BAB 12 - Tanggung Jawab

Syakil mendapatkan restu? Sebenarnya tidak juga, terutama dari Ibra. Hanya saja sebagai orangtua Ibra tak ingin mengekang putranya, meski kemarahan di masa lalunya masih membekas, tapi yang menjalani adalah Syakil sendiri.

Sementara Kanaya, jelas saja merasa ini jalan terbaik daripada putranya memutuskan untuk tidak lagi menikah seperti yang dahulu sempat Syakil katakan. Siapa Amara, hanya mirip atau memang memiliki hubungan dengan Ganeta sama sekali tidak Kanaya perdulikan.

Beberapa hari setelah dia membawa Amara ke hadapan orang tuanya, Syakil juga meminang Amara baik-baik pada Eva. Ya, meskipun memang tidak semulus itu untuk Syakil, karena syarat yang Eva ajukan untuk bisa menikahi adiknya cukup fantastis.

Menikahi adiknya, akan tetapi yang juga harus dibiayai adalah dia. Eva menerima lamaran Syakil, membebaskan mau dibawa kemana dan keinginan Syakil untuk membawa Amara tinggal di luar negeri juga dia persilahkan. Akan tetapi, selama Syakil masih menjadi suami Amara, maka selama itu pula Syakil harus menjamin seluruh kebutuhan hidup Eva,

Mudah saja bagi Syakil, tapi Berat dan memalukan bagi Amara, dia bahkan sempat meminta Syakil untuk membatalkan rencana pernikahan konyol ini. Hanya saja, berurusan dengan Syakil tidak semudah itu. Mana mungkin dia lepaskan wanita itu, setelah rumitnya perjalan dia kembali menemukannya.

"Kamu sadar kalau yang kamu lakukan itu sama halnya dengan mengemis, Eva?"

Malam ini dia datang sendiri, karena jika Syakil ikut maka dia tidak diperbolehkan mempermasalahkan hal ini pada Eva. Amara mengepalkan tangannya, malam ini sengaja dia menghampiri apartement Eva demi membuat kakaknya itu sadar dan berhenti memanfaatkan Syakil.

"Jangan pelit untuk berbagi, Amara ... kamu lupa Papa dulu bilang apa? Kalau kamu bahagia, aku juga harus bahagia."

Eva menghembuskan kepulan asap dari mulutnya, sangat menyebalkan bahkan Amara merasa dadanya sesak. Wanita itu beranjak dari sofa dan kini jarak mereka kian dekat saja.

"Bahagia katamu? Bahagia yang mana kamu maksud?"

"Kamu dilamar pria kaya dan sudah pasti kehidupan kamu bakal terjamin setelah ini, sementara aku? Aku harus bertahan dengan keadaan begini? Nggak adil, Amara," tukasnya kemudian kembali menyesap satu batang rokok yang sejak tadi masih dia menikmati.

"Tapi bukan berarti kamu membebani Syakil dan menganggap kamu juga tanggung jawabnya, calon istrinya aku ... tapi yang bahkan sudah meminta ini dan itu adalah kamu, malu nggak?!"

Jika memang Eva adalah manusia, seharusnya dia malu. Amara saja tidak memiliki keberanian untuk meminta ini dan itu. Sementara Eva, beberapa hari lalu bahkan dia meminta unit apartement baru dengan alasan apartement lama sudah tidak nyaman lagi.

"Ck, Syakil saja nggak keberatan ... udahlah jangan berlebihan, dia kaya kan?"

Salah satu alasan Eva mengizinkan Amara dinikahi pria itu jelas saja karena kaya. Sejak kedatangan Syakil di pertama kali, dia sangat yakin bahwa Syakil bukan pria biasa. Bahkan aroma parfumnya saja terkesan mahal, sayang sekali Amara yang lugu dan sama sekali tak pandai menggoda itu yang bertemu dengannya lebih dulu.

