Pernikahan dengan Perusak Impianku

Pernikahan dengan Perusak Impianku

Episode 1 Kenyataan yang Menyakitkan

Gadis berambut panjang berdiri dibawah guyuran hujan deras di sebuah taman yang sepi, di salah satu sudut Kota Jakarta. Dia tidak peduli malam semakin gelap, angin kencang juga air hujan yang membuat badannya semakin menggigil. Dia hanya ingin menyembunyikan tangisnya yang tidak bisa dia hentikan karena beratnya beban yang dia pikul saat ini.

Hatinya teriris pilu, mendapati kenyataan bahwa dia sudah kehilangan kehormatannya lebih dari sebulan yang lalu. Karena diambil paksa oleh seseorang yang tidak dikenalnya. Malam anniversary yang seharusnya dia lewati bersama kekasihnya yang merupakan kakak angkatannya di kampus, berubah menjadi malam penuh petaka baginya.

Bagaimana aku memberitahu kedua orangtuaku? Aku juga tidak mungkin bisa melanjutkan hubunganku dengan Jordan. Dia pasti kecewa dan tidak mau menerima perempuan yang sudah kotor sepertiku. Apalagi sekarang aku ... hamil.

Tubuhnya roboh hingga terduduk di atas tanah yang basah, membuat pakaiannya menjadi kotor dan berlumpur.

Wajahnya perlahan mendongak, saat dirasakannya air hujan tidak lagi membasahi tubuhnya yang memang sudah basah kuyup. Ternyata bukan karena hujan yang sudah berhenti, melainkan ada seorang pria yang berdiri dihadapannya seraya memegang payung dan memandangnya dengan raut khawatirnya.

"Jee ... akhirnya aku menemukanmu, Sayang." Tangis perempuan yang bernama lengkap Jillian Prisa Nararya itu semakin menjadi. Saat dilihatnya laki-laki yang dicintainya berada tepat di hadapannya.

"Jordan ...!" lirih Jillian dengan tatapan sendunya.

Jordan Abraham Smith, laki-laki tampan blasteran Inggris-Indonesia yang sudah 2 tahun menjadi kekasihnya, perlahan berjongkok lalu memegang bahu Jillian dengan sebelah tangannya. Tatapan khawatir dan penuh kasih sayang itu masih sama, membuat Jillian merasakan sesak di dadanya.

"Sayang, ayo kita ke apartemenku. Kamu harus mengeringkan dan mengganti bajumu. Nanti aku antar pulang." Jillian masih bergeming, enggan menuruti permintaan Jordan yang sebenarnya membuat hatinya haru.

"Jordan ... lupakan aku! Kita tidak bisa bersama lagi, aku tidak layak untukmu," ucap Jillian lirih.

Sebelah tangan Jordan kini menangkup pipi Jillian yang semakin basah karena air mata yang mengalir deras.

"Jelaskan padaku apa alasanmu, agar aku bisa mengerti. Kamu selalu menghindariku selama beberapa minggu ini, aku tidak tahu apa salahku hingga kamu memintaku melupakanmu," jawab Jordan begitu lembut, membuat hati Jillian semakin terenyuh dan merasa bersalah.

"Tidak ada yang salah denganmu, justru aku yang salah." Jillian menundukkan kepalanya, tidak kuasa memandang wajah Jordan yang begitu dicintainya.

"Jelaskan padaku di apartemenku, kamu bisa sakit kalau terus-terusan memakai baju basah. Apalagi anginnya cukup kencang." Akhirnya Jillian mengangguk pasrah. Menuruti ucapan Jordan yang kemudian memapahnya menuju mobil yang terparkir di depan taman.

Sesampainya di apartemen Jordan, Jillian segera membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaiannya yang basah dengan pakaian yang dibeli Jordan, di mall yang terletak tidak jauh dari apartemennya.

Jordan menyajikan secangkir jasmine tea hangat dan sepiring cheese cake di hadapan Jillian, yang duduk di atas sofa ruang tamunya. Wajah Jillian terlihat begitu pucat, semakin membuat Jordan merasa khawatir akan keadaan kekasihnya itu.

