BAB 7 - Ancaman Syakil

Tak hanya membuat pusing Amara, ulah Syakil juga membuat pusing Kanaya. Betapa terkejutnya dia kala tiga mobil khusus barang itu berada di depan pagar rumahnya. Dengan salah satu pria yang masuk dan menyerahkan kresek berisikan pesanan MIkhail.

"Belanjaannya mau diletakkan dimana, Bu?"

Belanjaan? Siapa yang belanja sebanyak itu. Segila-gilanya Mikhail, belum pernah dia membuat Kanaya tiba-tiba panik seperti ini. Selain khawatir belum dibayar dia juga bingung siapa yang gila mendaratkan barang sebanyak ini.

"Anda tidak salah alamat? Rasanya saya sudah belanja bulanan," tutur Kanaya bingung sendiri, hendak memanggil Mikhail namun putranya mungkin sedang sibuk bersama buah hatinya.

"Kamu hanya mengantar ke alamat yang diberikan pak Syakil, Bu ... dan kata penjaga ini benar kediaman pak Megantara."

"Astafirullahaladzim, Syakil!!."

Lama tidak pulang namun sekalinya pulang justru begini. Dalam rangka apa dia belanja sebanyak ini, penjelasan dari pria itu juga tidak membuat Kanaya puas. Dia panik sendiri, wanita itu menghubungi Syakil namun seperti biasa dia kerap kali menonaktifkan ponselnya. Hendak ditolak juga percuma, toh semua sudah dibayar putranya.

"Jadi mau dimana, Bu? Kami siap membantu jika memang harus disusun ke gudang."

Sudah jelas saja semuanya harus diletakkan digudang, memang putranya ini kurang akal sepertinya. Di mata Kanaya ini bukan belanja bulanan lgai, melainkan tahunan.

"Ya sudah, tolong bantu masukkan ke gudang saja."

Pasrah, lagipula jika kanaya menolak hal ini hanya membuat pekerjaan mereka semakin rumit saja, entah untuk apa nantinya, terpakai atau tidaknya, bisa diatasi.

Kanaya menghela napas perlahan, setelah cukup tenang dengan perkembangan Syakil menjadi putra yang begitu hebat, kini dia merasa kepintaran Syakil hilang begitu saja. Putranya tidak pulang, dan kini tiba-tiba yang muncul belanjaannya, bukan dia. artinya ada sesuatu yang syakil sembunyikan dibalik ini semua.

Sementara para karyawan itu memasukkkan belanjaan Syakil dengan Bastian sebagai pengawasnya, Kanaya masuk dan bermaksud menyerahkan titipan Mikhail ini.

Jika Mikhail yang sedikit sinting, kanaya bisa maklumi. akan tetapi, kali ini yang berulah justru Syakil. Benar kata Ibra, jika suatu saat kanaya akan menyesali semua pujiannya pada syakil.

"Mama ... kenapa mukanya begitu?"

Mikhail menghampirinya dan menyadari jika wajah kanaya tidak sebaik sebelumnya. wanita iu bersandar di sofa dan kemudian terdiam begitu saja.

"Ini pesanan kamu, kamu kenapa keluar? Zean sama Sean mana?"

"Ada di kamar, lagi belajar."

Mikhail duduk di sisi Kanaya, dia meraih senjata wajibnya itu. Kanaya hanya menggeleng pelan dengan kelakukan putranya. memang benar, memiliki istri yang jauh lebih muda mmebuatnya juga awet muda.

"Ngomong-ngomong kenapa di belakang rame begitu, Ma? Mama ada acara amal atau gimana?"

"Bukan. Syakil belanja persediaan setahun ... semua isi minimarket dia beli, sudah mama pusing."

Kanaya menyerah, jika sudah begini artinya memang Syakil keterlauan. Merasa penasaran dia berlari ke belakang untuk memastikan sebanyak apa barang yang Syakil beli.

Dengan langkah panjang, Mikhail benar-benar tidak sabar ingin membuktikannya. Dari kejauhan memang sudah terdengar lalu lalang mereka, persis seperti anak buah yang membantu bosnya buka toko.

"Astaga, Bas?!!"

"Iya, Bos? Kenapa?"

