Bab 17

Malam tiba, semua persiapan sudah selesai di lakukan. Ayesha pun sudah selesai belajar sejak tadi dan sudah bergabung dengan Melly di gazebo belakang.

"Yesha, apa kamu tak rindu Papa?" tanya Melly.

Rully langsung menatap Melly tajam, namun Melly cuek saja.

"Tidak, Papa itu sudah biasa pergi dan ningalin aku sama Mama. Jadi Yesha sudah biasa tanpa Papa, kalau tanpa Mama baru tidak biasa" jawab Ayesha dengan santai.

"Tapi kamu jangan membenci Papa ya" ucap Selly baru saja tiba disana.

Ayesha menggelengkan kepala nya karena mulut nya penuh dengan makanan.

"Sekarang giliran Daddy dan Rully yang membuat makanan untuk kita" ucap Mommy terkekeh.

"Baiklah Ibunda ratu, ayo Ayahanda" balas Rully dengan ala kerjaan.

Pletak.

"Geli aku lihat Dokter tegas, kejam kayak kamu jadi begini" ucap Daddy sambil menjitak kepala Putra nya.

"Ck, itu di Rumah sakit. Kalau disini kan aku kalem, baik dan penyayang" balas Rully dengan kesal.

"Sudah sana pergi" lerai Mommy.

Rully menganggukan kepala nya dan membawa sang Daddy pergi dari sana.

Kedua nya memanggang banyak sekali makanan, itu adalah request dari Melly dan Ayesha.

"Mama, besok aku sekolah kan?" tanya Ayesha.

"Iya sayang, tapi sama Nenek gak apakan? Soalnya Mama kerja" jawab Selly.

"Gak apa kok, Mam. Yesha kan sudah besar dan juga sudah bisa mandiri" celetuk nya dengan gaya sok dewasa.

Heh.

Melly menatap Ayesha dengan mencibir, bahkan dia ingin sekali menjitak kepala keponakannya yang sangat menggemaskan itu.

"Apa Aunty, aku cantik ya?" tanya nya dengan polos.

"Masih cantikan Aunty" jelas Melly dengan sombong.

"Cantik sih, tapi gak ada yang mau ya sama Aunty" ledek Yesha dengan tertawa kecil.

Hah.

Melly langsung menatap Yesha dengan tajam, namun bukannya takut Ayesha malah semakin tertawa.

"Siapa yang ngajarin kamu anak kecil, heh" gemas Melly lalu menggendong Ayesha ke pangkuannya.

Hahaha.

Tawa Ayesha sangat renyah, dia tertawa lepas karena Melly menggelitiki nya.

Mommy dan Selly hanya menggelengkan kepala dengan tingkah kedua nya, namun mereka tidak menghentikan nya.

"Mell sudah, nanti Yesha nya pipis" tegur Mommy.

Huh huh huh.

Ayesha mengatur nafas nya yang memburu, dia bahkan sampai mendekati Nenek nya.

"Aunty seperti kesurupan Nek" celetuk nya yang mana membuat tawa Rully dan Daddy pecah.

"Ayeshaaaaaa" desis Melly dengan mendengus kesal.

Ayesha? Dia santai saja dan meminum air yang di berikan oleh sang Mama.

"Sudahlah, nih kamu bikin minuman segar saja" ucap Selly memberikan air dan yang lainnya.

"Kakak" rengek Melly dengan malas.

"Ck, kerjakan Mell daripada kamu memanggang ikan" celetuk Rully.

Ishh.

Melly mengangguk walaupun wajah nya di tekuk, Selly dengan gemas mencium kepala nya lembut dan hal itu membuat Melly tersenyum.

Daddy Ghiston merasa bahagia, karena keluarga nya sudah berkumpul semua dengan lengkap. Meski Selly yang akan jadi janda tetapi tidak membuat mereka malu ataupun menganggap nya aib.

Kabar tentang Selly pun sudah menyebar sampai kemana-mana, bukan hanya kolega nya saja yang tahu tetapi para masyarakat pun sudah tahu.

"Taraaaa" pekik Rully dengan membawa nampan makanan.

"Horeeee makan" balas Ayesha dengan berbinar.

Semuanya duduk di karpet yang sudah di gelar oleh pelayan, Rully dan Daddy meletakan makanan di tengah-tengah.

