TMP - Bab 10 - Balas Dendam Yang Sesungguhnya Baru Dimulai

Setelah acara makan malam kecil-kecilan waktu itu berlalu, Aaron jadi makin besar kepala. Dia mengira bahwa Anna juga tertarik padanya, jadi dia diam-diam sering menghubungi Anna ketika Daisy tidak ada di dekatnya. Juga saat dia tidak sengaja berpapasan dengan Anna di dalam lift, tak canggung-canggung pria itu merangkul bahu Anna dengan mesra. Tentu saja Anna tidak melakukan penolakan mau pun perlawanan, apalagi saat melihat presentasi pencapaian misinya sudah mencapai 10 persen, itu artinya usahanya sudah membuahkan sedikit hasil.

Ting tong.

Pagi-pagi saat Anna baru saja terbangun, tiba-tiba ada yang memencet bel unitnya dari luar.

"Siapa sih?" gumam Anna seraya beranjak turun dari tempat tidur. Setelah melihat sosok di balik pintu melalui layar monitor, gadis itu terburu-buru membasuh muka dan merapikan penampilan. Dia tetap harus tampil cantik dan segar meski pun baru bangun tidur dan masih mengenakan piyama tidurnya.

"Mau apa dia pagi-pagi sudah datang menghampiriku?" gumam Anna seraya berjalan membukakan pintu.

"Hai, good morning." Aaron menyapa Anna sambil tersenyum ceria.

"Oh, hai. Morning," balas Anna sambil ikut tersenyum. Gadis itu lalu mengedarkan pandangannya ke kiri dan ke kanan. Dia yakin, Aaron pasti berani datang menghampirinya karena Daisy sedang pergi keluar.

"Boleh aku masuk?" tanya pria itu.

"Hah?" Anna cukup terkejut mendengarnya. Apa pun alasannya, dia tidak akan membiarkan pria itu masuk ke dalam unitnya.

Gawat. Jika aku membiarkan dia masuk, bisa saja dia berbuat macam-macam padaku. Apalagi selama ini aku yang diam-diam sering menggodanya. Dia pasti berpikir bahwa aku ini bukan perempuan baik-baik yang dengan mudahnya bisa dia ajak untuk kumpul kebo.

Melihat Anna malah terdiam, Aaron jadi merasa tidak enak. Untuk mendapatkan gadis idamannya ini, dia mesti ekstra bersabar, tidak boleh gegabah. Jangan sampai Anna ilfil padanya jika dia memaksakan kehendaknya pada gadis itu.

"Kalau kamu keberatan juga tidak apa-apa. Aku hanya ingin membawakan menu sarapan ini untukmu. Kamu pasti belum sarapan, 'kan?" tanya Aaron. Dia menyerahkan sebuah paper bag berukuran kecil pada Anna.

Anna mengangguk, lalu menerima pemberian pria tersebut. "Terima kasih."

Setelah Anna menerima pemberiannya, Aaron pun segera pergi. Hal itu tentu saja membuat Anna merasa sangat lega.

Untung dia tidak memaksa untuk masuk. Kalau tidak, bisa bahaya. Aku sangat tidak ingin tubuh ini dikotori oleh pria brengsyek seperti dia. Batin Bella.

.

.

Hari-hari berikutnya, Aaron menjadi semakin sering datang menghampiri Anna saat Daisy sedang pergi keluar, tapi hingga detik ini, Anna tidak kunjung membiarkan pria itu untuk masuk ke dalam unitnya dengan berbagai alasan. Entah dia berkata ingin pergi ke salon, mall, janjian dengan teman, dan lain sebagainya, yang penting pria itu tidak sampai melewati pintu masuk unitnya.

Seperti biasa, setelah Daisy pergi, Aaron pasti akan mengambil kesempatan untuk menghampiri Anna. Pria itu sekarang sudah berdiri di depan pintu unit gadis pujaannya sambil memencet bel meminta untuk dibukakan pintu.

Ting tong!

Mendengar suara bel berbunyi, Anna segera menyambar tas dan kacamatanya. Untungnya dia sudah memasang kamera tersembunyi di dalam unit Aaron dan Daisy, jadi dia bisa tahu kapan pria itu akan datang menghampirinya.

"Boleh aku masuk?" tanya Aaron ketika Anna membukakan pintu untuknya.

"Maaf, tapi aku sedang buru-buru," tolak Anna, sambil menutup pintu unitnya dari luar.

Melihat penampilan Anna yang saat ini sudah lengkap dan siap jalan, Aaron percaya-percaya saja jika gadis itu memang benar-benar ingin pergi keluar.

