TMP - Bab 20 - Ancaman Untuk Aaron

Aaron dengan panik mulai mencari tempat persembunyian yang pas. Dia melompat masuk ke dalam bath up yang kering lalu menutup tirainya, tapi beberapa detik kemudian dia merasa tempat itu bukanlah tempat yang aman untuk dia tempati bersembunyi. Seketika matanya tertuju pada lemari.

"Sepertinya aku harus bersembunyi di dalam sana." Dengan cepat Aaron melompat keluar dari bath up. Namun, baru saja dia membuka pintu lemari, tiba-tiba saja suara deheman keras seorang laki-laki mengintrupsi indera pendengarannya.

"Ekhm!"

*****. Aku ketahuan. Batin Aaron. Dengan terpaksa dia kembali menutup pintu lemari itu dengan sangat pelan tanpa menimbulkan suara, lalu segera memasang wajah tersenyum dan berbalik menatap pria paruh baya berwajah galak yang saat ini berdiri di ambang pintu kamar mandi.

"Se-selamat pagi O-om," ucapnya.

Eh, astaga. Bukankah ini tuan Harold? Jadi ternyata Anna adalah putri pemilik salah satu perusahaan ternama di kota ini. Kenapa aku bodoh sekali? Kenapa aku baru tahu sekarang? Gumam Aaron. Jiwa materialistisnya kembali meronta ketika menyadari bahwa ternyata kekasihnya adalah anak konglomerat yang terkenal, sama seperti Bella dulu yang juga merupakan anak pengusaha kaya raya di kotanya.

Tidak sia-sia aku membuang Daisy demi Anna. Rupanya Anna adalah putri dari keluarga Harold. Batin Aaron.

.

.

Kini Anna dan Aaron sudah duduk di atas sofa panjang bersama. Sementara tuan Harold palsu mulai berjalan kesana kemari di depan keduanya sambil menginterogasi pria yang baru saja dia pergoki bersembunyi di dalam kamar mandi putrinya.

Aura mengintimidasi yang ada dalam diri tuan Harold palsu mampu membuat nyali Aaron menciut. Serentetan pertanyaan yang keluar dari mulut ayah kekasihnya itu mampu membuat Aaron sadar bahwa tuan Harold pasti akan sulit memberikan restu untuk hubungannya dengan Anna nantinya. Bukan hanya itu, dari nada bicara tuan Harold, seolah pria paruh baya itu merendahkan Aaron dan berkata bahwa Aaron tidaklah pantas untuk Anna putrinya.

"Tapi, Tuan, saya sungguh sangat mencintai Anna. Saya juga sangat tulus mencintainya. Saya rela melakukan apa saja untuk tetap bisa bersamanya," jelas Aaron. Dia sungguh sangat tidak rela dipisahkan dengan Anna. Bahkan sebelum dia tahu jika ternyata Anna adalah putri bungsu dari keluarga Harold pun dia tidak rela berpisah dengan gadis itu, apalagi setelah dia tahu yang sebenarnya. Dia pasti akan melakukan apa pun untuk bisa menjadi bagian dari keluarga Harold yang kaya raya.

"Cih, ternyata nyalimu besar juga anak muda, tapi tidak akan semudah itu. Putriku Anna tidak akan aku nikahkan dengan pria sembarangan. Jadi sebaiknya kamu menyerah saja dan pergi dari sini, atau aku akan melaporkanmu ke polisi karena kamu sudah berani melecehkan putriku," ancamnya dengan penuh penekanan.

"Tapi, Tuan-"

"PERGI!" bentaknya memotong ucapan Aaron. "Dan aku peringatkan sekali lagi, jangan pernah berani-berani mengganggu putriku lagi, atau aku akan membuatmu menyesal!"

Bukannya pergi, Aaron malah menggenggam tangan Anna erat-erat. Jangan sampai impiannya untuk menjadi bagian dari keluarga Harold lenyap begitu saja sebelum dia tertidur.

"Tuan, tolong dengarkan penjelasan saya dulu-"

"AKU BILANG PERGI!!! APA KAMU TULI?!! HAH?!!" bentak tuan Harold palsu.

"Pergilah dulu. Jangan sampai Papaku menghajarmu sampai babak belur," bisik Anna seraya berusaha melepaskan tangan Aaron yang menggenggam sebelah tangannya secara sembunyi-sembunyi.

"Tapi Sayang," bisik Aaron dengan ekspresi wajah tidak rela.

"Pergilah. Nanti kita bicara di telepon, ya," bisik Anna, mencoba membujuk pria itu.

