TMP - Bab 19 - Kamuflase

Ting tong! Ting tong!

"Eh, ada orang." Mendengar bel unitnya berbunyi, Anna segera duduk dari posisi berbaringnya. Untung saja Aaron belum sempat membuka tali pengikat handuk kimononya.

Semoga saja itu Dewa Harapan yang datang menolongku. Batin Bella.

"Tidak usah dibuka, Sayang. Paling kurir pengantar makanan. Abaikan saja," kata Aaron. Pria itu lalu mendorong kedua bahu Anna dengan pelan agar gadis itu kembali berbaring.

"Tapi-"

"Sayang ... aku bilang tidak usah dibuka. Oke." Aaron berkata sambil tersenyum, lalu segera mengubah posisinya dan berada di atas tubuh Anna sekarang. Dia sudah tidak sabar ingin segera bermantap-mantapan ria dengan gadis cantik itu.

Anna tidak tahu harus berkata atau pun berbuat apa lagi. Entah itu kurir pengantar makanan atau mungkin Dewa Harapan yang datang menolongnya, pokoknya dia hanya berharap bisa segera lolos dari perbuatan mesyum Aaron.

Semakin lama bel semakin sering berbunyi. Sepertinya orang di luar sana mendesak untuk dibukakan pintu secepat mungkin.

"Aaron, tunggu. Sebentar aku buka pintunya dulu," kata Anna beralasan. Apalagi saat melihat tangan nakal Aaron yang kini sudah menyentuh ujung pengikat handuk kimono yang dia kenakan.

"Aku bilang tidak usah dibuka, Sayang. Kalau kamu tidak membuka pintunya, dia pasti akan pergi sendiri nanti," kata Aaron.

"Tapi-"

Tiba-tiba ponsel Anna berdering. Dengan cepat gadis itu segera meraihnya untuk memeriksa siapa yang menelepon. ID pemanggil yang tertera di layar membuat Anna langsung mengerutkan keningnya.

"Papa?"

"Papa kamu yang menelepon?" tanya Aaron.

"Eh, mm ... i-iya," jawab Anna sedikit ragu.

Seingatnya selama ini dia tidak pernah menyimpan nomor kontak dengan nama tersebut, mengingat selama ini tuan Harold sama sekali tidak pernah datang untuk mencari putrinya. Kenapa tiba-tiba ada yang menelepon menggunakan ID tersebut? Pikirnya. Tapi tidak apalah. Toh itu bisa membuat Aaron menunda niat bejatnya untuk sementara waktu.

"Bisa bergeser dulu sebentar? Aku ingin menjawab panggilan telepon dari papaku," kata Anna beralasan. Jujur saja, dia merasa sangat risih saat Aaron berada di atas tubuhnya.

"Ah, iya. Silahkan." Dengan berat hati Aaron segera menyingkir dari posisi impiannya tersebut.

Si al. Kenapa tiba-tiba papa Anna menelepon. Mengganggu saja. Batin Aaron sedikit kesal.

Ketika Anna terbangun, gadis itu langsung mengikat kembali tali handuk kimono yang dia kenakan. Dia merasa sangat lega sekaligus bersyukur karena Aaron tidak jadi menodai tubuh Anna. Setelah selesai mengikat tali handuk kimononya, barulah gadis itu menjawab panggilan telepon tersebut.

"Halo."

"Halo, Anna. Ini Papa. Papa sekarang ada di depan pintu unit apartemen kamu. Cepat buka pintunya," titah seoarang pria yang ada di ujung telepon sana.

"Ap-apa? Jadi Papa yang memencet belnya?" kata Anna sedikit terkejut, lalu berbalik menatap Aaron dengan mata yang sudah membulat lebar.

Tidak bisa dicegah, Aaron juga nampak sangat terkejut, sama seperti Anna ketika tahu bahwa ternyata orang yang ada di luar sana bukanlah kurir pengantar makanan, melainkan papa Anna. Tapi jelas rasa terkejut mereka jauh berbeda, Bella terkejut karena tuan Harold tiba-tiba saja datang mencari putrinya, sedangkan Aaron terkejut karena dia hampir saja kepergok melecehkan anak gadis orang. Orang tua mana yang tidak akan murka jika tahu anak gadisnya dilecehkan oleh seorang pria? Pikir Aaron.

"Cepat buka pintunya, Anna. Papa mau masuk," kata tuan Harold lagi.

"Ba-baik, Papa."

Sebelum Anna berlari membukakan pintu, terlebih dahulu dia menyuruh Aaron untuk memakai kembali bajunya, dan Aaron pun hanya menurut.

