Lisa

"Besok minggu kita mengunjungi Papa dan Mamaku ya? Aku kangen masakan mama." ucap Ben sambil duduk di sofa di samping Gwen yang masih membaca naskah dialog untuk film terbarunya.

"Baiklah." jawab Gwen singkat, matanya masih tertuju pada lembaran naskah.

"Sepertinya sibuk sekali, apakah film baru?" ucap Ben sambil memperhatikan judul naskah.

"Ya, kali ini aku dapat peran antagonis." Gwen berbinar sambil menatap Ben yang mengerutkan keningnya heran.

"Yakin?"

"Aku akan mencoba hal baru. Film action dan menjadi antagonis. Mulai kemarin sore aku sudah berlatih bela diri di sekolah karate. Ini lihatlah!" Gwen menunjukkan pahanya yang memar membiru karena latihan bela diri.

"Aku harus totalitas memerankan karakterku. Itulah aku akan menyelesaikan syuting kejar tayang sinetronku sampai season ini saja. Tinggal empat episode lagi, semoga tiga hari ini bisa kelar." lanjut Gwen masih menekuni naskahnya.

Ben hanya menggeleng kepala dan memainkan game di ponselnya sambil tiduran di sofa bersama Gwen.

Tiba tiba pintu apartemen terbuka, dan Anita asisten Gwen masuk sambil membawa tas besar dan plastik di kedua tangannya.

"Oh, ada Pak Ben." Anita menganguk sopan pada Ben, lalu ia menaruh bungkusan plastik di meja makan, dan menaruh tas besar di ruangan khusus pakaian Gwen.

Ben melanjutkan permainan gamenya, dan Gwen berkomat kamit menghapal dialog.

Anita mengeluarkan bungkusan makanan dan menatanya di meja makan, lalu ke ruangan pakaian Gwen, dan menata pakaian dari laundry ke tempatnya.

"Gwen, Mas Andre bilang dapat tawaran untuk iklan minyak goreng, maukah?" tanya Anita sambil menunjukkan pesan wa di ponselnya.

"Oke, nanti atur saja jadwal syutingnya ya. Tolong siapkan perlengkapan untuk latihan nanti ya!"

"Baik." Anita segera berlalu melakukan perintah dari Gwen dengan cekatan.

Perut Gwen terasa lapar, cacing cacing dalam perutnya mulai demo minta jatah makanan, memaksa Gwen berdiri menuju meja makan.

"Nit, ini nasi Padang siapa?" tanya Gwen setengah berteriak.

Nita langsung menuju ruang makan.

"Ini milikku, tapi aku juga membeli satu lagi untukmu jika mau. Itu salad pesananmu. Aku takut, jika makan hanya makan salad tidak kenyang, sedangkan jadwalmu yang padat luar biasa."

Gwen menghela napas galau memikirkan antara diet, perutnya, atau tubuhnya.

"Sudah, kalo gak mau buatku saja!" Ben duduk di kursi sambil membuka bungkus nasi Padang. Aroma kuah rendangnya sangat menggoda, membuat Gwen menelan ludahnya sendiri.

Ben mencuci tangannya, lalu mulai memainkan jarinya di campuran nasi Padang komplitnya, dan memakannya dengan nikmat.

Anita mengikuti Ben, memakan nasi padang miliknya juga.

Gwen menatap campuran sayur di saladnya tanpa selera. Dia berdiri dan mengambil nasi Padang yang Ben makan. Gwen memakannya dengan lahap. Ben dan Anita hanya tertawa melihat tingkah Gwen.

"Lisa sudah menghubungimu?" tanya Anita.

"Belum. Kenapa?" Gwen menggeleng menatap Anita.

"Lihatlah!" Anita menyodorkan ponselnya, Gwen melihat video yang ada di ponsel Anita. Lisa mengusir Rico, pacarnya dari apartemen. Membuang barang barang Rico ke luar kamarnya, lalu ada seorang perempuan berpakaian mini di samping Rico pada video itu.

"Ini kapan?"

"Seperti nya belum lama, kejadiannya menjadi viral, gara gara Emma, yang tinggal di apartemen itu juga melihat dan merekam kejadian nya. Lalu di post story IG nya, rame dan viral."

"Astaga Lisa...!" Gwen mengambil ponselnya, menekan nomor Lisa.

Saat ponsel tersambung, namun tak ada suara..

"Lisa...?Ini Gwen."

Hening.... tak ada suara sama sekali, membuat Gwen semakin kawatir.

