, merasa pendengarannya tidak cukup baik menangkap kalimat dari mulut Jordan.

"Kehamilanmu akan semakin besar, biarkan aku menikahimu," pinta Jordan dengan sorot mata yang begitu tulus.

"Tidak, untuk apa kamu bertanggung jawab untuk sesuatu yang tidak kamu lakukan? Kamu berhak mendapatkan gadis lain yang layak untuk kamu. Kamu tidak akan bahagia bersamaku Jordan. Kamu akan selalu teringat kalau anak yang aku kandung bukanlah anakmu." Meskipun perih dan sakit, Jillian tetap berusaha mengingatkan Jordan tentang konsekuensi yang akan Jordan terima, jika terus memaksa bersamanya.

"Kebahagiaanku adalah kamu, Sayang. Tidak peduli kamu hamil anak siapa, aku akan tetap menikahimu." Jordan berusaha meyakinkan Jillian yang menatapnya dengan ragu.

"Kamu hanya merasa bersalah karena saat itu terlambat menjemputku kan? Kamu hanya kasihan padaku Jordan. Tolong jangan bohongi hatimu. Kamu tidak mungkin bisa menerimaku yang mengandung anak laki-laki lain." Suara Jillian begitu lirih dan bergetar, sorot matanya terlihat sendu dan dipenuhi kesedihan.

"Tidak. Aku melakukannya karena benar-benar mencintaimu, Jee," ungkap Jordan yakin, seraya menatap dalam netra Jillian yang kembali mengalirkan air matanya.

*************************

Plaaaakk ...

Sebuah tamparan mendarat di pipi Jordan. Saat dirinya menyampaikan alasan kepada kedua orangtuanya, Daddy Jonathan dan Mommy Rachel. Kenapa dirinya begitu terburu-buru ingin menikahi kekasihnya.

"Jadi kekasihmu hamil? Kamu sudah benar-benar membuat Daddy dan Mommy kecewa Jordan." Daddy Jonathan menatap nyalang putra bungsunya, yang dia pikir tidak akan pernah mengecewakannya dengan melakukan hal yang memalukan.

"Tolong maafkan Jordan, Dad ... Mom. Tapi Jordan akan menikahi Jillian secepatnya. Tolong restui Jordan, Dad ... Mom!" Jordan menangkupkan kedua tangannya memohon restu dari kedua orangtuanya.

Daddy Jonathan mengurut pelan keningnya yang mendadak pusing. Sementara Mommy Rachel terpekur dengan wajah tertunduk, menyembunyikan air mata yang perlahan keluar dari kedua sudut matanya.

"Kita restui saja pernikahan Jordan dan Jillian. Sudah seharusnya anak kita bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan. Lagipula selama ini Mommy lihat Jillian adalah gadis yang baik." Mendengar perkataan Mommy-nya, senyum Jordan mengembang. Meskipun pipinya masih merasa sakit akibat tamparan dari Daddy-nya.

"Tapi Mom, Jordan masih kuliah. Jordan akan melangkahi kakaknya, Jeffran. Apa kata orang nanti, pasti mereka berpikir yang tidak-tidak." Daddy Jonathan bersikeras menolak niat Jordan untuk menikahi Jillian.

"Lalu Daddy mau apa? Membiarkan putra kita lepas tanggung jawab dan tega membiarkan Jillian hamil tanpa suami?" Suara Mommy Rachel mulai meninggi, tidak setuju dengan pendapat suaminya. Namun Daddy Jonathan pun masih belum bisa mengambil keputusan, meskipun hati kecilnya mengiyakan pendapat istrinya itu.

Tiba-tiba Jordan berlutut didepan kedua orangtuanya. Mendongak dengan pandangan sendu menatap dalam netra kedua orangtuanya.

"Tolong Dad, Jordan sangat mencintai Jillian. Jordan ingin menikahinya dan membangun keluarga bersamanya. Maafkan Jordan yang sudah mengecewakan Daddy dan Mommy. Tapi tolong restui Jordan untuk menikahi Jillian."

