Bab 11

Selly menghilang sudah hampir 2 bulan, selama itu juga Ayah Fwri tak berhenti mencari nya. Bahkan dia juga sempat menyeka detektif namun tetap nihil.

Geri? Dia seolah cuek dan lupa begitu saja. Dia malah sibuk dengan perusahaan dan hobby nya, mancing.

Seperti saat ini, Geri lagi dan lagi sudah bersiap untuk pergi ke pemancingan. Dia akan ikut lomba disana dengan tiket yang sangat fantastic dan juga hadiah yang mewah.

Geri cukup tergiur karena lawannya yang cukup tangguh dan juga sama-sama dari kalangan atas.

Dion sudah kehabisan pikir, dia sudah beberapa kali menghentikan Geri yang masih saja memancing, namun hasil nya tak berbuah.

"Ger, gue gak bisa lama karena Istri gue nungguin di Rumah" ucap Dion.

"Yah, masa gak bisa nyanoe selesai sih. Hanya semalam saja kita juga" balas Geri dengan di iringi protes.

"Gak bisa gitu, kasihan bini gue" tegas Dion.

Geri hanya bisa pasrah, dia mengangguk mengiyakan semua nya.

*

Acara memancing pun di mulai, Geri dengan tersenyum penuh semangat dia membantingkan kail pancingan itu ke dalam empang.

Namun, baru menunggu beberapa saat ponsel nya sudah berdering, Geri melihat nya dan mengabaikan saja.

Namun lagi dan lagi ponsel nya berdering kembali, hingga dia kesal sendiri.

"Angkat saja dulu sana" ucap Dio karena tahu yang menelponnya adalah Ayah Feri.

Geri mendengus kesal, dia lalu pergi dari lapak nya dan sedikit menjauh dari sana.

"Hal--"

Belum juga Geri selesai bicara dia sudah di sembur dengan berita yang sangat mengejutkan dari Ayah nya.

"Apa, iya aku akan pulang sekarang" balas Geri cepat.

Tut.

Geri memasukan ponsel nya dengan segera, dia lalu menghampiri Dion.

"Gue akan pulang, ada masalah serius di Rumah. Lu habisin sampe sesi 1 selesai" ucap Geri dengan cepat.

Dion mengangguk, kemudian dia membiarkan Geri pedgi yang terbirit-birit.

"Heh udah tau Istri gak tau dimana ini malah asyik saja mancing" gerutu Dion kesal.

**

Geri melajukan mobil nya dengan cepat, dia cukup kaget saat Ayah nya memberitahu bahwa ada kesalahan di berkas yang klien minta. Sedangkan sang klien itu adalah klien penting di perusahaan.

"Bagaimana bisa salah, argghhhh" teriak Geri dengan kesal.

Hingga tak lama kemudian dia sampai di mansion sang Ayah, dia mengambil nafas lebih dulu sebelum keluar dari mobil.

"Ayah" panggil Geri saat sudah di dalam mansion.

"Di ruang kerja" ucap Bunda Fila cuek.

Geri mengangguk, dia lalu melangkah menuju ruang kerja sang Ayah yang ada di lantai 2.

Tok.

Tok.

Geri mengetuk pintu nya sebelum masuk ke dalam ruang kerja sang Ayah.

"Masuk"

Terdengar suara Ayah Feri yang sangat tegas dan terdengar menahan emosi, dengan gerakan pelan Geri membuka pintu nya.

"Kemarilah Geri" ucap Ayah dengan datar.

Glek.

Geri langsung menghampiri Ayah nya dan duduk di hadapannya dengan wajah menunduk.

"Apa saja yang kau kerjakan selama ini, Geri? Ayesha disini dan Ayah sibuk mencari Selly, apa kau tahu bahwa Putri mu itu selalu saja mengigau memanggil Selly?" tanya Ayah Feri.

"Dan kau malah asyik saja memancing, kau bahkan melalaikan tugas di perusahaan" jelas nya lagi.

"Aku juga mencari Selly Ayah, bahkan aku bekerja dengan baik" bela Geri.

Brak.

