Ayah Feri pun sama hal nya dengan Geri, dia termenung di ruang kerja nya.
Pertemuannya dengan sang menantu yang sudah hampir beberapa bulan di cari nya, malah membuat keterkejutan yang sangat luar biasa.
"Yana" panggil Ayah Feri.
"Ya Tuan" jawab nya dengan cepat.
"Bagaimana bisa Selly bersama dengan mereka?" tanya Ayah Feri dengan tatapan lurus ke depan.
Yana menatap Tuan nya, dia lalu menghembuskan nafas kasar.
"Yang saya dengar, bahwa Nona Selly adalah Putri mereka yang sudah lama mereka cari. Nanti malam mungkin anda mengetahui nya, Tuan" jelas Yana.
Ayah Feri menarik nafas pelan, dia memejamkan mata nya sebentar.
"Ayesha pasti bahagia bertemu dengan Selly" gumam nya.
Kemudian Ayah Feri kembali membuka pekerjaannya, dia sudah tak sabar menunggu malam untuk mendengarkan semua nya.
Lain hal nya dengan Geri, dia masih menyenderi tanpa mengerjakan pekerjaan. Pikirannya masih kalut dan juga sangat kaget.
"Bagaimana bisa Selly bersama mereka? Apa benar bahwa Selly adalah Putri mereka?" gumam Geri.
"Bagaimana dengan pernikahan ini? Aku yakin mereka pasti sudah tahu kelakuan ku" gumam nya lagi.
Geri memijit pelipis nya yang terasa pusing, dia tidak menyangka bahwa pertemuannya dengan Selly akan membuahkan hal seperti ini.
**
Hari sudah berganti malam, keluarga Geri pun sudah berangkat memenuhi undangan makan malam itu.
Geri melajukan mobil nya dengan hati-hati, dia serasa enggan pergi namun penasaran. Sedangkan Ayah Feri? Dia sangat semangat karena ingin melihat wajah Istri dan Cucu nya yang selalu murung akan terlihat bahagia nanti nya.
"Kita akan kemana sih, Opa?" tanya Yesha yang duduk di belakang bersama dengan Oma nya.
"Nanti Yesha juga tahu, pasti Yesha dan Oma akan berteriak bahagia" jawab Ayah Feri penuh teka-teki.
Hufh.
Ayesha hanya membuang nafas kasar, lalu dia menatap Oma nya yang sama menggelengkan kepala tak tahu dan mengerti.
Hingga mobil mereka tiba juga di alamat tujuan, Geri memberikan kartu dari keluarga tersebut dan setelah nya di izinkan masuk.
"Mas, ini Rumah siapa?" tanya Oma dengan penasaran.
"Ayo masuk dulu saja, nanti kalian juga akan tahu dan sama penasarannya denganku dan Geri" jelas Ayah Feri menggendong Yesha.
Mereka kemudian melangkah mengikuti pelayan yang membawa mereka, hingga mereka tiba di ruang tamu yang sudah berkumpul sang Tuan Rumah.
"Mamaa" teriak Ayesha dengan penuh semangat dan bahagia.
Ayah Feri langsung menurunkan Ayesha, dan kemudian Cucu nya itu langsung saja lari ke arah wanita yang sangat dia rindukan, Selly.
Grep.
"Sayang" bisik Selly dengan meneteskan air mata nya.
"Mama, Yesha kangen Mama" ucap Putri kecil nya dengan terus memeluk tubuh Selly erat.
"Yesha mau sama Mama aja, jangan tinggalkan Yesha lagi" ucap nya lagi dengan menangis sesegukan.
Selly menggendong Yesha dan membawa nya berlalu dari sana, dia akan menenangkan nya terlebih dulu.
"Silahkan duduk, Tuan Feri dan Nyonya" ucap Mommy Ghiston dengan sopan.
"Ah terimakasih, Nyonya" balas Bunda Feli yang sudah sadar dari keterkejutannya.
Mereka duduk dengan canggung, apalagi melihat Rully dan Melly yang berwajah datar nan dingin.
"Selly sendiri yang akan menjelaskan semua nya agar kalian tidak bertanya-tanya lagi ataupun penasaran" ucap Daddy Ghiston.
"Ya Tuan, kami memang sangat penasaran sekali, terlebih kami sudah mencari nya beberapa bulan terakhir ini namun tak kunjung ada titik temu" jelas Ayah Feri dengan terkekeh pelan.