"Jangan seenaknya, apa kata keluarganya kalau hal ini sampai ke telinga mereka."

Trauma Amara tentang sikap Mikhail belum hilang sepenuhnya. Kini, dengan sikap Eva yang benar-benar seolah menguras harta Syakil jelas saja membuatnya ketar-ketir.

"Bodo amat, sudah sana pulang ... sebentar lagi Rega datang, kalau mau tetap di sini terserah."

Amara menghela napas perlahan, hubungan Eva bersama mantan kekasihnya ini masih awet sejak enam bulan lalu sepertinya. Tidak ada lagi rasa sakit, yang ada hanya jijik bersemayam dalam diri Amara.

Tanpa pikir panjang, dia berlalu pergi sebelum Rega tiba di apartement kakaknya. Sangat-sangat tidak sudi jika harus bertemu pria itu malam ini, pikir Amara.

-

.

.

.

Realita tak sesuai ekspetasi, Amara sudah berusaha menghindari agar tidak bertemu pria itu. Namun yang terjadi berbeda, kini keduanya dipertemukan dan Amara mendengkus kesal kala pria itu menatapnya dengan senyum tipis tanpa makna.

"Woah, kenapa kita bisa bertemu di sini ... isyarat Tuhan supaya balikan atau bagaimana?"

Mendengar bualannya perut Amara mendadak sakit, mungkin karena wajah Rega persis toilet umum. Pria itu hendak mengusap puncak kepalanya, namun secepat mungkin Amara menepis tangan jahanam itu seraya mendengkus kesal.

"Galak banget, aku dengar-dengar kamu mau menikah dalam waktu dekat ... cepat juga cari penggantiku, kata Eva calon suamimu kaya ... apa kamu putus asa sampai rela menjadi simpanan Om-om, Amara?"

Bagi Rega, kata-kata untuk seseorang yang mau memberikan segalanya identik dengan om-om perut buncit yang kurang belaian. Dia memang tidak bertanya bagaimana sosok Syakil pada Eva, akan tetapi, dari cerita Eva yang mana dia sudah meminta apartement dan lainnya membuat Rega berspekulasi seburuk itu tentang calon suami Amara.

"Hahaha kasihan, umurnya bahkan lebih muda darimu, Rega. Lagipula aku nggak pernah putus asa, hanya karena kamu tinggalkan bukan berarti duniaku hancur, Tuhan hadirkan yang jauh lebih baik dan segalanya dari kamu."

Jika sedang di posisi ini, jujur saja Syakil yang tiba-tiba melamarnya sangat berguna untuk disombongkan. Rega dibuat bungkam dengan tegarnya Amara saat ini, dirinya yang lebih memilih Eva lantaran lebih seksi dan mampu membuatnya terbang melayang kini seakan tertampar kala Amara memperlihatkan foto Syakil padanya.

"Bercanda kan? Pasti asal comot foto orang, selebgram kah? Familiar wajahnya."

"Terserah mau percaya atau nggak, yang jelas lebih segala-galanya dari kamu."

Tidak pernah dia duga Amara akan berhasil mengutarakan hal ini. Setelah dahulu bahkan sempat harus minum obat tidur pasca Rega bermain api dan memilih Eva sebagai pelarian meski tahu pekerjaan wanita itu adalah hal yang paling tidak bisa Amara maafkan.

Kebetulan sekali, sesaat sebelum dia pergi ponsel Amara berdering dan kini nama Syakil tertera di layar ponselnya. Jelas saja dengan sengaja Amara mengeluarkan kata-kata manis yang berhasil membuat telinga Rega panas.

Pulang!! kamu dimana? Kenapa malam-malam keluar tanpa aku?

Jantung Amara tengah dibuat berdegub tak karuan dengan pertanyaan Syakil di seberang teleponnya. Dia memang sengaja tidak pamit karena sama sekali tidak berpikir jika Syakil akan datang ke apartementnya malam ini.

"Iya, sebentar lagi aku sampai ... jangan kemana-mana."

