"Bukankah itu orangtua mu, Ger?" tanya Dion sambil menghentikan laju motor nya tepat di pinggir mobil Ayah.
"Lu langsung balik aja, maaf repotin lu ya" ucap Geri.
Dion mengangguk, kemudian dia pergi dari sana dengan segera.
*
Geri melangkah dengan menunduk, dia lalu berhenti tepat di hadapan Ayah dan Bunda nya.
"Kemana Selly?" tanya Bunda.
"Emm pulang ke Panti" jawab Geri dengan gugup.
Plak.
"Bunda membesarkanmu agar kelak kau menjadi anak yang berguna dan bertanggung jawab. Tapi apa yang telah kau lakukan pada Istri dan Anakmu? Selama ini mereka sibuk bikin makanan agar terjual dan menyambung hidup nya, sedangkan kamu? Kamu malah sibuk dengan hobby mu sendiri Geri" teriak Bunda dengan penuh amarah.
"Kau membuatku malu sebagai seorang Ibu, kau membuatku kecewa sebagai orangtua. Jika memang kau tidak menginginkan lagi Selly, maka pulangkan dia dan jangan kau usir" teriak nya lagi tepat di hadapan wajah Geri.
"Aku membawa nya karena dia anak baik dan juga cerdas, namun kau malah membuang nya bak sampah yang tak ternilai" ucap Ayah dengan penuh penekanan.
Geri hanya bisa diam, dia memang salah dan sudah tersulut emosi.
Dia juga bahkan melupakan bahwa Selly hanya anak panti yang tak punya siapapun lagi.
"Maafkan aku, Ayah, Bunda" ucap Geri.
"Terlambat" balas Bunda.
Kemudian kedua nya meninggalkan Geri disana, Bunda khawatir dengan Ayesha yang di tinggal di mansion.
"Kau tak memikirkan bagaimana Ayesha? Kau hanya mengikuti egomu yang bejad itu" ucap Ayah Feri.
**
Geri duduk termenung di ruang keluarga, entah harus kemana lagi dia mencari Selly.
Benar apa kata Ayah nya, dia tidak memikirkan bagaimana dengan Ayesha. Putri kecil nya itu bahkan sangat dekat Selly di bandingkan dengan diri nya.
"Kamu kemana, Sell" gumam Geri.
Geri lalu bangkit dari duduk nya, dia melangkah keluar dari Rumah nya.
"Apa aku cari ke tempat dulu ia bekerja ya" gumam Geri.
Geri lalu melajukan mobil nya ke Rumah makan yang tak jauh dari Panti asuhan tempat Selly. Dia akan makan malam siang disana sambil mencari tahu.
*
Sesampai nya disana, Geri langsung masuk dan memesan beberapa makanan.
"Bu, bukankah yang kemarin kecelakaan adalah mantan pegawai Ibu ya" celetuk si A.
"Iya Bu, dia adalah Selly. Dia tertabrak saat akan menyebrang" jawab si pemilik Rumah makan.
Deg.
Geri langsung menghentikan makan nya, dia lalu mendekati pemilik Rumah makan itu.
"Bu, apa benar kemarin Selly kemari?" tanya Geri.
"Ehh Tuan Geri, iya kemarin dia habis dari sini dan saat akan pulang di tertabrak mobil" jelas si pemilik Rumah makan.
"Lalu sekarang dimana Selly?" tanya Geri kembali.
"Kalau menurut warga sini sih di bawa ke Rumah sakit x" jawab nya.
Jantung Geri rasanya berhenti berdetak, dia lalu membayar makanannya dan berlalu dari sana.
Geri menghubungi Dion agar bersiap dan menemani nya ke Rumah sakit, jujur saja dia sangat tak sanggup.
"Ini pasti tidak mungkin" gumam Geri dengan lirih.
Geri membawa mobil tidak fokus, dia memilih menepikan mobil nya dan meminta Dion datang ke tempat nya sekarang.
***
-Rumah sakit x, Jakarta Pusat.
Di ruangan ICU, terbaringlah seorang wanita cantik yang masih dalam keadaan kritis.
Ya, dia adalah Selly.
Sedangkan di luar ruangan, terlihat satu keluarga menunggu dengan harap cemas. Mereka keluarga sang pelaku, namun mereka bukan cemas akan takut di penjara tetapi mereka cemas menunggu Dokter yang sedang mengambil hasil tes DNA.
"Mommy, kenapa Kakak lama sekali" gerutu seorang wanita yang masih remaja.