Hingga obrolan mereka terhenti saat melihat Selly membawa Ayesha dengan tangan yang penuh mainan.
"Sayang, kamu main sama Aunty Melly dulu ya, disana juga banyak sekali mainan" ucap Selly lembut pada Ayesha.
"Oke Ma, ayo Aunty" balas nya dengan patuh.
Melly langsung saja tersenyum, dia lalu menggandeng tangan sang keponakan dan berlalu dari sana.
"Apa kabar Bunda" sapa Selly pada wanita yang selalu memberikan banyak kasih sayang.
"Bunda tidak baik-baik saja, hiks. Kau pergi tanpa memberitahu Bunda" balas nya dengan terisak.
Keduanya lalu saling memeluk dan memberikan kehangatan, meluapkan segala rindu yang sudah bersarang di dada kedua nya.
"Maafkan Selly ya, Bun" ucap nya lirih.
"Tidak apa, Nak. Kau sama sekali tidak salah" balas nya lembut.
Lalu mereka melepaskan pelukannya, lalu Selly beralih memeluk Ayah mertua nya.
Setelah itu, mereka duduk dengan tenang dan terpancar aura penasaran dari mertua nya.
Geri? Dia sejak tadi hanya diam dan tak berbicara, bahkan hanya menyapa saja dia tidak lakukan pada sang Istri.
"Nak, apa boleh Ayah bertanya?" ucap nya.
"Aku tahu kalian pasti penasaran bagaimana aku bisa berada dengan keluarga ini, bukan?" tebak Selly.
Ayah dan Bunda langsung menganggukan kepala membenarkan.
"Benar apa yang tersebar di berbagai media ataupun kabar, Selly adalah Putri kita yang hilang karena dulu di asingkan untuk keselamatannya. Namun, orang yang kami percaya lebih dulu meninggal sehingga kami kehilangan jejak Selly" jelas Mommy dengan menatap Selly berkaca-kaca.
-Flashback.
Saat Selly sudah sadar dan sepenuh nya sehat, Selly meminta penjelasan dari semua yang ada disana.
"Kami orangtua kandung mu, dan mereka berdua adalah Adik mu" jelas Daddy.
Hah.
Selly melotot tak percaya, dia bahkan menggelengkan kepala nya kuat.
Lalu Rully memberikan hasil tes Dna yang pernah mereka lakukan tempo hari.
Deg.
"Ke kenapa baru sekarang?" tanya Selly meremas dada nya yang sesak.
"Maafkan kami Nak, kami bukan membuang mu saat itu. Kami menitipkan kamu pada kepala pelayan kepercayaan kami, namun saat kami kembali dia sudah tiada dan entah dimana keberadaan kamu. Kami semua mencari mu hingga saat kemarin kami mendapatkan info bahwa dulu pelayan kami selalu memberikan sumbangan pada Panti asuhan dimana kamu berada" jelas Daddy dengan menjeda ucapannya.
"Namun naas, saat itu Melly malah menabrak seseorang dan itu adalah kamu.
Entah kenapa saat itu kami seakan memiliki kekuatan satu sama lain, bahkan saat kamu memerlukan donor darah pun, kami semua cocok dengan mu. Dan dari sana lah kami melakukan serangkaian tes agar membuktikan rasa penasaran kami" jelas nya lagi.
Selly hanya diam, dia menangis terisak di pelukan Mommy nya, dia bahkan memeluk Mommy dengan sangat erat.
"Maafkan kami, Nak. Kami terlambat menemukan kamu" ucap Mommy lembut.
Hingga pelukan itu pun terasa hangat tatkala Melly dan Rully juga ikut memeluk Kakak dan Mommy nya.
Grep.
Daddy pun ikut memeluk mereka, mereka menangis haru dan bahagia.
Selly pun tak pernah merasa bahwa dirinya di buang, karena Ibu Panti selalu mengatakan bahwa suata saat nanti akan ada orang yang menjemput nya dan dia hanya di titipkan saja disana.
-Flashnow.
.
.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Junida Susilo
setelah ini berpisah lah dengan suami egois mu itu ...hidup lah bahagia dengan putri mu dan orang tua kandung mu Selly...lelaki seperti Geri tidak akan pernah berubah ...
2022-08-28
1