"Lisa, Lo di mana sekarang? Ada di apartemen?"

Terdengar isak tangis Lisa di seberang sana.

"Lo di mana sekarang? gue ke apartemen lo ya?"

"Gue di hotel." jawab Lisa sambil menangis.

"Hotel mana?"

"Wijaya." jawab Lisa lirih.

"Tunggu, gue ke sana ya!"

Gwen membersihkan tangannya, lalu mengambil kunci mobil, namun Ben segera memegang lengan Gwen.

"Aku temani ke sana." Gwen menganguk.

Ben dan Gwen keluar menuju hotel, meninggalkan Anita yang menikmati makanannya sendiri.

****

Lisa membuka pintu kamar hotelnya, Gwen memeluk Lisa.

"Kenapa Lo ga cerita ke gue?" tanya Gwen sambil melepaskan pelukannya.

"Lo bukan siapa siapa gue. Gue ga pingin merepotkan Lo terus." ucap Lisa dingin. Gwen mengernyitkan keningnya heran dengan ucapan Lisa.

"Kok Lo ngomong gitu? Gue ini temen Lo! Gue tulus temenan sama Lo Lisa!" Gwen agak tersinggung dengan ucapan Lisa.

"Tiga hari yang lalu gue casting iklan, terus gue dikabari kalo lolos, tapi pas mau syuting, tiba tiba peran gue dialihkan ke orang lain, dibatalkan oleh pihak produk. Terus gue balik ke apartemen, taunya Rico lagi enak enak, maen kuda kudaan di kamar gue sama perempuan laen." tangis Lisa pecah setelah meluapkan emosinya.

Gwen memeluk Lisa yang terduduk di lantai hotel sambil menangis.

"Lo tidur di tempat gue aja ya. Nanti atau besok biar Anita yang ambil barang barang yang Lo butuhkan dari tempat Lo." Gwen mengelus punggung Lisa, menenangkan.

Lisa duduk terdiam di bangku belakang mobil, Ben dan Gwen juga diam, Ben mengarah mobil ke apartemen Gwen.

Gwen menggandeng Lisa masuk ke apartemen, Ben hanya mengikuti nya dari belakang.

"Lo sementara tinggal di sini saja dulu. Gue ada jadwal. Kalo ada apa apa minta tolong sama Anita." Lisa hanya mengangguk.

Gwen pergi ke sekolah bela diri ditemani oleh Ben.

"Kalo ada kerjaan lain, tidak usah menunggu. Nanti aku suruh Anita jemput saja."

"Baiklah, sukses ya. Jangan terlalu keras keras latihannya! Nanti jangan lupa kabari aku!"

Ben mengecup kening Gwen sebelum meninggalkan di halaman sekolah bela diri itu, Gwen melambaikan tangan hingga mobil Ben tak terlihat lagi dari pandangannya.

Gwen masuk ke gedung itu di sambut teman teman dan kru film lain di sana.

Selama hampir tiga jam dia berlatih gerakan dasar bela diri. Berbekal dirinya sering berolah raga dan gym, membuatnya mudah beradaptasi dengan gerakan-gerakan bela diri yang diajarkan.

Kali ini dia bermain dengan aktor dan aktris laga senior, membuat Gwen sebenarnya kecil hati menerima peran ini. Tapi, sang produser sangat yakin Gwen bisa memerankan tokoh itu dengan baik. Gwen berusaha keras berlatih bela diri dan adegan adegan laga, setelah itu syuting film dilakukan.

***

"Bagaimana keadaan Lisa?" tanya Gwen pada Anita saat menjemputnya.

"Dia masih diam saja, tidak bercerita apapun padaku. Sebelum aku menjemputmu, kusiapkan makanan untuknya. Semoga saja dimakan olehnya."

Gwen terdiam selama perjalanan, pikirannya melayang mengingat kenangan bersama Lisa.

Gwen dan Lisa bersahabat sejak kecil, sempat terpisah saat SMP, namun saat SMA mereka satu sekolah lagi.

Lisa memutuskan tidak kuliah setelah kelulusannya, karena mau merawat ibunya yang sakit kanker. Selama satu tahun Ibu Lisa berjuang melawan sakitnya. Kondisinya semakin memburuk, dan akhirnya meninggal dunia tiga tahun yang lalu.

Lisa tidak mau tinggal dengan ayahnya. Ibu Lisa adalah istri kedua ayahnya, mereka tinggal terpisah dengan ayahnya yang tinggal dengan istri pertama dan anak anaknya.

