Bab 4

Masih di ruang keluarga, Geri menatap kedua orangtua nya dengan sendu.

"Maafkan aku, aku tidak bisa melepaskan hobby ku ini" ucap Geri.

"Terserah kamu, Nak. Kamu sudah besar, sudah dewasa dan kamu pasti tahu mana yang baik dan benar" balas Ayah Feri.

"Ayo Bunda, kita istirahat dulu" ajak Ayah pada sang Istri

Bunda mengangguk, dia lalu pergi bersama dengan Suami nya.

Sedangkan Geri, dia pergi masuk ke dalam kamar nya sendiri.

**

Ke esokan pagi nya, cuaca berubah jadi hujan. Terdengar deras nya hujan di luar Rumah, bahkan Ayesha sampai ketakutan saat mendengar suara petir saling sambar.

"Oma, Mama mana?" tanya Ayesha saat datang ke ruang kelurga.

"Mama sedang memasak, Nak. Kamu disini saja bersama Oma dan Opa ya" jawab Bunda Feli.

Ayesha mengangguk, dia kemudian mendekati Oma nya dan memeluk sang Oma karena takut.

"Padahal Yesha ingin jalan-jalan ke kebun binatang Opa" keluh Ayesha dengan cemberut.

"Nanti kalau hujan nya reda kita berangkat langsung ya" bujuk Ayah Feri.

"Janji Opa" ucap Ayesha berbinar.

"Iya Opa janji" balas Ayah Feri.

Ayesha langsung berbinar, dia lalu memeluk Oma nya kembali.

"Ayah, Bunda ayo sarapan" ajak Selly pada mertua nya.

"Iya Nak" balas kedua nya serempak.

Selly mengangguk, dia kemudian naik ke lantai atas untuk memanggil Geri, namun baru juga di tangga pertama Geri sudah lebih dulu turun.

"Ayo sarapan dulu Mas, Ayah dan Bunda juga sudah disana" ajak Selly.

"Iya sayang, tolong buat bekal" ucap Geri.

"Buat makan siang? Bukankah hari ini biasanya setengah hari dan kamu akan selalu pulang?" tanya Selly bingung.

"Aku akan langsung mancing, Sayang" jelas Geri yang mana membuat langkah Selly berhenti.

Geri tidak sadar bahwa Selly berhenti, dia langsung duduk saja di kursi samping Bunda nya.

"Loh, Selly nya mana?" tanya Bunda.

Belum sempat Geri menjawab, Selly sudah tiba disana.

"Aku buat bekal dulu untuk Mas Geri, Bun" ucap Selly lembut.

Ayah Feri hanya melirik nya sekilas, sedangkan sang Bunda menghela nafas kasar.

*

Geri pergi dengan perasaan cukup lega, pasalnya dia tidak perlu lagi bersembunyi untuk memancing.

"Uh aku sudah tak sabar untuk mancing hari ini, pasti lawan nya seru" gumam Geri di dalam mobil.

Hingga tak begitu lama dia sampai di gedung perusahaan Wiliam Group.

Geri disana bekerja sebagai manager, meski dia Putra pemilik tunggal perusahaan namun dia tidak haus akan kedudukan, bahkan dia meminta pada sang Ayah agar dia bekerja dari bawah dan jika memang kinerja bagus maka dia boleh menaikan jabatannya.

Di perusahaan itu masih Ayah Feri yang memimpinnya, namun dia hanya sesekali saja ke perusahaan dan selebihnya akan di urus oleh Asistennya, Adik dari Istri nya Feli.

**

Siang hari nya, Geri langsung melajukan mobil nya ke tempat pemancingan yang sering dia singgahi.

"Wah wah sudah seru aja nih" ucap Geri saat melihat teman-teman nya sudah berkumpul.

"Iyalah, ini hadiah nya heboh dan gede banget" balas si A.

"Memang berapa tiket nya? Dan apa hadiah nya?" tanya Geri penasaran.

"Tiket 3 juta, hadiah nya mobil setara yang kamu pake" jawab Dion, teman karib Geri

Geri manggut-manggut saja, dia lalu menyiapkan alat tempur nya bersama Dion.

"Lu mau ikutan Ger?" tanya Dion.

"Mau lah, nanti mobil nya akan gue kasih ke Bini" jawab Geri santai.

"Tapi tiket nya lumayan mahal, lu juga harus hemat kan karena masih awal bulan" bisik Dion pada temannya.

Geri terdiam sejenak, dia lalu menggelengkan kepala nya.