"Sayang, aku sembunyi saja, ya? Tidak enak kalau ketahuan papa kamu," kata Aaron. Dia tidak ingin citranya rusak di depan papa Anna disaat pertemuan pertama mereka.

"Terserah kamu," balas Anna, lalu berjalan cepat membukakan pintu.

Kamu ketahuan malah lebih bagus lagi. Dasar laki-laki brengsyek. Gumam Anna dalam hati.

Apa mungkin Dewa Harapan yang menyamar jadi papaku? Aku penasaran, seperti apa penampakannya nanti. Batin Bella.

Ketika Bella membuka pintunya, dia langsung terbengong saat melihat sesosok pria paruh baya mengenakan setelan jas hitam lengkap berdiri tepat di hadapannya.

"Apa lihat-lihat? Ini aku," bisik pria paruh baya tersebut.

"Astaga. Kenapa bisa terlihat sama persis? Kamu benar-benar terlihat seperti tuan Harold sungguhan," kata Bella, sambil memindai tubuh tuan Harold palsu dari ujung kepala hingga ujung sepatu.

"Bukannya itu bagus?" jawab Dewa Harapan yang kini sedang menyamar sebagai tuan Harold, ayah kandung Anna.

"Ayo masuk," kata tuan Harold palsu seraya bergegas masuk ke dalam unit.

"Hei, apa kamu tahu kenapa aku tiba-tiba meminta bantuanmu?" bisik Anna.

"Apa kamu lupa siapa aku?" Dewa Harapan berbalik lalu tersenyum menatap Bella. "Tentu saja aku tahu. Dan aku juga tahu jika sekarang pria itu sedang bersembunyi di dalam kamar mandi."

Bella ikut menghentikan langkah sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Luar biasa sekali. Pikirnya.

"Ah, iya. Benar juga. Dia adalah sosok Dewa Harapan yang serba tahu segalanya, yang kini sedang menyamar sebagai tuan Harold," gumam Bella lalu berjalan mengekor di belakang sosok pria paruh baya kini sudah kembali melanjutkan langkahnya.

"Mana pria itu Anna! Papa tahu, kamu pasti sedang menyembunyikan seorang pria di dalam apartemen kamu!" Tuan Harold palsu berkata dengan nada setengah berteriak ketika baru saja memasuki kamar pribadi si pemilik unit.

Melihat Bella alias Anna diam saja, Dewa Harapan pun segera mengedipkan sebelah matanya, memberi kode agar gadis itu ikut berakting bersamanya.

Bella yang bisa langsung mengerti dengan maksud Dewa Harapan pun segera ikut berakting. "Tidak, Pa. Tidak ada siapa-siapa di sini."

"Anna, jangan coba-coba membohongi Papa! Papa bukan orang bodoh!" kata tuan Harold palsu seraya memeriksa belakang pintu, isi lemari, serta kolong tempat tidur. Dari nada bicaranya dia terdengar sangat marah karena Anna membawa seorang pria masuk ke dalam unitnya.

Sementara itu, Aaron yang sedang bersembunyi di dalam kamar mandi pun mulai merasa ketar-ketir sendiri. Apalagi saat mendengar papa Anna marah-marah di luar sana.

"Gawat. Jangan sampai Papa Anna tahu kalau aku sedang bersembunyi di dalam sini," gumam Aaron, seraya mencari tempat persembunyian yang bagus.

B e r s a m b u n g ...

