RIZAL
“Kenapa kau diam saja Rizal?”
Suara Frank membuatku tersentak dari lamunanku. Aku hanya mengatakan kepadanya jika aku perlu waktu untuk memikirkan hal ini bersama teman temanku.
Aku pun izin kepada Frank untuk menemui teman temanku diatas.
“Pikirkanlah baik baik! Yang kau pertaruhkan adalah nasib negeri ini Rizal! Aku harap kau dapat memahaminya!” Teriak Frank kepadaku.
Aku mendengar Frank dari kedalaman ruang bawah tanah di kala aku sudah perlahan naik kembali ke permukaan tanah untuk berbicara dengan teman-temanku. Sebenarnya aku sangat ingin sekali menolak kepercayaan yang Frank berikan kepadaku dan teman teman, namun aku tidak tega menjatuhkannya begitu saja.
…
HALIM
Udah dua hari nungguin si Rijal dateng, eh.. sekalinya dateng malah langsung ngilang lagi sama si Frank.., hadeh. Tapi ya.., Gue masih heran. Emangnya kalo ngomong sama Frank harus pake bahasa Indonesia yang baku gituh? gak bisa pake bahasa gaul? capek banget Gue ngomong bahasa baku sama si Frank.
...
Dan udah hampir setengah jam Gue sama lainnya nunggu Rijal balik lagi, tapi kok lama banget? “Eh cuy, kok Frank sama Rijal lama banget dah,” Kata Gue.
“Iyanih, perasaan kemarin kita gak selama ini pas diceritain sama Frank,” Kata Vivi.
Sumpah dah.., lama banget si Rijal.
Pas Gue sama yang lain lagi ngemil-ngemil, dari arah ruang bawah tanah Rijal dateng kayak buru-buru gitu, bajunya sampe basah..kayaknya gara-gara keringetan.
Begitu Rijal dah deket meja makan, dia memperlambat langkahnya dan duduk pelan-pelan di kursi sebelahku.
“Guys.., Gue mau nanya ke kalian nih, kalo ada orang minta tolong hal yang mustahil buat kalian..kalian bakal menolong orang itu gak?” Tanya si Rijal.
Ngapain sih ni anak? gak jelas banget. Kenapa tiba-tiba nanya hal aneh begitu? “Kalo Gue sih tetep nolongin orang itu Jal.., soalnya kita gak tau kan? Siapa tau orang itu bener bener butuh pertolongan tapi cuman Gue orang dideketnya..,”
“Halim bener tuh Zal, aku juga bakal bantuin orang yang minta tolong walaupun aku tahu gak akan bisa berbuat banyak.., kan setidaknya aku udah mau membantu sesama..iya kan?” Ucap Vivi. Ternyata Vivi punya rasa menolong yang tinggi juga ya.., Gue baru tau.
“Tapi Lim..Vi.., kita juga harus tau siapa dan di mana kita..,” Wah..Kayaknya Akbar juga mau berpendapat nih, “Kalo bantuan yang diminta orang lain kayaknya susah mending gak usah diterima daripada kalo gak bisa bantu nanti malah ngecewain orang itu kalo gagal,”
Gue yang ngedenger kata kata Akbar langsung kayak kepengen marah, lagian kan harusnya orang yang minta tolong gak akan kecewa dong..kalo dia bakal kecewa kalo gak bisa di bantu.., ngapain juga dari awal dia minta tolong!
Tapi, Gue gak mau bilang ke Akbar kayak barusan, Gue tau kalo Akbar orangnya baperan, yang ada si Akbar nanti marah lagi ke Gue. Mending Gue diem aja deh.
…
RIZAL
Aku hanya ingin mengatakan kepada teman-temanku bahwa Frank meminta tolong kepadaku untuk menolongnya membujuk Mirkav dan Yarashima agar Herbor dapat kembali bersekutu dengan mereka lagi. Tapi aku masih ragu memberitahu hal ini kepada teman-temanku.., atau mungkin aku hanya terlalu takut untuk mengatakannya.
Namun setelah bertanya kepada teman temanku secara tidak langsung, aku malah dibuat kebingungan dengan berbagai macam pendapat. Vivi dan Halim mengatakan kalau ada seseorang yang meminta tolong maka hukumnya adalah wajib untuk menolongnya, sementara pendapat Akbar..mungkin terdengar masuk akal, yaitu membantu orang tapi harus mengetahui siapa diriku dan siapa yang kubantu.
