Episode 13 Maafkan Aku

Malam beranjak larut. Namun rasa kantuk masih enggan menyapa Jillian yang masih duduk terpaku, menatap seseorang yang terbaring lelap dihadapannya. Setelah berjam-jam disekap rasa canggung, akhirnya Jillian bisa bernafas lega setelah Jeffran memejamkan matanya karena rasa kantuk sehabis meminum obatnya.

Sebelumnya, beberapa permintaan Jeffran yang tidak biasa, terpaksa dikabulkan Jillian meskipun risih. Untuk mengurangi rasa bersalah dan juga berharap Jeffran bisa segera sembuh, Jillian rela mengabulkan keinginan Jeffran untuk memeluk dirinya, disuapi makan olehnya dan tidak lepas menggenggam tangannya.

Jeffran pun sesungguhnya merasa heran, kenapa dengan memeluk dan menghirup aroma tubuh Jillian, memakan makanan buatan Jillian, disuapi oleh Jillian ataupun sekedar menggenggam tangan Jillian, berhasil membuat rasa mual dan muntahnya berkurang. Bahkan menghilang sama sekali.

Bukan tidak mengetahui gejala kehamilan simpatik yang dia alami, tapi fakta kalau kehamilan simpatik umumnya dialami oleh suami yang merupakan ayah kandung dari si bayi, membuat Jeffran meyakini kalau yang dialaminya bukanlah kehamilan simpatik. Dirinya justru menganggap ini adalah bentuk hukuman dari Tuhan, karena selalu bersikap buruk terhadap Jillian. Hingga dirinya bertekad akan mengubah sikap dan perlakuannya terhadap sang istri, agar keadaannya bisa membaik.

"Maaf ... tolong maafkan aku. Aku sungguh tidak bermaksud untuk menyakiti dan memperkossamu. Aku sungguh bersalah padamu, aku sangat menyesal. Tolong maafkan aku."

Deg ...

Hati Jillian serasa dihantam batu besar, mendengar igauan Jeffran dalam tidurnya.

"Apa perkataan Jeffran ditujukan untukku? Apa dia menyesali perbuatannya padaku?" tanya Jillian dalam hati.

Terdengar juga tangis lirih Jeffran, bahkan air mata merembes keluar dari kedua sudut mata Jeffran yang tertutup. Perlahan Jillian menggenggam sebelah tangan Jeffran yang mengepal kuat.

"Maaf ... maafkan aku ...." lirih Jeffran dengan mata masih setia terpejam.

Jillian merasakan matanya begitu panas dan perih melihat Jeffran menangis dalam tidurnya. Ada rasa sedih melihat Jeffran larut dalam penyesalannya. Tapi tidak dapat dipungkiri, rasa sakit hati dan benci masih memenuhi hatinya saat ini. Kejadian malam itu meninggalkan trauma mendalam di hati dan pikiran Jillian. Namun Jillian berusaha untuk tidak menunjukkannya dihadapan Jeffran.

Tangis lirih Jeffran masih saja belum berhenti setelah beberapa menit berlalu. Jillian menepuk pelan lengan Jeffran, berusaha membangunkan laki-laki itu dari tidurnya yang gelisah. Hingga saat Jeffran membuka mata, dirinya langsung memeluk Jillian dengan erat. Wajahnya bertumpu di bahu Jillian, tangisnya pun kembali tumpah meluapkan kesedihan dan penyesalan dihatinya.

"Apa kamu bermimpi buruk?" tanya Jillian berpura-pura tidak tahu.

"Iya Jill. Mimpi buruk yang membuat hidupku tidak pernah tenang." Jeffran semakin erat memeluk tubuh Jillian, menghirup aroma tubuh Jillian yang menenangkan. Perlahan Jillian mendorong tubuh Jeffran, lalu memandang netra Jeffran yang sendu dan sembab.

"Tidurlah lagi." Jeffran menggeleng, tidak mau mengikuti perkataan Jillian.

