TMP -Bab 16

Bella yang tidak ingin kehilangan jejak Daisy pun segera mengikuti kemana pun wanita itu pergi. Saat Daisy kembali terpeleset untuk yang kesekian kalinya karena berlari dengan panik dan ketakutan dari kejaran sosok yang dia anggap sebagai hantu, disaat itulah Bella segera mengambil kesempatan untuk semakin mendekat padanya.

"PERGI!!! PERGI!!! JANGAN GANGGU AKU!!!" teriak Daisy sambil mengesot di lantai menuju pintu keluar. Melihat wajah pucat Bella yang menyeramkan sungguh membuatnya ingin pingsan saja, tapi jika dirinya pingsan, pasti akan memudahkan hantu Bella untuk melakukan sesuatu yang buruk padanya. Begitu pikir Daisy.

"Tolong pergi! Pergi, Bel, Pergi ...! Kamu benar-benar membuatku takut ..." pinta Daisy sambil terus beringsut mencari pegangan agar dia bisa segera bangkit dan berlari sejauh mungkin dari jangkauan hantu Bella. Kalau dibiarkan seperti ini terus, Daisy bukannya mati karena dicekik oleh hantu Bella, tapi dia akan mati karena ketakutan.

"Tidak, aku tidak akan pergi sebelum kamu membayar semua perbuatanmu padaku," balas Bella, sambil terus berjalan mendekati Daisy.

"Tidak, Bel, maafkan aku ... ampuni aku, Bel, aku bersalah," pinta Daisy.

Dengan susah payah Daisy menelan ludahnya sendiri. Dia semakin ketakutan saat melihat Bella menggerakkan kedua tangannya seolah-olah ingin mencekik lehernya.

"ARGH!!!" Daisy kembali berteriak histeris. Dia begitu takut mati dicekik oleh hantu Bella. Dengan cepat dan sekuat tenaga, Daisy segera bangkit dari posisinya. Beruntung karena sekarang dia sudah berada di dekat pintu, jadi dia bisa kabur secepat mungkin dari sana.

Ketika Daisy berlari dengan tergesa-gesa menuju lift, Bella terus mengikutinya dengan cepat dari belakang. Kejadian ini mengingatkan Bella pada suatu kejadian, saat dirinya berlari dengan panik dan ketakutan karena dikejar oleh Aaron dan Daisy. Namun kini ceritanya terbalik, justru Daisy sekarang yang berlari ketakutan karena dikejar oleh Bella. Mengingat hal itu tentu saja membuat Bella sedih dan sakit hati. Seketika dia semakin bersemangat untuk membalaskan dendamnya pada wanita itu.

Melihat Bella terus saja mengejarnya tiada henti, Daisy semakin lari terbirit-birit. Sialnya, tidak ada satu orang pun yang bisa dia mintai pertolongan. Karena tidak memiliki kesempatan untuk memencet tombol lift dan menunggunya hingga terbuka, Daisy pun memutuskan untuk kabur menggunakan tangga darurat. Adegan ini benar-benar sangat mirip dengan kejadian waktu itu, tapi lagi-lagi posisinya terbalik.

Setelah memastikan bahwa Daisy terus berlari ke bawah melalui tangga, Bella pun akhirnya melepaskan topengnya. Melihat wajah panik dan ketakutan Daisy dari dekat dan secara langsung tentu saja membuatnya merasa sangat puas. Bahkan ini jauh lebih menyenangkan ketimbang melihatnya di layar laptop.

"Tinggal selangkah lagi." Bella bergumam seraya melangkah menuju lift. Ini adalah waktu yang tepat untuk dia menemui Aaron yang sedang menunggunya di parkiran.

Kala Bella baru saja memasuki lift, ponselnya tiba-tiba berdering, panggilan dari Aaron. Melihat hal itu Bella sengaja me-reject panggilan pria itu agar Aaron semakin yakin bahwa Anna sedang marah karena pria itu sudah membuatnya menunggu.

Tidak berselang lama setelah Bella me-reject panggilannya, Aaron langsung mengirim sebuah pesan teks.

Aaron : Sayang, aku tahu kamu marah padaku. Aku benar-benar minta maaf. Aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan tidak akan pernah lagi membuatmu menunggu.

Karena Anna lagi-lagi mengabaikan pesannya, Aaron pun kembali mengirim satu buah pesan lagi.