"Makanlah Sayang, aku yakin kamu belum mengisi perutmu kan? Maaf hanya ada ini di lemari es-ku. Apa kamu menginginkan makanan lain? Biar aku pesankan." Jillian hanya menggeleng pelan mendengar tawaran Jordan. Sungguh dirinya tidak memiliki selera makan saat ini. Tapi perutnya yang berbunyi tentu mengisyaratkan kebalikannya.

Jordan tersenyum tipis mendengar suara perut Jillian yang lumayan kencang. Hingga akhirnya Jillian memilih menyuapkan potongan cheese cake ke dalam mulutnya, setelah terlebih dahulu menyesap  jasmine tea-nya.

"Pelan-pelan Sayang. Jika kamu masih belum kenyang, cheese cake-nya masih ada kok," ucap Jordan yang langsung diangguki Jillian.

Hanya berselang beberapa menit saja, cheese cake dihadapan Jillian sudah tandas tak bersisa.

"Jordan, apa aku boleh minta lagi?" Pertanyaan Jillian yang terdengar ragu, disambut Jordan dengan senyuman di wajah tampannya.

"Tentu saja, aku ambilkan lagi ya." Jordan beranjak dari duduknya hendak menuju lemari es yang terdapat di pantry. Namun langkahnya urung, saat dilihatnya Jillian berlari ke arah wastafel yang berada di luar kamar mandi di sebelah pantry.

"Uweeek ... uweeekk ...." Jordan bergegas mendekati Jillian yang menunduk di depan wastafel. Perlahan tangannya memijat pelan tengkuk Jillian, agar Jillian bisa mengeluarkan isi perutnya. Sama sekali tidak ada rasa jijik melihat kekasihnya memuntahkan semua makanan yang sudah dimakannya. Jordan justru terlihat begitu khawatir dengan keadaan Jillian.

"Sudah lega?" Jillian hanya mengangguk pelan, lalu mengikuti langkah Jordan yang kemudian memapahnya kembali menuju sofa. Jordan mendudukkan Jillian di atas sofa, lalu duduk disebelah gadis yang dicintainya.

Jordan menyodorkan secangkir jasmine tea yang masih tersisa setengah itu, dan langsung diteguk Jillian hingga tandas.

"Sebaiknya kita ke dokter ya. Sepertinya kamu masuk angin, Sayang." Jillian menggeleng cepat menolak tawaran Jordan. Mual dan muntah memang sudah dirasakannya selama beberapa hari ini, dan itu bukan karena masuk angin. Melainkan karena dirinya yang sedang berbadan dua.

"Jordan ... ada yang harus aku bicarakan," lirih Jillian seraya menatap dalam netra Jordan yang berwarna hazel.

"Katakan, apa yang ingin kamu bicarakan?" Kali ini Jordan menghadapkan tubuhnya ke arah Jillian dengan kedua tangan menggenggam erat tangan Jillian.

"Aku mau kita putus." Jordan berusaha bersikap tenang, meskipun lagi-lagi harus mendengar kalimat yang tidak ingin didengarnya dari mulut Jillian.

"Kenapa?" Suara tenang dan lembut dari mulut Jordan, membuat Jillian tidak tega. Namun keputusannya sudah bulat untuk mengakhiri hubungannya dengan Jordan.

"Kamu berhak bahagia dengan gadis lain, sedangkan aku tidak mungkin bersamamu lagi." Akhirnya air mata Jillian kembali jatuh melalui kedua sudut matanya.

"Aku hanya bisa bahagia bersamamu, Sayang. Kenapa kamu terus mendorongku untuk pergi dari kamu? Sebenarnya apa yang terjadi padamu? Tolong beri aku penjelasan!" Suara yang awalnya lembut itu, sedikit meninggi karena tidak sabar menunggu penjelasan Jillian.

"Aku tidak layak untukmu, Jordan," lirih Jillian seraya menundukkan kepalanya menghindari tatapan Jordan yang mengintimidasi.

"Tapi kenapa Sayang?" tanya Jordan semakin tidak sabar.