"Berbaringlah disampingku, Jill." Giliran Jillian yang menggeleng, menolak permintaan Jeffran.

Raut wajah kecewa tidak dapat disembunyikan Jeffran. Namun Jillian sungguh tidak mau menuruti permintaan Jeffran kali ini. Hatinya masih belum baik-baik saja. Jillian justru melepas pelukan dan juga genggaman tangan Jeffran padanya.

"Jill, apa kamu membenciku?" Pertanyaan Jeffran seketika membuat Jillian membeku.

"Apa aku harus menjawab YA? Karena itulah yang aku rasakan padamu," ucap Jillian dalam hatinya.

"Jill, aku merasa kalau kamu masih menyimpan kebencian padaku. Aku minta maaf atas semua sikap burukku padamu. Meskipun kita berdua tidak saling mencintai, tapi aku ingin kita bisa berteman dan menjalani pernikahan ini dengan baik." Jillian hanya mengangguk, mengiyakan perkataan Jeffran.

Sejujurnya dirinya tidak tahu harus menanggapi ucapan Jeffran seperti apa. Karena dirinya tidak ingin berbohong, dengan mengatakan kalau dirinya tidak membenci Jeffran.

"Tidurlah, Jill. Kamu harus menjaga kesehatanmu dan juga anak dalam kandunganmu." Jeffran mengelus lembut perut Jillian, membuat hati Jillian berdesir dan menghangat karena perlakuan manis Jeffran.

"Iya, aku mau tidur sekarang," jawab Jillian datar. Lalu berjalan menuju tempat tidur di sebelah kanan ruangan, yang diperuntukkan bagi keluarga pasien. Sementara Jeffran memandang Jillian yang mulai merebahkan diri dengan memunggunginya.

"Aku sungguh berdosa pada perempuan yang sudah aku rusak kehormatannya. Aku juga seringkali menyakiti hati Jillian. Hingga Tuhan menghukumku dengan rasa bersalah juga penyesalan yang sangat menyiksa. Ya Tuhan, bisakah aku memperbaiki semuanya?" Jeffran membatin dengan tangan menekan kuat dadanya yang terasa sesak.

*************************

Suara Jillian yang sayup-sayup terdengar, perlahan menarik kesadaran Jeffran dari tidur singkatnya. Meskipun sudah sepenuhnya tersadar, tapi Jeffran masih menutup matanya. Demi mendengarkan Jillian yang ternyata sedang berbicara dengan seseorang melalui telepon.

"Sepertinya aku tidak bisa ke kampus hari ini, Kak Ethan."

"Sial, ternyata Ethan yang menelpon Jillian. Kenapa bocah itu masih saja berani menghubungi Jillian? Padahal aku sudah menyuruhnya untuk tidak mengganggu Jillian lagi," rutuk Jeffran dalam hati.

"Baiklah Kak Ethan. Nanti aku kabari lagi ya. Bye Kak Ethan," ucap Jillian, sebelum menutup panggilan teleponnya.

"Ehem ... jadi kamu masih berkomunikasi dengan Ethan?" Jillian tampak berjingkat kaget, mendengar pertanyaan Jeffran yang tiba-tiba.

"Kak Ethan adalah kakak tingkat sekaligus temanku. Tidak usah berpikiran macam-macam, aku tidak ada hubungan special dengan Kak Ethan. Jadi tidak usah melarangku untuk dekat dengannya, apalagi sampai mengancamnya. Kecuali kalau kamu memang cemburu pada Kak Ethan?" Perkataan santai Jillian langsung ditanggapi raut wajah kesal Jeffran.

"Cih, cemburu. Aku tidak ada perasaan apapun padamu. Mana mungkin aku cemburu?" Jeffran tidak terima dengan perkataan Jillian yang seolah menuduh dan memojokannya.

"Bagus kalau begitu." Jillian lalu mendudukkan dirinya di atas sofa, menyantap semangkuk bubur ayam dan segelas susu hangat.