"Bener Melly, apa Kakak kamu memeriksa pasien dulu ya" gerutu sang Mommy.
"Tenanglah, Daddy yakin itu Kakak kamu yang hilang hampir 25 tahun ini" ucap sang Daddy dengan santai.
Mommy dan Putri nya langsung menatap sang Daddy, keduanya menatap heran sang Daddy yang tampak yakin.
"Kok Daddy bisa yakin banget?" tanya Mommy
"Ya yakinlah karena kemarin Daddy sempat lihat juga tanda lahir di pundak nya" jawab Daddy.
Mommy langsung melebarkan senyum nya, dia lalu memeluk sang Suami dengan erat.
"Putri sulung kita akan ketemu, Dadd" isak tangis bahagia Mommy keluar, dia begitu terharu.
Grep.
"Ya Mommy benar, meski aku belum sempat bertemu dengannya namun aku merasakan dia benar-benar Kakak ku" timpal wanita remaja itu dengan memeluk sang Mommy dan Daddy.
"Kenapa berpelukan tidak ngajak-ngajak" gerutu seorang Dokter yang baru tiba.
Eh.
Ketiga nya langsung kaget, mereka kemudian melepaskan pelukannya dan menatap Dokter muda yang tampan dengan tersenyum.
"Ini hasil nya" ucap Dokter tersebut.
"Buka dan bacakanlah, Son" balas Daddy nya.
Dokter tersebut mengangguk, kemudian dia membuka dan membaca nya dengan teliti.
Hingga tiba-tiba raut wajah nya berubah menjadi sendu dengan air mata yang hampir menetes.
"Benar dia adalah Kakak ku" ucap nya dengan bahagia namun air mata yang terus saja keluar.
"Alhamdulilah"
Ucap syukur Mommy, Daddy dan wanita remaja itu. Mereka sama-sama menghela nafas lega dengan hasil nya.
"Kita harus bawa dia berobat dengan segera, karena cidera di kaki nya yang harus segera di tangani" jelas Dokter itu.
Daddy mengangguk, lalu ia menghubungi pihak Rumah sakit agar segera mengurus segala sesuatu nya.
**
Sedangkan Geri, dia baru saja tiba di Rumah sakit tersebut.
Dia terjebak macet hampir selama 1 jam, dan dia juga harus menunggu orangtua nya yang ingin ikut.
Semua nya melenggang masuk ke Rumah sakit, Geri menghampiri resepsionis tersebut.
"Maaf Pak, ada yang bisa kami bantu?" tanya nya dengan sopan.
"Saya mau menanyakan pasien atas nama Selly Apriliani? Pasien korban kecelakaan di jalan x?" tanya Geri dengan cepat.
"Sebentar saya cek dulu" jawab nya dengan sopan.
Geri mengangguk, dia menunggu dengan tak sabar.
"Maaf Tuan, pasien atas nama tersebut sudah di bawa ke luar Negeri oleh keluarga nya" jelas resepsionis tersebut.
Hah.
Geri melotot kaget, begitupun dengan Ayah Feri yang sudah ada di belakang Geri.
"Kami ini keluarga nya Sus, bahkan saya mertua nya" jelas Ayah Feri.
"Maaf Tuan, tapi memang itu kenyataannya dan baru saja mereka pergi" ucap suster tersebut.
"Kalau boleh tahu kemana tujuannya?" tanya Ayah Feri kembali.
"Disini tidak ada keterangannya, karena memang pasien tersebut cukup parah jadi harus penanganan yang intensif" jelas nya kembali.
Ayah Feri mengangguk, dia kemudian membawa Geri kembali pada Bunda dan Dion.
"Bagaimana Mas?" tanya Bunda Feli.
"Dia sudah di bawa pergi berobat ke luar Negeri" jawab Ayah.
"Bagaimana bisa? Siapa yang membawa nya?" tanya nya dengan kaget
Geri langsung saja menceritakan semua nya, dia juga cukup pening dan entah apa yang harus dia lakukan sekarang.
.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Rini Gumilang
akhirnya ini awal kjatuhn mu geri salut...nikmatilah hsil kbdhn mu
2022-09-22
0
Suhaetieteetie
alhamdulillah selly masih punya keluarga lengkap Dan orang berada pula
2022-08-23
0
Junida Susilo
semoga aja Selly lupa ingatan pernanen karena kecelakaan itu biar nggak ingat dengan Geri lagi 🤭
2022-08-23
1