"Karena aku sudah kotor. Aku diperkosa." Jordan begitu terkejut mendengar perkataan Jillian. Hingga melepas genggaman tangannya dari kedua tangan Jillian. Matanya tampak menatap Jillian dengan pandangan tidak percaya, bahkan kepala Jordan menggeleng beberapa kali.

"Katakan kalau kamu hanya bercanda!" pinta Jordan dengan nada memelas.

"Apa mungkin aku bercanda mengenai hal sebesar ini Jordan?" Nada suara Jillian yang meninggi menyadarkan Jordan kalau kekasihnya itu memang mengatakan hal yang sebenarnya. Namun hati dan pikirannya menolak untuk percaya. Berharap kalau Jillian hanya sedang mengerjainya saja.

"Siapa yang melakukannya?" Kedua bahu Jillian tampak bergetar, saat Jordan mengguncangnya sedikit keras.

"Aku sungguh tidak mengenalnya Jordan. Saat itu aku menunggumu menjemputku di dekat kampus, untuk merayakan hari anniversary kita. Tapi kamu tidak juga datang, bahkan sampai malam kamu tetap tidak datang. Saat itu sebuah mobil sport hitam berhenti di depanku, seorang laki-laki yang terlihat mabuk keluar dan langsung menarikku untuk masuk ke dalam mobilnya. Aku berteriak, menendang kakinya dan meronta sekuat tenaga, tapi dia membekapku dan kekuatanku tidak sebanding dengan tenaganya yang besar. Hingga dia berhasil mendorongku masuk ke dalam mobilnya." Isak Jillian terdengar semakin keras, sebelum dia kembali melanjutkan ceritanya. Sementara Jordan pun menangis meskipun tanpa suara.

"Dia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, aku terus berusaha membuka pintu mobil dan menyuruhnya untuk menghentikan mobilnya dengan mencoba mengambil alih kemudi. Hingga akhirnya mobil itu berhenti saat menabrak sebuah pohon di pinggir jalan. Kepalaku membentur jendela mobil hingga kepalaku terasa pusing sekali. Laki-laki itu memanfaatkan kesempatan dengan menurunkan sandaran kursi mobil, lalu mengikat dan mengangkat kedua tanganku diatas kepala. Saat itu kepalaku terasa semakin pusing, badanku pun lemas. Hingga akhirnya dia menindih tubuhku." Tangis Jillian kembali pecah. Tubuhnya bergetar hebat, dengan tangan sesekali memukul dadanya yang sesak. Jordan yang menahan isaknya sejak tadi, kini menangis sesenggukan. Dipeluknya tubuh Jillian dengan erat, hingga air matanya tumpah di bahu kekasih yang begitu dicintainya itu.

"Maafkan aku, seharusnya saat itu aku tidak terlambat menjemputmu. Jika saja aku tidak terlambat, semua kejadian buruk ini tidak akan terjadi." Sesal Jordan semakin mengeratkan pelukannya.

"Aku akan tetap bersamamu," lirih Jordan lalu menatap dalam netra Jillian yang memerah. Tanpa melepas pelukannya dari tubuh Jillian.

"Tapi aku hamil, Jordan." Ucapan Jillian bagaikan petir yang menyambar. Seketika pelukan Jordan terlepas, diiringi air mata yang mengalir semakin deras.

*************************

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

keren

2024-08-13

1

Ucy (ig. ucynovel)

Ucy (ig. ucynovel)

aku baru mampir thor

salam kenal 🤝

2023-02-17

1

⚘🎤ƝƲƦƲԼ🎧♬

⚘🎤ƝƲƦƲԼ🎧♬

apa setelah ini Jordan masih tetap mempertahankan hubungan dengan Jillian?