"Jill, kenapa kamu memanggil Ethan dengan panggilan Kakak, tapi padaku kamu justru memanggil nama? Padahal aku lebih tua dibanding kamu dan juga Ethan. Ethan bahkan memanggilku Kakak," protes Jeffran.

"Karena kamu tidak layak dipanggil Kakak," jawab Jillian hampir tidak terdengar.

"Apa? Coba katakan sekali lagi," tanya Jeffran ingin memastikan pendengarannya barusan.

"Ya kalau kamu bersikap layaknya seorang Kakak yang baik, tentu aku akan memanggilmu Kakak. Tapi jika tidak, untuk apa aku memanggilmu Kakak." Jawaban Jillian yang diucapkan dengan santai itu, nyatanya membuat Jeffran merasa tertohok. Dirinya menyadari, kalau selama ini sikapnya begitu buruk pada Jillian, wajar jika Jillian enggan menghormati dan menghargainya.

"Apa kamu mau aku bantu ke kamar mandi? Sarapanmu sudah diantar, nanti aku akan menyuapimu, jika kamu mau," tawar Jillian.

"Aku bisa ke kamar mandi sendiri, tapi nanti aku ingin kamu suapi ya." Jeffran terlihat menggemaskan dengan ekspresi manja layaknya anak kecil pada ibunya. Namun Jillian hanya mengangguk singkat, menahan senyumnya agar tidak terulas di wajahnya yang manis.

Selang 10 menit kemudian, Jeffran sudah duduk bersandar di atas tempat tidurnya. Membuka mulutnya, setiap kali suapan dari tangan Jillian mengarah ke dalam mulutnya. Mata birunya tampak berbinar, dengan mulut mengunyah lahap bubur polos, lengkap dengan sup jamur creamy, telur rebus, aneka sayuran, bubur kacang hijau dan segelas susu hangat.

"Kenyaaaang ...." ujar Jeffran, saat semua makanan dihadapannya sudah tandas tak bersisa. Tanpa sadar, lengkungan di kedua sudut bibir Jillian terulas sempurna, membuat Jeffran seketika terkesima.

"Cantik ...!" puji Jeffran dalam hati.

"Jill, bisakah kamu lebih sering tersenyum didepanku? Aku suka melihatmu tersenyum." Perkataan Jeffran bukannya membuat Jillian tersipu, senyumnya justru langsung menghilang dari wajahnya.

"Tentu aku akan sering tersenyum, didepan orang yang bisa membuatku bahagia." Jeffran membeku mendengar jawaban Jillian.

"Dan sepertinya orang yang bisa membuatku tersenyum bahagia bukanlah kamu, Jeff," ucap Jillian dalam hati.

*************************

Terpopuler

Comments

pensi

pensi

padahal mah bilang aja, kalo kepikiran terus.

2023-02-28

1

pensi

pensi

mungkin Jill ngga mau kalo ingatan soal traumanya itu kembali lagi. jadi dia memilih menghindar.

