"Jangan lama-lama. Kalau tidak penting usir saja," ujar Daisy cemberut.
"Iya, Sayang. Tunggu sebentar ya." Aaron berjalan cepat untuk membuka pintu. Begitu pintu unitnya dia buka, dia nampak terkejut dengan sosok yang berdiri di depan pintu.
"Anna." Aaron menatap Anna yang kini sudah berdiri di depan pintu sambil membawa beberapa buah paper bag di tangannya.
Rupanya, Bella sengaja memesan banyak makanan agar dia bisa memiliki alasan untuk mengajak Aaron dan Daisy malam bersama. Apa lagi tujuannya kalau bukan untuk menggoda kekasih tetangganya secara tidak langsung?
"Halo, apa aku mengganggu kalian?" tanya Anna. Dia tersenyum manis menatap pria yang berdiri di hadapannya.
Aaron yang ditanyai tidak langsung menjawab, dia malah fokus pada penampilan Anna yang terlihat sangat feminim malam ini. Dengan mengenakan gaun model sabrina berwarna hitam, Anna membiarkan kedua bahu beserta belahan dadanya sedikit terekspos. Hal itu membuatnya terlihat lebih seksye dan menggoda dari biasanya di mata Aaron.
Melihat Aaron bengong dengan jakun yang bergerak naik turun, Anna yakin, pria itu pasti semakin terpesona dengan penampilannya malam ini. Dia memang sengaja mengenakan gaun kurang bahan dengan panjang satu jengkal di atas lutut untuk memamerkan keindahan tubuhnya pada pria itu. Demi melancarkan pencapaian misi yang tengah dia emban saat ini.
"Maaf, sepertinya aku sudah mengganggu waktu kalian. Aku permisi dulu," pamit Anna. Dia pura-pura tidak enak karena telah mengganggu waktu Aaron dan Daisy.
Baru saja Anna hendak berbalik memutar badan, tapi Aaron tiba-tiba saja mencekal pergelangan tangannya.
"Tunggu."
Anna tersenyum smirk, lalu berbalik menatap Aaron. Sedetik kemudian, matanya beralih menatap pergelangan tangannya yang kini tengah dalam genggaman pria itu. Seolah memberi kode pada Aaron bahwa pria itu sudah lancang menyentuhnya.
"Eh, maaf. Aku tidak sengaja," kata Aaron sedikit canggung, sambil melepaskan tangan Anna. "Oh iya, ada apa kamu datang mencari kami?" tanyanya kemudian.
"Oh, ini." Anna mengangkat paper bag yang ada di dalam jinjingannya. "Tadi sore aku memesan banyak sekali makanan karena aku pikir teman-temanku akan mampir ke tempatku, tapi ternyata mereka tidak jadi datang. Jadi aku pikir, daripada makanannya dibuang sia-sia, lebih baik aku bagi dengan kalian. Aku ingin mengajak kamu dan Daisy makan malam bersama," ungkap Anna, yang tentunya telah dia taburi dengan bumbu kebohongan alis mengada-ngada.
"O-oh ... makan malam, ya?" Aaron berkata dengan sedikit ragu. Dia yakin, jika dirinya memberi ijin pada Anna untuk masuk, Daisy pasti akan marah padanya setelah Anna pulang nanti.
"Apakah boleh?" tanya Anna. Dia menatap Aaron penuh harap.
"Tentu, tentu saja. Silahkan masuk," jawab Aaron sambil tersenyum ramah. Seketika rasa ragu di dalam hatinya menguap dan hilang begitu saja. Persetan dengan Daisy. Di dalam pikiran Aaron saat ini, asalkan dia bisa lebih dekat dengan Anna dan menikmati keindahan gadis muda itu lebih lama, dia tidak akan keberatan membuat kekasihnya marah. Toh Daisy juga sangat mudah untuk dibujuk ketika wanita itu merajuk.
Sementara itu, Daisy langsung membulatkan matanya lebar-lebar saat melihat Aaron membawa Anna masuk ke dalam unit mereka. Bukannya tadi dia sudah menyuruh kekasihnya itu untuk mengusir siapa pun yang datang mengganggu mereka yang tengah bermesraan, tapi kenapa Aaron justru membawanya masuk? Sebenarnya Daisy ingin marah dan protes pada Aaron, tapi urung dia lakukan karena ingin menjaga harga dirinya dengan tidak terang-terangan memperlihatkan bahwa dia cemburu.
"Sayang, Anna datang kemari karena dia ingin mengajak kita makan malam bersama," jelas Aaron pada Daisy.
"Iya, itu benar. Tadi sore aku memesan banyak sekali makanan karena mengira bahwa teman-temanku ingin mampir ke tempatku, tapi ternyata mereka tidak jadi datang. Daripada makanan sebanyak ini dibuang sia-sia, aku pikir lebih baik aku membawanya kemari dan mengajak kalian berdua makan malam bersamaku," jelas Anna. "Kalian belum makan malam, 'kan?"
"Belum."
"Sudah."