2023-01-29

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Kenyataan yang Menyakitkan
2 Episode 2 Cinta Tulus
3 Episode 3 Permintaan Jordan
4 Episode 4 Pernikahan Tidak Diharapkan
5 Episode 5 Dimana gadis itu?
6 Episode 6 Perasaan Aneh
7 Episode 7 Masa Lalu Jeffran
8 Episode 8 Karma Jeffran
9 Episode 9 Couvade Syndrome
10 Episode 10 Aku Suamimu
11 Episode 11 Aku Tidak akan Menyerahkan Anakku
12 Episode 12 Tidak Bisa Jauh dari Kamu
13 Episode 13 Maafkan Aku
14 Episode 14 Kembalinya Masa Lalu
15 Episode 15 Enyahlah
16 Episode 16 Deja vu
17 Episode 17 Mencari Tahu
18 Episode 18 Aku Bukan Gadis Itu
19 Episode 19 Andai Gadis itu Kamu
20 Episode 20 Aku Tidak Suka
21 Episode 21 Meskipun Tanpa Cinta
22 Episode 22 Permohonan Maaf
23 Episode 23 Tidak Ada Lain Kali
24 Episode 24 Menyadari Perasaan
25 Episode 25 Tidak Bisa Melepasnya
26 Episode 26 Menebus Kesalahan Seumur Hidup
27 Episode 27 Kamu Dimana?
28 Episode 28 Trauma
29 Episode 29 Mencari Jillian
30 Episode 30 Jangan Pergi Lagi
31 Episode 31 Demi Kesembuhanmu
32 Episode 32 Jillian Hilang
33 Episode 33 Tolong Lepaskan Aku
34 Episode 34 Bawa Aku Pulang
35 Episode 35 Buktikan!
36 Episode 36 Berhenti Menyalahkan Diri
37 Episode 37 Aku Mencintaimu dan Anak Kita
38 Episode 38 Anakku
39 Episode 39 Dipaksa Berpisah
40 Episode 40 Kelahiran Buah Hati
41 Episode 41 Musuh Bebuyutan
42 Episode 42 Lembaran Baru
43 Episode 43 Siasat Andrea
44 Episode 44 Pengkhianatan?
45 Episode 45 The War Begins
46 Episode 46 Kisah Jarvis
47 Episode 47 Fakta Terkuak
48 Episode 48 Love Each Other
49 Episode 49 Tahun Baru di Bali
50 Episode 50 Tahun Baru Penuh Cinta - Ending
51 Episode 51 (Kisah Romantis di Bali)
52 Episode 52 (Kisah Bradley & Andrea)
53 Baca Juga Yuk..
54 PROMO NOVEL KE-6 TRUST ISSUE GADIS BROKEN HOME
55 Tanda Terima Kasih
56 Episode 53 (S2) Kehilangan Jati Diri
57 Episode 54 (S2) Perempuan Menarik
58 Episode 55 (S2) Istri yang Dirindukan
59 Episode 56 (S2) Siapa Dia?
60 Episode 57 (S2) Cemburu
61 Episode 58 (S2) Mantan Kekasih?
62 Episode 59 (S2) Kecurigaan Jillian
63 Episode 60 (S2) Aku Membencimu
64 Episode 61 (S2) Tawaran Menggiurkan
65 Episode 62 (S2) Pergi
66 Episode 63 (S2) Menyesali Kebodohan
67 Episode 64 (S2) Aku Bangga Padamu
68 Episode 65 (S2) Kamu Belum Mengenalku
69 Episode 66 (S2) Kemarahan Jeffran
70 Episode 67 (S2) Saling Memaafkan
71 Episode 68 (S2) Anugerah Tidak Terduga
72 Episode 69 (S2) Saudara Kembar
73 Episode 70 (S2) Sisi Lain Jeffran
74 Episode 71 (S2) Azalea Sesungguhnya
75 Episode 72 (S2) Kabar Bahagia
76 Episode 73 (S2) Mendadak Mafia
77 Episode 74 (S2) Ketua Mafia?
78 Episode 75 (S2) Melewati Masa Kritis
79 Episode 76 (S2) Keputusan Berbahaya
80 Episode 77 (S2) Lembaran Baru yang Bahagia
81 Episode 78 (S2) Pesan Terakhir
82 Episode 79 (S2) Perasaan Javier
