Bab 19

-Perusahaan Wiliam.

Geri keluar dari ruang rapat bersama sang Asisten, dia melangkah menuju ke ruangan nya.

"Tuan, apa anda ingin makan siang di luar?" tanya Asistennya.

"Tidak, tolong pesankan saja dan bawa ke ruanganku" jawab Geri.

Asisten nya mengangguk, dia kemudian pergi dari ruangan sang Bos.

Asisten Geri yang lama sudah resign karena akan pindah ke luar Kota, jadi Geri menyuruh Asisten Ayah nya mencari untuk pengganti nya lebih dulu.

"Ck, kemana Ayah dan Bunda pergi nya. Kenapa mereka tidak berpamitan dulu padaku" gumam Geri dengan menatap suasana siang di luar jendela ruangannya.

Yaps, pagi tadi Geri pergi ke Mansion orangtua nya untuk meminta maaf. Namun sayang, disana hanya ada penjaga di depan dan pelayan yang di tugaskan untuk menjaga mansion itu saja.

Bahkan Geri tidak mendapatkan info apapun dari mereka yang ada di mansion sang Ayah.

"Aku harus tanya Selly, karena dia pasti tahu kemana Ayah dan Bunda. Semua ini juga karena dia yang memilih pergi jadi Ayah murka padaku" gerutu Geri dengan raut wajah kesal nya.

Tok.

Tok.

"Masuk" seru Geri.

Ceklek.

Asisten Toni pun masuk, dia menata makanan untuk sang Bos lalu setelah nya pamit untuk keluar ruangan.

Geri hanya menjawab nya dengan anggukan saja, dia lalu mulai makan dengan santai di ruangan baru nya.

**

Jam kantor pun telah usai, Geri pulang dengan di antarkan oleh Toni.

Namun Geri menyuruh Toni melajukan mobil nya ke mansion keluarga Ghiston, dia akan menanyakan pada Selly tentang orangtua nya.

Hingga beberapa saat Geri tiba di mansion itu.

"Maaf mau bertemu siapa?" tanya penjaga.

"Kami mau bertemu dengan Selly" jawab Toni sopan.

"Oh dengan Nona muda, maaf Tuan Nona muda dan Nyonya besar sedang keluar. Anda bisa kembali lagi esok hari karena mereka ada acara keluarga di luar" jelas sang penjaga.

Ck.

Geri berdecak, dia lalu menyuruh Toni pergi saja dari sana.

Toni berpamitan pada penjaga itu, setelah nya baru dia pergi melajukan mobil nya ke Rumah sang Atasan.

"Mancing ahh, mumet nih pala" batin Geri dengan senyum bahagia.

*

Disinilah Geri berada, di pemancingan tempat biasa dia jika jenuh.

Namun, baru saja akan menyiapkan alat tempur nya, ponsel nya bergetar tak berhenti.

"Riska, ada apa dia" gerutu Geri.

"Halo, Ris" ucap Geri.

"Mas, kamu dimana? Aku ada di Rumah mu nih sama temen-temen" tanya Riska.

"Aku lagi di pemancingan, mau mancing nih" jelas Geri santai.

"Yaudah kami kesana saja, sekalian katanya si Boy ingin mancing" balas Riska.

Tut.

Geri memutuskan panggilannya setelah dia menjawab ucapan Riska, lalu dia menyiapkan alat tempur nya.

"Ck, pasti si Boy bakalan kagum karena gue udah makin jago mancing" gumam Geri dengan terkekeh.

Hingga tak berapa lama, terdengar suara mobil yang berhenti di sana.

Geri langsung saja melambaikan tangannya pada Riska yang mencari nya.

"Wah, lu makin hebat aja ya" ucap salah satu teman Geri.

"Iya nih, mana alat tempur nya gaya begini" timpal Boy.

"Sudahlah, cepetan kalian mancing sedangkan kita akan belanja buat nanti malam di Rumah Geri. Nanti jam 7 kita jemput" ucap Riska merampas kunci mobil Geri.

"Nih uang nya Ris" teriak Geri sambil memberikan beberapa lembar uang pada Riska.

Cup.

"Thanks sayang" balas Riska dengan kecupan di bibir Geri.

Geri hanya menatap Riska nakal saja, lalu dia kembali berkumpul pada teman-teman nya.