Aaron : Sayang, kalau kamu tidak mau turun juga, 5 menit lagi aku akan naik menghampirimu.

Sebuah pesan bernada ancaman dari Aaron. Bella yang membaca pesan itu kembali tersenyum smirk.

"Cih, dia pikir dia siapa berani-beraninya mengancamku?" gumam Bella seraya keluar dari lift.

Tanpa membalas pesan dari Aaron, Bella lalu menghampiri mobil pria itu. Tapi sebelum dia menemui Aaron yang sudah menunggu di dalam mobil, terlebih dahulu Bella memasang wajah cemberut di wajah Anna. Itu agar Aaron berpikir bahwa dia sedang merajuk pada pria itu.

Sementara itu, Aaron yang menyaksikan bahwa saat ini Anna tengah berjalan ke arah mobilnya pun langsung menyunggingkan senyuman di wajah tampannya. Dia pikir dia sudah menang dari gadis itu dan berpikir bahwa sekarang Anna juga sudah tergila-gila padanya, sama seperti dirinya yang begitu mendambakan gadis cantik tersebut.

Aaron segera keluar dari mobilnya untuk membukakan pintu mobil untuknya Anna. Saat ini dia hanya ingin bersikap manis agar Anna berhenti marah padanya.

"Masuklah." Aaron memasang wajah tersenyum sambil mempersilahkan Anna untuk masuk ke dalam mobilnya.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Anna segera masuk ke dalam mobil. Wajahnya masih saja cemberut sehingga membuat Aaron makin gemas saja padanya.

Setelah masuk kembali ke dalam mobilnya, Aaron lalu menggenggam tangan Anna. "Sayang, aku minta maaf, ya. Aku tahu aku salah, tapi tadi itu Daisy benar-benar tidak bisa aku tinggal. Kamu tahu 'kan kalau akhir-akhir ini Daisy sedang menderita tekanan mental?" kata Aaron. Dia berusaha untuk membujuk Anna.

Bella cukup tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. Aaron sungguh jujur dan terbuka pada Anna? Apakah itu berarti sekarang Aaron sudah benar-benar jatuh cinta pada gadis itu sehingga tidak ada yang ingin dia tutup-tutupi dari Anna, termasuk persoalan Daisy. Pikir Bella.

"Aaron, aku ingin bertanya sesuatu padamu? Tolong jawab pertanyaanku dengan jujur." Tiba-tiba saja Bella terpikir untuk melontarkan pertanyaan itu pada Aaron.

"Apa Sayang? Tanyakan saja padaku," balas Aaron, sambil menatap wajah cantik Anna dengan lekat.

"Sekarang ini, siapa yang lebih penting bagimu, aku, atau perempuan itu?"

B e r s a m b u n g ...

..._________________________________________...

...Ngantuk🥱...

Terpopuler

Comments

Adelia Rahma

Adelia Rahma

bagus Bella..tapi ingat juga jgn sampai kamu ketahuan juga oleh mereka..
kamu harus tetap hati hati