83 Episode 80 (S2) Nasehat Liam
84 Episode 81 (S2) Me-Ratu-kan Istri
85 Episode 82 (S2) Ketua Klan Toddestern
86 Episode 83 (S2) Peran Jeffran
87 Episode 84 (S2) Dokter Nevan
88 Episode 85 (S2) Tugas Penting
89 Episode 86 (S2) Hilang
90 Episode 87 (S2) Kejutan Gagal
91 Episode 88 (S2) Rasa Bersalah
92 Episode 89 (S2) Penyesalan
93 Episode 90 (S2) Serangan Tidak Terduga
94 Episode 91 (S2) Siapa dia?
95 Episode 92 (S2) Ternyata Dia
96 Episode 93 (S2) Dia Bahagia Bersamaku
97 Episode 94 (S2) Ethan Menyerah
98 Episode 95 (S2) Si Kembar Cantik
99 Episode 96 (S2) Welcome to the world
100 Episode 97 (S2) Putra-putri Jillian dan Jeffran
101 Episode 98 (S2) Undangan Pertemuan Klan Mafia
102 Episode 99 (S2) Melindungimu
103 Episode 100 (S2) Pertemuan Antar Klan
104 Episode 101 (S2) Rasa Penasaran
105 Episode 102 (S2) Kejutan Special
106 Episode 103 (S2) Kehilangan Kewarasan
107 Episode 104 (S2) Membohongi Perasaan
108 Episode 105 (S2) Bertemu
109 Episode 106 (S2) Pahlawan
110 Episode 107 (S2) Tidak Layak
111 Episode 108 (S2) Dilamar?
112 Episode 109 (S2) Pre-wedding
113 Episode 110 (S2) Kejutan Makan Malam
114 Episode 111 (S2) Jangan Bohongi Perasaanmu
115 Episode 112 (S2) Cepat sembuh ya
116 Episode 113 (S2) Restu Terpenting
117 Episode 114 (S2) Kabar Buruk
118 Episode 115 (S2) Kehilangan lagi
119 Episode 116 (S2) Pernikahan Nevan dan Nesya
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Episode 1 Kenyataan yang Menyakitkan
2
Episode 2 Cinta Tulus
3
Episode 3 Permintaan Jordan
4
Episode 4 Pernikahan Tidak Diharapkan
5
Episode 5 Dimana gadis itu?
6
Episode 6 Perasaan Aneh
7
Episode 7 Masa Lalu Jeffran
8
Episode 8 Karma Jeffran
9
Episode 9 Couvade Syndrome
10
Episode 10 Aku Suamimu
11
Episode 11 Aku Tidak akan Menyerahkan Anakku
12
Episode 12 Tidak Bisa Jauh dari Kamu
13
Episode 13 Maafkan Aku
14
Episode 14 Kembalinya Masa Lalu
15
Episode 15 Enyahlah
16
Episode 16 Deja vu
17
Episode 17 Mencari Tahu
18
Episode 18 Aku Bukan Gadis Itu
19
Episode 19 Andai Gadis itu Kamu
20
Episode 20 Aku Tidak Suka
21
Episode 21 Meskipun Tanpa Cinta
22
Episode 22 Permohonan Maaf
23
Episode 23 Tidak Ada Lain Kali
24
Episode 24 Menyadari Perasaan
25
Episode 25 Tidak Bisa Melepasnya
26
Episode 26 Menebus Kesalahan Seumur Hidup
27
Episode 27 Kamu Dimana?
28
Episode 28 Trauma
29
Episode 29 Mencari Jillian
30
Episode 30 Jangan Pergi Lagi
31
Episode 31 Demi Kesembuhanmu
32
Episode 32 Jillian Hilang
33
Episode 33 Tolong Lepaskan Aku
34
Episode 34 Bawa Aku Pulang
35
Episode 35 Buktikan!
36
Episode 36 Berhenti Menyalahkan Diri
37
Episode 37 Aku Mencintaimu dan Anak Kita
38
Episode 38 Anakku
39
Episode 39 Dipaksa Berpisah
40
Episode 40 Kelahiran Buah Hati
41
Episode 41 Musuh Bebuyutan
42
Episode 42 Lembaran Baru
43
Episode 43 Siasat Andrea
44