Cepat, Amara!! Di sini menakutkan, aku merinding!!!

"Mulai ... kenapa lagi?"

Oh shitt!! Diam!! Jangan mendekat setaan!!!

"Dia kenapa lagi sih!!" Amara bergumam seraya berdecak kesal mendengar umpatan-umpatan maut yang membuat telinga Amara ternoda.

Kamu dimana sebenarnya, kenapa lama sekali? Cepat, Amara aku tidak kuat lagi.

Dadanya terasa panas, belum juga menikah tapi Syakil sudah membuatnya sakit kepala. Pergi kemana-mana harus dengan izinnya, kalaupun izin tentu akan ditemani dan Amara sedikit risih dengan hal semacam itu.

"Iyaya sabar!!

Tbc

Terpopuler

Comments

Halimah

Halimah

🤣🤣🤣🤣🤣

2024-05-25

1

mudahlia

mudahlia

lebai nya

2024-04-19

0

Juan Sastra

Juan Sastra

ha haa haa sejak kapan seorang sakyil takut hantu..

2024-04-04

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - Awal Pertemuan
2 BAB 2 - Pria Asing
3 BAB 3 - Memastikan
4 BAB 4 - Sendiri
5 BAB 5 - Bukan Sekadar Kaya.
6 BAB 6 - Ketar-Ketir
7 BAB 7 - Ancaman Syakil
8 BAB 8 - Ngapel Tak Terduga.
9 BAB 9 - Restu Mama
10 BAB 10 - Lamaran Sepihak
11 BAB 11 - Calon Kakak Ipar Meresahkan (Lord Mikhail)
12 BAB 12 - Tanggung Jawab
13 BAB 13 - Monster
14 BAB 14 - Simulasi Jadi Istri Orang Kaya
15 BAB 15 - Awal/Akhir
16 BAB 16 - Empat Puluh Menit.
17 BAB 17 - Diskusi Masa Depan
18 BAB 18 - Ketakutan Amara.
19 BAB 19 - Keraguan Amara
20 BAB 20 - Luluh
21 BAB 21 - Pendekatan
22 BAB 22 - Perusak Suasana
23 BAB 23 - Dunia Begitu Sempit
24 BAB 24 - Tertembak
25 BAB 25 - Berdua (Salah Waktu)
26 BAB 26 - Gladi
27 BAB 27 - Pra
28 BAB 28 - Memulai (Sendiri)
29 BAB 29 - Permintaan Pertama (Amara)
30 BAB 30 - Harus Bagaimana?
31 BAB 31 - Pembohong
32 BAB 32 - Candy
33 BAB 33 - Pesan Terakhir.
34 BAB 34 - Kehidupan Sesungguhnya
35 BAB 35 - Kenapa Suamiku Berbeda?
36 BAB 36 - Tanggung Jawab
37 BAB 37 - Bakat Terpendam Syakil.
38 BAB 38 - Wanita Yang Sama?
39 BAB 39 - Hanya Milikku
40 BAB 40 - Bukan Solusi
41 BAB 41 - Belum Bisa Terima