2022-11-27

3

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

sehat selalu

2022-10-05

1

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

pertanyaan jebakam nih

2022-09-25

1

lihat semua
Episodes
1 TMP - Bab 1 - Pengkhianatan Suami Dan Sahabat
2 TMP - Bab 2 - Kejahatan Yang Direncanakan Sejak Lama
3 TMP - Bab 3 - Harapan Terakhir Sebelum Meninggal
4 TMP - Bab 4 - Syarat Untuk Hidup Kembali
5 TMP - Bab 5 - Transmigrasi Ke Tubuh Gadis Muda Yang Cantik
6 TMP - Bab 6 - Misi Kehidupan Yang Kedua
7 TMP - Bab 7 - Misi Pelakor Merebut Aaron Dari Daisy
8 TMP - Bab 8 - Godaan Tetangga Seksye Dan Cantik
9 TMP - Bab 9 - Godaan Saat Makan Malam
10 TMP - Bab 10 - Balas Dendam Yang Sesungguhnya Baru Dimulai
11 TMP - Bab 11 - Buaya Masuk Dalam Perangkap
12 TMP - Bab 12 - Gangguan Mental
13 TMP - Bab 13 - Ilfil
14 TMP - Bab 14
15 TMP - Bab 15 - Mask
16 TMP -Bab 16
17 TMP - Bab 17 - 40% Mission Completed
18 TMP - Bab 18 - Oh My Godness!
19 TMP - Bab 19 - Kamuflase
20 TMP - Bab 20 - Ancaman Untuk Aaron
21 TMP - Bab 21 - Misi Pertama Bagian Dua
22 TMP - Bab 22 - Kasih Sayang Tak Terhingga Orang Tua Terhadap Anaknya
23 TMP - Bab 23 - Cinta Yang Dimanfaatkan
24 TMP - Bab 24 - 100% Mission Completed
25 TMP - Bab 25 - Misi Kedua
26 TMP - Bab 26 - Masa Lalu Anna
27 TMP - Bab 27 - Ecamkan Itu!!!
28 TMP - Bab 28 - Kekesalan Terhadap Alex
29 TMP - Bab 29 - Perdebatan Dua Orang Sahabat
30 TMP - BAB 30 - Ada Apa Dengan Anna?
31 TMP - Bab 31 - Kerjasama Antara Anna Dan Kay
32 TMP - Bab 32 - Terngiang-Ngiang
33 TMP - Bab 33
34 TMP - Bab 33 - Mencari Kesalahan
35 TMP - Bab 34 - Rencana Gagal
36 TMP - Bab 35 - Keresahan Alex
37 TMP - Bab 36 - Kaysan Dan Carissa
38 TMP - Bab 37 - Anna Cemburu?
39 TMP - Bab 38 - Kegalauan Alex
40 TMP - Bab 39 - Jealous?
41 TMP- Bab 40 - Kenangan Apa Yang Ingin Dilupakan?
42 TMP - Bab 41 - Move On?
43 TMP - Bab 42 - Mr. Max Oh Mr. Max
44 TMP - Bab 43 - Merasa Dipermainkan
45 TMP - Bab 44 - Sekretaris Kesayangan
46 TMP - Bab 45 - Untuk Apa Aku Takut?
47 TMP - Bab 46 - Password
48 TMP - Bab 47 -
49 TMP - Bab 48
50 TMP - Bab 49
51 TMP - Bab 50
52 TMP - Bab 51 - Jangan Pergi Bella
53 TMP - Bab 52 - True Love?
54 TMP - Bab 53
55 TMP - Bab 54
56 TMP - Bab 55
57 TMP - Bab 56
58 TMP - Bab 57
59 TMP - Bab 58
60 TMP - Bab 59
61 TMP - Bab 60
62 TMP - Bab 61
63 TMP - Bab 62
64 TMP - Bab 63 - Playing Horse-Horse
65 TMP - Bab 64 - Pawang Mr. Max
66 TMP - Bab 65 - Bagaimana Dengan Kita?
67 PRIA NACKAL
68 TMP - Bab 66 - Surat-Surat Resmi
69 TMP - Bab 67 - Jangan Kurang Ajar!
70 TMP - Bab 68 - Misi Kedua Tuntas
71 TMP - Bab 69 - She's Mine
72 TMP - Bab 70 - Dewa Harapan?
73 TMP - Bab 71 - Permintaan Anna Harold
74 TMP - Bab 72 - Misi Ketiga Atau Misi Terakhir
75 TMP - Bab 73 - Sosok David
76 TMP - Bab 74 - Cara Menyelamatkan David
77 TMP - Bab 75 - Bukan Saat Yang Tepat
78 TMP - Bab 76 - Memikirkan Cara Untuk Pergi
79 TMP - Bab 77 - Amarah Dan Kekhawatiran Alex
80 TMP - Bab 78 - Kamu Marah Padaku?
81 TMP - Bab 79- ENDING
82 Promosi - One Night With Investor
83 Promosi Karya - Istri Wasiat Ayah (Menikahi Ibu Tiri)
Episodes

