Bab 3

Sudah 2 hari ini Selly dan Ayesha berada di Panti asuhan, Geri sama sekali tidak datang atau sekedar bertamu saja kesana.

Dan hari ini Selly memutuskan untuk pulang, selain acara nya sudah selesai dia juga kasihan pasti Geri akan kesusahan dalam mengurus diri nya.

Sore hari nya, Selly dan Ayesha sudah tiba di Rumah dengan lelah.

"Ma, aku mau bobo" rengek Ayesha yang sudah sayu.

"Iya ayo sayang" ajak Selly dengan membawa Ayesha ke kamar nya sendiri.

Selly menidurkan Ayesha dengan mengusap pelan punggung nya, dia juga membacakan dongeng pengantar tidur kesukaan sang Putri.

Setelah merasa sudah lelap, Selly pun beranjak dari sana.

Ceklek.

"Sayang" panggil Geri dengan berbinar saat membuka pintu rumah nya melihat sang Istri yang sudah ada.

"Iya" balas Selly singkat.

Geri menghampiri nya dan memeluk Selly dengan penuh rindu, dia memang tidak bisa jauh dari Istri nya.

"Duduklah dulu" ajak Geri pada Selly.

Selly hanya mengangguk saja, kemudian mereka duduk di sofa ruang keluarga.

"Ada apa?" tanya Selly.

"Maafkan aku yang sudah membohongi mu, aku gak bermaksud untuk bohong" ucap Geri dengan terbata.

"Lalu maksud nya apa kalau gak bohong? Takut aku minta jatah bulanan yang besar?" tanya Selly penuh ejekan.

"Bukan gitu sayang" bantah Geri dengan tegas.

"Lalu apa? Takut jatah memancing mu berkurang? Emang kurang ya satu kali memancing dengan uang 2 juta?" tanya Selly menatap Geri dengan berani.

Glek.

Deg.

Geri menelan ludah kasar dan merasakan jantung nya berdetak dengan kencang.

"A apa maksud kamu sayang, aku sudah berhenti mancing" elak Geri dengan membuang pandangan ke arah lain.

Ting

Ponsel Geri berbunyi.

"Bukalah" titah Selly.

Hah.

Geri melebarkan mata nya, dia menatap Selly dengan tatapan yang sangat dalam.

"Mau mengelak lagi? Aku sudah beberapa dalam 1 bulan ini mendapatkan struk itu dalam saku celana lembur mu! Bahkan aku juga mencium bau anyir ikan di setiap baju lembur mu" tekan Selly dengan tatapan tajam.

"Bukan hanya soal gajih dan naik jabatan saja kau berbohong, Mas. Tapi kau juga ingkar dengan terus melanjutkan hobby mu" ucap Selly kembali.

"Maafkan aku Sell, aku tak bisa begitu saja berhenti dari hobby itu. Aku juga sudah berusaha namun aku gagal, yang terpenting aku kan bekerja dan mencari nafkah untuk kalian" bantah Geri dengan menatap Selly.

Selly mengangguk, dia lalu menyunggingkan senyumannya.

"Baiklah kalau begitu, mulai sekarang apapun yang kau lakukan, mau mancing ataupun apapun itu terserah kamu saja. Dan kamu ingat, jika suatu saat nanti kita susah, maka kita berusaha sendiri bangkit dan jangan jadikan Ayah serta Bunda tumpuan kita" tegas Selly.

"Apa salah nya?" tanya Geri.

"Karena kita tidak akan pernah mandiri dan tidak akan tahu hidup itu bagaimana! Aku sengaja menyuruh mu mengurangi hobby mu karena ingin suatu saat kita punya tabungan buat hari tua. Aku juga ingin menemani mu sukses dengan bakat dan jerih payah mu sendiri" jelas Selly dengan tegas.

"Tetapi aku tidak bisa berhenti memancing, Selly" bentak Geri dengan geram.

Nyes.

Hati Selly langsung sakit saat mendapati sang Suami yang membentak nya.

"Baik, aku tidak akan pernah melarang mu lagi. Lakukanlah sesuka mu" ucap Selly lirih.

Selly lalu peegi dari sana, dia akan membersihkan Rumah yang nampak sudah kotor dan cucian menumpuk.

"Sakit Mas" batin Selly sambil menyeka air mata nya.

Sedangkan Geri, dia mengacak rambut nya frustasi. Dia lalu melihat Selly yang menyeka air mata nya di sela dia sedang mencuci piring.

