Bersatu!

RIZAL

Dadaku berdebar ketika akhirnya berkata, “Okelah.., Kita semua ikut ke Lynden,” Ujarku kepada teman-temanku.

Halim melompat bersemangat. Vivi tersenyum kepadaku. Akbar pun demikian. Aku senang ketika mereka juga senang.

“Lynden…, Kami datang!”

Tidak kusangka aku berubah pikiran. Sebelumnya aku berpikir jika meninggalkan teman-temanku di Herbor merupakan pilihan terbaik. Namun aku sudah sadar bahwa pilihan terbaik untuk kami adalah dengan pergi bersama-sama merebut kembali Lynden dari tangan musuh. Mungkin kekuatan teman-temanku akan sangat dibutuhkan di medan perang.

Saat ini seluruh pasukan dari Herbor, Mirkav, dan Yarashima sedang mempersiapkan senjata dan peralatan lainya di halaman istana.

Di dalam istana, Aku dan teman temanku duduk bersama Frank, Krapov, Putri Stella dan Tadano membahas strategi untuk mengepung musuh yang ada di Lynden. Tadano memberitahu jika Kaisar Hirose masih mengobati Putranya, Pangeran Hirosuke, yang masih belum sepenuhnya pulih dari cedera yang dialaminya dalam serangan sebelumnya, yaitu serangan yang dikatakan Halim kepadaku. Karena itulah Tadano menggantikan posisinya.

Disaat seperti ini, kehadiran Jendral Tadano sangat membantu kami. Pengalamannya tidak diragukan lagi. Tadano mengeluarkan peta kerajaan Lynden. Dia menuturkan bahwa mata-mata dari Yarashima telah melihat para Groth selalu menjaga di pintu masuk utama Lynden, padahal satu satunya akses masuk ke Lynden adalah pintu utama itu.

Akupun bertanya kepadanya, bagaimana bisa masuk area kerajaan, “Then, how do we get in?”.

Tadano memejamkan matanya dan menjawabku, “I’ll distract the Groth,” Gumam Tadano dengan lirih.

Tadano mengatakan akan memancing para pasukan Groth keluar dari gerbang utama agar Pasukan Herbor dan Mirkav dapat masuk dengan mudah.

Mendengar ide Tadano, Aku langsung berdiri menentang idenya. Menurutku sepatutnya kita harus tetap bersama sama.

Namun Tadano mengatakan bahwa hal ini harus dilakukan demi keberhasilan serangan. “There must be sacrifices.. in a war,”

Tadano beranggapan bahwa dalam setiap perang harus ada pengorbanan.

“Tadano is right kid.., the Groths must be lured out the gate. Otherwise, we will lose a lot of people before entering the kingdom area,” Celetuk Krapov.

Aku tidak suka Krapov mendukung keputusan Tadano untuk mengalihkan perhatian pasukan Groth. Menurut Krapov jika hal ini tidak dilakukan maka kami akan kehilangan banyak prajurit bahkan sebelum masuk ke wilayah Lynden.

“I DON’T CARE! And stop calling me kids,”

Aku tidak memedulikan omong kosong ini lagi. Aku tidak peduli kami kehilangan banyak prajurit asalkan kami semua bersama sama.

Aku berjalan meninggalkan meja pertemuan, meninggalkan yang lainnya di dalam. Aku keluar istana untuk berpikir sejenak tentang apa yang barusan terjadi. Aku tidak menyangka semuanya akan menjadi serumit ini.

HALIM

Wah bahaya nih, gara-gara ngelamun terus, gue jadi belum begitu paham kondisi kayak gini. Lagian Rijal marah-marah mulu sih.., kan jadi kesel si Krapov dengernya.

Oiya, barusan Rijal keluar kenapa yak? Kok mukaknya kayak lagi kesel. Apa gue samperin aja kali yak?

“Vi..psst..Vi.., gue ijin keluar bentaran boleh gak?”

Vivi pun ngijinin gue keluar. “Iya iya sana, sekalian cek keadaanya Rizal ya,”.