Updated 83 Episodes

1
TMP - Bab 1 - Pengkhianatan Suami Dan Sahabat
2
TMP - Bab 2 - Kejahatan Yang Direncanakan Sejak Lama
3
TMP - Bab 3 - Harapan Terakhir Sebelum Meninggal
4
TMP - Bab 4 - Syarat Untuk Hidup Kembali
5
TMP - Bab 5 - Transmigrasi Ke Tubuh Gadis Muda Yang Cantik
6
TMP - Bab 6 - Misi Kehidupan Yang Kedua
7
TMP - Bab 7 - Misi Pelakor Merebut Aaron Dari Daisy
8
TMP - Bab 8 - Godaan Tetangga Seksye Dan Cantik
9
TMP - Bab 9 - Godaan Saat Makan Malam
10
TMP - Bab 10 - Balas Dendam Yang Sesungguhnya Baru Dimulai
11
TMP - Bab 11 - Buaya Masuk Dalam Perangkap
12
TMP - Bab 12 - Gangguan Mental
13
TMP - Bab 13 - Ilfil
14
TMP - Bab 14
15
TMP - Bab 15 - Mask
16
TMP -Bab 16
17
TMP - Bab 17 - 40% Mission Completed
18
TMP - Bab 18 - Oh My Godness!
19
TMP - Bab 19 - Kamuflase
20
TMP - Bab 20 - Ancaman Untuk Aaron
21
TMP - Bab 21 - Misi Pertama Bagian Dua
22
TMP - Bab 22 - Kasih Sayang Tak Terhingga Orang Tua Terhadap Anaknya
23
TMP - Bab 23 - Cinta Yang Dimanfaatkan
24
TMP - Bab 24 - 100% Mission Completed
25
TMP - Bab 25 - Misi Kedua
26
TMP - Bab 26 - Masa Lalu Anna
27
TMP - Bab 27 - Ecamkan Itu!!!
28
TMP - Bab 28 - Kekesalan Terhadap Alex
29
TMP - Bab 29 - Perdebatan Dua Orang Sahabat
30
TMP - BAB 30 - Ada Apa Dengan Anna?
31
TMP - Bab 31 - Kerjasama Antara Anna Dan Kay
32
TMP - Bab 32 - Terngiang-Ngiang
33
TMP - Bab 33
34
TMP - Bab 33 - Mencari Kesalahan
35
TMP - Bab 34 - Rencana Gagal
36
TMP - Bab 35 - Keresahan Alex
37
TMP - Bab 36 - Kaysan Dan Carissa
38
TMP - Bab 37 - Anna Cemburu?
39
TMP - Bab 38 - Kegalauan Alex
40
TMP - Bab 39 - Jealous?
41
TMP- Bab 40 - Kenangan Apa Yang Ingin Dilupakan?
42
TMP - Bab 41 - Move On?
43
TMP - Bab 42 - Mr. Max Oh Mr. Max
44
TMP - Bab 43 - Merasa Dipermainkan
45
TMP - Bab 44 - Sekretaris Kesayangan
46
TMP - Bab 45 - Untuk Apa Aku Takut?
47
TMP - Bab 46 - Password
48
TMP - Bab 47 -
49
TMP - Bab 48
50
TMP - Bab 49
51
TMP - Bab 50
52
TMP - Bab 51 - Jangan Pergi Bella
53
TMP - Bab 52 - True Love?
54
TMP - Bab 53
55
TMP - Bab 54
56
TMP - Bab 55
57
TMP - Bab 56
58
TMP - Bab 57
59
TMP - Bab 58
60
TMP - Bab 59
61
TMP - Bab 60
62
TMP - Bab 61
63
TMP - Bab 62
64
TMP - Bab 63 - Playing Horse-Horse
65
TMP - Bab 64 - Pawang Mr. Max
66
TMP - Bab 65 - Bagaimana Dengan Kita?
67
PRIA NACKAL
68
TMP - Bab 66 - Surat-Surat Resmi
69
TMP - Bab 67 - Jangan Kurang Ajar!
70
TMP - Bab 68 - Misi Kedua Tuntas
71
TMP - Bab 69 - She's Mine
72
TMP - Bab 70 - Dewa Harapan?
73
TMP - Bab 71 - Permintaan Anna Harold
74
TMP - Bab 72 - Misi Ketiga Atau Misi Terakhir
75
TMP - Bab 73 - Sosok David
76
TMP - Bab 74 - Cara Menyelamatkan David
77
TMP - Bab 75 - Bukan Saat Yang Tepat
78
TMP - Bab 76 - Memikirkan Cara Untuk Pergi
79
TMP - Bab 77 - Amarah Dan Kekhawatiran Alex
80
TMP - Bab 78 - Kamu Marah Padaku?
81
TMP - Bab 79- ENDING
82
Promosi - One Night With Investor
83
Promosi Karya - Istri Wasiat Ayah (Menikahi Ibu Tiri)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!