Sikap Jordan membuat Mommy Rachel dan Daddy Jonathan begitu terenyuh. Isak Mommy Rachel terdengar semakin keras. Sementara Daddy Jonathan perlahan mendekat dengan tangan terulur menyentuh bahu putranya.

"Baiklah, Daddy dan Mommy akan merestui pernikahan kalian," ucap Daddy Jonathan, yang langsung disambut senyum sumringah Jordan.

Jordan berdiri, lalu memeluk kedua orangtuanya bergantian. Meluapkan kebahagiaan dan juga rasa syukur, karena akhirnya kedua orangtuanya mau memberikan restu untuknya dan Jillian.

"Terima kasih Dad, Mom. Aku sangat menyayangi kalian."

*************************

Akhirnya, setelah dua minggu mempersiapkan pernikahan, esok Jordan akan resmi menyandang status sebagai suami sah dari Jillian. Wajahnya begitu berseri-seri membayangkan dirinya akan duduk di pelaminan bersama dengan kekasihnya.

Wajah yang selalu dihiasi senyuman itu, kini tidak luput dari ledekan Kakaknya, Jeffran. Juga godaan sepupu-sepupunya yang sengaja datang dari luar kota juga luar negeri. Mereka berkumpul di ruang keluarga rumah Jordan sehabis makan malam.

"Berhentilah senyum-senyum sendiri seperti itu, lama-lama aku bisa berpikir kalau kamu sudah mulai gila." Protes Jeffran sambil melempar bantal sofa tepat di wajah Jordan. Tapi Jordan bukannya marah, justru senyumnya mengembang semakin lebar.

"Bilang saja kalau Kakak iri padaku, karena aku akan menikah lebih dulu dibanding Kakak." Ucapan Jordan yang diakhiri juluran lidah sang adik, membuat Jeffran sebal. Lagi-lagi dilemparnya wajah Jordan dengan bantal sofa.

"Kamu saja yang bodoh, mau menikah di usia yang masih sangat muda. Aku bahkan tidak pernah berpikir untuk menikah. Menikah hanya akan membuat hidupmu rumit." Ucapan Jeffran hanya dibalas gelengan kepala oleh Jordan.

Jeffran memang seorang laki-laki yang berpikiran sangat bebas. Dia tidak suka berkomitmen dengan seorang wanita. Baginya perempuan hanyalah sumber masalah yang akan membuat hidupnya kacau. Jeffran memilih menyibukan dirinya dengan pekerjaan, dibanding membangun suatu hubungan dengan seseorang. Apalagi saat ini dirinya merupakan CEO dari group perusahaan keluarganya, Smith Group Company.

"Aku tahu isi otakmu Jordan. Pasti kamu sedang membayangkan malam pertama." Sepupu jauh Jordan yang bernama Liam, sekaligus asisten pribadi Jeffran ikut menimpali.

"Kak Liam tahu saja apa yang aku pikirkan." Jawaban Jordan memancing tawa semua orang yang ada di ruangan itu.

"Jordan, aku doakan kamu bahagia dengan pernikahanmu. Dan kamu Jeffran, suatu saat kamu pasti akan menemukan belahan jiwamu. Dimana kamu akan tahu, kalau hidupmu akan terasa lengkap jika bersamanya. Bisa saja saat ini kamu belum memikirkan pernikahan, tapi aku yakin suatu saat kamu akan menikahi seseorang yang kamu cintai dengan sepenuh hatimu." Ucapan serius Shawn sepupu Jordan dan Jeffran itu diangguki semua orang. Kecuali Jeffran yang hanya mengulas senyum tipis disertai deheman pelan. Tanpa berniat menyetujui perkataan sepupunya yang sudah menikah itu.

Beberapa saat kemudian, Jordan bangkit dari duduknya lalu berbalik hendak berjalan menuju pintu ruang keluarga.

"Mau kemana kamu?" tanya Liam.

"Menemui pujaan hati," jawab Jordan sembari mengulas senyum nakalnya.