"Oke,"

Setelah gue keluar istana gue langsung nyari si Rijal. Eh ternyata dia lagi nyender di dinding kayak sadboy.

Bener-bener dah ni anak. Diluar malah nyantai.

“Woi.., ngapain lu diluar jal?” gue pun nyamperin Rijal. Gue juga ikutan nyender tembok.

“Gapapa lim,” Rijal njawab sambil nunduk. gue tau kalo Rijal njawab sambil begini itu tandanya dia boong.

“Lu gausah boong deh, gue dah tau apa yang diomongin tadi,” Kata gue.

Maap ya jal.., gue boong. Sebenernya gue gak begitu paham yang diomongin, hehe. Tapi gue terpaksa boong biar lu mau jujur.

Dan bener aja dong! Karena si Rijal takut ketauan boong, dia langsung jujur. Walaupun sebenernya gue sih yang boong ke Rijal hehe.

Kata Rijal, dia itu keluar istana soalnya dia gak suka sama usulannya Tadano.

Usulannya Tadano? gue aja kagak ngerti Tadano ngomong apaan? Orang gue tadi ngelamun doang, hehe.

“Gue tu gak mau Tadano mati konyol Lim. Maka dari itu gue gak setuju Tadano mau mancing keluar pasukan Groth dari pintu utama Lynden,” Terang si Rijal.

Oh, ternyata itu toh usulannya Tadano. Wajar sih kalo Rijal gak setuju. Dia kan gak tegaan orangnya.

“Yang lu anggep konyol sekalipun belum tentu konyol buat orang lain! Kalo kata gue sih, biarin aja Tadano menentukan pilihannya,” Buset, bijak banget gue yak? Hihihi.

“…”

Rijal ngapain diem aja? Denger gak sih gue ajak omong? “Jal--,”

“KALO TADANO BOLEH..KENAPA GUE GAK BOLEH NINGGALIN KALIAN DI HERBOR HA!” Tiba tiba Rijal ngebentak gue. Wah bener bener ni anak.

“SOALNYA LU MASIH PUNYA PILIHAN! TAPI SAYANGNYA TADANO GAK PUNYA PILIHAN!” Giliran gue yang bentak dia lagi. “Lu tu gak paham paham ya jal. Lu sama Tadano tuh sama aja.., udah orangnya nekat, ngeyel pula kalo dikasih tau. Tapi sekali lagi gue kasih tau, Tadano itu udah gak punya pilihan lain jal..! sedangkan lu masih punya pilihan! Lu kan masih punya gue.., punya Vivi.., Akbar juga ada. Tolong lah Jal.., coba dengerin apa yang Tadano mau, jangan lu melulu yang harus diturutin! Alot banget jadi orang lu Jal..,”

Dah lah, capek mulut gue ngomong. Terserah Rijal mau setuju sama gue apa enggak. Yang penting gue dah nyampein pesen gue buat dia.

“Gue paham jal. Gue tau lu tuh orangnya gak mau dipaksa. Tapi.., lu gak boleh memaksakan kehendak Tadano buat ngelakuin hal yang dia mau, emangnya selain dia ada yang mau berkorban ha? Lu mau?!”

Dibentak baru nurut ni anak. Sekarang si Rijal cuman bisa manggut-manggut doang.

Tiba tiba Rijal langsung masuk lagi ke istana tanpa bilang bilang gue. Yaudah deh gue ikutin juga dia masuk ke dalem. Gimana sih ni anak, tadi tiba tiba keluar sekarang tiba tiba masuk. Gak jelas emang.

RIZAL

Halim benar! Kenapa aku tidak menyadarinya? Aku tidak boleh egois seperti ini. Tadano juga berhak menentukan takdirnya sendiri. Aku mengerti setiap Jendral besar seperti Tadano harus memenuhi kesetiaannya kepada Yarashima sampai mati.

“TADANO!”

Semua orang melihat kearahku yang baru saja berlari masuk ke istana dan langsung teriak-teriak.