"Btw Jal, kok lu lama banget ngobrol sama Frank, padahal kemarin kami gak selama lu barusan?” Tanya Halim.
Sebaiknya aku menjawabnya seputar Pak Gus saja daripada tentang sejarah Herbor yang beresiko mereka mengetahui kalau Frank meminta tolong kepadaku.
“E..Itu tadi Frank ngomong..katanya sebelum kita tuh ada orang dari dunia kita pernah ke sini ratusan tahun lalu..terus orang itu bawa buku ajaib yang bisa nulis sendiri lho! Mau tau siapa orangnya gak?? Orangnya tuh--,”
“Pak Gus..,”
Ucap mereka bertiga bersamaan sebelum aku menyelesaikan ucapanku.
Nampaknya mereka sudah tau cerita Frank sampai disini, tapi kalau aku menceritakan percakapan selanjutnya maka itu adalah saat Frank meminta tolong kepadaku. Aku tidak mungkin mengatakannya.
“Udahlah Zal, gausah boong lah, ngapain lu lama banget di bawah.., habis itu pas dateng dateng langsung nanya pertanyaan aneh begitu..udah ngomong aja,” Ucap Akbar yang duduk diseberang kursiku.
Jantungku berdegup kencang, ada alasan tersendiri yang membuatku tidak ingin mengatakan sebenarnya kepada teman temanku. Atau, sebenarnya hanya aku saja yang pengecut.
Mendadak Frank dan seorang pria yang membawaku kemari datang dari balik pintu ruang bawah tanah dengan langkah tegap.
“Bagaimana keputusanmu Rizal?!” Kata Frank yang masih berjalan kearah kami berempat.
Perasaanku tidak enak setelah mendengar ucapan Frank barusan. “Jadi..apakah kau dan teman-temanmu ingin membantuku membujuk Mirkav dan Yarashima atau tidak?”
...
Dadaku sudah tidak terasa sesak dan berdegup kencang lagi, rasanya seperti sangat lega mendengar Frank memberitahu kepada teman temanku mengenai hal yang dari tadi tidak sanggup kusampaikan.
Benar saja, Frank pasti bertanya kepadaku tentang keputusan diriku yang apakah setuju membantu Frank dalam upaya membujuk Mirkav dan Yarashima agar mau bersekutu kembali dengan Herbor atau tidak.
Tapi, teman temanku tidak tahu mengenai hal ini, atau lebih tepatnya mereka hanya belum mengetahui.
Vivi, Akbar, dan Halim bertanya kepada Frank, “Keputusan apa Frank?”.
Sudah kuduga pasti teman-temanku penasaran dengan pertanyaan Frank, sepertinya sesaat lagi teman temanku akan mengetahui semuanya.
...
Frank pun memberitahu mereka semuanya tentang percakapanku dengan Frank.
...
Setelah itu Frank dan seorang pengawalnya lanjut berjalan meninggalkan kami. Wajah wajah temanku seketika menunduk semuanya, aku tahu mereka akan menganggap ku pembohong dan tidak dapat di percaya.
...
“HAHAHHA! Ooo jadi dari tadi lu pengen ngasih tau tentang ini ya pasti?” Ucap Halim sambil tertawa terbahak bahak.
“Hehehe emang Gue udah duga sih kalo si Rizal dari awal kayak nyembunyiin sesuatu gitu,” Kata Akbar.
“Kirain kenapa..ternyata cuman gak berani ngomong ke kita ya? Hihihi,” Vivi terlihat sangat puas mengetahui sebenarnya.
Apa ini? reaksi teman-temanku tidak seperti yang kukira? Kenapa mereka malah tertawa? Atau mungkin hanya aku yang berpikir terlalu jauh?
Namun melihat teman-temanku yang tidak mempermasalahkan hal ini sudah sangat memperlihatkan jika mereka adalah teman yang selalu ada untukku.
“Dah dah Zal, mending lu makan dulu sini sama kita,”
“Masih kenyang Gue, kan barusan aja Gue makan di rumah,” Ujarku, “Eh..maksudku dua hari yang lalu.. HAHAHA,”
Akhirnya mau tidak mau aku makan lagi walau sebenarnya sudah kenyang.
Saat sedang makan aku jadi terpikirkan tentang cara kami bisa tiba ke dunia ini. Kalau tidak salah mereka bertiga seharusnya sudah tahu tentang Pak Gus kan?