"Sebanyak ini?"

Mikhail memang sudah mengira belanjaannya akan banyak, namun bayangannya tidak juga sebanyak ini. Dia mendongak, Syakil benar-benar berbakti, pikirnya.

"Masih ada dua mobil lagi, Bos ... ini belum sebagian."

What? Sebanyak itu? Mikhail berdecak kagum, dia melihat teliti mereka yang begitu gigih mengangkut semua barang belanjaan Syakil. Nampaknya, bukan hanya Kanaya yang akan dibuat mudah hidupnya, akan tetapi dia juga.

"Woah, kalau begini kita tidak perlu jauh-jauh lagi, Bas. Semua sudah tersedia, gratis lagi."

Jika Kanaya panik, lain halnya dengan Mikhail. Otaknya yang selalu bicara tentang keuntungan jelas saja merasa bahagia karena dengan begini tidak perlu susah payah ke minimarket, pikirnya.

"Benar, Bos!! Apalagi ini sudah lengkap, tinggal ambil-ambil saja ... rokok gratis kan, Bos?"

"Aman, kalian ambil saja. Syakil tidak merokok, aku dan Papa juga sudah tidak lagi. Mubazir kalau tidak diambil, Bas."

Ini adalah anugerah bagi banyak orang, mungkin Kanaya kebingungan namun tidak bagi Mikhail. Jika memang Kanaya keberatan, maka dia rela membawa sebagian belanjaan Syakil ke rumahnya, lumayan irit beberapa bulan, pikir Mikhail.

"Baik sekali bos satu ini," puji Bastian pada Mikhail, jelas saja baik, toh uang Syakil yang membeli semua ini.

-

.

.

.

Di sisi lain, gerah kini terasa hingga ke dalam apartement. Sudah hampir lima belas menit Amara dan Syakil duduk di sofa, apartement dengan ukuran tak begitu luas namun sangat nyaman untuk tinggal berdua.

Keduanya masih menanti Eva keluar, meski sudah Amara katakan agar Syakil pergi saja. Seperti yang dia duga sang Kakak tengah menghabiskan waktunya bergumul dengan pria yang mungkin saja berbeda dari sebelumnya.

"Ck, mereka tidak sadar kamu pulang apa bagaimana?"

Errangan dan desa-han yang terdengar jelas dari kamar yang sedikit terbuka itu membuat telinga Syakil sedikit panas. Pria itu bahkan membuka kancing atasnya, dan berulang kali mengusap wajahnya kasar.

"Sudah kukatakan pulang saja, ini sudah biasa dan aku akan masuk ke kamar jika kamu pergi."

"Tunggu saja, paling juga sepuluh menit lagi."

Telinga Amara terganggu, sementara dia bisa terlihat biasa saja. Bingung sendiri kenapa pria ini nekat sekali. Amara mengeluarkan headshetnya, cara paling ampuh untuk bisa menutupi menyelamatkan gendang telinganya.

"Mau juga?" tawar Amara masih memikirkan bagaimana Syakil, sebagai pria dewasa sepertinya hal semacam itu sedikit menyiksanya.

"Boleh, mendekatlah ... jarak kita terlalu jauh." Dia yang seharusnya mendekat, tapi justru meminta Amara sebaliknya.

Syakil mungkin terlihat biasa saja, namun sejak awal masuk matanya sudah mengelilingi ruangan ini. Beberapa foto keluarga yang terlihat sedikit usang, dan juga foto anak kecil yang dia yakini itu bukan Amara, melainkan kakaknya.

"Masih jelas, Kakakmu heboh sekali sepertinya." Syakil menarik sudut bibir, padahal tidak ada yang lucu entah kenapa pria itu harus tersenyum, pikir Amara.

Dugaan Syakil benar, sepuluh menit berlalu dan barulah Eva keluar sendirian dengan tubuhnya yang masih penuh keringat. Pakaian begitu terbuka bahkan tidak mengenakan bra, mata Syakil mendadak ternoda siang ini.

"Kau yang membawa adikku tadi malam?" tanya Eva tanpa sedikitpun rasa malu dan menghebuskan asap rokoknya, sungguh luar biasa.

"Hm, benar."