Karena tidak punya pilihan lain, Aaron pun dengan berat hati melepaskan genggaman tangannya dari tangan Anna. Nyalinya semakin menciut saat melihat wajah garang ayah kekasihnya.

Setelah Aaron benar-benar pergi, barulah Bella bisa bernapas dengan sangat lega. "Akhirnya, pria brengsyek itu pergi juga."

Bella menatap Dewa Harapan yang kini sudah berubah kembali ke wujud aslinya semula. "Aku benar-benar sangat berterima kasih padamu. Jika saja kamu tidak datang tepat waktu, tubuh Anna pasti sudah dinodai oleh pria cacingan itu."

"Tidak perlu berterima kasih, karena itu memang sudah menjadi tugasku. Dalam setiap misi yang kamu jalankan, kamu memang berhak mendapatkan 1 kali kesempatan untuk menekan tombol darurat, dan disaat itulah aku akan datang membantu apa pun yang kamu butuhkan," jawabnya. "Aku sarankan agar kamu segera meninggalkan tempat ini. Tempat ini sangat tidak aman untukmu karena dekat dengan tempat tinggal lelaki itu. Jika kejadian seperti tadi kembali terulang, maka maaf, karena aku tidak bisa lagi datang membantumu. Kesempatanmu untuk meminta bantuanku melalui tombol darurat hanya akan kembali tersedia saat kamu menjalankan misi kehidupmu yang kedua dan yang ketiga. Yah, itu pun kalau kamu berhasil menyelesaikan misi pertamamu ini tepat waktu."

Bella terdiam. Setelah dia pikir-pikir, yang dikatakan oleh Dewa Harapan ada benarnya juga, tempat ini memang sudah tidak aman untuknya karena dekat dengan tempat tinggal Aaron. Bisa saja pria itu kembali nekat melakukan hal tidak senonoh demi untuk mendapatkan restu dari tuan Harold. Tapi ada satu hal yang membebani pikrian Bella, mengingat tadi tuan Harold palsu sempat memperlakukan Aaron dengan kasar. Bella sangat takut jika hal itu akan menghambat pencapaian misi pertamanya.

"Tidak perlu mengkhawatirkan hal yang tidak perlu. Apa kamu lupa, seperti apa sifat mantan suamimu itu? Dia itu sangat serakah dan gila harta. Apa kamu pikir dia akan melepaskanmu begitu saja setelah tahu bahwa kamu adalah putri keluarga Harold yang terkenal?" kata Dewa Harapan setelah membaca isi pikiran Bella.

Lagi-lagi Bella membenarkan ucapan Dewa Harapan. "Semua yang kamu katakan selalu benar. Meski pun kamu tidak menerima ucapan terima kasihku, tapi aku tetap akan berterima kasih padaku. Sepertinya kamu sudah memberiku petunjuk baru untuk menyelesaikan misi pertamaku ini secepat mungkin," ucap Bella, lalu tersenyum.

"Baguslah. Aku harap kamu bisa menyelesaikan misimu tepat waktu. Aku pergi dulu. Kita akan kembali bertemu saat kamu berhasil menuntaskan misi pertamamu hingga 100 persen," kata Dewa Harapan dan langsung mendapat anggukan disertai senyuman dari Bella. Kemudian dalam sekejap mata sosok pria berperawakan tinggi itu hilang tanpa jejak di hadapan Bella.

B e r s a m b u n g ...

..._________________________________________...

...3 Bab untuk hari ini sudah cukup ya guys. Sebenarnya ini untuk menutupi 2 kali absen kemarin karena Author sibuk dengan acara keluarga....