Aku ingin meminta maaf kepada Tadano atas tindakan egoisku. Aku tahu diriku ini menyedihkan! Aku memang Tidak pantas ada di sini!

Walau saat ini Krapov sedang menatapku dengan tajam karena mungkin masih kesal denganku.., namun aku harus bisa berdiri disini layaknya Ksatria sejati! Tak kusangka setelah aku menghampiri dan meminta maaf kepadanya, Tadano kemudian memaafkanku begitu saja seperti tidak mempermasalahkan sikapku kepadanya sebelumnya. Dia kemudian mengatakan bahwa dulu dirinya juga anak yang sama sepertiku. Dia mengatakan bahwa semangatku dan optimismeku sama dengan dirinya saat masih remaja. “Rizal.. ‘Yume o mi tsudzukeru’..its mean ‘keep dreaming’ Rizal,”

Tadano berkata kepadaku agar terus menjadi pemimpi.

Aku melanjutkan bahwa aku sudah bisa menerima rencana yang diajukan Tadano sebelumnya. Yaitu dengan teknik pancingan, agar pasukan Groth keluar dari gerbang masuk utama Lynden.

Karena yang lain juga sudah menyetujui rencana Tadano, maka Frank memutuskan nanti sore kami akan berangkat menuju Lynden. Dengan begitu kami pasti akan sampai saat fajar. Frank pun meminta kepada Putri Stella untuk menjaga sementara Herbor ketika kami pergi.

Diakhir pertemuan, Putri Stella berterimakasih kepada semua yang sudah mau menolong kerajaannya. Dia juga berterimakasih kepadaku, karena menurutnya semua ini tidak akan terjadi jika bukan karena ideku waktu itu, “Please return Lynden to his people Rizal..Will you promise me?” Stella juga memohon kepadaku untuk berjanji mengembalikan Lynden kepada rakyatnya. Dan aku pun berjanji kepadanya, teman-temanku juga ikut berjanji.

“Thank you,” Gumam Stella kepada kami semua.

Waktu selalu berlalu dengan cepat disaat diriku tidak mengharapkannya. Tinggal beberapa saat lagi sebelum kami semua berangkat menuju Lynden.

Saat ini, Aku dan yang lain sedang berada di halaman istana bersama ribuan pasukan untuk mempersiapkan dan membawa perlengkapan.

Sebelum naik ke kudaku. Aku terlebih dahulu menemui teman temanku.

“Eh Bar, si Vivi sama Halim dimana?” Tanyaku kepada Akbar.

“Kayaknya lagi ke gudang senjata,” Jawabnya.

Selang beberapa saat, Vivi dan Halim sudah kembali. Aku melihat mereka membawa banyak perlengkapan dan juga telah membawa perisai dan Helm besi.

Dibandingkan dengan aku dan Akbar, Vivi dan Halim terlihat lebih berjaga jaga.

“Kalian gimana sih? Mau perang kok gak pake pelindung apa apa?” Kata Vivi dengan keningnya yang mengerut keheranan.

Vivi kemudian memberiku Helm besi, perisai, dan busur panah. Sedangkan Akbar diberi pedang sebagai senjatanya.

“Wah keren banget kita pake baju tempur ini hehe,” Gurau Halim.

Disaat kami sedang berkumpul, Frank datang menghampiri Kami. Dia sudah melengkapi dirinya dengan perlengkapan dan zirah khususnya.

Frank mengatakan untuk kami supaya jangan meremehkan musuh. Dia mengatakan Groth itu sangat lincah dan cepat. Kamipun menerima nasihat Frank. Dibelakang Frank, aku melihat Tadano bersama sisa dari prajurit Yarashima. Dia seperti sedang membakar semangat para prajurit agar dapat menghadapi musuh tanpa gentar.

“Frank! Berapa banyak prajurit yang kita punya?” Tiba tiba Akbar bertanya demikian kepada Frank.

“6.000 dari Herbor.. tapi aku sengaja meninggalkan 1.000 prajurit untuk menjaga Herbor.., lalu ada 5.000 dari Mirkav, dan 7.000 dari Yarashima.., kenapa kau bertanya seperti itu Akbar?” Ujar Frank.