"Jangan aneh-aneh Jordan, besok pagi kamu akan bertemu dengannya. Mommy berkali-kali mengatakan, kamu tidak boleh keluar rumah menjelang pernikahanmu." Jeffran sedikit berteriak seraya menghunus tatapan tajamnya. Namun Jordan seolah enggan menuruti titah kakaknya.

"Pingitan maksud Kakak? Ah tidak kusangka, kakak yang berpikiran sangat modern malah setuju dengan perkataan Mommy," ujar Jordan malah meledek perkataan Jeffran.

"Kamu memang semakin sulit diatur Jordan." Bukannya tersinggung dengan perkataan Jeffran yang datar namun penuh penekanan, Jordan justru membalasnya dengan kekehan kecil.

"Heh bocah, apa yang dikatakan Mommy dan kakakmu ada benarnya. Mereka ingin kamu bisa beristirahat di rumah. Jadi besok kamu bisa fit di hari pernikahanmu," timpal Liam.

Namun Jordan lagi-lagi tidak mengindahkan. Jordan memilih melangkah pergi seraya melambaikan sebelah tangannya ke arah kakak dan sepupu-sepupunya.

"Aku pergi ya," ujar Jordan lagi-lagi disertai senyum jahilnya.

*************************

Drrrtt ... Drrtt ... Drrtt

Jillian yang sudah merebahkan tubuh dan memejamkan mata di atas tempat tidur, terpaksa kembali membuka matanya. Diambilnya ponsel yang dia simpan di atas nakas, lalu mendudukkan dirinya setelah mengetahui kalau Jordan-lah yang menelponnya.

"Hai Sayang, ada apa kamu menelponku?" tanya Jillian penasaran.

"Sayang, sebentar lagi aku sampai di rumahmu. Kamu tunggu aku diluar rumah ya. Pasti keluargamu tidak akan mengizinkanku untuk masuk dan menemuimu." Ucapan Jordan membuat Jillian terkejut seketika.

"Hah? Besok juga kita bertemu Sayang. Kenapa kamu malah kesini, bukannya beristirahat?" protes Jillian.

"Aku terlalu rindu, tidak bisa menunggu sampai besok. Kamu tahu kan kalau aku begitu mencintaimu." Jordan menjawab dengan begitu santai.

"Iya, aku tahu Sayang. Tapi kan kamu tidak harus datang. Kita bisa mengobrol lewat video call."

"Tidak. Rasanya waktu bersamamu terlalu berharga untuk aku lewatkan. Aku benar-benar ingin bertemu denganmu, Sayang. Aku mencintaimu Jillian Prisa Nararya."

Braaaaakk ...

Suara keras yang terdengar seperti hantaman benda besar, mengejutkan Jillian. Seketika pikiran buruk memenuhi otak Jillian yang masih menempelkan ponsel di telinganya.

"Hallo ... Sayang ... apa yang terjadi? Sayang tolong jawab aku ... Sayang. Jordan, kamu dimana?" Namun tidak ada jawaban dari seberang sana, meskipun Jillian terus bertanya dan berteriak histeris memanggil nama calon suaminya.

*************************

Terpopuler

Comments

Ucy (ig. ucynovel)

Ucy (ig. ucynovel)

Jordan baik bgt

2023-02-17

2

pensi

pensi

duh Jordan kenapa nih? 😣 semoga pernikahannya tetap berjalan lancar.

