Bab 14

Bunda menatap Selly dengan berkaca-kaca, dia merasa terharu dan bersyukur karena menantu nya sudah bertemu dengan orangtua kandung nya.

"Bunda, Ayah, biarkan Ayesha disini saja ya" mohon Selly dengan menatap Ayah dan Bunda mertua nya.

Geri langsung saja ingin menolak dan angkat bicara, namun dia langsung di tahan oleh Ayah Feri.

"Iya Nak, dia juga Putri mu dan dia sudah sangat merindukan kamu" balas Ayah Feri.

Selly tersenyum senang, dia lalu menatap Geri yang sedang menatap nya tajam.

"Apa kau tak suka Kakak ipar? Kau mau mengancam apa lagi pada Kakak ku agar dia tidak menemui Putri nya" sentak Rully dingin nan tatapan tajam.

Selly langsung memegang tangan sang Adik, dia menggelengkan kepala nya.

"Mas, maafkan aku yang tak bisa patuh padamu. Aku juga sama Mama nya Yesha dan aku juga merindukannya, jadi kamu jangan egois" ucap Selly tegas.

"Benar apa yang di katakan oleh Putri saya, dia juga berhak karena dia adalah Ibu nya. Dan saya juga sudah mengurus perceraian kalian dengan secepat nya" timpal Daddy Ghiston.

Ayah dan Bunda Geri hanya diam, mereka sesungguh nya tidak ingin Putra nya bercerai dengan Selly, namun semua nya salah Putra nya sendiri yang sudah menyianyiakan Selly.

"Kapan saya membicarakan cerai? Saya tidak pernah berbicara seperti itu" tegas Geri dengan berani.

"Memang kamu tidak berbicara Mas, namun aku yang menginginkannya. Aku sudah muak dengan terus bersabar saat kau lebih mementingkan hoby mu itu, aku muak selalu mengalah padahal Yesha masih memerlukan uang yang lebih" jelas Selly dengan lantang.

Hening.

Semuanya terdiam melihat bagaimana Selly mengeluarkan unek-unek nya selama ini, bahkan Geri pun tak mampu membantah nya.

"Aku tahu gajih mu besar Mas, bahkan menyampai 20jt. Namun kau memberiku tidak sampai 5jt perbulan nya, aku tidak masalah namun kau melupakan Ayesha dan keperluan sekolah nya" sentak Selly kembali.

Deg.

Bagai tersambar petir, Geri menatap Selly dengan tatapan dalam. Dia melupakan bahwa Putri nya sekolah dan biaya nya sangat besar.

"Apa kau tahu Mas, aku bahkan sampai berjualan kue hanya demi menutupi semua kekurangan kebutuhan kita?" tanya Selly.

"A apa" kaget Geri tak percaya.

"Yang di katakan Selly benar, bahkan Bunda membantu mempromosikannya pada teman-teman Bunda. Selly tidak mau menerima uang dari Bunda dan Ayah, dia lebih memilih bekerja agar tidak bergantung pada siapapun" timpal Bunda.

"Kau mana tahu Geri, yang kau tahu hanya alat pancingan saja" cibir Rully.

Geri diam seribu bahasa, dia seakan terbuka mata nya saat mengetahui fakta yang mengejutkan ini.

"Tapi aku tak mau pisah, Sel" ungkap Geri akhir nya.

"Maaf, aku sudah menyerah dan kita akan berpisah dalam waktu dekat. Soal Ayesha, aku tidak akan melarang saat dia ingin bersama mu" jelas Selly yakin dan tak bisa di ganggu gugat.

Daddy dan Mommy Selly diam saja, dia tidak akan ikut campur selagi Putri nya masih bisa menangani. Namun tidak dengan Rully, dia sudah menarah amarah nya sejak tadi kalau saja Selly tak memegang tangannya.

Ayah Feri menghembuskan nafas pelan, dia hanya bisa pasrah saat sang menantu menggugat cerai. Dia juga tidak akan melarang nya karena itu tidak akan pernah merubah apapun.

Malam semakin larut, keluarga Wiliam pun pamit undur diri.

Meski berat, akhir nya Geri menyerah juga setelah membujuk Selly dengan segala cara. Dia tau watak Selly yang cukup tegas dan keras kepala.

"Bun, bagaimana ini?" tanya Geri dengan gelisah.

"Ya pulang lah, memang nya mau apa lagi heh" jawab Bunda dengan ketus.

"Cepat lajukan mobil nya" titah Ayah dengan tegas.