"Pria yang sebelumnya menjanjikan 25 juta untuk sekali kencan, tapi katanya kau membawanya dan 15 juta sisanya belum dia berikan ... setidaknya tanggung jawab, kau mengganggu rezekiku," ketus Eva dan benar-benar membuat Amata seakan ditelanjangi di depan umum.

"Rezekimu? Kau menjual adikmu tanpa persetujuan darinya, apa kau tidak takut dipidana karena kasus jual beli manusia?" geram sekali rasanya Syakil, pria itu mengepalkan tangan kala wanita itu justru mebatapnya seraya menperlihatkan bibirnya yang sensual.

"Ck, apa perdulimu.Cepat bayar, bukankah tadi malam kau mengatakan akan membayarnya?"

Lima belas juta, kecil saja bagi Syakil. Itupun dia berikan tanpa menganggap Amara sebagai wanita bayarannya. Hanya saja Syakil meminta agar hal semacam ini tidak Eva lakukan lagi.

"Aku tegaskan padamu ... jangan pernah menuntutnya untuk mengikuti langkahmu, jika sampai terjadi lagi, kau berurusan denganku."

Syakil tidak main-main, sorot tajamnya bahkan terlihat seakan menguliti Eva. Jangankan tergoda, yang ada justru Syakil jijik luar biasa melihat wanita dengan pakaian kurang bahan di hadapannya ini. Semakin yakin jika memang bukan saudara, selain wajahnya yang berbeda, etikanya pun amat berbeda.

