RIZAL
“HAH?!” Apa aku tidak salah mendengar?
Frank pun melanjutkan ucapannya. “Ratusan tahun yang lalu, ada seorang pria asing yang kami temukan didalam hutan yang sama seperti kami menemukanmu dan teman temanmu," bersamaan dengan kami temukannya buku ramalan ini,” Ucap Frank, “Dia lah yang mengajari Leluhurku mengenai bahasanya yang sama seperti bahasamu. Waktu itu.. peristiwa ini menggemparkan seluruh penjuru negeri,”
Ha? Dahulu sudah ada orang lain yang mengalami hal sama sepertiku dan teman temanku? Tapi bagaimana orang itu bisa sampai kesini?
“Maaf Frank.., kalau boleh tahu.. siapa nama orang pendahulu kami?”
Frank menjawab, “Dia menyebut dirinya dengan nama.. Gus,” Tutur Frank, “Orang ini bertubuh agak gemuk.., kumisnya agak aneh, dan kepalanya--,”
“..Botak.., Kepalanya botak kan?!”
Frank nampak terkejut mendengarku bisa menebak ciri ciri orang itu, “Bagaimana kau bisa tahu?”.
Tidak salah lagi pendahulu kami adalah Pak Gus! Orang gila yang memberiku hadiah peta pembawa sial itu.
...
Berbicara tentang Pak Gus, delapan tahun yang lalu, jauh sebelum semua ini terjadi. dimana Pak Gus masih seorang tetangga normal yang berprofesi sebagai penulis novel. Walau sudah bertahun tahun menekuni keahliannya, Aku sering melihatnya tidak pernah putus asa.
Hingga setahun sebelumnya dia menjadi gila semenjak dikabarkan hilang beberapa hari sebelumnya. Namun dia akhirnya pulang dengan sendirinya.
Satu tahun Pak Gus jalani dengan hari harinya yang dipenuhi makian tetangganya yang menyebut dirinya gila.
Hingga kemudian Pak Gus datang untuk pertama kalinya ke ulang tahunku yang ke sepuluh dan langsung memberiku hadiah yang baru aku buka tujuh tahun kemudian atau tepatnya hari ini. Ternyata hadiahnya selama ini adalah peta. Dan peta itulah yang membuatku dan teman temanku berada di sini saat ini, atau setidaknya itulah menurutku.
“Dahulu, Leluhurku menemukan buku ini dipelukkan Gus, tepat disaat Gus ingin ditangkap.., tapi anehnya, para prajurit yang disuruh untuk menangkap Gus malah berjatuhan seperti menahan beban berat saat mencoba mendekati Gus.., pada saat itu para leluhurku tidak mengetahui apa yang terjadi,” Ucap Frank, “Segala usaha telah leluhurku lakukan untuk mendekati Gus namun tidak ada yang berhasil, hingga kakekku nekat menembak Gus dengan anak panah namun anak panah milik kakekku seperti terpental sebelum mengenai tubuh Gus,” Tambah Frank.
Frank melanjutkan jika pada akhirnya seluruh prajurit yang ada ditempat itu sudah menyerah untuk bisa mendekati Gus. Bahkan leluhur Frank saat itu mengira Gus adalah seorang penyihir sakti.
“Dahulu, Lavelt mengira buku yang dibawa Gus adalah buku sihir miliknya,” Kata Frank. “Namun anehnya disaat kakekku meminta buku itu, Gus malah memberinya dengan sukarela,” Tutur Frank dengan senyum menggantung di bibirnya.
Aku tertawa kecil ketika mendengar cerita Frank sejauh ini. “Apakah saat itu leluhurmu sebegitu salah pahamnya?”
Frank mengangguk sekali, “Dulu leluhurku menganggap semua orang asing adalah mata mata Wrath. Oleh karena itu dulu leluhurku juga mencurigai Gus, namun karena sikapnya yang berbeda dan juga baik, kakekku tidak menangkapnya dan malah memanfaatkan keahlian sihirnya…, atau setidaknya itulah yang mereka pikir saat itu,” Ujar Frank lagi.