Terpopuler

Comments

Adelia Rahma

Adelia Rahma

jiahaha papa palsu bisa ber akting juga to

2022-11-27

1

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

bhahahahaha ngakak,,sukurin dasar buaya di kerjain🤣🤣🤣

2022-09-25

3

ARA

ARA

Dewa kocak😂😂😂😂😂

2022-09-18

2

lihat semua
Episodes
1 TMP - Bab 1 - Pengkhianatan Suami Dan Sahabat
2 TMP - Bab 2 - Kejahatan Yang Direncanakan Sejak Lama
3 TMP - Bab 3 - Harapan Terakhir Sebelum Meninggal
4 TMP - Bab 4 - Syarat Untuk Hidup Kembali
5 TMP - Bab 5 - Transmigrasi Ke Tubuh Gadis Muda Yang Cantik
6 TMP - Bab 6 - Misi Kehidupan Yang Kedua
7 TMP - Bab 7 - Misi Pelakor Merebut Aaron Dari Daisy
8 TMP - Bab 8 - Godaan Tetangga Seksye Dan Cantik
9 TMP - Bab 9 - Godaan Saat Makan Malam
10 TMP - Bab 10 - Balas Dendam Yang Sesungguhnya Baru Dimulai
11 TMP - Bab 11 - Buaya Masuk Dalam Perangkap
12 TMP - Bab 12 - Gangguan Mental
13 TMP - Bab 13 - Ilfil
14 TMP - Bab 14
15 TMP - Bab 15 - Mask
16 TMP -Bab 16
17 TMP - Bab 17 - 40% Mission Completed
18 TMP - Bab 18 - Oh My Godness!
19 TMP - Bab 19 - Kamuflase
20 TMP - Bab 20 - Ancaman Untuk Aaron
21 TMP - Bab 21 - Misi Pertama Bagian Dua
22 TMP - Bab 22 - Kasih Sayang Tak Terhingga Orang Tua Terhadap Anaknya
23 TMP - Bab 23 - Cinta Yang Dimanfaatkan
24 TMP - Bab 24 - 100% Mission Completed
25 TMP - Bab 25 - Misi Kedua
26 TMP - Bab 26 - Masa Lalu Anna
27 TMP - Bab 27 - Ecamkan Itu!!!
28 TMP - Bab 28 - Kekesalan Terhadap Alex
29 TMP - Bab 29 - Perdebatan Dua Orang Sahabat
30 TMP - BAB 30 - Ada Apa Dengan Anna?
31 TMP - Bab 31 - Kerjasama Antara Anna Dan Kay
32 TMP - Bab 32 - Terngiang-Ngiang
33 TMP - Bab 33
34 TMP - Bab 33 - Mencari Kesalahan
35 TMP - Bab 34 - Rencana Gagal
36 TMP - Bab 35 - Keresahan Alex
37 TMP - Bab 36 - Kaysan Dan Carissa
38 TMP - Bab 37 - Anna Cemburu?
39 TMP - Bab 38 - Kegalauan Alex
40 TMP - Bab 39 - Jealous?
41 TMP- Bab 40 - Kenangan Apa Yang Ingin Dilupakan?
42 TMP - Bab 41 - Move On?
43 TMP - Bab 42 - Mr. Max Oh Mr. Max
44 TMP - Bab 43 - Merasa Dipermainkan
45 TMP - Bab 44 - Sekretaris Kesayangan
46 TMP - Bab 45 - Untuk Apa Aku Takut?
47 TMP - Bab 46 - Password
48 TMP - Bab 47 -
49 TMP - Bab 48
50 TMP - Bab 49
51 TMP - Bab 50
52 TMP - Bab 51 - Jangan Pergi Bella
53 TMP - Bab 52 - True Love?
54 TMP - Bab 53
55 TMP - Bab 54
56 TMP - Bab 55
57 TMP - Bab 56
58 TMP - Bab 57
59 TMP - Bab 58
60 TMP - Bab 59
61 TMP - Bab 60
62 TMP - Bab 61
63 TMP - Bab 62
64 TMP - Bab 63 - Playing Horse-Horse
65 TMP - Bab 64 - Pawang Mr. Max
66 TMP - Bab 65 - Bagaimana Dengan Kita?
67 PRIA NACKAL
68 TMP - Bab 66 - Surat-Surat Resmi
69 TMP - Bab 67 - Jangan Kurang Ajar!
70 TMP - Bab 68 - Misi Kedua Tuntas
71 TMP - Bab 69 - She's Mine
72 TMP - Bab 70 - Dewa Harapan?
73 TMP - Bab 71 - Permintaan Anna Harold
74 TMP - Bab 72 - Misi Ketiga Atau Misi Terakhir
75 TMP - Bab 73 - Sosok David
76 TMP - Bab 74 - Cara Menyelamatkan David
77 TMP - Bab 75 - Bukan Saat Yang Tepat
78 TMP - Bab 76 - Memikirkan Cara Untuk Pergi
79 TMP - Bab 77 - Amarah Dan Kekhawatiran Alex
80 TMP - Bab 78 - Kamu Marah Padaku?
81 TMP - Bab 79- ENDING
82 Promosi - One Night With Investor
83 Promosi Karya - Istri Wasiat Ayah (Menikahi Ibu Tiri)
Episodes

