Aaron menuntun Daisy untuk kembali ke tempat tidur.
"Sayang, tidurlah kembali. Aku hanya ingin keluar sebentar untuk membelikanmu obat agar kamu merasa lebih tenang dan bisa tertidur dengan nyenyak," ujar Aaron beralasan. "Lihat, apakah kamu ingin seperti ini terus? Kamu bahkan terlihat semakin kurus sekarang. Kalau begini terus, kamu bisa jatuh sakit. Ayo, sekarang kamu kembalilah beristirahat," tambahnya kemudian.
Tentunya Daisy pun tak ingin seperti ini terus, tapi bayang-bayang Bella dan teror yang terus berdatangan setiap harinya atas nama mendiang mantan sahabatnya tersebut membuat hidup Daisy terasa sangat tidak tenang dan tidak aman, karena bisa saja sewaktu-waktu hantu Bella datang untuk membunuhnya. Begitu pikir Daisy.
"Tidurlah lagi, aku akan menemanimu sebentar sampai kamu kembali tertidur," bujuk Aaron. Untungnya Daisy menurut-menurut saja seperti anak kecil yang sangat patuh.
Sementara itu, Bella yang menyaksikan di layar laptopnya bahwa Aaron belum juga pergi dari sana tapi justru malah kembali menidurkan Daisy.
"Ck, kenapa dia pakai acara bangun segala lagi?" gumam Bella sedikit kesal.
Bella bukannya kesal karena sudah tidak sabar ingin segera bertemu dengan Aaron, tapi karena dia ingin melakukan sesuatu untuk membuat persentase misinya naik pesat begitu pria itu pergi meninggalkan Daisy sendirian di sana.
Selama 3 bulan menjadi tetangga Aaron dan Daisy, pencapaian misi Bella baru mencapai 30 persen, dan itu sungguh pencapaian yang minim mengingat waktu yang tersisa hanya sisa 2 bulan lagi. Belum lagi masih ada satu misi lagi yang perlu dia selesaikan juga, bukan hanya misi pembalasan dendam pada Aaron dan Daisy. Sepertinya Bella tidak boleh terus bermain-main seperti ini, dia harus melakukan suatu tindakan berarti agar dia bisa mencapai tujuan yang sesungguhnya sebelum waktu yang diberikan oleh Dewa Harapan habis sia-sia.
Anna : Kamu di mana? Aku sudah menunggumu di parkiran? Aku sangat merindukanmu dan sudah tidak sabar ingin segera bertemu denganmu❤️
Bella sengaja mengirim pesan seperti itu agar Aaron semakin tidak sabar ingin segera menemuinya. Biarlah Aaron mengira bahwa Anna itu seorang wanita nakal yang suka menggoda, toh setelah dia berhasil membuat pria itu semakin tergila-gila padanya, dia akan semakin mudah menuntaskan misinya.
Aaron : Tunggu sebentar Sayang, aku akan turun sebentar lagi. Tunggu aku ya, aku juga sangat merindukanmu😘
Anna : Oke😘❤️
Bella senyum-senyum sendiri sambil menikmati snack kentangnya. Tontonan di layar laptopnya memang selalu menarik dari tontonan apa pun.
Sekitar 10 menit kemudian. Terlihat Aaron sudah mulai gelisah karena hingga detik ini Daisy belum juga tertidur dengan nyenyak. Untuk membuat Aaron semakin kelimpungan, Bella sengaja mengirim pesan baru pada pria itu.
Anna : Kamu sebenarnya sedang apa sih? Kenapa belum turun juga? Aku sudah menunggumu dari tadi☹️
Bella sengaja menambahkan emot cemberut agar Aaron berpikir bahwa dirinya marah karena pria itu sudah membuatnya menunggu.
Sementara itu di tempat lain. Melihat Anna mengirim sebuah pesan disertai emot cemberut di akhir pesannya membuat Aaron langsung mengusap wajahnya dengan frustasi. Seketika dia merasa sangat emosi karena ulah Daisy. Aaron sungguh membenci keadaan seperti ini. Dia sebenarnya sudah tidak sabar ingin segera turun menemui Anna, tapi tidak bisa karena Daisy baru saja memejamkan matanya. Takutnya kalau dia nekat meninggalkan wanita itu sekarang, Daisy malah kembali terbangun. Bagaimana kalau Daisy merengek lagi dan tidak mau ditinggal. Bisa-bisa Anna semakin marah padanya. Pikir Aaron.
Aaron : Tunggu sebentar Sayang. Beri aku waktu 10 menit lagi, aku berjanji akan segera turun menemuimu.
Setelah membaca pesan dari Aaron, Bella sengaja tidak membalas pesannya. Itu agar Aaron berpikir bahwa Anna pasti sedang marah padanya karena pria itu sudah membuat gadis itu menunggu cukup lama.
Sementara itu, Aaron semakin merasa gelisah dan kelimpungan, bingung harus berbuat apa. Disaat Anna marah dan merajuk karena Aaron sudah membuat gadis itu menunggu cukup lama, Daisy malah tidur sambil memeluk lengannya. Entah mengapa makin kesini Aaron malah merasa bahwa Daisy seolah sudah menjadi beban terbesar dalam hidupnya. Dia tidak bisa seperti ini terus, mengurusi kekasihnya yang dia anggap menderita penyakit mental itu tentu saja membuatnya kerepotan.
Jika Daisy mau seperti ini terus dan tidak bisa sembuh, lebih aku bersama Anna saja. Perempuan sakit mental seperti ini mana bisa memberiku kebahagiaan, yang ada malah menyusahkan. Saat ini satu-satunya wanita yang mampu memberiku kebahagiaan dan kehangatan hanyalah Anna, tidak ada yang lain. Batin Aaron.
Sebelum 10 menit tiba, Aaron sudah berhasil kabur tanpa perlu membangunkan Daisy. Dengan terburu-buru pria itu segera berlari menuju lift untuk segera turun ke parkiran. Karena kalau dia sampai terlambat, Anna pasti akan marah. Dia tidak tahu bagaimana cara dia membujuk wanita itu jika merajuk.
Di tempat lain, Bella tersenyum smirk melihat Aaron pergi dengan terburu-buru. Sudah saatnya dia melancarkan aksinya.
Bella bergegas keluar dari unitnya. Setelah memastikan bahwa keadaan di sekitar aman, dia pun segera menyusup masuk ke dalam unit Aaron dan Daisy. Selama ini Bella sebagai Anna merasa aman-aman saja masuk ke dalam sana, itu karena CCTV di dalam unit itu sengaja dirusak oleh Aaron dan Daisy beberapa bulan lalu untuk menghilangkan jejak saat mereka sempat melakukan percobaan penganiayaan pada Bella sebelum Bella akhirnya tewas tertabrak.
B e r s a m b u n g ...
...__________________________________________...
...Sebenarnya belum waktunya bab ini bersambung, tapi karena malam sudah larut dan Author sudah sangat mengantuk jadi terpaksa dilanjutkan lagi besok.🙏🏼...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Adelia Rahma
kena perangkap deh kalian..
tapi awas Bella kamu juga jgn ceroboh harus hatiy
2022-11-27
1
fifid dwi ariani
sabar selalu
2022-10-04
1
Nci
Masuk perangkap dua duanya jadi bahan mainan Bella Anna 😂
2022-09-20
2