"Memangnya kamu ingin pergi kemana? Mau aku antar?" tawar Aaron. Sebenarnya dia merasa agak kecewa karena hingga detik ini dia tidak kunjung bisa menyentuh gadis berparas cantik dan seksye tersebut. Apalagi penampilan Anna setiap harinya selalu membuatnya tergoda dan tidak tahan.

"Aku mau pergi ke salon," jawab Anna. "Mm ... memangnya Daisy tidak marah kalau kita ketahuan sering jalan berdua?"

Aaron tertawa. "Daisy sedang pergi keluar bersama teman-temannya, jadi kita berdua tidak mungkin ketahuan," jawabnya berusaha meyakinkan Anna.

.

.

Hari demi hari berlalu, Aaron menjadi semakin sering mengambil kesempatan untuk pergi bersama Anna. Bisa dibilang sekarang Aaron sudah seperti sopir pribadi Anna yang selalu siap siaga mengantar gadis itu kemana pun dia pergi.

Semakin lama Aaron semakin dalam jatuh ke dalam perangkap Anna. Semua itu bisa dilihat dari persentase pencapaian misi yang semakin hari semakin maju. Sekarang Aaron bahkan sering mencari alasan untuk pergi keluar bersama Anna meski pun terkadang Daisy masih ada di rumah.

Jika Daisy sedang ada di rumah, Aaron akan mengajak Anna untuk bertemu di parkiran atau pun di tempat lain. Semakin lama Aaron merasa sudah mulai tergila-gila pada Anna. Setiap kali Anna pergi ke salon mau pun berbelanja di mall, Aaron tidak akan segan-segan membiayai perawatan Anna, juga membelikan barang-barang mahal dan bagus untuk gadis itu.

Sementara Anna yang diperlakukan demikian oleh Aaron tentu saja tidak mau menolak. Bukan karena dirinya perempuan materialistis, melainkan karena Anna tahu jika semua uang yang dipakai Aaron untuk menyenangkan dirinya adalah miliknya sendiri yang sudah diambil alih oleh pria itu saat dirinya meninggal.

Kini Anna dan Aaron baru saja sampai di parkiran. Siang ini Aaron sengaja mengajak Anna untuk keluar jalan-jalan karena Daisy baru saja keluar untuk berkumpul bersama teman-temannya.

"Aaron, sepertinya aku lupa sesuatu. Bolehkah aku naik mengambilnya sebentar?" tanya Anna, sambil pura-pura mencari sesuatu di dalam tasnya.

"Naiklah. Aku akan menunggumu di sini," balas Aaron. Pria itu segera masuk ke dalam mobilnya untuk menunggu Anna.

Anna menyeringai tipis saat dia berlalu meninggalkan Aaron menuju lift. Rupanya dia sudah merencanakan sesuatu untuk menakut-nakuti Daisy. Lebih tepatnya meneror Daisy menggunakan nama Bella.

Setelah masuk ke dalam unit lamanya, tepatnya di dalam unit Aaron dan Daisy, Bella lalu menulis namanya sendiri di cermin lemari rias milik Daisy menggunakan lipgloss berwarna merah terang. Dia membiarkan tulisan di cermin itu meluber kebawah sehingga jika dilihat secara tidak langsung, tulisan itu nampak tertulis dari darah. Bella yakin, setelah Daisy nanti kembali, dia pasti akan histeris ketakutan saat melihat tulisan tersebut.

"Kita lihat perempuan ja*ang, apalah kamu bisa hidup dengan tenang seperti sekarang setelah kamu kembali dan melihat kejutan ini?" Bella tersenyum menyeringai lalu bergegas keluar dari dalam unit tersebut. Misi balas dendam yang sesungguhnya baru akan dimulai dari sekarang.

B e r s a m b u n g ...

..._________________________________________...

...Dukungannya jangan pernah lupa teman-teman😉 Dan jangan lupa mampir juga di karya-karyaku yang lain👇...

📌 One Night Love Devil

📌 RANIAKU, CANDUKU

📌 Affair With My Step Brother

📌 Janda Kesayangan Dokter Duda

Terpopuler

Comments

Adelia Rahma

Adelia Rahma

nah lo Daisy.
teror baru di mulai..
tunggulah kejutan kejutan dari Bella untuk mu