Geri hanya bisa patuh, dia meninggalkan halaman Rumah megah itu dengan perasaan yang campur aduk, apalagi Putri nya tidak bersama diri nya.

"Ahh kenapa jadi begini, aku tidak ingin berpisah dengan Selly" batin Geri dengan penuh kekesalan.

"Semua nya sudah terlambat, kau tidak bisa lagi mengubah keputusan Selly. Dia sangat yakin dan tegas akan keputusannya itu, dan itu salah kamu sendiri" ucap Bunda dengan helaan nafas kasar.

"Tapi Bun" balas Geri dengan bingung.

"Kau tidak bisa merengek apapun lagi Geri, terima saja semua nya karena memang ini ulah mu. Urus saja empang dan kail pancingan" sarkas Ayah dengan sinis.

Glek.

Geri menelan ludah kasar, dia lalu melirik orangtua nya yang sedang menatap nya tajam.

"Kau keterlaluan Geri, masa Istri dan anak mu kau kasih hanya 2jt perbulan. Cukup apa uang segitu apalagi Putri mu sudah sekolah hah, kau sungguh membuatku kecewa" tekan Bunda penuh kekecewaan.

Geri diam saja, percuma mengelak juga karena dia memang salah.

Hening.

Tak ada percakapan apapun lagi di mobil itu, bahkan sampai di halaman Rumah pun kedua orangtua nya langsung saja pergi tanpa mengatakam apapun.

"Aaregghhh" teriak Geri dengan memukul stir mobil.

"Apa salah nya hobby memancing emang nya? Aku hanya menghilangkan stress saja" ucap Geri dengan penuh kekesalan.

Geri lalu masuk ke dalam Rumah, dia mengurung diri di kamar karena sedang kacau.

**

Sedangkan di mansion Ghiston, Selly merebahkan tubuh nya di samping sang Putri.

Dia membelai lembut pipi gembul Ayesha, dia sudah sangat merindukannya karena beberapa bulan terakhir ini tidak bertemu.

"Kau pasti akan baik-baik saja, karena kamu mempunyai Oma yang sangat sayang padamu" gumam Selly dengan tersenyum.

Selly memeluk Yesha dengan hangat, hingga tak lama kemudian dia juga terlelap dengan sang Putri.

Ceklek.

Pintu kamar terbuka, Mommy dan Daddy menatap Putri nya dengan senyuman yang hangat.

"Ternyata kita sudah mempunyai Cucu, Mas" ucap Mommy.

"Kau benar, Mom. Lihat, dia bahkan seperti Selly waktu bayi" balas Daddy.

Cup.

"Semoga kalian akan selalu bahagia dan terus bersama" lirih Mommy dengan mengecup kening Cucu dan Selly.

"Ayo kita juga istirahat, biarkan mereka tidur dengan nyenyak" ajak Daddy.

Namun, gelengan yang Daddy dapatkan dan dia hanya bisa menghela nafas kasar.

"Baiklah, hanya untuk malam ini saja" pasrah Daddy dengan tersenyum kecut.

"Terimakasih, Mas" balas Mommy bahagia.

Daddy mengangguk, dia lalu membiarkan sang Istri tidur di samping kiri Ayesha, karena Selly tidur di samping kanan nya.

Setelah memastikan Istri nya terlelap, Daddy Ghiston pun malah merebahkan tubuh nya di sofa yang empuk disana.

"Mana bisa aku tidur tanpa ada kamu di kamar itu" gumam Daddy dengan helaan nafas kasar.

Setelah itu hanya keheningan yang ada di kamar tersebut.

*

Matahari mulai menampakan dirinya, namun tidak mengganggu sama sekali orang-orang yang terbangun kesiangan di sebuah kamar.

"Ya ampun sudah siang" gumam Selly mengerjapkan mata nya.

Namun saat akan bangun dia kaget karena badannya susah di gerakan, dia lalu mencoba bangun dengan perlahan.

Deg.

"Kenapa semua pada tidur disini" gumam Selly saat melihat Daddy dan Rully di kasur lipat di bawah, sedangkan Mommy dan Melly bersama diri nya dan Yesha di atas ranjang.

.

.

.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Rini Gumilang

Rini Gumilang

deddy bucin sama mommy

2022-09-22

0

Rini Gumilang

Rini Gumilang

kli cmn ngilangin setres mancing pinggir kali,bukan diempang judi.
sekaya apapun kmu kranjingan judi lma2 kmu mlarat geri salut

2022-09-22

0

Rini Gumilang

Rini Gumilang

2 juta msh dipalakin lagi,y selly cmn dksh mkn hati sama si geri salut

2022-09-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!