Tbc

Terpopuler

Comments

Halimah As Sa'diyah

Halimah As Sa'diyah

mam anterkan ke rumah para penikmat novel aja mam kita siap nerima🤣

2025-01-14

0

Ray Siddiq

Ray Siddiq

bisa jadi Amara adik kandung Ganeta yg terpisah saat kecil

2025-02-04

0

𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒

𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒

lho sdh ada s kembar tho

2024-11-28

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - Awal Pertemuan
2 BAB 2 - Pria Asing
3 BAB 3 - Memastikan
4 BAB 4 - Sendiri
5 BAB 5 - Bukan Sekadar Kaya.
6 BAB 6 - Ketar-Ketir
7 BAB 7 - Ancaman Syakil
8 BAB 8 - Ngapel Tak Terduga.
9 BAB 9 - Restu Mama
10 BAB 10 - Lamaran Sepihak
11 BAB 11 - Calon Kakak Ipar Meresahkan (Lord Mikhail)
12 BAB 12 - Tanggung Jawab
13 BAB 13 - Monster
14 BAB 14 - Simulasi Jadi Istri Orang Kaya
15 BAB 15 - Awal/Akhir
16 BAB 16 - Empat Puluh Menit.
17 BAB 17 - Diskusi Masa Depan
18 BAB 18 - Ketakutan Amara.
19 BAB 19 - Keraguan Amara
20 BAB 20 - Luluh
21 BAB 21 - Pendekatan
22 BAB 22 - Perusak Suasana
23 BAB 23 - Dunia Begitu Sempit
24 BAB 24 - Tertembak
25 BAB 25 - Berdua (Salah Waktu)
26 BAB 26 - Gladi
27 BAB 27 - Pra
28 BAB 28 - Memulai (Sendiri)
29 BAB 29 - Permintaan Pertama (Amara)
30 BAB 30 - Harus Bagaimana?
31 BAB 31 - Pembohong
32 BAB 32 - Candy
33 BAB 33 - Pesan Terakhir.
34 BAB 34 - Kehidupan Sesungguhnya
35 BAB 35 - Kenapa Suamiku Berbeda?
36 BAB 36 - Tanggung Jawab
37 BAB 37 - Bakat Terpendam Syakil.
38 BAB 38 - Wanita Yang Sama?
39 BAB 39 - Hanya Milikku
40 BAB 40 - Bukan Solusi
41 BAB 41 - Belum Bisa Terima
42 BAB 42 - Kabar Baik
43 BAB 43 - Ilmu Sesat
44 BAB 44 - Love Doesn't Hurt
45 BAB 45 - Siaga Tingkat Satu
46 BAB 46 - Wanitaku
47 BAB 47 - Dosa.
48 BAB 48 - Ancaman Kematian
49 BAB 49 - My Lovely Angel
50 BAB 50 - Bisa Marah Juga
51 BAB 51 - Tragedi Menguntungkan.
52 BAB 52 - Analogi By Amara
53 BAB 53 - Baik Tak Selalunya Baik.
54 BAB 54 - Sama-Sama.
55 BAB 55 - Bukan Penyakit
56 BAB 56 - Masa Lalu
57 BAB 57 - Terlambat.
58 BAB 58 - Kesepakatan Pernikahan.
59 BAB 59 - Jodoh Cerminan Diri
60 BAB 60 - Bukan Bumil Biasa
61 BAB 61 - Musuh Dalam Selimut.
62 BAB 62 - Tidak Mau Kalah.
63 BAB 63 - The King Of Drama.
64 BAB 64 - Berbanding Terbalik
65 Promo Novel Momy Ida - Cinta Pertama Membawa Luka
66 BAB 65 - Belenggu Cinta
67 BAB 66 - Periksa Pertama
68 BAB 67 - Ilustrasi Masa Depan
69 BAB 68 - Salah Takutnya.
70 BAB 69 - Secebis Keraguan
71 BAB 70 - Tak Lagi Sama
72 BAB 71 - Jaga Dia
73 BAB 72 - Panik Setengah Waras
74 BAB 73 - Tidak Bisa Berpikir.
75 BAB 74 - Seperti Membalikkan Telapak Tangan.
76 BAB 75 - Kena Batunya (Mikhail)
77 BAB 76 - Berbagi Peran
78 BAB 77 - Kurang Asupan
79 BAB 78 - Bulan Dikekang Malam.
80 BAB 79 - Simbiosis Mutualisme
81 BAB 80 - Perintah Papa
82 BAB 81 - Kenapa Harus Papa?
83 BAB 82 - Perang Ibu Hamil
84 BAB 83 - Bukan Salah Amara.
85 BAB 84 - Bukan Harapan Begitu
86 BAB 85 - Kebenaran.
87 BAB 86 - Dipeluk Duka
88 BAB 87 - Jalan Terbaik
89 BAB 88 - Hak Dia
90 Promo karya Baru -TAWANAN CINTA PRIA DEWASA (MIKHAYLA) - Desy Puspita
91 BAB 89 - Terduga
92 BAB 90 - Dia Putriku.
93 BAB 91 - Buruk di antara yang buruk.
94 BAB 92 - Mengalah
95 BAB 93 - Seperti Biasa.
96 BAB 94 - Ganeta Sesungguhnya.
97 BAB 95 - Ipar Yang Akan Dirindukan.
98 BAB 96 - Malu Sampai Tua
99 BAB 97 - Bertemu
100 BAB 98 - Keraguan Kendrick.
101 BAB 99 - Pengganti Sesungguhnya
102 BAB 100 - Yang Penting Usaha (Syakil)
103 BAB 101 - Keluarga Sempurna
104 Bonus Chapter - Become The Best Daddy
Episodes