Frank mengatakan bahwa setelah pertemuan Pak Gus dengan Lavelt di hutan, Lavelt mulai menjadi teman Pak Gus dan meminta Pak Gus mengajari ilmu sihir milik Pak Gus, namun saat itu Lavelt dan yang lain belum tahu kalau seluruh isi buku itu hanyalah buku novel dalam bahasa Indonesia yang tentunya asing bagi mereka saat itu.
“Saat itu Gus mengajari leluhurku tentang bahasa yang Gus gunakan.., bertahun tahun Gus mengajari mereka bahasanya hingga mereka paham,” Mata Frank melihat keatas saat dia menceritakan ini, “Namun setelah leluhurku sudah mengerti bahasa Gus dan membaca bukunya, leluhurku merasa tertipu dengan Gus karena isi buku itu tidak lebih dari kisah dongeng menurut mereka,”
"Bertahun-tahun?? Sepertinya Pak Gus tidak pernah menghilang selama itu?" Pikirku.
...
Sepertinya Frank sudah selesai bercerita. Namun akhir cerita Frank sangat menggantung. Aku masih belum tahu bagaimana Gus bisa kembali dan membawa peta Equaterald bersamanya.
Karena pertanyaan ini sangat menggangguku, aku pun bertanya kepada Frank.
Frank pun menjawab setelah leluhurnya mengetahui jika itu hanyalah kesalahpahaman, pada saat itu juga Lavelt mengusir Pak Gus dari istana Herbor. Namun Pak Gus masih memiliki kemampuan ajaib yang membuatnya seperti memiliki perlindungan sihir di sekeliling tubuhnya hingga tidak bisa di sentuh oleh penjaga istana saat itu. Hal itu membuat Lavelt menjadi sangat bingung apakah Pak Gus benar benar penyihir atau bukan.
“Saat itu.., setelah Gus mengetahui sikap Lavelt yang tidak menginginkannya lagi, Gus langsung pergi secara sukarela, namun dia memiliki satu permintaan untuk Lavelt, yaitu dia meminta peta Equaterald untuk dia bawa pulang.., Kakekku yang sedang dalam dilema..akhirnya memberikan Gus peta sesuai keinginannya..namun Gus harus memberinya buku miliknya. Merekapun saling bertukar barang, dan Gus pun keluar dari istana Herbor tanpa paksaan, dan buku milik Gus masih di simpan oleh Herbor di ruangan bawah tanah hingga saat ini," Jelas Frank. “Hanya sampai disitu kisah yang aku bisa dengar dari ayahku tentang sang pengelana Gus sebelum ayahku meninggal,”.
Jadi Frank sendiri tidak tahu bagaimana Gus bisa datang dan pergi dari dunia ini? Terus.., kenapa Pak Gus meminta sebuah peta? kalau begitu aku harus mencaritahu caranya sendiri.
“Oh iya Rizal.., kembali ke pertanyaanku tadi, bagaimana kau bisa mengenal Gus?” Kali ini Frank yang bertanya.
Haduh.., kenapa Frank masih ingat pertanyaannya ini?
“Aku mengenal Gus karena aku adalah temannya dari dunia asalku.., dia lah yang memberiku peta negeri Equaterald,” Jawabku, “Dia memberiku peta itu saat aku kecil namun baru kubuka hari ini,”
Frank seperti terkejut. “Kenapa?” Tanya Frank lagi.
“Aku punya banyak kenangan buruk ketika ingin membuka peta itu.., namun aku tidak ingin membicarakan hal ini kepadamu saat ini.., maafkan aku,”
Frank pun mengangguk paham.
“Kalau kau dan teman temanmu..bagaimana bisa sampai kesini?” Frank seperti bertanya seolah aku sedang ujian wawancara.