"Ger, lu nikahin Riska ajalah biar kita gak canggung kalau kumpul. Masa kita sama bini lu sendiri aja sama kek Riska" celetuk Boy.

"Bener tuh Ger" balas teman yang lainnya.

"Ck, nungguan akta cerai gue keluar dulu napa" decak Geri dengan kesal.

Sontak saja Boy dan yang lainnya terkekeh, kemudian mereka memancing kembali dengan di selingi tawa bahagia mereka.

3 teman Geri memang bukan orang biasa, mereka orang berada sama seperti Geri. Namun, mereka urakan dan hobby memamcing yang akan mengeluarkan dana sangat besar jika sudah berkumpul.

Dan baru-baru ini mereka kembali ke Kota itu, mereka kumpul kembali apalagi Geri yang sudah bebas dari Selly.

**

Tepat jam 7 malam Riska dan istri teman Geri sudah kembali ke pemancingan itu, mereka sudah selesai membeli beberapa makanan dan juga minuman untuk nanti pesta kecil di Rumah Geri.

"Ayo pulang" teriak Riska pada Geri.

"Siap" balas Geri.

Kemudian mereka pulang, Geri bersama Riska di mobil Geri. Sedangkan Boy dan kedua temannya serta istri-istri nya di mobil masing-masing.

"Ris, beli apa saja?" tanya Geri memecahkan hening di sana.

"Gak sih, cuma beli bahan makanan untuk bakar-bakar nanti di sana dan ini" jawab Riska dengan meunjukan paperbag merk pakaian yang jadi favorite Geri.

"Kau tau aja sih" goda Geri.

"Tunggu sampai akta cerai ku keluar, baru setelah itu kita nikah" ucap Geri dengan tegas dan yakin.

"Bener yah, jangan bohong lagi" rengek Riska.

Geri mengangguk mantap, lalu dia mengecup lengan Riska yang ada di genggaman nya.

Mereka tiba di Rumah Geri, para cowo dengan sigap menyiapkan alat untuk bakar-bakar di halaman belakang.

Sedangkan para cewe menyiapkan bahan makanannya, ada yang membuat minuman juga.

Geri menikmati hal itu, dia bahkan seolah lupa bahwa dia masih punya Putri yang sudah beberapa hari ini tak pernah dia tengok.

Geri hanya menikmati saat-saat seperti dulu, dimana dunia nya hanya ada Riska dan teman-temannya saja.

"Boy, ikannya lu bersihin dong" ucap Riska.

"Oke" balas Boy.

Riska lalu menghampiri Geri yang sedang menusuk sosis, bakso dan udang.

"Sini gue bantu" ucap Riska.

Geri memberikan sebagian tusuk sate nya, kemudian mereka berdua mengerjakan nya dengan di selingin canda tawa dari Geri.

"Udah semua nya nih" ucap Boy membawa nampan berisi ikan, daging dan jagung.

"Udah ini juga nih" timpal Geri membawa nampan berisi bakso, sosis, udang.

Kemudian para cowo mulai memanggang nya, sedangkan Riska dan cewe lainnya menyiapkan saus dan yang lainnya.

"Minumannya udah di buat?" tanya Istri Boy.

"Udah tuh sama Julia" jawab Riska.

"Berarti tinggal saus sama puding yang masih di kulkas ya?" tanya Istri Boy kembali.

"Iya, nanti aku ambil puding nya" jawab istri teman Geri.

Istri Boy mengangguk, kemudian mereka menyiapkan saus yang lumayan banyak karena memang mereka semua suka pedas.

Tak lupa juga bumbu untuk ayam sama ikan nya mereka siapkan.

"Dah beres nih, kita nyantai dulu" ucap Riska dengan mengeluarkan ponsel nya.

Merska berselfie ria dan tak lupa juga Riska mengunggah nya di sosial media.

.

.

.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

nonsk2711

nonsk2711

lama kelamaan perusahaan Gerri bangkrut tuh krn buat taruhan trs,melarat sm Selli di cerai sm Riska di tinggal,nyuksruk akhirnya...bgs nya cwo ky Gerri tuh di lempar k laut aja.

2022-08-31

1

Junida Susilo

Junida Susilo

tunggu aja perusahaan mu bangkrut pasti ditinggal pergi sama kekasih dan teman teman mu

2022-08-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!