Lisa tidak mau tinggal dengan ayahnya dan keluarganya yang tidak mau menerimanya dengan baik.

Penghinaan dan bully an sering Lisa terima dari Ibu dan saudara tirinya.

Rumah peninggalan ibunya kini dia jual, untuk tabungannya, kini ia tinggal di apartemen sambil bekerja di dunia hiburan bersama Gwen, namun nasibnya tidak seberuntung Gwen.

Episodes
1 Prolog
2 Gwen dan Ben
3 Lisa
4 Perjalanan Ke Bogor
5 Berkunjung Ke Orang Tua Ben
6 Lisa dan keluarganya
7 Gwen di rumah Ben
8 Drama Keluarga
9 Kabar Baik
10 Aku akan menjagamu
11 Kejadian Naas
12 Meninggalkan Dunia
13 Keajaiban
14 Mengaku pada Lisa
15 Pesan Laura
16 Ke tempat kerja
17 Pemakaman
18 Bekerja di Kantor
19 Penghormatan untuk Kematian dan kelahiran kembali
20 Membeli Motor
21 Mengisi waktu Liburan
22 Kehidupan Laura
23 Cerita di pagi hari
24 Makan siang bersama Ben
25 Kejadian di Club' Malam
26 Cerita Alan, Gwen cemas
27 Persiapan Pulang
28 Kenangan akan Gwen
29 Rahasia Miranda
30 Pulang
31 Yogya dimalam hari
32 Kegagalan Laura
33 Acara Pernikahan Sepupu Laura
34 Pesta Pernikahan
35 Kisah Cinta Laura
36 Kembali ke Jakarta
37 Ben mengunjungi Laura
38 Bertemu Ibu Ben
39 Di perusahaan Wisnu
40 Pertemuan Lisa dan Dirga
41 Kejadian Buruk Menimpa Prisa
42 Pengenalan cabang baru
43 kejadian saat pembukaan toserba
44 Kejadian tak terduga
45 Curahan hati Prisa
46 Bersama Ben
47 Rahasia Gwen
48 Rencana Berbuat Baik
49 Kisah cinta Laura dan Lisa
50 Lelang
51 Bestie
52 Curhatan Dirga
53 Kejadian di tempat parkir
54 kisah cinta Prisa
55 Jujur Pada Wisnu
56 Double Date
57 Hmmmm
58 Bingung
59 Ternyata berteman
60 Drama di pagi hari
61 Makan Malam Bersama Keluarga Dirga
62 Benang Kusut mulai terurai
63 Wisnu dan Katrin
64 Pertemuan dengan Pras
65 Acara mengenang Gwen
66 Reuni
67 Radit
68 Sehari Bersama Radit
69 setelah kembali
70 Jane
71 Pertemuan dengan Radit Lagi
72 Ben dan Jane
73 Cerita
74 Ben Telah Berubah
75 Dewa ke Jakarta
76 Kecelakaan
77 Mengantar Dewa
78 Pengakuan Dina
79 Jawaban Laura
80 Lisa patah hati
81 Dewa akan pulang
82 Saling Mencintai
83 Cerita Pagi Hari
84 Di rumah Radit
85 Bersama Keluarga Radit
86 Rahasia Ben
87 Laura menghilang
88 Pertemuan dengan Nora
89 Laura Pulang
90 Cerita Radit
91 Pertemuan dengan Ben kembali
92 Papa Mama kembali bersama
93 Ben Mampir
94 Cemburu
95 kemampuan tersembunyi Laura
96 Ingin Tau Masa Lalu Laura
97 Mencari Tau Masa Lalu
98 Teka Teki
99 Berkabar dengan Dewa
100 Mengunjungi Nora
101 Malam Bersama Ben
102 Bertemu dengan Dina
103 Dirga Berubah
104 Pergi ke Puncak
105 Kisah mengejutkan Laura
106 Pengakuan Dirga
107 Kembali seperti biasa
108 Cerita pada Lisa
109 Rencana Penyelidikan
110 Bertemu Dokter Kandungan
111 Kejadian Di teras rumah
112 Break
113 Jalan ke Mall
114 Pergi ke Yogyakarta
115 Menikmati Malam di Yogyakarta
116 Pantai
117 Persiapan Pesta
118 Pesta Ulang Tahun Alina
119 Frea
120 Nova
121 Sampai Yogya kembali
122 Kepastian
123 Putus
124 Berkunjung ke rumah Laura
125 Lampu Hijau