Aku menjawab jika aku hanya melihat-lihat peta itu sebelumnya dan tidak ada hal lain yang kulakukan.
Namun Frank mencoba meyakinkanku lagi apakah benar-benar hanya itu yang kulakukan sebelum aku bisa sampai ke sini. Sudah kuingat lagi namun memang hanya itu yang kulakukan.
Atau mungkin.., aku melewatkan sesuatu?
“Sebenarnya sesaat sebelum tiba tiba aku ada di hutan, ada gempa besar yang terjadi..,”
Ya, aku baru ingat jika ada gempa sebelum aku tiba tiba di sini.
“Hmm.., Gempa ya?” Raut muka Frank mengernyit, “Mungkinkah dahulu Gus datang karena peristiwa yang sama sepertimu?”
Aku tidak bisa berpikir apa apa saat ini, semua bercampur aduk dipikiranku. Di saat aku masih mencerna cerita Frank barusan, malahan di tambah Frank dengan pertanyaan bertubi tubi. Aku Rasa aku harus mengganti topik secepatnya.
“M..Mungkin saja.., Siapa tahu Gus memakai cara sama sepertiku, siapa yang tau?”
Semoga Frank dapat menerima jawaban asal asalanku.
Lebih baik aku meneruskan untuk mengganti topik lebih jauh.
“K..Kalau begitu? Apa yang sudah kau lakukan untuk melawan Wrath?” Tanyaku kepada Frank, “Lalu? Apakah kerajaan lain tidak ada yang mencoba menembus benteng itu?” Tanyaku lagi.
Apakah sudah cukup aku bertanya?
“Kau memang selalu penasaran ya Rizal? Kau berbeda dengan teman temanmu yang lain.., hanya kau yang menanyakan hal ini kepadaku,” Ucap Frank kepadaku.
Frank pun duduk pada sebongkah batu di ruangan bawah tanah ini. Frank kemudian berkata jika sebenarnya kerajaan lain sudah mencobanya dengan cara mereka masing masing.
"50 Tahun lalu, Mirkav dan Yarashima hampir berhasil mengalahkan Wrath, namun di saat-saat terakhir pertempuran, senjata utama mereka yaitu meriam besar milik Mirkav sudah hancur dan memaksa pasukan Mirkav dan Yarashima mundur,” Ucap Frank.
“Kenapa kalian tidak bekerjasama saja? Mungkin jika kalian bekerjasama, kalian mungkin bisa mengalahkan Wrath dengan sekali serangan!” Kataku.
“Ah, percuma saja. Mereka tidak akan mau bekerjasama dengan Herbor sejak ratusan tahun yang lalu,” Kata Frank, “Mereka masih menganggap Herbor sebagai penghianat Equaterald!"
Aku sudah menduganya, melawan tuduhan musuh memang tidak akan mudah.
“Herbor sudah berkali kali mencoba membujuk kerajaan lain untuk bekerjasama.., namun semua itu tetap sia sia,” Frank nampak sedih, “Oleh karena itu..aku memintamu untuk membantuku membujuk kerajaan lain bagaimanpun caranya!”
Hah? Kenapa Frank tiba-tiba menyuruhku melakukan hal yang tidak bisa dia lakukan?
“E..Eh..Frank? kenapa kau menyuruhku?”
Frank mengangkat kepalanya sambil menatap mataku dalam dalam dan mengatakan, “Karena Aku percaya kepadamu!”
Frank langsung mengambil dan menggenggam buku Pak Gus yang bagi Frank merupakan buku yang berharga. “Aku yakin kalian adalah jawaban dari kalimat terakhir dalam buku ini! Aku yakin kalian lah yang akan menambah lembaran baru buku ini dengan kisah kejayaan Equaterald!”
Aku sama sekali tidak bisa berkata kata. Ucapan Frank barusan menunjukan seperti dia sudah mempercayaiku dan teman temanku. Aku takut kalau aku tidak bisa memenuhi harapan Frank yang begitu tinggi ini.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments