TMP - Bab 18 - Oh My Godness!

1 Minggu semenjak kejadian waktu itu, hubungan Aaron dan Anna semakin dekat karena sekarang sudah tidak ada lagi Daisy yang menjadi penghalang.

Selama 1 minggu mereka meresmikan hubungan tanpa penghalang, Anna sama sekali tidak pernah membiarkan Aaron untuk masuk ke dalam unitnya, atau pun Anna yang masuk ke dalam unit Aaron. Alasannya hanya satu, Bella tidak ingin Aaron berbuat macam-macam pada Anna. Bahkan selama beberapa hari terakhir, Anna seringkali mencari alasan untuk menghindar dari pria itu. Namun setelah dipikir-pikir, menghindar bukanlah jalan yang tepat untuk menyelesaikan masalah, ada misi yang mesti dia selesaikan.

"Sayang, kamu sedang apa?" tanya Aaron melalui telepon. Pagi-pagi sekali saat baru bangun tidur, pria itu langsung menghubungi kekasihnya, Anna.

"Aku baru saja selesai mandi. Kenapa?" balas Anna, seraya membuka lemari untuk mengambil pakaian ganti. Tubuhnya saat ini masih terbalut handuk kimono berwarna putih.

"Oh, tidak, tidak apa-apa, Sayang. Aku hanya merasa sangat merindukanmu. Beberapa hari ini kita sangat jarang bertemu, karena kamu lebih memilih berkumpul bersama dengan teman-temanmu ketimbang berduaan denganku," ujar Aaron.

Padahal, Bella tidak pergi menemui teman-teman Anna apalagi berkumpul bersama, tapi dia sebenarnya bersembunyi di unit lama milik Anna demi menghindari Aaron.

Sebenarnya Bella juga heran, selama 4 bulan lebih dia menggunakan tubuh Anna untuk dia pakai hidup kembali, tapi tidak ada satu pun teman atau pun sahabat yang datang mencari Anna. Jangankan teman, bahkan keluarganya dari pihak keluarga Harold pun tidak ada yang datang mencari. Bella juga tidak tahu kenapa, justru dia sangat penasaran akan hal itu. Apakah semasa hidup Anna tidak memiliki teman baik, atau mungkin setelah Bella mengambil alih tubuh Anna, tidak ada lagi yang mengenali gadis itu. Ah, entahlah. Bella juga sangat bingung dibuatnya.

Saat Anna dan Aaron masih asyik-asyiknya berbicara di telepon, tiba-tiba bel unit Anna berbunyi, tanpa berpikir panjang Anna pun segera beranjak untuk membukakan pintu, dia yakin jika yang datang itu adalah kurir yang mengantarkan menu sarapan yang dia pesan setengah jam yang lalu.

"Sepertinya ada yang datang," kata Aaron

"Iya. Pasti kurir pengantar makanan," jawab Anna.

"Oh, kalau begitu cepat buka pintunya."

"Iya, ini aku sudah ada di belakang pintu."

Ceklek. Pintu unit Anna dia buka setengahnya. Namun seketika dia menjadi sangat terkejut karena tiba-tiba saja sesosok laki-laki langsung menerobos masuk ke dalam unitnya, lalu dengan cepat pria itu menutup pintu dengan rapat lalu menguncinya.

"Kamu-"

"Aku sangat merindukanmu, Sayang."

Cup. Aaron mencium bibir Anna sekilas lalu memeluk gadis itu dengan erat.

Gawat. Ternyata bukan kurir pengantar makanan, tapi pria brengsyek ini. Batin Bella. Dia sadar, saat ini dia berada di situasi yang tidak aman, berada di dalam ruangan tertutup bersama dengan pria brengsyek seperti Aaron tentu saja sangat berbahaya, tapi Bella juga tidak bisa berbuat apa-apa apalagi berpikir untuk menghajar Aaron, mengingat masih ada 10 persen misi yang harus dia selesaikan dengan pria itu.

"Aa-Aaron." Anna mendorong pelan dada Aaron agar pria itu segera melepas pelukan darinya. "Ak-aku-"

"Ada apa, Sayang?" Aaron langsung mengurai pelukannya lalu menatap wajah cantik Anna lekat-lekat.

"A-ku ... aku ingin ganti pakaian sebentar," jawab Anna. Dia sadar jika saat ini dia masih mengenakan handuk kimono, dan itu tentu saja memudahkan Aaron jika pria itu ingin berbuat macam-macam padanya.

Bukannya melepas pelukan, Aaron justru kembali mempererat pelukannya.

"Tidak usah diganti Sayang, aku lebih suka jika kamu hanya mengenakan handuk seperti ini," bisik Aaron dengan nada sensual di dekat telinga Anna. Gadis itu bahkan bisa merasakan hembusan napas dari hidung pria itu.

Gawat! Ini benar-benar berbahaya. Apa yang harus aku lakukan? Batin Bella. Sebagai wanita yang sudah pernah menikah di kehidupan yang sebelumnya, apalagi dengan pria yang sama, Bella sangat tahu jika saat ini Aaron pasti sangat menginginkannya.

Jantung Bella semakin berdetak kencang saat Aaron tiba-tiba saja membopongnya menuju kamar. Dia ingin melakukan perlawanan serta menghajar pria itu hingga babak belur tapi lagi-lagi dia teringat akan misinya yang sedikit lagi tuntas.

Astaga ... astaga .... Apa yang harus aku lakukan? Aku sungguh tidak sudi jika pria ini melakukan hal tidak senonoh pada tubuh baruku. Batin Bella. Dia sungguh tidak sudi jika kesucian Anna direnggut oleh pria brengsyek itu.

Aaron mulai membaringkan tubuh Anna di atas tempat tidur dengan pelan, lalu mulai mencu*bui gadis cantik itu dengan lembut. Akhirnya, saat-saat yang sangat Aaron nanti-nantikan ini terjadi juga. Sejak pertama kali bertemu dengan Anna, gadis yang teramat cantik dan seksye di mata Aaron, pria itu memang sudah membayangkan, bagaimana rasanya tidur bersama dengan gadis cantik itu. Dan akhirnya, impiannya itu sedikit lagi terwujud.

Tidak ada yang bisa Bella lakukan selain hanya berusaha menahan diri untuk tidak menghajar Aaron. Pria ini benar-benar kurang dihajar, berani sekali dia menyentuh Anna tanpa meminta ijin terlebih dahulu. Apa karena Anna hanyalah seorang pelakor yang selalu berpenampilam seksye dan menggoda sehingga membuat pria itu berpikir bahwa Anna hanyalah seorang gadis gampangan yang sangat mudah untuk disentuh dan ditiduri.

Saat Aaron tengah asyik membenamkan kepalanya di ceruk leher Anna, tiba-tiba pandangan Anna tertuju pada smartphone pemberian Dewa Harapan, seketika Anna teringat pada sosok tersebut.

Ya, Dewa Harapan! Sepertinya aku harus meminta bantuan padanya sekarang juga. Aku baru ingat jika di dalam ponsel itu tersedia tombol darurat untuk meminta bantuan. Batin Bella.

Dengan sekuat tenaga Bella meraih ponsel itu hingga akhirnya dia berhasil mendapatkannya, tapi tiba-tiba saja Aaron menyadari apa yang dia lakukan.

"Tidak usah bermain hp, Sayang. Nikmati saja waktu indah kita berdua, hm," kata Aaron, lalu melempar ponsel milik Anna ke sembarang arah, tapi masih di atas tempat tidur.

Anna mengangguk sambil tersenyum paksa. Untungnya tadi dia sempat memencet tombol darurat sebelum Aaron merebut ponsel itu darinya.

Dewa Harapan tolong cepat datang. Aku sudah tidak tahan disentuh oleh pria brengsyek ini. Pinta Bella dalam hati.

Jantung Bella semakin bergemuruh hebat saat melihat Aaron mulai melepas kancing piyamanya satu per satu, lalu setelah itu pria itu hendak menarik tali pengikat handuk kimono yang menutupi tubuh Anna saat ini.

Oh my godness! Rasanya Bella ingin sekali berteriak sekencang-kencangnya memanggil nama Dewa Harapan agar segera datang menolongnya.

B e r s a m b u n g ...

...________________________________________...

...Sorry baru up karena kemarin ada acara keluarga🙏🏼...

Terpopuler

Comments

Alanna Th

Alanna Th

jngn smp tbh anna dnodai, thor. bisa" othor ddemo emak" brdaster 😱👍😂🤣😘😍💗

2023-05-12

1

Adelia Rahma

Adelia Rahma

huh.. ayo dewa harapan tolongin Bella dong..
kasian tubuh Anna di jamah Aron

2022-11-27

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

sehat selalu

2022-10-05

1

lihat semua
Episodes
1 TMP - Bab 1 - Pengkhianatan Suami Dan Sahabat
2 TMP - Bab 2 - Kejahatan Yang Direncanakan Sejak Lama
3 TMP - Bab 3 - Harapan Terakhir Sebelum Meninggal
4 TMP - Bab 4 - Syarat Untuk Hidup Kembali
5 TMP - Bab 5 - Transmigrasi Ke Tubuh Gadis Muda Yang Cantik
6 TMP - Bab 6 - Misi Kehidupan Yang Kedua
7 TMP - Bab 7 - Misi Pelakor Merebut Aaron Dari Daisy
8 TMP - Bab 8 - Godaan Tetangga Seksye Dan Cantik
9 TMP - Bab 9 - Godaan Saat Makan Malam
10 TMP - Bab 10 - Balas Dendam Yang Sesungguhnya Baru Dimulai
11 TMP - Bab 11 - Buaya Masuk Dalam Perangkap
12 TMP - Bab 12 - Gangguan Mental
13 TMP - Bab 13 - Ilfil
14 TMP - Bab 14
15 TMP - Bab 15 - Mask
16 TMP -Bab 16
17 TMP - Bab 17 - 40% Mission Completed
18 TMP - Bab 18 - Oh My Godness!
19 TMP - Bab 19 - Kamuflase
20 TMP - Bab 20 - Ancaman Untuk Aaron
21 TMP - Bab 21 - Misi Pertama Bagian Dua
22 TMP - Bab 22 - Kasih Sayang Tak Terhingga Orang Tua Terhadap Anaknya
23 TMP - Bab 23 - Cinta Yang Dimanfaatkan
24 TMP - Bab 24 - 100% Mission Completed
25 TMP - Bab 25 - Misi Kedua
26 TMP - Bab 26 - Masa Lalu Anna
27 TMP - Bab 27 - Ecamkan Itu!!!
28 TMP - Bab 28 - Kekesalan Terhadap Alex
29 TMP - Bab 29 - Perdebatan Dua Orang Sahabat
30 TMP - BAB 30 - Ada Apa Dengan Anna?
31 TMP - Bab 31 - Kerjasama Antara Anna Dan Kay
32 TMP - Bab 32 - Terngiang-Ngiang
33 TMP - Bab 33
34 TMP - Bab 33 - Mencari Kesalahan
35 TMP - Bab 34 - Rencana Gagal
36 TMP - Bab 35 - Keresahan Alex
37 TMP - Bab 36 - Kaysan Dan Carissa
38 TMP - Bab 37 - Anna Cemburu?
39 TMP - Bab 38 - Kegalauan Alex
40 TMP - Bab 39 - Jealous?
41 TMP- Bab 40 - Kenangan Apa Yang Ingin Dilupakan?
42 TMP - Bab 41 - Move On?
43 TMP - Bab 42 - Mr. Max Oh Mr. Max
44 TMP - Bab 43 - Merasa Dipermainkan
45 TMP - Bab 44 - Sekretaris Kesayangan
46 TMP - Bab 45 - Untuk Apa Aku Takut?
47 TMP - Bab 46 - Password
48 TMP - Bab 47 -
49 TMP - Bab 48
50 TMP - Bab 49
51 TMP - Bab 50
52 TMP - Bab 51 - Jangan Pergi Bella
53 TMP - Bab 52 - True Love?
54 TMP - Bab 53
55 TMP - Bab 54
56 TMP - Bab 55
57 TMP - Bab 56
58 TMP - Bab 57
59 TMP - Bab 58
60 TMP - Bab 59
61 TMP - Bab 60
62 TMP - Bab 61
63 TMP - Bab 62
64 TMP - Bab 63 - Playing Horse-Horse
65 TMP - Bab 64 - Pawang Mr. Max
66 TMP - Bab 65 - Bagaimana Dengan Kita?
67 PRIA NACKAL
68 TMP - Bab 66 - Surat-Surat Resmi
69 TMP - Bab 67 - Jangan Kurang Ajar!
70 TMP - Bab 68 - Misi Kedua Tuntas
71 TMP - Bab 69 - She's Mine
72 TMP - Bab 70 - Dewa Harapan?
73 TMP - Bab 71 - Permintaan Anna Harold
74 TMP - Bab 72 - Misi Ketiga Atau Misi Terakhir
75 TMP - Bab 73 - Sosok David
76 TMP - Bab 74 - Cara Menyelamatkan David
77 TMP - Bab 75 - Bukan Saat Yang Tepat
78 TMP - Bab 76 - Memikirkan Cara Untuk Pergi
79 TMP - Bab 77 - Amarah Dan Kekhawatiran Alex
80 TMP - Bab 78 - Kamu Marah Padaku?
81 TMP - Bab 79- ENDING
82 Promosi - One Night With Investor
83 Promosi Karya - Istri Wasiat Ayah (Menikahi Ibu Tiri)
Episodes