2023-02-28

1

pensi

pensi

jujur ngga disengaja

2023-02-28

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Kenyataan yang Menyakitkan
2 Episode 2 Cinta Tulus
3 Episode 3 Permintaan Jordan
4 Episode 4 Pernikahan Tidak Diharapkan
5 Episode 5 Dimana gadis itu?
6 Episode 6 Perasaan Aneh
7 Episode 7 Masa Lalu Jeffran
8 Episode 8 Karma Jeffran
9 Episode 9 Couvade Syndrome
10 Episode 10 Aku Suamimu
11 Episode 11 Aku Tidak akan Menyerahkan Anakku
12 Episode 12 Tidak Bisa Jauh dari Kamu
13 Episode 13 Maafkan Aku
14 Episode 14 Kembalinya Masa Lalu
15 Episode 15 Enyahlah
16 Episode 16 Deja vu
17 Episode 17 Mencari Tahu
18 Episode 18 Aku Bukan Gadis Itu
19 Episode 19 Andai Gadis itu Kamu
20 Episode 20 Aku Tidak Suka
21 Episode 21 Meskipun Tanpa Cinta
22 Episode 22 Permohonan Maaf
23 Episode 23 Tidak Ada Lain Kali
24 Episode 24 Menyadari Perasaan
25 Episode 25 Tidak Bisa Melepasnya
26 Episode 26 Menebus Kesalahan Seumur Hidup
27 Episode 27 Kamu Dimana?
28 Episode 28 Trauma
29 Episode 29 Mencari Jillian
30 Episode 30 Jangan Pergi Lagi
31 Episode 31 Demi Kesembuhanmu
32 Episode 32 Jillian Hilang
33 Episode 33 Tolong Lepaskan Aku
34 Episode 34 Bawa Aku Pulang
35 Episode 35 Buktikan!
36 Episode 36 Berhenti Menyalahkan Diri
37 Episode 37 Aku Mencintaimu dan Anak Kita
38 Episode 38 Anakku
39 Episode 39 Dipaksa Berpisah
40 Episode 40 Kelahiran Buah Hati
41 Episode 41 Musuh Bebuyutan
42 Episode 42 Lembaran Baru
43 Episode 43 Siasat Andrea
44 Episode 44 Pengkhianatan?
45 Episode 45 The War Begins
46 Episode 46 Kisah Jarvis
47 Episode 47 Fakta Terkuak
48 Episode 48 Love Each Other
49 Episode 49 Tahun Baru di Bali
50 Episode 50 Tahun Baru Penuh Cinta - Ending
51 Episode 51 (Kisah Romantis di Bali)
52 Episode 52 (Kisah Bradley & Andrea)
53 Baca Juga Yuk..
54 PROMO NOVEL KE-6 TRUST ISSUE GADIS BROKEN HOME
55 Tanda Terima Kasih
56 Episode 53 (S2) Kehilangan Jati Diri
57 Episode 54 (S2) Perempuan Menarik
58 Episode 55 (S2) Istri yang Dirindukan
59 Episode 56 (S2) Siapa Dia?
60 Episode 57 (S2) Cemburu
61 Episode 58 (S2) Mantan Kekasih?
62 Episode 59 (S2) Kecurigaan Jillian
63 Episode 60 (S2) Aku Membencimu
64 Episode 61 (S2) Tawaran Menggiurkan
65 Episode 62 (S2) Pergi
66 Episode 63 (S2) Menyesali Kebodohan
67 Episode 64 (S2) Aku Bangga Padamu
68 Episode 65 (S2) Kamu Belum Mengenalku
69 Episode 66 (S2) Kemarahan Jeffran
70 Episode 67 (S2) Saling Memaafkan
71 Episode 68 (S2) Anugerah Tidak Terduga
72 Episode 69 (S2) Saudara Kembar
73 Episode 70 (S2) Sisi Lain Jeffran
74 Episode 71 (S2) Azalea Sesungguhnya
75 Episode 72 (S2) Kabar Bahagia
76 Episode 73 (S2) Mendadak Mafia
77 Episode 74 (S2) Ketua Mafia?
78 Episode 75 (S2) Melewati Masa Kritis
79 Episode 76 (S2) Keputusan Berbahaya
80 Episode 77 (S2) Lembaran Baru yang Bahagia
81 Episode 78 (S2) Pesan Terakhir
82 Episode 79 (S2) Perasaan Javier