2022-11-27

1

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

sehat selalu

2022-10-04

1

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

wihhh seru thorrrrr kuh

2022-09-25

1

lihat semua
Episodes
1 TMP - Bab 1 - Pengkhianatan Suami Dan Sahabat
2 TMP - Bab 2 - Kejahatan Yang Direncanakan Sejak Lama
3 TMP - Bab 3 - Harapan Terakhir Sebelum Meninggal
4 TMP - Bab 4 - Syarat Untuk Hidup Kembali
5 TMP - Bab 5 - Transmigrasi Ke Tubuh Gadis Muda Yang Cantik
6 TMP - Bab 6 - Misi Kehidupan Yang Kedua
7 TMP - Bab 7 - Misi Pelakor Merebut Aaron Dari Daisy
8 TMP - Bab 8 - Godaan Tetangga Seksye Dan Cantik
9 TMP - Bab 9 - Godaan Saat Makan Malam
10 TMP - Bab 10 - Balas Dendam Yang Sesungguhnya Baru Dimulai
11 TMP - Bab 11 - Buaya Masuk Dalam Perangkap
12 TMP - Bab 12 - Gangguan Mental
13 TMP - Bab 13 - Ilfil
14 TMP - Bab 14
15 TMP - Bab 15 - Mask
16 TMP -Bab 16
17 TMP - Bab 17 - 40% Mission Completed
18 TMP - Bab 18 - Oh My Godness!
19 TMP - Bab 19 - Kamuflase
20 TMP - Bab 20 - Ancaman Untuk Aaron
21 TMP - Bab 21 - Misi Pertama Bagian Dua
22 TMP - Bab 22 - Kasih Sayang Tak Terhingga Orang Tua Terhadap Anaknya
23 TMP - Bab 23 - Cinta Yang Dimanfaatkan
24 TMP - Bab 24 - 100% Mission Completed
25 TMP - Bab 25 - Misi Kedua
26 TMP - Bab 26 - Masa Lalu Anna
27 TMP - Bab 27 - Ecamkan Itu!!!
28 TMP - Bab 28 - Kekesalan Terhadap Alex
29 TMP - Bab 29 - Perdebatan Dua Orang Sahabat
30 TMP - BAB 30 - Ada Apa Dengan Anna?
31 TMP - Bab 31 - Kerjasama Antara Anna Dan Kay
32 TMP - Bab 32 - Terngiang-Ngiang
33 TMP - Bab 33
34 TMP - Bab 33 - Mencari Kesalahan
35 TMP - Bab 34 - Rencana Gagal
36 TMP - Bab 35 - Keresahan Alex
37 TMP - Bab 36 - Kaysan Dan Carissa
38 TMP - Bab 37 - Anna Cemburu?
39 TMP - Bab 38 - Kegalauan Alex
40 TMP - Bab 39 - Jealous?
41 TMP- Bab 40 - Kenangan Apa Yang Ingin Dilupakan?
42 TMP - Bab 41 - Move On?
43 TMP - Bab 42 - Mr. Max Oh Mr. Max
44 TMP - Bab 43 - Merasa Dipermainkan
45 TMP - Bab 44 - Sekretaris Kesayangan
46 TMP - Bab 45 - Untuk Apa Aku Takut?
47 TMP - Bab 46 - Password
48 TMP - Bab 47 -
49 TMP - Bab 48
50 TMP - Bab 49
51 TMP - Bab 50
52 TMP - Bab 51 - Jangan Pergi Bella
53 TMP - Bab 52 - True Love?
54 TMP - Bab 53
55 TMP - Bab 54
56 TMP - Bab 55
57 TMP - Bab 56
58 TMP - Bab 57
59 TMP - Bab 58
60 TMP - Bab 59
61 TMP - Bab 60
62 TMP - Bab 61
63 TMP - Bab 62
64 TMP - Bab 63 - Playing Horse-Horse
65 TMP - Bab 64 - Pawang Mr. Max
66 TMP - Bab 65 - Bagaimana Dengan Kita?
67 PRIA NACKAL
68 TMP - Bab 66 - Surat-Surat Resmi
69 TMP - Bab 67 - Jangan Kurang Ajar!
70 TMP - Bab 68 - Misi Kedua Tuntas
71 TMP - Bab 69 - She's Mine
72 TMP - Bab 70 - Dewa Harapan?
73 TMP - Bab 71 - Permintaan Anna Harold
74 TMP - Bab 72 - Misi Ketiga Atau Misi Terakhir
75 TMP - Bab 73 - Sosok David
76 TMP - Bab 74 - Cara Menyelamatkan David
77 TMP - Bab 75 - Bukan Saat Yang Tepat
78 TMP - Bab 76 - Memikirkan Cara Untuk Pergi
79 TMP - Bab 77 - Amarah Dan Kekhawatiran Alex
80 TMP - Bab 78 - Kamu Marah Padaku?
81 TMP - Bab 79- ENDING
82 Promosi - One Night With Investor
83 Promosi Karya - Istri Wasiat Ayah (Menikahi Ibu Tiri)
Episodes