“Lalu berapa kira kira jumlah musuh?” Akbar malah kembali bertanya.

“Tadano mengatakan mata-matanya melaporkan setidaknya terdapat 15.000 Groth di Lynden. Mungkin sekarang jumlahnya sudah bertambah.” Tutur Frank.

Mendengar pernyataan Frank, Akbar terlihat memikirkan sesuatu. Dia mengambil selembar kertas dan mulai menulis suatu angka angka. Beberapa saat kemudian, Akbar mengatakan peluang kami untuk memenangkan perang ini sebesar 65 persen.

Ternyata angka angka yang ditulisnya merupakan sebuah rumus untuk menghitung peluang kami dalam pertempuran ini. mendengar ucapan Akbar. Frank kemudian tertawa. Menurutnya pernyataan Akbar sangat lucu.

“Hanya ada menang dan kalah didalam perang.., semua kemungkinan bisa terjadi.” Pungkas Frank. Menurutku Frank memang tidak salah

Dan kemudian kami mendengar tiga macam bunyi terompet yang berbeda. Kami semua keluar istana disaat yang lain juga berlari keluar istana.

Diluar, kami sudah disuguhkan pemandangan ribuan pasukan berkuda berbaris yang seakan-akan tinggal menunggu perintah untuk pergi menuju Lynden.

Aku melihat dari warna pakaian tempur mereka. Inilah 17.000 pasukan gabungan dari Herbor, Mirkav, dan Yarashima.

Aku mendengar dengan semu yel-yel dari setiap kelompok pasukan mulai dari Herbor,

“We are Herbor knights..riding horses into the darkness, in order to find a ray of light!”

Mirkav,

“My slomayem tysyachi kostey vragov! net poshchady moim vragam!”

Dan Yarashima,

“Yarashima wa shi o osorete inai.. Yarashima wa osorete inai!”

Aku terharu melihat para pasukan ini seperti tidak ada takutnya untuk mati. Dari semua yang kulihat, mataku terpaku kepada sosok Tadano. Perannya akan sangat krusial dalam perang nanti. Dia beserta 7.000 orang pemberani Yarashima lainnya akan memancing prajurit Groth keluar Gerbang Lynden supaya yang lainya dapat melewati gerbang dengan mudah.

...

“My king, the entire Herbor army is ready to depart!” Ucap Andy yang mendadak menghampiri kami. Dibelakang Andy terdapat Raja Krapov dan Jendral Tadano, serta orang asing di samping Tadano dengan penutup muka berwarna Hitam layaknya ninja yang belum pernah kulihat sebelumnya. Mereka memberitahu bahwa seluruh pasukan sudah siap untuk berangkat.

Frank mengangguk. “Let's take back Lynden!” Seruan Frank kepada semuanya untuk Membakar semangat para pasukan.

Aku dan teman-temanku langsung menuju ke kuda kami masing-masing. Beberapa saat kemudian Frank dan lainnya mengisyaratkan bagi seluruh pasukan untuk segera berangkat. 17.000 pasukan berkuda mulai bergerak. Para penduduk memberikan penghormatan terakhir untuk kami sebelum kami berangkat.

Frank mengatakan bahwa kami akan berkuda melewati malam. “Let’s go everyone! We will ride through the night!”.

Perjalanan menuju Lynden.., di mulai.

...----------------...