126 Pulang ke Jakarta
127 Batas antara Napsu dan Cinta
128 Kecewa
129 Kegiatan Sosial
130 Cerita Ben
131 Kecelakaan
132 Akhir
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Prolog
2
Gwen dan Ben
3
Lisa
4
Perjalanan Ke Bogor
5
Berkunjung Ke Orang Tua Ben
6
Lisa dan keluarganya
7
Gwen di rumah Ben
8
Drama Keluarga
9
Kabar Baik
10
Aku akan menjagamu
11
Kejadian Naas
12
Meninggalkan Dunia
13
Keajaiban
14
Mengaku pada Lisa
15
Pesan Laura
16
Ke tempat kerja
17
Pemakaman
18
Bekerja di Kantor
19
Penghormatan untuk Kematian dan kelahiran kembali
20
Membeli Motor
21
Mengisi waktu Liburan
22
Kehidupan Laura
23
Cerita di pagi hari
24
Makan siang bersama Ben
25
Kejadian di Club' Malam
26
Cerita Alan, Gwen cemas
27
Persiapan Pulang
28
Kenangan akan Gwen
29
Rahasia Miranda
30
Pulang
31
Yogya dimalam hari
32
Kegagalan Laura
33
Acara Pernikahan Sepupu Laura
34
Pesta Pernikahan
35
Kisah Cinta Laura
36
Kembali ke Jakarta
37
Ben mengunjungi Laura
38
Bertemu Ibu Ben
39
Di perusahaan Wisnu
40
Pertemuan Lisa dan Dirga
41
Kejadian Buruk Menimpa Prisa
42
Pengenalan cabang baru
43
kejadian saat pembukaan toserba
44
Kejadian tak terduga
45
Curahan hati Prisa
46
Bersama Ben
47
Rahasia Gwen
48
Rencana Berbuat Baik
49
Kisah cinta Laura dan Lisa
50
Lelang
51
Bestie
52
Curhatan Dirga
53
Kejadian di tempat parkir
54
kisah cinta Prisa
55
Jujur Pada Wisnu
56
Double Date
57
Hmmmm
58
Bingung
59
Ternyata berteman
60
Drama di pagi hari
61
Makan Malam Bersama Keluarga Dirga
62
Benang Kusut mulai terurai
63
Wisnu dan Katrin
64
Pertemuan dengan Pras
65
Acara mengenang Gwen
66
Reuni
67
Radit
68
Sehari Bersama Radit
69
setelah kembali
70
Jane
71
Pertemuan dengan Radit Lagi
72
Ben dan Jane
73
Cerita
74
Ben Telah Berubah
75
Dewa ke Jakarta
76
Kecelakaan
77
Mengantar Dewa
78
Pengakuan Dina
79
Jawaban Laura
80
Lisa patah hati
81
Dewa akan pulang
82
Saling Mencintai
83
Cerita Pagi Hari
84
Di rumah Radit
85
Bersama Keluarga Radit
86
Rahasia Ben
87
Laura menghilang
88
Pertemuan dengan Nora
89
Laura Pulang
90
Cerita Radit
91
Pertemuan dengan Ben kembali
92
Papa Mama kembali bersama
93
Ben Mampir
94
Cemburu
95
kemampuan tersembunyi Laura
96
Ingin Tau Masa Lalu Laura
97
Mencari Tau Masa Lalu
98
Teka Teki
99
Berkabar dengan Dewa
100
Mengunjungi Nora
101
Malam Bersama Ben
102
Bertemu dengan Dina
103
Dirga Berubah
104
Pergi ke Puncak
105
Kisah mengejutkan Laura
106
Pengakuan Dirga
107
Kembali seperti biasa
108
Cerita pada Lisa
109
Rencana Penyelidikan
110
Bertemu Dokter Kandungan
111
Kejadian Di teras rumah
112
Break
113
Jalan ke Mall
114
Pergi ke Yogyakarta
115
Menikmati Malam di Yogyakarta
116
Pantai
117
Persiapan Pesta
118
Pesta Ulang Tahun Alina
119
Frea
120
Nova
121
Sampai Yogya kembali
122
Kepastian
123
Putus
124
Berkunjung ke rumah Laura
125
Lampu Hijau
126
Pulang ke Jakarta
127
Batas antara Napsu dan Cinta
128
Kecewa
129
Kegiatan Sosial
130
Cerita Ben
131
Kecelakaan
132
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!