Updated 83 Episodes

1
TMP - Bab 1 - Pengkhianatan Suami Dan Sahabat
2
TMP - Bab 2 - Kejahatan Yang Direncanakan Sejak Lama
3
TMP - Bab 3 - Harapan Terakhir Sebelum Meninggal
4
TMP - Bab 4 - Syarat Untuk Hidup Kembali
5
TMP - Bab 5 - Transmigrasi Ke Tubuh Gadis Muda Yang Cantik
6
TMP - Bab 6 - Misi Kehidupan Yang Kedua
7
TMP - Bab 7 - Misi Pelakor Merebut Aaron Dari Daisy
8
TMP - Bab 8 - Godaan Tetangga Seksye Dan Cantik
9
TMP - Bab 9 - Godaan Saat Makan Malam
10
TMP - Bab 10 - Balas Dendam Yang Sesungguhnya Baru Dimulai
11
TMP - Bab 11 - Buaya Masuk Dalam Perangkap
12
TMP - Bab 12 - Gangguan Mental
13
TMP - Bab 13 - Ilfil
14
TMP - Bab 14
15
TMP - Bab 15 - Mask
16
TMP -Bab 16
17
TMP - Bab 17 - 40% Mission Completed
18
TMP - Bab 18 - Oh My Godness!
19
TMP - Bab 19 - Kamuflase
20
TMP - Bab 20 - Ancaman Untuk Aaron
21
TMP - Bab 21 - Misi Pertama Bagian Dua
22
TMP - Bab 22 - Kasih Sayang Tak Terhingga Orang Tua Terhadap Anaknya
23
TMP - Bab 23 - Cinta Yang Dimanfaatkan
24
TMP - Bab 24 - 100% Mission Completed
25
TMP - Bab 25 - Misi Kedua
26
TMP - Bab 26 - Masa Lalu Anna
27
TMP - Bab 27 - Ecamkan Itu!!!
28
TMP - Bab 28 - Kekesalan Terhadap Alex
29
TMP - Bab 29 - Perdebatan Dua Orang Sahabat
30
TMP - BAB 30 - Ada Apa Dengan Anna?
31
TMP - Bab 31 - Kerjasama Antara Anna Dan Kay
32
TMP - Bab 32 - Terngiang-Ngiang
33
TMP - Bab 33
34
TMP - Bab 33 - Mencari Kesalahan
35
TMP - Bab 34 - Rencana Gagal
36
TMP - Bab 35 - Keresahan Alex
37
TMP - Bab 36 - Kaysan Dan Carissa
38
TMP - Bab 37 - Anna Cemburu?
39
TMP - Bab 38 - Kegalauan Alex
40
TMP - Bab 39 - Jealous?
41
TMP- Bab 40 - Kenangan Apa Yang Ingin Dilupakan?
42
TMP - Bab 41 - Move On?
43
TMP - Bab 42 - Mr. Max Oh Mr. Max
44
TMP - Bab 43 - Merasa Dipermainkan
45
TMP - Bab 44 - Sekretaris Kesayangan
46
TMP - Bab 45 - Untuk Apa Aku Takut?
47
TMP - Bab 46 - Password
48
TMP - Bab 47 -
49
TMP - Bab 48
50
TMP - Bab 49
51
TMP - Bab 50
52
TMP - Bab 51 - Jangan Pergi Bella
53
TMP - Bab 52 - True Love?
54
TMP - Bab 53
55
TMP - Bab 54
56
TMP - Bab 55
57
TMP - Bab 56
58
TMP - Bab 57
59
TMP - Bab 58
60
TMP - Bab 59
61
TMP - Bab 60
62
TMP - Bab 61
63
TMP - Bab 62
64
TMP - Bab 63 - Playing Horse-Horse
65
TMP - Bab 64 - Pawang Mr. Max
66
TMP - Bab 65 - Bagaimana Dengan Kita?
67
PRIA NACKAL
68
TMP - Bab 66 - Surat-Surat Resmi
69
TMP - Bab 67 - Jangan Kurang Ajar!
70
TMP - Bab 68 - Misi Kedua Tuntas
71
TMP - Bab 69 - She's Mine
72
TMP - Bab 70 - Dewa Harapan?
73
TMP - Bab 71 - Permintaan Anna Harold
74
TMP - Bab 72 - Misi Ketiga Atau Misi Terakhir
75
TMP - Bab 73 - Sosok David
76
TMP - Bab 74 - Cara Menyelamatkan David
77
TMP - Bab 75 - Bukan Saat Yang Tepat
78
TMP - Bab 76 - Memikirkan Cara Untuk Pergi
79
TMP - Bab 77 - Amarah Dan Kekhawatiran Alex
80
TMP - Bab 78 - Kamu Marah Padaku?
81
TMP - Bab 79- ENDING
82
Promosi - One Night With Investor
83
Promosi Karya - Istri Wasiat Ayah (Menikahi Ibu Tiri)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!