Aaron dan Daisy menjawab bersamaan, namun sayangnya jawaban mereka berdua tidak kompak, sehingga membuat Anna menatap keduanya secara bergantian dengan tatapan bingung, seolah-olah Anna bertanya, sebenarnya jawaban mana yang benar?
Namun dibalik ekspresi bingungnya yang dibuat-buat itu, Bella justru tersenyum dalam hati. Apalagi saat melihat ekspresi tidak suka yang nampak di wajah mantan sahabatnya, Daisy, begitu melihat kedatangannya. Bella yakin, Daisy pasti takut kalah saing dengan Anna yang jauh lebih cantik dan jauh lebih muda darinya.
"Oh, sayang sekali. Ternyata Daisy sudah makan malam, ya? Sepertinya aku harus membagikan sushi ini pada tetangga unit sebelah," kata Anna, pura-pura kecewa.
Bella dan Daisy pernah menjalin ikatan persahabatan selama lebih dari 20 tahun, dan hal itu membuat Bella cukup tahu banyak tentang Daisy. Apa yang disukai dan tidak disukai oleh wanita itu, termasuk soal makanan. Bella tahu betul jika Daisy paling tidak bisa menolak makan khas Jepang bernama sushi tersebut.
"O-oh, jadi ... jadi kamu membawa sushi? Kalau begitu ... kalau begitu aku tidak keberatan makan malam dua kali," kata Daisy malu-malu.
Sebenarnya Daisy sangat ingin mengusir Anna pergi dari sana, tapi karena gadis yang sudah dia cap sebagai saingannya itu membawa makanan kesukaannya, dia pun tidak bisa menahan godaan untuk tidak memanjakan lidah dan perutnya, tidak peduli lagi dengan Anna yang kini sudah berada di tengah-tengahnya dan Aaron.
Singkat cerita, mereka pun memulai acara makan mereka sambil mulai mengobrol ringan. Lebih tepatnya Anna dan Aaron yang mengobrol karena Daisy lebih memilih untuk diam karena merasa sangat cemburu melihat Aaron yang terang-terangan memperlihatkan bahwa pria itu tertarik pada Anna. Saking cemburunya, Daisy bahkan merasa kalau sushi yang ada di dalam mulutnya tidak seenak biasanya.
Bella yang sekarang sudah berubah menjadi wanita licik pun pura-pura tidak sengaja menyenggol dan menumpahkan saus di baju Daisy, sehingga saat Daisy masuk ke toilet untuk membersihkan bajunya, dia menggunakan kesempatan itu untuk menggoda Aaron secara halus. Anna mengambil cermin kecil di dalam tasnya pura-pura ingin memperbaiki riasannya di hadapan Aaron secara langsung.
"Tidak ada lagi yang perlu kamu perbaiki, kamu sudah terlihat sangat cantik dan sempurna, Anna," puji Aaron dengan suara pelan, takut Daisy mendengarnya memuji wanita lain.
Akhirnya, setelah dipendam selama beberapa hari, kalimat pujian itu akhirnya terlontar juga dari mulut Aaron.
Anna pura-pura tersipu mendengar pujian Aaron barusan. "Benarkah?"
"Iya, sungguh. Kamu gadis tercantik yang pernah aku temui," jawab Aaron. Pria itu lalu menatap penampilan Anna dari atas ke bawah. "Selain itu ... kamu juga sangat seksye dan menggoda, Anna."
Anna semakin tersipu dibuatnya. "Kamu juga. Kamu juga sangat tampan dan manly. Benar-benar tipe pria idamanku."
Mendengar balasan pujian dari Anna, Aaron semakin membusungkan dadanya bangga. Rupanya bukan hanya dirinya yang tertarik pada gadis itu, tapi ternyata Anna juga tertarik padanya. Seperti hembusan angin segar yang menerpa wajahnya, Aaron merasa bahwa Anna memberikan lampu hijau untuk dirinya mendekati gadis itu.
Kena kamu. Dasar buaya. Batin Bella, tersenyum dalam hati.
Sementara itu di dalam toilet, Daisy mulai membersihkan bajunya dengan perasaan marah bercampur kesal pada Anna. Dari awal dia memang sudah tidak suka pada gadis itu, apalagi saat melihat bahwa tadi Aaron terlihat sangat tertarik padanya, semakin bertambahlah rasa tidak suka Daisy pada Anna.
"Awas saja kalau dia berani menggoda Aaron. Aku pasti akan membuat perhitungan dengannya. Dan ini," Daisy menatap bajunya yang tengah dia bersihkan dari noda saus, "perempuan si alan itu pasti memang sengaja menumpahkan saus di bajuku agar dia bisa memiliki kesempatan untuk berduaan dengan Aaron," kesal Daisy.
B e r s a m b u n g ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Adelia Rahma
ya iyalah.. makanya kamu jadi sahabat yang bener bener..
ini kamu menganggap Bella ATM berjalan mu..
2022-11-27
1
fifid dwi ariani
lancar usahany
2022-10-04
1
Ajusani Dei Yanti
bhahahahaha sukurin🤣🤣🤣
2022-09-25
1