Terpopuler

Comments

Adelia Rahma

Adelia Rahma

semangat Bella..buat pria cacingan itu kapok

2022-11-27

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

bahagia selalu

2022-10-05

1

Fenty Izzi

Fenty Izzi

lanjut🥰😘😘

2022-09-02

1

lihat semua
Episodes
1 TMP - Bab 1 - Pengkhianatan Suami Dan Sahabat
2 TMP - Bab 2 - Kejahatan Yang Direncanakan Sejak Lama
3 TMP - Bab 3 - Harapan Terakhir Sebelum Meninggal
4 TMP - Bab 4 - Syarat Untuk Hidup Kembali
5 TMP - Bab 5 - Transmigrasi Ke Tubuh Gadis Muda Yang Cantik
6 TMP - Bab 6 - Misi Kehidupan Yang Kedua
7 TMP - Bab 7 - Misi Pelakor Merebut Aaron Dari Daisy
8 TMP - Bab 8 - Godaan Tetangga Seksye Dan Cantik
9 TMP - Bab 9 - Godaan Saat Makan Malam
10 TMP - Bab 10 - Balas Dendam Yang Sesungguhnya Baru Dimulai
11 TMP - Bab 11 - Buaya Masuk Dalam Perangkap
12 TMP - Bab 12 - Gangguan Mental
13 TMP - Bab 13 - Ilfil
14 TMP - Bab 14
15 TMP - Bab 15 - Mask
16 TMP -Bab 16
17 TMP - Bab 17 - 40% Mission Completed
18 TMP - Bab 18 - Oh My Godness!
19 TMP - Bab 19 - Kamuflase
20 TMP - Bab 20 - Ancaman Untuk Aaron
21 TMP - Bab 21 - Misi Pertama Bagian Dua
22 TMP - Bab 22 - Kasih Sayang Tak Terhingga Orang Tua Terhadap Anaknya
23 TMP - Bab 23 - Cinta Yang Dimanfaatkan
24 TMP - Bab 24 - 100% Mission Completed
25 TMP - Bab 25 - Misi Kedua
26 TMP - Bab 26 - Masa Lalu Anna
27 TMP - Bab 27 - Ecamkan Itu!!!
28 TMP - Bab 28 - Kekesalan Terhadap Alex
29 TMP - Bab 29 - Perdebatan Dua Orang Sahabat
30 TMP - BAB 30 - Ada Apa Dengan Anna?
31 TMP - Bab 31 - Kerjasama Antara Anna Dan Kay
32 TMP - Bab 32 - Terngiang-Ngiang
33 TMP - Bab 33
34 TMP - Bab 33 - Mencari Kesalahan
35 TMP - Bab 34 - Rencana Gagal
36 TMP - Bab 35 - Keresahan Alex
37 TMP - Bab 36 - Kaysan Dan Carissa
38 TMP - Bab 37 - Anna Cemburu?
39 TMP - Bab 38 - Kegalauan Alex
40 TMP - Bab 39 - Jealous?
41 TMP- Bab 40 - Kenangan Apa Yang Ingin Dilupakan?
42 TMP - Bab 41 - Move On?
43 TMP - Bab 42 - Mr. Max Oh Mr. Max
44 TMP - Bab 43 - Merasa Dipermainkan
45 TMP - Bab 44 - Sekretaris Kesayangan
46 TMP - Bab 45 - Untuk Apa Aku Takut?
47 TMP - Bab 46 - Password
48 TMP - Bab 47 -
49 TMP - Bab 48
50 TMP - Bab 49
51 TMP - Bab 50
52 TMP - Bab 51 - Jangan Pergi Bella
53 TMP - Bab 52 - True Love?
54 TMP - Bab 53
55 TMP - Bab 54
56 TMP - Bab 55
57 TMP - Bab 56
58 TMP - Bab 57
59 TMP - Bab 58
60 TMP - Bab 59
61 TMP - Bab 60
62 TMP - Bab 61
63 TMP - Bab 62
64 TMP - Bab 63 - Playing Horse-Horse
65 TMP - Bab 64 - Pawang Mr. Max
66 TMP - Bab 65 - Bagaimana Dengan Kita?
67 PRIA NACKAL
68 TMP - Bab 66 - Surat-Surat Resmi
69 TMP - Bab 67 - Jangan Kurang Ajar!
70 TMP - Bab 68 - Misi Kedua Tuntas
71 TMP - Bab 69 - She's Mine
72 TMP - Bab 70 - Dewa Harapan?
73 TMP - Bab 71 - Permintaan Anna Harold
74 TMP - Bab 72 - Misi Ketiga Atau Misi Terakhir
75 TMP - Bab 73 - Sosok David
76 TMP - Bab 74 - Cara Menyelamatkan David
77 TMP - Bab 75 - Bukan Saat Yang Tepat
78 TMP - Bab 76 - Memikirkan Cara Untuk Pergi
79 TMP - Bab 77 - Amarah Dan Kekhawatiran Alex
80 TMP - Bab 78 - Kamu Marah Padaku?
81 TMP - Bab 79- ENDING
82 Promosi - One Night With Investor
83 Promosi Karya - Istri Wasiat Ayah (Menikahi Ibu Tiri)
Episodes