"Tidak apa, nanti aku akan jual saja mobil nya" balas Geri yakin.

"Masalah nya ini hanya diambil juara 1 saja, kalau lu dapat juara 2 gak akan dapat apapun" jelas Dion.

"Ck, tidak akan gue kalah" yakin Geri.

Dion hanya menghela nafas saja, dia sudah sering kali mengingatkan Geri namun teman nya itu tetap saja tidak mau mendengarkan.

Geri memberi kabar pada Selly bahwa dia akan pulang nanti sebelum adzan magrib.

**

Selly sedang membuat Cake pesanan tetangga Rumah nya yang akan mengadakan ulangtahun Putra nya.

Dia memang hobby membuat Cake dan kalau ada yang pesan dia akan selalu dengan senang hati menerima nya.

Ayesha sendiri sedang berjalan-jalan bersama Opa nya, sedangkan sang Oma disana bersama Selly.

"Nak, memang pesen nya berapa biji?" tanya Bunda saat melihat di meja makan sudah ada 3 biji kue ulang tahun.

"4 Bun, lumayan buat nambahin tabungan" jawab Selly dengan tersenyum.

"Masih ingat pesan Bunda? Jangan beritahu kalau kamu punya tabungan pada Geri?" tanya Bunda Fila.

Selly mengangguk dengan tersenyum lembut.

"Maafin Bunda ya, Nak. Bunda bukan bermaksud untuk mengajarkan yang jelek padamu, namun Bunda gak mau karena hobby Geri dan dia semena-mena menggunakan uang gajih nya saat tahu kamu punya tabungan" jelas Bunda.

"Iya Bunda, aku tahu kok Bunda melakulan itu semua karena menyayangi kami" ucap Selly lembut.

Bunda mengangguk, dia kemudian membantu kembali sang menantu dengan tulus.

Hingga semua nya sudah selesai dan orang yang pesan pun datang menjemput.

Selly meminta bayarannya di transfer saja pada rekening nya langsung, dia tidak mungkin akan ke bank karena sudah hampir sore.

"Bun, kita langsung saja masak yuk" ajak Selly.

"Iya Nak, udah mau jam 5 juga" balas Bunda.

"Apa Geri selalu pulang telat jika memancing?" tanya Bunda.

"Dulu sih ngaku nya lembur dan tau nya memancing, kadang sebelum magrib atau bisa juga sesudah magrib" jelas Selly.

Bunda membuang nafas kasar, dia tidak menyangka bahwa dampak dulu sering bermain dengan temannya yang suka memancing jadi terbawa sampai sekarang.

"Oma, Mama" teriak Ayesha dari depan.

"Mama lihat aku bawa apa?" ucap Ayesha saat sudah di dapur.

"Wah wah itukan permen kapas" balas Selly tersenyum.

"Hhihi betul, tadi Opa belikan untuk Yesha" ucap nya dengan gemas.

"Ayo main lagi sama Opa, biarkan Mama dan Oma untuk masak" ajak Ayah Feri.

Ayesha mengangguk, dia kembali menghampiri Opa nya dan berlalu ke teras depan.

"Opa, kenapa Papa belum pulang?" tanya Ayesha dengan sibuk memakan permen kapas.

Tin.

"Tuh Papa Geri" ucap Ayah Feri menunjuk ke arah mobil yang baru saja tiba.

"Ah iya itu Papa Geli" balas Ayesha.

Ayesha langsung saja berdiri dan menghampiri Geri dengan raut bahagia.

"Papa" teriak nya dengan bahagia.

"Hemm, Papa mandi dulu" ucap Geri dengan raut wajah yang masam dan berlalu ke dalam Rumah.

Ayesha sontak saja langsung cemberut, dia menghampiri Opa nya dan duduk disana dengan wajah menunduk.

"Ayo sama Opa saja" ucap Ayah Feri dengan lembut.

Ayah Feri lalu membawa Ayesha ke ruang bermain, dia cukup geram dengan Putra nya yang mengabaikan sang Cucu.

.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Rini Gumilang

Rini Gumilang

hobby terbodoh geri judi mancing lmbat laun bkin bangkrut semerawut kusut hidup mu geri

2022-09-22

0

nonsk2711

nonsk2711

judi tuh berkedok mancing...
nti jg hartanya hbs tuh krn klo blm dpt penasaran trs

2022-08-21

1

eva tinamal

eva tinamal

kalah kan .... judi dah

2022-08-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!