“Eh Gue tapi masih penasaran nih tentang Pak Gus yang udah duluan kesini sebelum kita, emangnya beneran gara gara gempa terus kita bisa masuk ke dunia lain? Gak masuk akal kan?”
Mendengar pertanyaanku, Vivi, Halim, dan Akbar saling bertatapan sesaat sebelum Akbar menjawabku. “Ini emang kedengeran gila..tapi semalem kami bertiga udah sepakat kalo emang bener bahwa gempa lah yang ngebawa kita semua ada disini,” Kata Akbar.
Hah? Benarkah semua ini karena gempa?
“Naahh, sebenernya bukan seratus persen karena gempa sih, aduh gimana ya njelasinnya.., nah! Lu pernah denger legenda kereta Zanetti gak?” Lanjutnya.
Kereta Zanetti? Setahuku kereta ini diduga melakukan perjalanan waktu ke masa lalu, namun kebenarannya masih misteri hingga saat ini.
Akbar menjelaskan jika kereta Zanetti sebenarnya berangkat dari Italia pada tahun 1911 namun malah sampai ke meksiko pada tahun 1845! Kata Akbar, Waktu kereta Zanetti memasuki sebuah terowongan di Italia, sebuah portal dimensi ruang dan waktu terbuka akibat gempa yang terjadi beberapa waktu sebelum kereta Zanetti melakukan perjalanan dan mungkin saja portal itu melempar kereta Zanetti ke 66 tahun di masa lalu.
Dan kabarnya seluruh orang Italia di kereta itu mengalami stress berat setelah turun dari kereta, dan mereka semua dimasukkan ke rumah sakit jiwa di meksiko pada saat itu.
Sebentar.., apakah Pak Gus juga mengalami hal yang sama seperti penumpang kereta Zanetti? apakah Pak Gus jadi gila setelah kembali dari sini?
Akbar melanjutkan, “Teori ini terkenal dengan sebutan Relativitas waktu dari Einstein, dulu pernah ada tim yang pernah membuktikan teori ini , hasilnya, mereka nemuin bahwa gravitasi berperilaku dengan cara yang sama di galaksi yang jauh. Artinya, gravitasi di Bumi sama dengan gravitasi di galaksi-galaksi lain. Ini membuktikan bahwa teori relativitas waktu itu benar!” Lanjutnya lagi.
Aku memang suka fisika, tapi setengah dari perkataan Akbar setidaknya dapat kumengerti. Inti dari teori relativitas yang dimaksud oleh Akbar adalah waktu akan melambat atau di percepat tergantung beda gaya gravitasi ditempat itu. Dan mungkin saja perbedaan gravitasi ini terjadi di saat kami keluar dari rumahku.
“Tapi kenapa kita bisa berpindah dunia ini Gue masih gak tau,” Pungkas Akbar. Di saat yang sama Akbar juga sudah selesai makan makanannya.
“Wah baru kali ini Lord Akbarrudin gak bisa njawab, haha. Yuk syukuran yuk, syukuran Akbar akhirnya gak bisa jawab. Hahaha,” Kata Halim bercanda.
“Apa lu? Fisika remed mulu. Diem aja!”
Akbar sepertinya marah. Memang di kelasku, Akbar di kenal susah diajak bercanda.
Semua sudah selesai makan. aku pun pergi untuk membersihkan piring-piring kotor. Setelah itu, aku kembali ke meja makan menemui teman temanku. Aku ingin membicarakan hal serius kepada mereka.
Begitu duduk, aku langsung bertanya kepada mereka tentang perkataan Frank yang baru saja hampir membuat jantungku copot.
“Ngomong ngomong..tentang permintaan Frank..gimana menurut kalian semua? Harus di bantu apa nggak?”
Namun setelah teman temanku mendengar pertanyaanku, mereka serentak langsung mengatakan setuju untuk membantu. Aku kembali meyakinkan mereka tapi merekalah yang berbalik meyakinkanku untuk ikut dengan mereka membantu Frank.
Aku tidak begitu mengerti, kenapa mereka begitu antusias. Apakah mereka tidak paham kalau bisa saja mereka semua mati disini karena membantu Frank?!
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
P. W
Sebab akibatnya nyambung thor😄 kirain Pak Gus gila tanpa sebab
2022-09-10
4