"Maafkan aku, Sell" lirih Geri dengan memeluknya dari belakang.

"Sudahlah, aku yang harus nya meminta maaf karena aku yang terlalu mengatur mu, Mas. Pergilah mandi, aku akan menyiapkan makan malam dulu" ucap Selly dengan pelan dan masih terdengar isakan kecil dari mulut nya

Geri menggelengkan kepala nya, dia tetap saja memeluk Selly dan menghirup aroma tubuh nya.

"Mama, Papa" panggil Ayesha yang keluar dari kamar.

"Mas, tolong bawa Ayesha mandi dulu" pinta Selly.

Hah.

"Baiklah" patuh Geri dengan membuang nafas kasar.

Geri lalu melepaskan pelukannya, dia kemudian menghampiri sang Putri yang sedang mengucek mata nya.

"Hei Putri cantik, ayo mandi dulu sama Papa" ajak Geri sambil menggendong Ayesha.

"Mama mana?" tanya nya polos.

"Lagi masak untuk makan malam" jawab Geri menciumi pipi gembul Putri nya.

Ayesha langsung tertawa kegelian, dia memeluk leher Geri dengan erat.

**

Tiba jam makan malam, Geri dan Ayesha sudah duduk di tempat masing-masing. Mereka menunggu Selly yang masih membersihkan tubuh nya.

"Maaf lama ya, sayang" ucap Selly dengan mengecup kepala Ayesha.

"Tak apa, Mama nangis?" tanya Ayesha polos.

Geri sontak saja langsung menatap Istri nya, dia bisa melihat mata sembab dan hidung yang merah.

"Gak kok sayang, Mama hanya tadi bersin-bersin saja. Ayo makan" elak Selly dengan tersenyum sumbang.

Ayesha mengangguk, lalu ia menyodorkan piring pada Selly untuk di isikan makanan.

Selly melayani Suami dan Putri nya, baru setelah itu dia mengambil makanan untuk nya sendiri.

Geri melirik Selly yang masih diam, dia hanya bisa menghela nafas saja.

"Assalamualaikum" teriak Ayah dan Bunda dari depan.

"Biar aku yang buka" ucap Geri saat melihat Selly sudah akan bangkit dari duduk nya.

Selly mengangguk, dia kemudian membantu Ayesha untuk nambah makanan lagi.

"Wah lagi makan malam, kebetulan sekali Opa lapar" celetuk Ayah Feri dengan gerakan cepat mengambil makanan.

"Ayo Ayah, Bun sekalian saja" ucap Selly dengan tersenyum lembut.

Bunda menatap Selly yang sembab, dia lalu menatap Suami nya yang juga memperhatikan menantu nya.

"Ayo Oma, Opa makan. Enak" ucap Ayesha dengan memamerkan ayam goreng nya.

"Wah wah, Opa jadi semangat nih. Pasti enak" balas nya.

Lalu mereka menikmati makan nya kembali, Geri hanya diam dan menunduk saja. Dia sudah pasti akan di cecar oleh Orangtua nya karena membuat Selly menangis.

*

Setelah selesai makan, mereka berkumpul di ruang keluarga.

Selly datang dengan membawa camilan dan juga puding untuk di nikmati mereka.

"Bunda mau menginap?" tanya Selly

"Iya, Nak. Kami akan menginap disini" jawab Bunda Fila sambil mengusap lembut kepala Ayesha.

Ayesha merebahkan kepala nya di pangkuan Oma, lalu lambat laun dia terlelap dengan pulas.

"Biar aku yang pindahkan" ucap Ayah pada Geri.

Geri mengangguk, dia lalu kembali duduk di samping sang Istri.

"Mau istirahat?" tanya Geri.

"Nanti saja, Mas. Kalau sudah ngantuk aku akan ke kamar" jawab Selly lembut.

"Pergilah, Bunda tahu kamu pasti lelah Nak" ucap Bunda lembut.

Selly akhir nya mengalah, dia memang cukup lelah dan mengantuk.

Akhir nya Selly pergi ke kamar, dia merebahkan tubuh nya yang lelah dan tak berselang lama tertidur.

.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Rini Gumilang

Rini Gumilang

wah berarti bohongnya bbrapa x lipat,knaikan pangkat,berarti knaikan gaji,tpi istri gk tau,yg dibilang lembur trnyata hnya untuk hobby judi mancing y ampun geri salut

2022-09-22

0

Junida Susilo

Junida Susilo

suami egois kayak gini nih....😡

2022-08-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!