83 Episode 80 (S2) Nasehat Liam
84 Episode 81 (S2) Me-Ratu-kan Istri
85 Episode 82 (S2) Ketua Klan Toddestern
86 Episode 83 (S2) Peran Jeffran
87 Episode 84 (S2) Dokter Nevan
88 Episode 85 (S2) Tugas Penting
89 Episode 86 (S2) Hilang
90 Episode 87 (S2) Kejutan Gagal
91 Episode 88 (S2) Rasa Bersalah
92 Episode 89 (S2) Penyesalan
93 Episode 90 (S2) Serangan Tidak Terduga
94 Episode 91 (S2) Siapa dia?
95 Episode 92 (S2) Ternyata Dia
96 Episode 93 (S2) Dia Bahagia Bersamaku
97 Episode 94 (S2) Ethan Menyerah
98 Episode 95 (S2) Si Kembar Cantik
99 Episode 96 (S2) Welcome to the world
100 Episode 97 (S2) Putra-putri Jillian dan Jeffran
101 Episode 98 (S2) Undangan Pertemuan Klan Mafia
102 Episode 99 (S2) Melindungimu
103 Episode 100 (S2) Pertemuan Antar Klan
104 Episode 101 (S2) Rasa Penasaran
105 Episode 102 (S2) Kejutan Special
106 Episode 103 (S2) Kehilangan Kewarasan
107 Episode 104 (S2) Membohongi Perasaan
108 Episode 105 (S2) Bertemu
109 Episode 106 (S2) Pahlawan
110 Episode 107 (S2) Tidak Layak
111 Episode 108 (S2) Dilamar?
112 Episode 109 (S2) Pre-wedding
113 Episode 110 (S2) Kejutan Makan Malam
114 Episode 111 (S2) Jangan Bohongi Perasaanmu
115 Episode 112 (S2) Cepat sembuh ya
116 Episode 113 (S2) Restu Terpenting
117 Episode 114 (S2) Kabar Buruk
118 Episode 115 (S2) Kehilangan lagi
119 Episode 116 (S2) Pernikahan Nevan dan Nesya
120 Episode 117 (S2) Aku Mencintai Kakakmu (Tamat)
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Episode 1 Kenyataan yang Menyakitkan
2
Episode 2 Cinta Tulus
3
Episode 3 Permintaan Jordan
4
Episode 4 Pernikahan Tidak Diharapkan
5
Episode 5 Dimana gadis itu?
6
Episode 6 Perasaan Aneh
7
Episode 7 Masa Lalu Jeffran
8
Episode 8 Karma Jeffran
9
Episode 9 Couvade Syndrome
10
Episode 10 Aku Suamimu
11
Episode 11 Aku Tidak akan Menyerahkan Anakku
12
Episode 12 Tidak Bisa Jauh dari Kamu
13
Episode 13 Maafkan Aku
14
Episode 14 Kembalinya Masa Lalu
15
Episode 15 Enyahlah
16
Episode 16 Deja vu
17
Episode 17 Mencari Tahu
18
Episode 18 Aku Bukan Gadis Itu
19
Episode 19 Andai Gadis itu Kamu
20
Episode 20 Aku Tidak Suka
21
Episode 21 Meskipun Tanpa Cinta
22
Episode 22 Permohonan Maaf
23
Episode 23 Tidak Ada Lain Kali
24
Episode 24 Menyadari Perasaan
25
Episode 25 Tidak Bisa Melepasnya
26
Episode 26 Menebus Kesalahan Seumur Hidup
27
Episode 27 Kamu Dimana?
28
Episode 28 Trauma
29
Episode 29 Mencari Jillian
30
Episode 30 Jangan Pergi Lagi
31
Episode 31 Demi Kesembuhanmu
32
Episode 32 Jillian Hilang
33
Episode 33 Tolong Lepaskan Aku
34
Episode 34 Bawa Aku Pulang
35
Episode 35 Buktikan!
36
Episode 36 Berhenti Menyalahkan Diri
37
Episode 37 Aku Mencintaimu dan Anak Kita
38
Episode 38 Anakku
39
Episode 39 Dipaksa Berpisah
40
Episode 40 Kelahiran Buah Hati
41
Episode 41 Musuh Bebuyutan
42
Episode 42 Lembaran Baru
43
Episode 43 Siasat Andrea
44
