Meski hidupnya terancam, Syakil tidak mungkin tinggal diam. Pria itu pergi keluar sebentar ke gudang untuk mengambil pembalut dan juga obat pereda nyeri. Tidak sia-sia dia membeli seisi minimarket jika sudah begini.
Dengan langkah tergesa pria itu tertangkap basah Mikhail yang sepertinya hendak pulang. Pria itu sudah menarik sudut bibir kala melihat adiknya membawa kemasan pembalut yang Mikhail yakini bentuknya bersayap.
"Amara kenapa?"
Syakil menghela napas kasar "Datang bulan."
"Buahahahahahhaha rasakan!! Mampush!! Aku puas mendengarnya,"
Sudah dia duga akan begini, menyesal sekali dia jujur pada Mikhail. Gelak tawa Mikhail memekakkan telinganya, ingin sekali Syakil memasukkan obat pereda nyeri itu ke mulut Mikhail agar sedikit diam.
"Ck, sudah pulang sana."
"Semangat puasa adick-adick."
"Bisa diam tidak?"
Suara Syakil sudah berubah sedingin itu, jangankan takut, yang ada Mikhail makin menjadi-jadi. Diperlakukan seperti masih remaja padahal usianya sudah sedewasa itu membuat Syakil tidak nyaman sebenarnya.
"Santai, Bro ... jangan marah-marah, nanti hormon testosteronmu tidak berfungsi lagi."
Terserah, jika terus dijawab maka tidak akan ada habisnya. Syakil berlalu meninggalkan meninggalkan Mikhail dengan perasaan gusarnya, gusar karena Amara datang bulan tentu saja.
"Kenapa harus sekarang, menyesal tidak aku hantam kemarin."
Dengan alasan khawatir Amara kelelahan, pria itu menurunkan egonya. Kini, dia harus menjadi pengasuh Amara dan menyiapkan mental untuk menghadapi apa yang terjadi kedepan.
Sementara Syakil berada di luar, Amara kian merasa risih lantaran makin terasa basah dan tidak nyaman. Wanita itu menyempatkan diri untuk sekadar memastikan dia memang keguguran atau tidak.
"Syakil biasa saja, nggak panik atau cepet-cepet bawa aku ke dokter ... dia juga cuma bilang mau ambilin obat, apa memang aku bukan keguguran ya?"
Sejak awal Syakil mengatakan dia hamil, Amara memang ragu, hanya saja untuk membuktikan benar atau tidaknya juga tidak semudah itu jika hanya bermodalkan artikel semata. Dia butuh pernyataan dokter, sementara Amara pergi kemanapun dibuntuti. Kini dengan bercak darah di celananya Amara semakin ragu lagi. Wanita itu membaca dengan teliti artikel terkait keguguran yang dia buka, dan tentu saja jawabannya bukan.
"Fiks ini datang bulan!!"
Amara yakin 100 persen, perihal sakitnya yang memang sangat luar biasa kali ini dia juga bingung karena biasanya tidak begini. Kemudian tentang telat beberapa hari, Amara menyimpulkan jika itu adalah efek dari dia yang stres.
Amara bangkit dari tempat tidurnya, risih sekali dan memilih mandi segera. Untuk sementara dia tepis dulu pertanyaan tentang kenapa dan mengapa Syakil melakukan hal ini padanya, jika memang Syakil tidak menyentuhnya ya itu jauh lebih baik, pikir Amara.
.
.
.
.
Tidak ada Amara di tempat tidur kala Syakil masuk kamar, hanya terdengar gemericik air dan itu saja sudah membuat Syakil was-was.
"Dia mandi?"
Syakil juga menatap tempat tidur yang sudah polos, sepertinya Amara sudah menyadari apa yang terjadi. Ya, meski dia berusaha sebaik itu di awal tetap saja kebohongan tentang sebuah kehamilan adalah hal paling konyol yang pernah ada.
Jika biasanya wanita yang akan membodohi calon pasangannya dan mengatakan dia hamil, maka lain halnya dengan Syakil yang melakukan hal berbeda. Membatasi ruang gerak Amara lantaran tidak ingin wanita itu mencari kebenaran sendiri dan memilih pergi dari Syakil.
Sementara istrinya mandi, pria itu menyiapkan pakaian untuk Amara. Bukan karena dia sedang cari perhatian atau cari aman, hanya saja memang kondisi Amara yang saat ini sedang sakit menjadi alasannya.
"Sudah?"
Beberapa menit Syakil menunggu, istrinya muncul dengan tubuhnya berbalut handuk di atas lutut. Amara berusaha menutupi bagian dadanya, dengan tatapan tajam tak terbaca yang Syakil yakini itu merupakan bentuk amarahnya.
"Maaf, Ra ... aku tau kamu akan marah, tapi niatku baik, sumpah." Sebelum terlanjur istrinya marah duluan, Syakil memilih bicara sekarang.
"Apapun niatnya, cuma kamu yang tau."
"Maaf, kamu boleh tampar atau pukul aku jika perlu ... tapi setelah ini jangan pergi, aku tidak punya cara lain untuk mendapatkan kamu dengan cepat, Ra."
Syakil berucap tanpa jeda, meyakinkan Amara jika memang itu adalah alasannya. Wanita itu masih memilih diam, dia tidak membalas tatapan Syakil sama sekal.
"Aku mau ganti baju, kamu jangan di sini," tutur Amara sedikit dingin, menyadari semuanya sudah siap di depan mata jujur saja Amara malu luar biasa.
"Hm, sudah aku siapkan ... semoga cara pakaianya benar," ungkap Syakil lagi-lagi membuat wajah Amara semakin memerah.
Syakil berlalu, meninggalkan Amara yang masih membeku melihat pemandangan di depannya. Semakin dia bingung kenapa Syakil memahami hal tentang perempuan dari mana.
"Dia laki-laki tulen kan? Kenapa bisa?"
Amara menganga, sungguh ini aneh sekali. Bisa-bisanya Syakil memasang pembalut sebegitu rapinya. Niatnya hendak marah perihal kebohongan Syakil mendadak hilang begitu saja.
"Dia masih suka perempuan kan? Atau dia nikahin aku buat jadi tameng supaya dianggap normal?"
Kecurigaan Amara lengkap sudah, semua bukti jika disangkut pautkan dengan kebiasaan Syakil jawabannya memang condong ke arah sana. Syakil yang pandai melakukan segala sesuatu bahkan lebih lihai dari perempuan, dan juga dia yang tiba-tiba memaksa menikah bahkan mengatakan demi bayinya jelas saja membuat Amara berpikir macam-macam.
"Oh my god, Amara!! Kamu lupa fakta kalau zaman sekarang yang ganteng itu sukanya juga sama yang ganteng!!" Setelah kejadian ini dia baru sadar perihal keresahan hidup di kota metropolitan zaman sekarang, belum lagi fakta bahwa Syakil juga memang tinggal di luar negeri sejak beberapa tahun yang lalu.
Gleg
"Kalau dia punya suami di luar negeri gimana? Aku jadi pelakor atau pebinor jadinya?"
Pemikiran ini lebih menakutkan dibandingkan khawatir tentang kehamilan. Entah kenapa dia jadi geli sendiri, ganti bajunya jadi srmakin lama lantaran sibuk memikirkan hal semacam ini.
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
ada yg puas bingidzzz🤣🤣🤣🤣
2024-11-28
0
emak gue
amara OVT🤣
2024-10-26
0
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
terlalu jauh amara syakil tuh tulen kaya singkong.....
2024-06-20
2