Updated 83 Episodes

1
TMP - Bab 1 - Pengkhianatan Suami Dan Sahabat
2
TMP - Bab 2 - Kejahatan Yang Direncanakan Sejak Lama
3
TMP - Bab 3 - Harapan Terakhir Sebelum Meninggal
4
TMP - Bab 4 - Syarat Untuk Hidup Kembali
5
TMP - Bab 5 - Transmigrasi Ke Tubuh Gadis Muda Yang Cantik
6
TMP - Bab 6 - Misi Kehidupan Yang Kedua
7
TMP - Bab 7 - Misi Pelakor Merebut Aaron Dari Daisy
8
TMP - Bab 8 - Godaan Tetangga Seksye Dan Cantik
9
TMP - Bab 9 - Godaan Saat Makan Malam
10
TMP - Bab 10 - Balas Dendam Yang Sesungguhnya Baru Dimulai
11
TMP - Bab 11 - Buaya Masuk Dalam Perangkap
12
TMP - Bab 12 - Gangguan Mental
13
TMP - Bab 13 - Ilfil
14
TMP - Bab 14
15
TMP - Bab 15 - Mask
16
TMP -Bab 16
17
TMP - Bab 17 - 40% Mission Completed
18
TMP - Bab 18 - Oh My Godness!
19
TMP - Bab 19 - Kamuflase
20
TMP - Bab 20 - Ancaman Untuk Aaron
21
TMP - Bab 21 - Misi Pertama Bagian Dua
22
TMP - Bab 22 - Kasih Sayang Tak Terhingga Orang Tua Terhadap Anaknya
23
TMP - Bab 23 - Cinta Yang Dimanfaatkan
24
TMP - Bab 24 - 100% Mission Completed
25
TMP - Bab 25 - Misi Kedua
26
TMP - Bab 26 - Masa Lalu Anna
27
TMP - Bab 27 - Ecamkan Itu!!!
28
TMP - Bab 28 - Kekesalan Terhadap Alex
29
TMP - Bab 29 - Perdebatan Dua Orang Sahabat
30
TMP - BAB 30 - Ada Apa Dengan Anna?
31
TMP - Bab 31 - Kerjasama Antara Anna Dan Kay
32
TMP - Bab 32 - Terngiang-Ngiang
33
TMP - Bab 33
34
TMP - Bab 33 - Mencari Kesalahan
35
TMP - Bab 34 - Rencana Gagal
36
TMP - Bab 35 - Keresahan Alex
37
TMP - Bab 36 - Kaysan Dan Carissa
38
TMP - Bab 37 - Anna Cemburu?
39
TMP - Bab 38 - Kegalauan Alex
40
TMP - Bab 39 - Jealous?
41
TMP- Bab 40 - Kenangan Apa Yang Ingin Dilupakan?
42
TMP - Bab 41 - Move On?
43
TMP - Bab 42 - Mr. Max Oh Mr. Max
44
TMP - Bab 43 - Merasa Dipermainkan
45
TMP - Bab 44 - Sekretaris Kesayangan
46
TMP - Bab 45 - Untuk Apa Aku Takut?
47
TMP - Bab 46 - Password
48
TMP - Bab 47 -
49
TMP - Bab 48
50
TMP - Bab 49
51
TMP - Bab 50
52
TMP - Bab 51 - Jangan Pergi Bella
53
TMP - Bab 52 - True Love?
54
TMP - Bab 53
55
TMP - Bab 54
56
TMP - Bab 55
57
TMP - Bab 56
58
TMP - Bab 57
59
TMP - Bab 58
60
TMP - Bab 59
61
TMP - Bab 60
62
TMP - Bab 61
63
TMP - Bab 62
64
TMP - Bab 63 - Playing Horse-Horse
65
TMP - Bab 64 - Pawang Mr. Max
66
TMP - Bab 65 - Bagaimana Dengan Kita?
67
PRIA NACKAL
68
TMP - Bab 66 - Surat-Surat Resmi
69
TMP - Bab 67 - Jangan Kurang Ajar!
70
TMP - Bab 68 - Misi Kedua Tuntas
71
TMP - Bab 69 - She's Mine
72
TMP - Bab 70 - Dewa Harapan?
73
TMP - Bab 71 - Permintaan Anna Harold
74
TMP - Bab 72 - Misi Ketiga Atau Misi Terakhir
75
TMP - Bab 73 - Sosok David
76
TMP - Bab 74 - Cara Menyelamatkan David
77
TMP - Bab 75 - Bukan Saat Yang Tepat
78
TMP - Bab 76 - Memikirkan Cara Untuk Pergi
79
TMP - Bab 77 - Amarah Dan Kekhawatiran Alex
80
TMP - Bab 78 - Kamu Marah Padaku?
81
TMP - Bab 79- ENDING
82
Promosi - One Night With Investor
83
Promosi Karya - Istri Wasiat Ayah (Menikahi Ibu Tiri)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!