Updated 83 Episodes

1
TMP - Bab 1 - Pengkhianatan Suami Dan Sahabat
2
TMP - Bab 2 - Kejahatan Yang Direncanakan Sejak Lama
3
TMP - Bab 3 - Harapan Terakhir Sebelum Meninggal
4
TMP - Bab 4 - Syarat Untuk Hidup Kembali
5
TMP - Bab 5 - Transmigrasi Ke Tubuh Gadis Muda Yang Cantik
6
TMP - Bab 6 - Misi Kehidupan Yang Kedua
7
TMP - Bab 7 - Misi Pelakor Merebut Aaron Dari Daisy
8
TMP - Bab 8 - Godaan Tetangga Seksye Dan Cantik
9
TMP - Bab 9 - Godaan Saat Makan Malam
10
TMP - Bab 10 - Balas Dendam Yang Sesungguhnya Baru Dimulai
11
TMP - Bab 11 - Buaya Masuk Dalam Perangkap
12
TMP - Bab 12 - Gangguan Mental
13
TMP - Bab 13 - Ilfil
14
TMP - Bab 14
15
TMP - Bab 15 - Mask
16
TMP -Bab 16
17
TMP - Bab 17 - 40% Mission Completed
18
TMP - Bab 18 - Oh My Godness!
19
TMP - Bab 19 - Kamuflase
20
TMP - Bab 20 - Ancaman Untuk Aaron
21
TMP - Bab 21 - Misi Pertama Bagian Dua
22
TMP - Bab 22 - Kasih Sayang Tak Terhingga Orang Tua Terhadap Anaknya
23
TMP - Bab 23 - Cinta Yang Dimanfaatkan
24
TMP - Bab 24 - 100% Mission Completed
25
TMP - Bab 25 - Misi Kedua
26
TMP - Bab 26 - Masa Lalu Anna
27
TMP - Bab 27 - Ecamkan Itu!!!
28
TMP - Bab 28 - Kekesalan Terhadap Alex
29
TMP - Bab 29 - Perdebatan Dua Orang Sahabat
30
TMP - BAB 30 - Ada Apa Dengan Anna?
31
TMP - Bab 31 - Kerjasama Antara Anna Dan Kay
32
TMP - Bab 32 - Terngiang-Ngiang
33
TMP - Bab 33
34
TMP - Bab 33 - Mencari Kesalahan
35
TMP - Bab 34 - Rencana Gagal
36
TMP - Bab 35 - Keresahan Alex
37
TMP - Bab 36 - Kaysan Dan Carissa
38
TMP - Bab 37 - Anna Cemburu?
39
TMP - Bab 38 - Kegalauan Alex
40
TMP - Bab 39 - Jealous?
41
TMP- Bab 40 - Kenangan Apa Yang Ingin Dilupakan?
42
TMP - Bab 41 - Move On?
43
TMP - Bab 42 - Mr. Max Oh Mr. Max
44
TMP - Bab 43 - Merasa Dipermainkan
45
TMP - Bab 44 - Sekretaris Kesayangan
46
TMP - Bab 45 - Untuk Apa Aku Takut?
47
TMP - Bab 46 - Password
48
TMP - Bab 47 -
49
TMP - Bab 48
50
TMP - Bab 49
51
TMP - Bab 50
52
TMP - Bab 51 - Jangan Pergi Bella
53
TMP - Bab 52 - True Love?
54
TMP - Bab 53
55
TMP - Bab 54
56
TMP - Bab 55
57
TMP - Bab 56
58
TMP - Bab 57
59
TMP - Bab 58
60
TMP - Bab 59
61
TMP - Bab 60
62
TMP - Bab 61
63
TMP - Bab 62
64
TMP - Bab 63 - Playing Horse-Horse
65
TMP - Bab 64 - Pawang Mr. Max
66
TMP - Bab 65 - Bagaimana Dengan Kita?
67
PRIA NACKAL
68
TMP - Bab 66 - Surat-Surat Resmi
69
TMP - Bab 67 - Jangan Kurang Ajar!
70
TMP - Bab 68 - Misi Kedua Tuntas
71
TMP - Bab 69 - She's Mine
72
TMP - Bab 70 - Dewa Harapan?
73
TMP - Bab 71 - Permintaan Anna Harold
74
TMP - Bab 72 - Misi Ketiga Atau Misi Terakhir
75
TMP - Bab 73 - Sosok David
76
TMP - Bab 74 - Cara Menyelamatkan David
77
TMP - Bab 75 - Bukan Saat Yang Tepat
78
TMP - Bab 76 - Memikirkan Cara Untuk Pergi
79
TMP - Bab 77 - Amarah Dan Kekhawatiran Alex
80
TMP - Bab 78 - Kamu Marah Padaku?
81
TMP - Bab 79- ENDING
82
Promosi - One Night With Investor
83
Promosi Karya - Istri Wasiat Ayah (Menikahi Ibu Tiri)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!