"Lalu itu apa, Geri? Kau membuat laporan dengan asal dan tak terperinci. Kau menghilangkan kepercayaan investor penting di perusahaan kita" bentak Ayah Feri melemparkan berkas nya pada Geri.

"Baca itu Geri, kenapa kau bisa seceroboh itu" suara Ayah Feri sangat lantang, bahkan Geri tertegun mendengar nya.

Geri membuka berkas itu, dia lalu membaca dan meneliti nya. Dan benar saja berkas itu terkesan asal dan dia sangat ceroboh sekali.

"Aku diam selama ini bukan tak peduli padamu, Geri. Kau selama ini pergi malam pulang pagi demi memancing? Lalu kau dapat apa hah? Memancing itu cukup 1 minggu sekali saja jika itupun hari libur" ucap Ayah Feri.

"Uang gajih mu bahkan kau habiskan semua nya demi foya-foya di empang, bahkan 2 bulan ini kau melupakan bahwa Ayesha harus kau nafkahi, Geri" tekan Ayah Feri.

Deg.

Geri terhenyak dengan ucapan sang Ayah, dia melupakan bahwa Ayesha sudah tak ia berikan lagi jatah selama Selly tak ada.

"Kenapa? Kau baru ingat, heh" ledek Ayah.

"Apa kau terasa leluasa karena Ayesha bersama kami? Kemana tanggung jawab mu sebagai Papa nya, hah?" tanya Ayah Feri.

"Bu bukan begitu Ayah, aku lupa memberikannya ada Yesha" elak Geri secepat mungkin.

"Lupa? Kau memang lupa jika punya Anak disini. Bahkan kau tak pernah datang ataupun menginap disini bersama Ayesha" ucap Ayah nya dengan tatapan tajam.

Geri menatap sang Ayah, dia lalu menggelengkan kepala nya.

"Kau mau mengelak dengan sibuk kerja? Basi! Bilang saja kau sibuk memancing, aku tahu kau sehabis bekerja langsung ke pemancingan" bentak Ayah Feri.

Glek.

"Maafkan Geri Ayah, Geri stress kana pikiran yang penuh antara perusahaan dan Selly" ucap Geri.

"Alasan saja" balas Ayah Feri.

Ayah Feri langsung saja pergi dari sana, dia muak dengan putra nya yang selalu saja beralasan.

Dia lalu pergi untuk menelpon Asistennya, Ayah Geri tak mungkin kehilang investor itu karena dia sangat penting.

Sedangkan Geri, dia menghela nafas kasar saat Ayah nya pergi.

Drrt.

Drrtt.

"Halo" ucap Geri pada Asistennya

"*Tuan , ini gawat sekali. Saham perusahaan menurun dan investor penting kita mengamuk karena berkas yang anda kirimkan asal-asalan" jelas sang Asisten.

"Aku takut perusahaan akan oleng dan juga bisa saja goyah" jelas nya lagi*.

"Kau tenang saja, aku akan memperbaiki semua nya dan mengirimkan nya langsung ke sana besok pagi" balas Geri.

"Ya, besok saya akan temani. Kalau begitu saya matikan dulu karena ingin melihat kembali perkembangannya" ucap Asitennya.

Tut.

Geri mematikannya setelah membalas sang Asisten, dia lalu membuka kembali berkas nya dan mencari mana saja yang harus dia benahi.

Geri langsung mengerjakannya disana dengan laptop sang Ayah, dia begitu serius dan juga teliti dalam mengerjakannya.

"Huh, ini akan lembur" gumam Geri saat melihat jam sudah 09 malam.

Geri merubah hampir separuh dari berkas itu, dia juga berniat akan langsung mengirimkan file nya pada Asisten klien nya itu jika sudah selesai.

Hampir jam 12 malam Geri baru saja menyelesaikan pekerjaannya, dia meregang otot-otot nya dan sudah menguap beberapa kali.

"Akhir nya selesai juga" gumam Geri tersenyum senang.

Geri membereskan semua nya, dia kemudian keluar dari sana dan akan langsung ke kamar nya Ayeaha.

.

.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Rini Gumilang

Rini Gumilang

semoga setres bnran tuh si geri salut

2022-09-22

0

Reny Kistiyaningsih

Reny Kistiyaningsih

update

2022-08-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!