42 BAB 42 - Kabar Baik
43 BAB 43 - Ilmu Sesat
44 BAB 44 - Love Doesn't Hurt
45 BAB 45 - Siaga Tingkat Satu
46 BAB 46 - Wanitaku
47 BAB 47 - Dosa.
48 BAB 48 - Ancaman Kematian
49 BAB 49 - My Lovely Angel
50 BAB 50 - Bisa Marah Juga
51 BAB 51 - Tragedi Menguntungkan.
52 BAB 52 - Analogi By Amara
53 BAB 53 - Baik Tak Selalunya Baik.
54 BAB 54 - Sama-Sama.
55 BAB 55 - Bukan Penyakit
56 BAB 56 - Masa Lalu
57 BAB 57 - Terlambat.
58 BAB 58 - Kesepakatan Pernikahan.
59 BAB 59 - Jodoh Cerminan Diri
60 BAB 60 - Bukan Bumil Biasa
61 BAB 61 - Musuh Dalam Selimut.
62 BAB 62 - Tidak Mau Kalah.
63 BAB 63 - The King Of Drama.
64 BAB 64 - Berbanding Terbalik
65 Promo Novel Momy Ida - Cinta Pertama Membawa Luka
66 BAB 65 - Belenggu Cinta
67 BAB 66 - Periksa Pertama
68 BAB 67 - Ilustrasi Masa Depan
69 BAB 68 - Salah Takutnya.
70 BAB 69 - Secebis Keraguan
71 BAB 70 - Tak Lagi Sama
72 BAB 71 - Jaga Dia
73 BAB 72 - Panik Setengah Waras
74 BAB 73 - Tidak Bisa Berpikir.
75 BAB 74 - Seperti Membalikkan Telapak Tangan.
76 BAB 75 - Kena Batunya (Mikhail)
77 BAB 76 - Berbagi Peran
78 BAB 77 - Kurang Asupan
79 BAB 78 - Bulan Dikekang Malam.
80 BAB 79 - Simbiosis Mutualisme
81 BAB 80 - Perintah Papa
82 BAB 81 - Kenapa Harus Papa?
83 BAB 82 - Perang Ibu Hamil
84 BAB 83 - Bukan Salah Amara.
85 BAB 84 - Bukan Harapan Begitu
86 BAB 85 - Kebenaran.
87 BAB 86 - Dipeluk Duka
88 BAB 87 - Jalan Terbaik
89 BAB 88 - Hak Dia
90 Promo karya Baru -TAWANAN CINTA PRIA DEWASA (MIKHAYLA) - Desy Puspita
91 BAB 89 - Terduga
92 BAB 90 - Dia Putriku.
93 BAB 91 - Buruk di antara yang buruk.
94 BAB 92 - Mengalah
95 BAB 93 - Seperti Biasa.
96 BAB 94 - Ganeta Sesungguhnya.
97 BAB 95 - Ipar Yang Akan Dirindukan.
98 BAB 96 - Malu Sampai Tua
99 BAB 97 - Bertemu
100 BAB 98 - Keraguan Kendrick.
101 BAB 99 - Pengganti Sesungguhnya
102 BAB 100 - Yang Penting Usaha (Syakil)
103 BAB 101 - Keluarga Sempurna
104 Bonus Chapter - Become The Best Daddy
Episodes