Tak lupa juga mereka memberikan sebagian untuk pelayan dan penjaga, atau mereka akan di biarkan memanggang nya sendiri.

Selly mengambilkan beberapa makanan untuk Melly dan Ayesha, lalu setelah nya untuk nya sendiri.

Makan malam dengan nuansa Bbq pun terasa hangat dan penuh kebahagian, di hiasi dengan canda tawa yang menggema dari semua orang disana.

**

Berbeda dengan di keluarga Wiliam, malam ini Ayah dan Bunda Geri sudah bersiap untuk pergi. Kedua nya akan pergi ke tempat kelahiran Ayah Feri, mereka cukup kecewa dengan Putra nya.

"Bun, ayo kita berangkat" ajak Ayah Feri.

"Iya Ayah, namun kita temui Selly dan Ayesha dulu ya" bujuk Bunda dengan memohon.

"Baiklah, ayo sebelum malam semakin larut" balas nya pasrah.

Lalu mobil yang membawa mereka pun melaju ke arah mansion Ghiston, Ayah berharap bahwa keluarga mereka belum tidur karena mengingat jam sudah hampir menunjukan angka 10.

Hingga tak berselang lama, keduanya sampai di mansion dan di persilahkan masuk oleh penjaga sesaat dia setelah melapor pada majikannya.

"Silahkan Tuan dan Nyonya sudah menunggu di ruang tamu" ucap salah sayu pelayan setelah membuka pintu.

"Terimakasih, Bi" balas Bunda Fila ramah.

Pelayan tersebut hanya mengangguk, lalu dia pergi kembali ke belakang.

"Selamat datang Wiliam, ada apa sampai malam-malam begini datang?" sambut Daddy Ghiston dengan heran.

"Maaf mengganggu waktu istirahat nya, kami kesini hanya ingin berpamitan pada Selly dan Ayesha" jelas Ayah Feri.

"Sebentar biar di panggil terlebih dulu" ucap Mommy.

Lalu dia melangkah ke lantai atas, dia akan memanggil Putri dan Cucu nya.

Hingga tak berselang lama terlihat Selly datang bersama dengan Ayesha.

"Loh Ayah, Bunda" ucap Selly kaget.

Sedangkan Ayesha sudah lebih dulu menghampiri Oma nya.

"Maaf kami mengganggu waktu istirahat mu, Nak. Kami kesini hanya ingin berpamitan" jelas Bunda.

"Memang nya mau kemana, Oma?" tanya Yesha bingung.

"Ayah dan Bunda akan pergi ke Negara S, kami akan menetap disana" jawab Ayah Feri, Selly langsung menatap kedua nya dengan tak percaya.

"Kenapa sangat mendadak? Bukannya kalian dulu tidak jadi menetap disana, kenapa sekarang malah pergi" cecar Selly dengan sedikit kesal.

Ayah lalu menceritakan semua nya, dia ingin menghukum Geri karena sipat nya yang masih saja begitu buruk.

Dia di berikan kekuasaan atas perusahaan agar tahu bagaimana susah nya mengemban hal itu.

Selly akhir nya mengangguk walaupun dengan berat hati, dia memeluk Ayah dan Bunda dengan air mata yang sudah menetes.

"Aku pasti akan datang kesana untuk menjenguk" ucap Selly lirih.

"Kami tunggu Nak, berbahagialah" balas Bunda lembut.

Kemudian Ayah dan Bunda berpamitan juga pada orangtua Selly, setelah itu mereka pergi dari sana karena jadwal pesawat nya sebentar lagi akan terbang.

"Kakek, bagaimana kalau kita liburan naik pesawat nya ke Opa sama Oma saja" celetuk Ayesha yang sudah reda menangis nya.

"Boleh Nak, besok kalau semua sudah kondusif kita semua kesana" balas Daddy dengan lembut.

Ayesha mengangguk, kemudian dia menatap Mama nya dengan tatapan sayu mengantuk.

Selly membawa Putri nya ke dalam kamar, begitupun dengan orangtua nya yang sudah masuk ke kamar.

Besok adalah hari pertama Selly bekerja di perusahaan, dia juga akan mengemban amanah dari sang Daddy untuk kemajuan perusahaannya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Reny Kistiyaningsih

Reny Kistiyaningsih

up

2022-08-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!