Episode 44 Pengkhianatan?
45
Episode 45 The War Begins
46
Episode 46 Kisah Jarvis
47
Episode 47 Fakta Terkuak
48
Episode 48 Love Each Other
49
Episode 49 Tahun Baru di Bali
50
Episode 50 Tahun Baru Penuh Cinta - Ending
51
Episode 51 (Kisah Romantis di Bali)
52
Episode 52 (Kisah Bradley & Andrea)
53
Baca Juga Yuk..
54
PROMO NOVEL KE-6 TRUST ISSUE GADIS BROKEN HOME
55
Tanda Terima Kasih
56
Episode 53 (S2) Kehilangan Jati Diri
57
Episode 54 (S2) Perempuan Menarik
58
Episode 55 (S2) Istri yang Dirindukan
59
Episode 56 (S2) Siapa Dia?
60
Episode 57 (S2) Cemburu
61
Episode 58 (S2) Mantan Kekasih?
62
Episode 59 (S2) Kecurigaan Jillian
63
Episode 60 (S2) Aku Membencimu
64
Episode 61 (S2) Tawaran Menggiurkan
65
Episode 62 (S2) Pergi
66
Episode 63 (S2) Menyesali Kebodohan
67
Episode 64 (S2) Aku Bangga Padamu
68
Episode 65 (S2) Kamu Belum Mengenalku
69
Episode 66 (S2) Kemarahan Jeffran
70
Episode 67 (S2) Saling Memaafkan
71
Episode 68 (S2) Anugerah Tidak Terduga
72
Episode 69 (S2) Saudara Kembar
73
Episode 70 (S2) Sisi Lain Jeffran
74
Episode 71 (S2) Azalea Sesungguhnya
75
Episode 72 (S2) Kabar Bahagia
76
Episode 73 (S2) Mendadak Mafia
77
Episode 74 (S2) Ketua Mafia?
78
Episode 75 (S2) Melewati Masa Kritis
79
Episode 76 (S2) Keputusan Berbahaya
80
Episode 77 (S2) Lembaran Baru yang Bahagia
81
Episode 78 (S2) Pesan Terakhir
82
Episode 79 (S2) Perasaan Javier
83
Episode 80 (S2) Nasehat Liam
84
Episode 81 (S2) Me-Ratu-kan Istri
85
Episode 82 (S2) Ketua Klan Toddestern
86
Episode 83 (S2) Peran Jeffran
87
Episode 84 (S2) Dokter Nevan
88
Episode 85 (S2) Tugas Penting
89
Episode 86 (S2) Hilang
90
Episode 87 (S2) Kejutan Gagal
91
Episode 88 (S2) Rasa Bersalah
92
Episode 89 (S2) Penyesalan
93
Episode 90 (S2) Serangan Tidak Terduga
94
Episode 91 (S2) Siapa dia?
95
Episode 92 (S2) Ternyata Dia
96
Episode 93 (S2) Dia Bahagia Bersamaku
97
Episode 94 (S2) Ethan Menyerah
98
Episode 95 (S2) Si Kembar Cantik
99
Episode 96 (S2) Welcome to the world
100
Episode 97 (S2) Putra-putri Jillian dan Jeffran
101
Episode 98 (S2) Undangan Pertemuan Klan Mafia
102
Episode 99 (S2) Melindungimu
103
Episode 100 (S2) Pertemuan Antar Klan
104
Episode 101 (S2) Rasa Penasaran
105
Episode 102 (S2) Kejutan Special
106
Episode 103 (S2) Kehilangan Kewarasan
107
Episode 104 (S2) Membohongi Perasaan
108
Episode 105 (S2) Bertemu
109
Episode 106 (S2) Pahlawan
110
Episode 107 (S2) Tidak Layak
111
Episode 108 (S2) Dilamar?
112
Episode 109 (S2) Pre-wedding
113
Episode 110 (S2) Kejutan Makan Malam
114
Episode 111 (S2) Jangan Bohongi Perasaanmu
115
Episode 112 (S2) Cepat sembuh ya
116
Episode 113 (S2) Restu Terpenting
117
Episode 114 (S2) Kabar Buruk
118
Episode 115 (S2) Kehilangan lagi
119
Episode 116 (S2) Pernikahan Nevan dan Nesya
120
Episode 117 (S2) Aku Mencintai Kakakmu (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!