2023-02-01

1

pensi

pensi

yang rumit itu adalah pikiranmu jeffran 🤭

2023-02-01

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Kenyataan yang Menyakitkan
2 Episode 2 Cinta Tulus
3 Episode 3 Permintaan Jordan
4 Episode 4 Pernikahan Tidak Diharapkan
5 Episode 5 Dimana gadis itu?
6 Episode 6 Perasaan Aneh
7 Episode 7 Masa Lalu Jeffran
8 Episode 8 Karma Jeffran
9 Episode 9 Couvade Syndrome
10 Episode 10 Aku Suamimu
11 Episode 11 Aku Tidak akan Menyerahkan Anakku
12 Episode 12 Tidak Bisa Jauh dari Kamu
13 Episode 13 Maafkan Aku
14 Episode 14 Kembalinya Masa Lalu
15 Episode 15 Enyahlah
16 Episode 16 Deja vu
17 Episode 17 Mencari Tahu
18 Episode 18 Aku Bukan Gadis Itu
19 Episode 19 Andai Gadis itu Kamu
20 Episode 20 Aku Tidak Suka
21 Episode 21 Meskipun Tanpa Cinta
22 Episode 22 Permohonan Maaf
23 Episode 23 Tidak Ada Lain Kali
24 Episode 24 Menyadari Perasaan
25 Episode 25 Tidak Bisa Melepasnya
26 Episode 26 Menebus Kesalahan Seumur Hidup
27 Episode 27 Kamu Dimana?
28 Episode 28 Trauma
29 Episode 29 Mencari Jillian
30 Episode 30 Jangan Pergi Lagi
31 Episode 31 Demi Kesembuhanmu
32 Episode 32 Jillian Hilang
33 Episode 33 Tolong Lepaskan Aku
34 Episode 34 Bawa Aku Pulang
35 Episode 35 Buktikan!
36 Episode 36 Berhenti Menyalahkan Diri
37 Episode 37 Aku Mencintaimu dan Anak Kita
38 Episode 38 Anakku
39 Episode 39 Dipaksa Berpisah
40 Episode 40 Kelahiran Buah Hati
41 Episode 41 Musuh Bebuyutan
42 Episode 42 Lembaran Baru
43 Episode 43 Siasat Andrea
44 Episode 44 Pengkhianatan?
45 Episode 45 The War Begins
46 Episode 46 Kisah Jarvis
47 Episode 47 Fakta Terkuak
48 Episode 48 Love Each Other
49 Episode 49 Tahun Baru di Bali
50 Episode 50 Tahun Baru Penuh Cinta - Ending
51 Episode 51 (Kisah Romantis di Bali)
52 Episode 52 (Kisah Bradley & Andrea)
53 Baca Juga Yuk..
54 PROMO NOVEL KE-6 TRUST ISSUE GADIS BROKEN HOME
55 Tanda Terima Kasih
56 Episode 53 (S2) Kehilangan Jati Diri
57 Episode 54 (S2) Perempuan Menarik
58 Episode 55 (S2) Istri yang Dirindukan
59 Episode 56 (S2) Siapa Dia?
60 Episode 57 (S2) Cemburu
61 Episode 58 (S2) Mantan Kekasih?
62 Episode 59 (S2) Kecurigaan Jillian
63 Episode 60 (S2) Aku Membencimu
64 Episode 61 (S2) Tawaran Menggiurkan
65 Episode 62 (S2) Pergi
66 Episode 63 (S2) Menyesali Kebodohan
67 Episode 64 (S2) Aku Bangga Padamu
68 Episode 65 (S2) Kamu Belum Mengenalku
69 Episode 66 (S2) Kemarahan Jeffran
70 Episode 67 (S2) Saling Memaafkan
71 Episode 68 (S2) Anugerah Tidak Terduga
72 Episode 69 (S2) Saudara Kembar
73 Episode 70 (S2) Sisi Lain Jeffran
74 Episode 71 (S2) Azalea Sesungguhnya
75 Episode 72 (S2) Kabar Bahagia
76 Episode 73 (S2) Mendadak Mafia
77 Episode 74 (S2) Ketua Mafia?
78 Episode 75 (S2) Melewati Masa Kritis
79 Episode 76 (S2) Keputusan Berbahaya
80 Episode 77 (S2) Lembaran Baru yang Bahagia
81 Episode 78 (S2) Pesan Terakhir
