"Siapa pun lelaki itu, belum saatnya kamu tahu. Untuk saat ini kamu hanya perlu fokus pada tujuan utama kamu, kenapa kamu sangat ingin hidup kembali? Karena seberapa lama kamu bisa bertahan hidup di kehidupanmu yang kedua ini, tergantung dari usahamu untuk menyelesaikan misi-misi kehidupanmu," jelas Dewa Harapan.
Jujur saja, Bella justru merasa kebingungan mendengar ucapan Dewa Harapan barusan. Dia benar-benar belum mengerti apa maksudnya. Apakah di kehidupannya yang kedua ini, yang hidup menggunakan identitas gadis bernama Anna, dia tidak bebas melakukan apa pun seperti yang dia mau?
"Misi kehidupan? Misi kehidupan apa maksudnya? Aku benar-benar tidak mengerti."
"Mengenai misi kehidupan, apa yang boleh dan tidak boleh kamu lakukan di kehidupanmu yang kedua ini, semuanya ada di sini. Kamu bisa mempelajari sendiri nanti." Dewa Harapan memberikan sebuah benda yang menyerupai smartphone pada Bella. "Aku tahu kamu wanita yang cerdas, jadi kamu pasti bisa memahami semuanya dengan baik setelah membaca dan mempelajarinya. Aku hanya bisa menjelaskan padamu secara singkat, bahwa misi hidup pertamamu di kehidupan yang kedua ini adalah, apa tujuan utamamu ingin mendapatkan kesempatan untuk hidup kembali? Aku memberimu waktu 6 bulan untuk menyelesaikan semuanya. Jika kamu bisa menyelesaikannya sebelum waktu yang ditentukan, maka kamu akan mendapatkan 1 hak spesial saat menjalankan misi berikutnya, tapi jika kamu tidak berhasil, maka bersiaplah, sisa waktumu hanya 1 bulan setelah misi itu gagal kamu selesaikan, dan jika kamu sebagai Anna kembali meninggal, maka tidak akan pernah ada lagi kesempatan hidup yang ketiga kalinya."
Bella hanya bisa termangu mendengar penjelasan dari Dewa Harapan. Dia pikir bahwa di kehidupannya yang kedua ini, dia bebas melakukan apa pun yang dia mau. Rupanya mendapatkan kesempatan untuk hidup kembali tidak sesederhana yang Bella pikirkan. Sekarang dia malah merasa dirinya terjebak dalam sebuah permainan tantangan.
"Kenapa ekspresimu malah seperti itu? Bukankah kamu sangat ingin hidup kembali bukan tanpa alasan dan tujuan, melainkan karena kamu masih ingin melakukan sesuatu yang belum bisa kamu selesaikan di kehidupan sebelumnya? Iya, 'kan?" tanya Dewa Harapan dan Bella mengangguk mengiyakan.
"Sekarang sebelum aku pergi, aku harus memastikan terlebih dahulu bahwa kamu sudah mengisi kolom misinya dengan benar, sesuai dengan tujuan hidup kamu yang sebenarnya."
Lagi-lagi Bella kembali melakukan perintah Dewa Harapan tanpa bantahan sedikit pun. Setelah menulis bahwa misi pertamanya adalah membalaskan dendamnya pada Aaron dan Daisy, juga meminta maaf pada kedua orang tuanya yang telah bertahun-tahun memutus hubungan dengannya karena dulu dia lebih memilih pria pengkhianat itu ketimbang kedua orang tuanya yang telah melahirkan dan membesarkannya dengan sangat baik. Bella sungguh menyesali kebodohannya dan ingin meminta maaf pada mama dan papanya.
"Karena misi pertamamu ada 2, jadi masing-masing memiliki nilai 50 poin. Ingat, untuk menyelesaikan semuanya tepat waktu."
"Tentu, aku akan berusaha semaksimal mungkin," kata Bella. "Lalu jika aku berhasil menyelesaikan misi pertamaku ini tepat waktu, apa misi yang kedua?" tanya Bella penasaran.
"Belum saatnya kamu tahu," jawab Dewa Harapan. "Sebaiknya kamu fokus saja menyelesaikan misimu yang pertama, takutnya jika aku mengatakan semuanya sekarang, kamu malah tidak bisa fokus menyelesaikannya dengan baik."
"Baiklah, aku mengerti."
.
.
Bella menatap layar smartphone yang diberikan oleh Dewa Harapan untuknya. Setelah dewa berwujud manusia tadi hilang tanpa jejak dari hadapannya, Bella pun segera keluar dari kamar mandi. Dia langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur Anna begitu keluar dari dalam sana. Sungguh apa yang dia alami saat ini masih di luar nalarnya.
Sambil berbaring, Bella mulai membaca data diri tentang Anna. Rupanya Anna adalah putri bungsu keluarga Harold, pemilik KH Group yang terkenal itu. KH Group merupakan salah satu perusahaan yang juga menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan perusahaan Hawei Group, perusahaan tempat Bella bekerja selama bertahun-tahun semasa dia hidup di kehidupannya yang sebelumnya. Tapi Bella merasa ada yang aneh, kenapa bisa dirinya tidak mengenal Anna Harold di kehidupan sebelumnya, padahal Anna ini adalah putri tuan Harold. Tidak mungkin Bella tidak mengenalnya, pikirnya. Anehnya, semakin Bella berusaha mengingat, apakah dulu dia kenal dengan Anna, tapi justru kepalanya terasa sangat sakit.
"Sepertinya aku tidak boleh banyak berpikir dulu, karena rasanya kepalaku sangat sakit. Apakah ini ada hubungannya dengan benturan keras dia bagian kepala sebelum aku meninggal?" gumam Bella. "Tapi bagaimana mungkin? Sekarang 'kan aku hidup menggunakan tubuh orang lain. Masa iya rasa sakitnya bisa terbawa sampai ke tubuh Anna? Tidak masuk akal," gumamnya lagi.
"Ah, sudahlah. Lebih baik sekarang aku istirahat yang banyak, besok aku harus mulai mengatur siasat untuk menyelesaikan misi-misi ini," putusnya kemudian.
B e r s a m b u n g ...
..._________________________________________...
...Jangan lupa dukungannya guys😉 Yang baca jangan pelit jempol dong. Tekan jempol kan gratis👉👈 Kok kalian gitu, tekan like aja perhitungan banget🤧...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus berkarya
2022-10-04
2
Densi Andik
apa an nih kok ada misi2 emang mau perang....
2022-09-17
1
Nci
Semoga berhasil misinya
2022-09-09
1