Updated 104 Episodes

1
BAB 1 - Awal Pertemuan
2
BAB 2 - Pria Asing
3
BAB 3 - Memastikan
4
BAB 4 - Sendiri
5
BAB 5 - Bukan Sekadar Kaya.
6
BAB 6 - Ketar-Ketir
7
BAB 7 - Ancaman Syakil
8
BAB 8 - Ngapel Tak Terduga.
9
BAB 9 - Restu Mama
10
BAB 10 - Lamaran Sepihak
11
BAB 11 - Calon Kakak Ipar Meresahkan (Lord Mikhail)
12
BAB 12 - Tanggung Jawab
13
BAB 13 - Monster
14
BAB 14 - Simulasi Jadi Istri Orang Kaya
15
BAB 15 - Awal/Akhir
16
BAB 16 - Empat Puluh Menit.
17
BAB 17 - Diskusi Masa Depan
18
BAB 18 - Ketakutan Amara.
19
BAB 19 - Keraguan Amara
20
BAB 20 - Luluh
21
BAB 21 - Pendekatan
22
BAB 22 - Perusak Suasana
23
BAB 23 - Dunia Begitu Sempit
24
BAB 24 - Tertembak
25
BAB 25 - Berdua (Salah Waktu)
26
BAB 26 - Gladi
27
BAB 27 - Pra
28
BAB 28 - Memulai (Sendiri)
29
BAB 29 - Permintaan Pertama (Amara)
30
BAB 30 - Harus Bagaimana?
31
BAB 31 - Pembohong
32
BAB 32 - Candy
33
BAB 33 - Pesan Terakhir.
34
BAB 34 - Kehidupan Sesungguhnya
35
BAB 35 - Kenapa Suamiku Berbeda?
36
BAB 36 - Tanggung Jawab
37
BAB 37 - Bakat Terpendam Syakil.
38
BAB 38 - Wanita Yang Sama?
39
BAB 39 - Hanya Milikku
40
BAB 40 - Bukan Solusi
41
BAB 41 - Belum Bisa Terima
42
BAB 42 - Kabar Baik
43
BAB 43 - Ilmu Sesat
44
BAB 44 - Love Doesn't Hurt
45
BAB 45 - Siaga Tingkat Satu
46
BAB 46 - Wanitaku
47
BAB 47 - Dosa.
48
BAB 48 - Ancaman Kematian
49
BAB 49 - My Lovely Angel
50
BAB 50 - Bisa Marah Juga
51
BAB 51 - Tragedi Menguntungkan.
52
BAB 52 - Analogi By Amara
53
BAB 53 - Baik Tak Selalunya Baik.
54
BAB 54 - Sama-Sama.
55
BAB 55 - Bukan Penyakit
56
BAB 56 - Masa Lalu
57
BAB 57 - Terlambat.
58
BAB 58 - Kesepakatan Pernikahan.
59
BAB 59 - Jodoh Cerminan Diri
60
BAB 60 - Bukan Bumil Biasa
61
BAB 61 - Musuh Dalam Selimut.
62
BAB 62 - Tidak Mau Kalah.
63
BAB 63 - The King Of Drama.
64
BAB 64 - Berbanding Terbalik
65
Promo Novel Momy Ida - Cinta Pertama Membawa Luka
66
BAB 65 - Belenggu Cinta
67
BAB 66 - Periksa Pertama
68
BAB 67 - Ilustrasi Masa Depan
69
BAB 68 - Salah Takutnya.
70
BAB 69 - Secebis Keraguan
71
BAB 70 - Tak Lagi Sama
72
BAB 71 - Jaga Dia
73
BAB 72 - Panik Setengah Waras
74
BAB 73 - Tidak Bisa Berpikir.
75
BAB 74 - Seperti Membalikkan Telapak Tangan.
76
BAB 75 - Kena Batunya (Mikhail)
77
BAB 76 - Berbagi Peran
78
BAB 77 - Kurang Asupan
79
BAB 78 - Bulan Dikekang Malam.
80
BAB 79 - Simbiosis Mutualisme
81
BAB 80 - Perintah Papa
82
BAB 81 - Kenapa Harus Papa?
83
BAB 82 - Perang Ibu Hamil
84
BAB 83 - Bukan Salah Amara.
85
BAB 84 - Bukan Harapan Begitu
86
BAB 85 - Kebenaran.
87
BAB 86 - Dipeluk Duka
88
BAB 87 - Jalan Terbaik
89
BAB 88 - Hak Dia
90
Promo karya Baru -TAWANAN CINTA PRIA DEWASA (MIKHAYLA) - Desy Puspita
91
BAB 89 - Terduga
92
BAB 90 - Dia Putriku.
93
BAB 91 - Buruk di antara yang buruk.
94
BAB 92 - Mengalah
95
BAB 93 - Seperti Biasa.
96
BAB 94 - Ganeta Sesungguhnya.
97
BAB 95 - Ipar Yang Akan Dirindukan.
98
BAB 96 - Malu Sampai Tua
99
BAB 97 - Bertemu
100
BAB 98 - Keraguan Kendrick.
101
BAB 99 - Pengganti Sesungguhnya
102
BAB 100 - Yang Penting Usaha (Syakil)
103
BAB 101 - Keluarga Sempurna
104
Bonus Chapter - Become The Best Daddy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!