Updated 83 Episodes

1
TMP - Bab 1 - Pengkhianatan Suami Dan Sahabat
2
TMP - Bab 2 - Kejahatan Yang Direncanakan Sejak Lama
3
TMP - Bab 3 - Harapan Terakhir Sebelum Meninggal
4
TMP - Bab 4 - Syarat Untuk Hidup Kembali
5
TMP - Bab 5 - Transmigrasi Ke Tubuh Gadis Muda Yang Cantik
6
TMP - Bab 6 - Misi Kehidupan Yang Kedua
7
TMP - Bab 7 - Misi Pelakor Merebut Aaron Dari Daisy
8
TMP - Bab 8 - Godaan Tetangga Seksye Dan Cantik
9
TMP - Bab 9 - Godaan Saat Makan Malam
10
TMP - Bab 10 - Balas Dendam Yang Sesungguhnya Baru Dimulai
11
TMP - Bab 11 - Buaya Masuk Dalam Perangkap
12
TMP - Bab 12 - Gangguan Mental
13
TMP - Bab 13 - Ilfil
14
TMP - Bab 14
15
TMP - Bab 15 - Mask
16
TMP -Bab 16
17
TMP - Bab 17 - 40% Mission Completed
18
TMP - Bab 18 - Oh My Godness!
19
TMP - Bab 19 - Kamuflase
20
TMP - Bab 20 - Ancaman Untuk Aaron
21
TMP - Bab 21 - Misi Pertama Bagian Dua
22
TMP - Bab 22 - Kasih Sayang Tak Terhingga Orang Tua Terhadap Anaknya
23
TMP - Bab 23 - Cinta Yang Dimanfaatkan
24
TMP - Bab 24 - 100% Mission Completed
25
TMP - Bab 25 - Misi Kedua
26
TMP - Bab 26 - Masa Lalu Anna
27
TMP - Bab 27 - Ecamkan Itu!!!
28
TMP - Bab 28 - Kekesalan Terhadap Alex
29
TMP - Bab 29 - Perdebatan Dua Orang Sahabat
30
TMP - BAB 30 - Ada Apa Dengan Anna?
31
TMP - Bab 31 - Kerjasama Antara Anna Dan Kay
32
TMP - Bab 32 - Terngiang-Ngiang
33
TMP - Bab 33
34
TMP - Bab 33 - Mencari Kesalahan
35
TMP - Bab 34 - Rencana Gagal
36
TMP - Bab 35 - Keresahan Alex
37
TMP - Bab 36 - Kaysan Dan Carissa
38
TMP - Bab 37 - Anna Cemburu?
39
TMP - Bab 38 - Kegalauan Alex
40
TMP - Bab 39 - Jealous?
41
TMP- Bab 40 - Kenangan Apa Yang Ingin Dilupakan?
42
TMP - Bab 41 - Move On?
43
TMP - Bab 42 - Mr. Max Oh Mr. Max
44
TMP - Bab 43 - Merasa Dipermainkan
45
TMP - Bab 44 - Sekretaris Kesayangan
46
TMP - Bab 45 - Untuk Apa Aku Takut?
47
TMP - Bab 46 - Password
48
TMP - Bab 47 -
49
TMP - Bab 48
50
TMP - Bab 49
51
TMP - Bab 50
52
TMP - Bab 51 - Jangan Pergi Bella
53
TMP - Bab 52 - True Love?
54
TMP - Bab 53
55
TMP - Bab 54
56
TMP - Bab 55
57
TMP - Bab 56
58
TMP - Bab 57
59
TMP - Bab 58
60
TMP - Bab 59
61
TMP - Bab 60
62
TMP - Bab 61
63
TMP - Bab 62
64
TMP - Bab 63 - Playing Horse-Horse
65
TMP - Bab 64 - Pawang Mr. Max
66
TMP - Bab 65 - Bagaimana Dengan Kita?
67
PRIA NACKAL
68
TMP - Bab 66 - Surat-Surat Resmi
69
TMP - Bab 67 - Jangan Kurang Ajar!
70
TMP - Bab 68 - Misi Kedua Tuntas
71
TMP - Bab 69 - She's Mine
72
TMP - Bab 70 - Dewa Harapan?
73
TMP - Bab 71 - Permintaan Anna Harold
74
TMP - Bab 72 - Misi Ketiga Atau Misi Terakhir
75
TMP - Bab 73 - Sosok David
76
TMP - Bab 74 - Cara Menyelamatkan David
77
TMP - Bab 75 - Bukan Saat Yang Tepat
78
TMP - Bab 76 - Memikirkan Cara Untuk Pergi
79
TMP - Bab 77 - Amarah Dan Kekhawatiran Alex
80
TMP - Bab 78 - Kamu Marah Padaku?
81
TMP - Bab 79- ENDING
82
Promosi - One Night With Investor
83
Promosi Karya - Istri Wasiat Ayah (Menikahi Ibu Tiri)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!