Episode 44 Pengkhianatan?
45
Episode 45 The War Begins
46
Episode 46 Kisah Jarvis
47
Episode 47 Fakta Terkuak
48
Episode 48 Love Each Other
49
Episode 49 Tahun Baru di Bali
50
Episode 50 Tahun Baru Penuh Cinta - Ending
51
Episode 51 (Kisah Romantis di Bali)
52
Episode 52 (Kisah Bradley & Andrea)
53
Baca Juga Yuk..
54
PROMO NOVEL KE-6 TRUST ISSUE GADIS BROKEN HOME
55
Tanda Terima Kasih
56
Episode 53 (S2) Kehilangan Jati Diri
57
Episode 54 (S2) Perempuan Menarik
58
Episode 55 (S2) Istri yang Dirindukan
59
Episode 56 (S2) Siapa Dia?
60
Episode 57 (S2) Cemburu
61
Episode 58 (S2) Mantan Kekasih?
62
Episode 59 (S2) Kecurigaan Jillian
63
Episode 60 (S2) Aku Membencimu
64
Episode 61 (S2) Tawaran Menggiurkan
65
Episode 62 (S2) Pergi
66
Episode 63 (S2) Menyesali Kebodohan
67
Episode 64 (S2) Aku Bangga Padamu
68
Episode 65 (S2) Kamu Belum Mengenalku
69
Episode 66 (S2) Kemarahan Jeffran
70
Episode 67 (S2) Saling Memaafkan
71
Episode 68 (S2) Anugerah Tidak Terduga
72
Episode 69 (S2) Saudara Kembar
73
Episode 70 (S2) Sisi Lain Jeffran
74
Episode 71 (S2) Azalea Sesungguhnya
75
Episode 72 (S2) Kabar Bahagia
76
Episode 73 (S2) Mendadak Mafia
77
Episode 74 (S2) Ketua Mafia?
78
Episode 75 (S2) Melewati Masa Kritis
79
Episode 76 (S2) Keputusan Berbahaya
80
Episode 77 (S2) Lembaran Baru yang Bahagia
81
Episode 78 (S2) Pesan Terakhir
82
Episode 79 (S2) Perasaan Javier
83
Episode 80 (S2) Nasehat Liam
84
Episode 81 (S2) Me-Ratu-kan Istri
85
Episode 82 (S2) Ketua Klan Toddestern
86
Episode 83 (S2) Peran Jeffran
87
Episode 84 (S2) Dokter Nevan
88
Episode 85 (S2) Tugas Penting
89
Episode 86 (S2) Hilang
90
Episode 87 (S2) Kejutan Gagal
91
Episode 88 (S2) Rasa Bersalah
92
Episode 89 (S2) Penyesalan
93
Episode 90 (S2) Serangan Tidak Terduga
94
Episode 91 (S2) Siapa dia?
95
Episode 92 (S2) Ternyata Dia
96
Episode 93 (S2) Dia Bahagia Bersamaku
97
Episode 94 (S2) Ethan Menyerah
98
Episode 95 (S2) Si Kembar Cantik
99
Episode 96 (S2) Welcome to the world
100
Episode 97 (S2) Putra-putri Jillian dan Jeffran
101
Episode 98 (S2) Undangan Pertemuan Klan Mafia
102
Episode 99 (S2) Melindungimu
103
Episode 100 (S2) Pertemuan Antar Klan
104
Episode 101 (S2) Rasa Penasaran
105
Episode 102 (S2) Kejutan Special
106
Episode 103 (S2) Kehilangan Kewarasan
107
Episode 104 (S2) Membohongi Perasaan
108
Episode 105 (S2) Bertemu
109
Episode 106 (S2) Pahlawan
110
Episode 107 (S2) Tidak Layak
111
Episode 108 (S2) Dilamar?
112
Episode 109 (S2) Pre-wedding
113
Episode 110 (S2) Kejutan Makan Malam
114
Episode 111 (S2) Jangan Bohongi Perasaanmu
115
Episode 112 (S2) Cepat sembuh ya
116
Episode 113 (S2) Restu Terpenting
117
Episode 114 (S2) Kabar Buruk
118
Episode 115 (S2) Kehilangan lagi
119
Episode 116 (S2) Pernikahan Nevan dan Nesya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!