82 Episode 79 (S2) Perasaan Javier
83 Episode 80 (S2) Nasehat Liam
84 Episode 81 (S2) Me-Ratu-kan Istri
85 Episode 82 (S2) Ketua Klan Toddestern
86 Episode 83 (S2) Peran Jeffran
87 Episode 84 (S2) Dokter Nevan
88 Episode 85 (S2) Tugas Penting
89 Episode 86 (S2) Hilang
90 Episode 87 (S2) Kejutan Gagal
91 Episode 88 (S2) Rasa Bersalah
92 Episode 89 (S2) Penyesalan
93 Episode 90 (S2) Serangan Tidak Terduga
94 Episode 91 (S2) Siapa dia?
95 Episode 92 (S2) Ternyata Dia
96 Episode 93 (S2) Dia Bahagia Bersamaku
97 Episode 94 (S2) Ethan Menyerah
98 Episode 95 (S2) Si Kembar Cantik
99 Episode 96 (S2) Welcome to the world
100 Episode 97 (S2) Putra-putri Jillian dan Jeffran
101 Episode 98 (S2) Undangan Pertemuan Klan Mafia
102 Episode 99 (S2) Melindungimu
103 Episode 100 (S2) Pertemuan Antar Klan
104 Episode 101 (S2) Rasa Penasaran
105 Episode 102 (S2) Kejutan Special
106 Episode 103 (S2) Kehilangan Kewarasan
107 Episode 104 (S2) Membohongi Perasaan
108 Episode 105 (S2) Bertemu
109 Episode 106 (S2) Pahlawan
110 Episode 107 (S2) Tidak Layak
111 Episode 108 (S2) Dilamar?
112 Episode 109 (S2) Pre-wedding
113 Episode 110 (S2) Kejutan Makan Malam
114 Episode 111 (S2) Jangan Bohongi Perasaanmu
115 Episode 112 (S2) Cepat sembuh ya
116 Episode 113 (S2) Restu Terpenting
117 Episode 114 (S2) Kabar Buruk
118 Episode 115 (S2) Kehilangan lagi
119 Episode 116 (S2) Pernikahan Nevan dan Nesya
120 Episode 117 (S2) Aku Mencintai Kakakmu (Tamat)
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Episode 1 Kenyataan yang Menyakitkan
2
Episode 2 Cinta Tulus
3
Episode 3 Permintaan Jordan
4
Episode 4 Pernikahan Tidak Diharapkan
5
Episode 5 Dimana gadis itu?
6
Episode 6 Perasaan Aneh
7
Episode 7 Masa Lalu Jeffran
8
Episode 8 Karma Jeffran
9
Episode 9 Couvade Syndrome
10
Episode 10 Aku Suamimu
11
Episode 11 Aku Tidak akan Menyerahkan Anakku
12
Episode 12 Tidak Bisa Jauh dari Kamu
13
Episode 13 Maafkan Aku
14
Episode 14 Kembalinya Masa Lalu
15
Episode 15 Enyahlah
16
Episode 16 Deja vu
17
Episode 17 Mencari Tahu
18
Episode 18 Aku Bukan Gadis Itu
19
Episode 19 Andai Gadis itu Kamu
20
Episode 20 Aku Tidak Suka
21
Episode 21 Meskipun Tanpa Cinta
22
Episode 22 Permohonan Maaf
23
Episode 23 Tidak Ada Lain Kali
24
Episode 24 Menyadari Perasaan
25
Episode 25 Tidak Bisa Melepasnya
26
Episode 26 Menebus Kesalahan Seumur Hidup
27
Episode 27 Kamu Dimana?
28
Episode 28 Trauma
29
Episode 29 Mencari Jillian
30
Episode 30 Jangan Pergi Lagi
31
Episode 31 Demi Kesembuhanmu
32
Episode 32 Jillian Hilang
33
Episode 33 Tolong Lepaskan Aku
34
Episode 34 Bawa Aku Pulang
35
Episode 35 Buktikan!
36
Episode 36 Berhenti Menyalahkan Diri
37
Episode 37 Aku Mencintaimu dan Anak Kita
38
Episode 38 Anakku
39
Episode 39 Dipaksa Berpisah
40
Episode 40 Kelahiran Buah Hati
41
Episode 41 Musuh Bebuyutan
42
Episode 42 Lembaran Baru
43
Episode 43 Siasat Andrea