Episodes
1 Sore yang Dingin
2 Main yukk!
3 Mengingat masa lalu
4 Setelah Vivi pulang
5 Masih penasaran
6 Semuanya terlihat begitu nyata
7 Tak seindah yang terlihat
8 Gara gara Pak Gus
9 Zanetti | ittenaZ
10 Kejutan Pertama
11 Tekad yang sudah bulat
12 Misi Pertama: Lynden
13 Misi Pertama: 4 Kerajaan
14 Sekutu lama
15 Saatnya mengukir sejarah baru
16 Diluar Rencana
17 Dilema Hebat
18 Pilihan Terakhir
19 Bersatu!
20 Perjalanan menuju Lynden
21 Gerbang utama
22 Battle of Lynden
23 Ini bukanlah kemenangan
24 Raja Baru
25 Keberanian dan keputusan
26 Jangan ragu akan dirimu!
27 Datang untuk kembali
28 Akibat salah perhitungan
29 Mirkav! Tolong!
30 Menggantung nasib
31 Musuh terkuat
32 Datang pada waktu yang tepat
33 Menemukan Jatidiri
34 Peluang terakhir
35 Menuju akhir
36 Equaterald
37 Bangkit dari keterpurukan
38 Melihat lebih jauh kedepan
39 Belajar untuk menerima
40 Bertindak sebagai Raja
41 Kedatangan 'mereka'
42 Datang dari tempat yang berbeda
43 Blair Desmond
44 Mencari cahaya dalam gelap
45 Mereka tidak berbahaya
46 Rindu disaat yang salah
47 Untuk terakhir kalinya
48 Seseorang yang tepat
49 Permintaan maaf
50 Permohonan
51 Mencari kepastian
52 Keputusan Blair
53 Misi pencarian
54 The Lord of Wrath
55 Semangat yang belum padam
56 Realita sebenarnya
57 Untuk Vivi
58 Gurun kematian
59 Kemenangan dan kekalahan
60 Pertaruhan
61 Pertaruhan: Final Battle
62 Memenuhi Takdir
63 Sebuah janji
64 Hari Terakhir
65 Beri aku tiga jam
66 Ruang dan waktu
67 Deja vu
68 Alasan dibalik keputusan
69 Sulit menjaga sesuatu
70 Panggilan
71 Pagi yang Cerah
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Sore yang Dingin
2
Main yukk!
3
Mengingat masa lalu
4
Setelah Vivi pulang
5
Masih penasaran
6
Semuanya terlihat begitu nyata
7
Tak seindah yang terlihat
8
Gara gara Pak Gus
9
Zanetti | ittenaZ
10
Kejutan Pertama
11
Tekad yang sudah bulat
12
Misi Pertama: Lynden
13
Misi Pertama: 4 Kerajaan
14
Sekutu lama
15
Saatnya mengukir sejarah baru
16
Diluar Rencana
17
Dilema Hebat
18
Pilihan Terakhir
19
Bersatu!
20
Perjalanan menuju Lynden
21
Gerbang utama
22
Battle of Lynden
23
Ini bukanlah kemenangan
24
Raja Baru
25
Keberanian dan keputusan
26
Jangan ragu akan dirimu!
27
Datang untuk kembali
28
Akibat salah perhitungan
29
Mirkav! Tolong!
30
Menggantung nasib
31
Musuh terkuat
32
Datang pada waktu yang tepat
33
Menemukan Jatidiri
34
Peluang terakhir
35
Menuju akhir
36
Equaterald
37
Bangkit dari keterpurukan
38
Melihat lebih jauh kedepan
39
Belajar untuk menerima
40
Bertindak sebagai Raja
41
Kedatangan 'mereka'
42
Datang dari tempat yang berbeda
43
Blair Desmond
44
Mencari cahaya dalam gelap
45
Mereka tidak berbahaya
46
Rindu disaat yang salah
47
Untuk terakhir kalinya
48
Seseorang yang tepat
49
Permintaan maaf
50
Permohonan
51
Mencari kepastian
52
Keputusan Blair
53
Misi pencarian
54
The Lord of Wrath
55
Semangat yang belum padam
56
Realita sebenarnya
57
Untuk Vivi
58
Gurun kematian
59
Kemenangan dan kekalahan
60
Pertaruhan
61
Pertaruhan: Final Battle
62
Memenuhi Takdir
63
Sebuah janji
64
Hari Terakhir
65
Beri aku tiga jam
66
Ruang dan waktu
67
Deja vu
68
Alasan dibalik keputusan
69
Sulit menjaga sesuatu
70
Panggilan
71
Pagi yang Cerah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!