Updated 104 Episodes

1
BAB 1 - Awal Pertemuan
2
BAB 2 - Pria Asing
3
BAB 3 - Memastikan
4
BAB 4 - Sendiri
5
BAB 5 - Bukan Sekadar Kaya.
6
BAB 6 - Ketar-Ketir
7
BAB 7 - Ancaman Syakil
8
BAB 8 - Ngapel Tak Terduga.
9
BAB 9 - Restu Mama
10
BAB 10 - Lamaran Sepihak
11
BAB 11 - Calon Kakak Ipar Meresahkan (Lord Mikhail)
12
BAB 12 - Tanggung Jawab
13
BAB 13 - Monster
14
BAB 14 - Simulasi Jadi Istri Orang Kaya
15
BAB 15 - Awal/Akhir
16
BAB 16 - Empat Puluh Menit.
17
BAB 17 - Diskusi Masa Depan
18
BAB 18 - Ketakutan Amara.
19
BAB 19 - Keraguan Amara
20
BAB 20 - Luluh
21
BAB 21 - Pendekatan
22
BAB 22 - Perusak Suasana
23
BAB 23 - Dunia Begitu Sempit
24
BAB 24 - Tertembak
25
BAB 25 - Berdua (Salah Waktu)
26
BAB 26 - Gladi
27
BAB 27 - Pra
28
BAB 28 - Memulai (Sendiri)
29
BAB 29 - Permintaan Pertama (Amara)
30
BAB 30 - Harus Bagaimana?
31
BAB 31 - Pembohong
32
BAB 32 - Candy
33
BAB 33 - Pesan Terakhir.
34
BAB 34 - Kehidupan Sesungguhnya
35
BAB 35 - Kenapa Suamiku Berbeda?
36
BAB 36 - Tanggung Jawab
37
BAB 37 - Bakat Terpendam Syakil.
38
BAB 38 - Wanita Yang Sama?
39
BAB 39 - Hanya Milikku
40
BAB 40 - Bukan Solusi
41
BAB 41 - Belum Bisa Terima
42
BAB 42 - Kabar Baik
43
BAB 43 - Ilmu Sesat
44
BAB 44 - Love Doesn't Hurt
45
BAB 45 - Siaga Tingkat Satu
46
BAB 46 - Wanitaku
47
BAB 47 - Dosa.
48
BAB 48 - Ancaman Kematian
49
BAB 49 - My Lovely Angel
50
BAB 50 - Bisa Marah Juga
51
BAB 51 - Tragedi Menguntungkan.
52
BAB 52 - Analogi By Amara
53
BAB 53 - Baik Tak Selalunya Baik.
54
BAB 54 - Sama-Sama.
55
BAB 55 - Bukan Penyakit
56
BAB 56 - Masa Lalu
57
BAB 57 - Terlambat.
58
BAB 58 - Kesepakatan Pernikahan.
59
BAB 59 - Jodoh Cerminan Diri
60
BAB 60 - Bukan Bumil Biasa
61
BAB 61 - Musuh Dalam Selimut.
62
BAB 62 - Tidak Mau Kalah.
63
BAB 63 - The King Of Drama.
64
BAB 64 - Berbanding Terbalik
65
Promo Novel Momy Ida - Cinta Pertama Membawa Luka
66
BAB 65 - Belenggu Cinta
67
BAB 66 - Periksa Pertama
68
BAB 67 - Ilustrasi Masa Depan
69
BAB 68 - Salah Takutnya.
70
BAB 69 - Secebis Keraguan
71
BAB 70 - Tak Lagi Sama
72
BAB 71 - Jaga Dia
73
BAB 72 - Panik Setengah Waras
74
BAB 73 - Tidak Bisa Berpikir.
75
BAB 74 - Seperti Membalikkan Telapak Tangan.
76
BAB 75 - Kena Batunya (Mikhail)
77
BAB 76 - Berbagi Peran
78
BAB 77 - Kurang Asupan
79
BAB 78 - Bulan Dikekang Malam.
80
BAB 79 - Simbiosis Mutualisme
81
BAB 80 - Perintah Papa
82
BAB 81 - Kenapa Harus Papa?
83
BAB 82 - Perang Ibu Hamil
84
BAB 83 - Bukan Salah Amara.
85
BAB 84 - Bukan Harapan Begitu
86
BAB 85 - Kebenaran.
87
BAB 86 - Dipeluk Duka
88
BAB 87 - Jalan Terbaik
89
BAB 88 - Hak Dia
90
Promo karya Baru -TAWANAN CINTA PRIA DEWASA (MIKHAYLA) - Desy Puspita
91
BAB 89 - Terduga
92
BAB 90 - Dia Putriku.
93
BAB 91 - Buruk di antara yang buruk.
94
BAB 92 - Mengalah
95
BAB 93 - Seperti Biasa.
96
BAB 94 - Ganeta Sesungguhnya.
97
BAB 95 - Ipar Yang Akan Dirindukan.
98
BAB 96 - Malu Sampai Tua
99
BAB 97 - Bertemu
100
BAB 98 - Keraguan Kendrick.
101
BAB 99 - Pengganti Sesungguhnya
102
BAB 100 - Yang Penting Usaha (Syakil)
103
BAB 101 - Keluarga Sempurna
104
Bonus Chapter - Become The Best Daddy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!