44
Episode 44 Pengkhianatan?
45
Episode 45 The War Begins
46
Episode 46 Kisah Jarvis
47
Episode 47 Fakta Terkuak
48
Episode 48 Love Each Other
49
Episode 49 Tahun Baru di Bali
50
Episode 50 Tahun Baru Penuh Cinta - Ending
51
Episode 51 (Kisah Romantis di Bali)
52
Episode 52 (Kisah Bradley & Andrea)
53
Baca Juga Yuk..
54
PROMO NOVEL KE-6 TRUST ISSUE GADIS BROKEN HOME
55
Tanda Terima Kasih
56
Episode 53 (S2) Kehilangan Jati Diri
57
Episode 54 (S2) Perempuan Menarik
58
Episode 55 (S2) Istri yang Dirindukan
59
Episode 56 (S2) Siapa Dia?
60
Episode 57 (S2) Cemburu
61
Episode 58 (S2) Mantan Kekasih?
62
Episode 59 (S2) Kecurigaan Jillian
63
Episode 60 (S2) Aku Membencimu
64
Episode 61 (S2) Tawaran Menggiurkan
65
Episode 62 (S2) Pergi
66
Episode 63 (S2) Menyesali Kebodohan
67
Episode 64 (S2) Aku Bangga Padamu
68
Episode 65 (S2) Kamu Belum Mengenalku
69
Episode 66 (S2) Kemarahan Jeffran
70
Episode 67 (S2) Saling Memaafkan
71
Episode 68 (S2) Anugerah Tidak Terduga
72
Episode 69 (S2) Saudara Kembar
73
Episode 70 (S2) Sisi Lain Jeffran
74
Episode 71 (S2) Azalea Sesungguhnya
75
Episode 72 (S2) Kabar Bahagia
76
Episode 73 (S2) Mendadak Mafia
77
Episode 74 (S2) Ketua Mafia?
78
Episode 75 (S2) Melewati Masa Kritis
79
Episode 76 (S2) Keputusan Berbahaya
80
Episode 77 (S2) Lembaran Baru yang Bahagia
81
Episode 78 (S2) Pesan Terakhir
82
Episode 79 (S2) Perasaan Javier
83
Episode 80 (S2) Nasehat Liam
84
Episode 81 (S2) Me-Ratu-kan Istri
85
Episode 82 (S2) Ketua Klan Toddestern
86
Episode 83 (S2) Peran Jeffran
87
Episode 84 (S2) Dokter Nevan
88
Episode 85 (S2) Tugas Penting
89
Episode 86 (S2) Hilang
90
Episode 87 (S2) Kejutan Gagal
91
Episode 88 (S2) Rasa Bersalah
92
Episode 89 (S2) Penyesalan
93
Episode 90 (S2) Serangan Tidak Terduga
94
Episode 91 (S2) Siapa dia?
95
Episode 92 (S2) Ternyata Dia
96
Episode 93 (S2) Dia Bahagia Bersamaku
97
Episode 94 (S2) Ethan Menyerah
98
Episode 95 (S2) Si Kembar Cantik
99
Episode 96 (S2) Welcome to the world
100
Episode 97 (S2) Putra-putri Jillian dan Jeffran
101
Episode 98 (S2) Undangan Pertemuan Klan Mafia
102
Episode 99 (S2) Melindungimu
103
Episode 100 (S2) Pertemuan Antar Klan
104
Episode 101 (S2) Rasa Penasaran
105
Episode 102 (S2) Kejutan Special
106
Episode 103 (S2) Kehilangan Kewarasan
107
Episode 104 (S2) Membohongi Perasaan
108
Episode 105 (S2) Bertemu
109
Episode 106 (S2) Pahlawan
110
Episode 107 (S2) Tidak Layak
111
Episode 108 (S2) Dilamar?
112
Episode 109 (S2) Pre-wedding
113
Episode 110 (S2) Kejutan Makan Malam
114
Episode 111 (S2) Jangan Bohongi Perasaanmu
115
Episode 112 (S2) Cepat sembuh ya
116
Episode 113 (S2) Restu Terpenting
117
Episode 114 (S2) Kabar Buruk
118
Episode 115 (S2) Kehilangan lagi
119
Episode 116 (S2) Pernikahan Nevan dan Nesya
120
Episode 117 (S2) Aku Mencintai Kakakmu (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!